TONSILITIS AKUT
(Soepardi, 2017).
Tonsil
Lingual
Anatomi dan fisiologi
tonsil
Tonsil terdiri dari tonsil lingual, tonsil
faringeal (adenoid) dan
tonsil palatina.
Virus
• Epstein Barr Virus, Hemofilus
influenza, coxschakie virus
Bakteri
• Streptokokus β hemolitikus grup A,
Pneumokokus, Streptokokus
viridans, Streptokokus piogenes
Patofisiologi
KLASIFIKASI
VIRUS
Tonsilitis akut:
Tonsil hipertrofik dengan ukuran ≥ T2.
Hiperemis dan terdapat detritus di dalam kripti
yang memenuhi permukaan
Palatum mole, arkus anterior dan arkus posterior
dapat tampak oedem dan hiperemis.
Kelenjar limfe leher dapat membesar dan disertai
nyeri tekan.
Tonsilitis kronik:
Tampak tonsil membesar dengan permukaan yang
tidak rata, kriptus melebar dan berisi detritus.
Tonsilitis difteri:
Tampak tonsil membengkak ditutupi bercak putih
kotor yang makin lama makin meluas
Tampak pseudomembran yang melekat erat pada d
asar tonsil sehingga bila diangkat akan mudah
berdarah.
Ukuran Tonsil
Swab tonsil
Untuk pemeriksaan mikroskop dengan pewarnaan
Gram. Untuk mengetahui jenis bakteri yang
menginfeksi
Diagnosis banding
Infeksi Mononukleosis (glandular fever)
Scarlet Fever
Epiglotitis
Peritonsilar abses (Quinsy)
Faringitis Herpetik Akut
Rhinosinusitis Akut
Tatalaksana
Medikamentosa
1. Infeksi virus
self-limiting dengan pemulihan penuh selama lebih kurang 10 hari. First line
terapi dengan paracetamol atau alternatif ibuprofen atau NSAID misalnya
aspirin. Hindari penggunaan aspirin untuk anak karena berisiko Reye
syndrome.
2. Infeksi bakteri streptococcus grup A betahemolitik
Paracetamol atau alternatif NSAID dengan aspirin, juga digunakan antibioti
k oral spektrum luas antara lain first line penisilin V (phenoxymethyl
penicilin) oral
Non Medikamentosa