1. Keluhan utama
Keluhan yang menyebabkan pasien datang berobat (dibawa berobat)
Sebaiknya diungkapkan dalam bahasa pasien
Merupakan gambaran klinik utama dari gangguannya
Perlu dicatat kalau ada keluhan tambahan
1
4. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Prenatal dan perinatal
b. Masa kanak awal (0-3 tahun)
c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
d. Masa kanak akhir dan remaja
e. Masa masa dewasa
Riwayat pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Riwayat Pernikahan
Riwayat Agama
Riwayat Psikoseksual
Aktivitas Sosial
Riwayat Pelanggaran Hukum
Situasi Kehidupan Sekarang
Riwayat Keluarga
5. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya
6. Impian, Fantasi, dan Nilai-nilai
STATUS INTERNA
STATUS NEUROLOGIK
GCS :
Fungsi kortikal luhur :
Fungsi kognitif :
Fungsi sensorik :
Fungsi motorik :
Refleks cahaya langsung/tidak langsung (+)/(+)
2
Pemeriksaan n. Cranialis & perifer:
Pemeriksaan tekanan intrakranial:
STATUS PSIKIATRIK
1. KESAN UMUM
Pasien laki/perempuan, cara berpakaian ( rapi/tidak ), roman wajah sesuai usia , berbau/tidak
berbau, cara berbicara, kooperatif atau tidak
Contoh: pasien laki-laki berpenampilan cukup rapi, roman wajah sesuai usia, berbau, pasien
menjawab dengan lambat, kooperatif
2. KONTAK
Verbal / nonverbal : dapat berkomunikasi dan menjawab / mutism ( tidak mau berbicara)
Lancar/ tidak lancar : ditentukan dari verbal atau nonverbal
Relevan/ irelevan : Tanya A jawab A; sudah makan? Ia sudah / Irelevan; tanya A jawab B
, irelevan bukan tidak sesuai kenyataan tapi jawaban tidak sesuai pertanyaan.
Kontak mata -/+
3. KESADARAN
Kemampuan individu mengadakan relasi ( melalui panca indera ) & limitasi ( melalui
perhatian ) terhadap lingkungan dan diri sendiri sehingga terjadi orientasi dan pengertian
yang baik serta pemakaian informasi secara efektif ( melalui ingatan dan pertimbangan ).
3
Trans : penurunan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan (upacara
kepercayaan , meditasi)
Fugue : periode penurunan kesadaran pelarian secara fisik dari suatu keadaan yang
menimbulkan banyak stress tetapi dengan mempertahankan kebiasaan ketrampilan.
4. ORIENTASI
Menilai W/T/O ; waktu/tempat/orang : untuk menentukan apakah ada kelainan GMO
Orientasi
a. Waktu : Anda tahu sekarang tanggal berapa?
b. Tempat : anda tahu alamat rumah anda?
c. Personal : Namanya siapa? Yang pakai baju putih itu siapa? Kira-kira tugas mereka itu
sebagai apa? Yang mengantarkan kesini siapa? Hubungannya dengan anda apa?
5. DAYA INGAT
Menilai S/P/PJ : sewaktu/pendek/panjang
Ingatan berdasarkan 3 proses 3R ( REGISTRASI, RETENSI, RECALL) gangguannya:
Amnesia : tidak mampu mengingat pengalaman total/ sebagian pada GMO;
o Amnesia anterograd : lupa terhadap pengalaman setelah gangguan terjadi
o Amnesia retrograd : lupa terhadap pengalaman sebelum gangguan terjadi
Paramnesia: ingatan keliru karena distorsi recall
o Deja Vu : seperti sudah pernah melihat sesuatu pdhl belum pernah
o Jaivais Vu: seperti belum pernah padahal pernah
Hiperamnesia : retensi & recall berlebihan
a. Jangka panjang : tanggal lahirnya berapa?umurnya sekarang berapa?
b. Jangka pendek : tadi malam makan pakai apa? Kemarin kegaiatannya dirumah apa?
c. Daya ingat segera : sebutkan 3 macam benda, lalu 3-5 menit kemudian minta pasien
menyebutkan nama benda tersebut.
Daya ingat pendek/segera, menengah (menahun), panjang (waktu kecil)
sama siapa, tadi jam brp kesini, naik apa diantar sama siapa -> orientasi + daya ingat
4
6. PERSEPSI ( prp)
Daya mengenal mengenal barang, kualitas/hubungan serta perbedaan antara hal ini melalui
proses mengamati, mengetahui, dan mengartikan setelah panca indra mendapat stimulasi.
Persepsi terganggu OK: gangguan otak ( kerusakan otak, keracunan obat, halusinogik),
gangguan jiwa ( emosi tertentu mengakibatkan psikosis dan ilusi sehingga timbul halusinasi
Halusinasi : persepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan stimulus eksternal yang
nyata. (tdk ada obyek)
- Halusinasi hipanogik : prp palsu yang tjd saat akan tertidur; tdk dianggap patologis
- Halusinasi hipnopompik : prp palsu yang tjd saat mw bgn tidur, tdk patologis.
- Halusinasi Audiotorik/ pendengaran :prp palsu akan bunyi, berupa suara-suara, music
- Halusinasi visual / pengelihatan : prp palsu yg melibatkan pengelihatan ( orang,
bayangan,cahaya )
- Halusinasi olfaktorik/penciuman: prp palsu akan bau
- Halusinasi taktil/ raba: prp palsu akan rabaan
- Halusinasi Kongruen-mood : halusinasi yang isinya konsisten dengan mood depresif
- atau manik. Ex: pasien depresi mendengar suara yang mengatakan bahwa dirinya
adalah orang jahat; pasien manik mendengar suara yang mengatakan dirinya amat
berharga, berkuasa, dan pengetahuan tinggi.
- Halusinasi Inkongroen-mood : halusinasi yang isinya tidak konsisten . Ex: pasien
depresi halusinasi tidak melibatkan adanya rasa bersalah.
Ilusi (ada obyek) : persepsi atau intepretasi yang salah akan stimulus sensorik eksterna yang
nyata. Ilusi olfaktorik contoh : apakah anda merasa bau minyak wangi seperti bau busuk?
Ilusi visual contoh : apakah anda pernah melihat adik anda berubah menjadi nenek2 tua?
Derealisasi : sesuatu yang dialaminya seperti dimimpi. Suatu perasaan subyektif bahwa
lingkungan adalah aneh atau tidak nyata; suatu perasaan tentang perubahan realitas.
Depersonalisasi: Suatu perasaan subyektif merasa tidak nyata, aneh, atau tidak mengenali diri
sendiri.
7. PROSES BERPIKIR
Seorang dapat menyatukan ide dan asosiasi dalam bentuk pikirnya. Bentuk proses berpikir di
nilai dari produktivitas dan kontinutitas. Meliputi proses pertimbangan ( Judgement ),
pemahaman, ingatan dan peralatan ( reasoning). P/B normal mengandung Arus, ide, simbol,
asosiasi yang terarah kepada tujuan, berorientasi pada kenyataan. 3 aspek penting PB:
Bentuk pikiran, Arus berpikir, Isi pikiran
Gangguan Bentuk Pikiran
Dereisme : aktivitas mental yang tidak sejalan dengan logika atau pengalaman.
Autistik : hidup dalam pikirannya sendiri( biasanya kalau di IGD terpaku sama lampu,
terus diajak ngmg kayak orang autism. Asik dengan dunia sendiri)
Non realistik : dinilai dari alasan, sebab, akibat, asosiasi longgar. Tidak berdasarkan
kenyataan Ex di IGD : “ saya bisa memindahkan ratu pantai selatan ke dalam pulpen ini; saya
pernah kesurga, etc”
Gangguan Arus Pikiran
Blocking : interupsi alur pikiran secara mendadak sebelum suatu pikiran atau ide tuntas;
setelah jeda pasien tidak ingat hal yang sedang atau akan dikatakan. Pasien tiba-tiba berhenti
dan tidak bisa menerangkan kenapa kok dia berhenti.hmmmmmmmm wkwkwk. Sering
ditemukan pada skizofrenia
Asosiasi Longgar: mengatakan hal yang tidak ada hubungannya satu sama lain ( lompat-
lompat) tidak sampai satu kalimat sudah pindah ke kata-kata lain. Subjek/objek/predikat
masih tidak terlalu kacau dibandingkan Inkoheren.
Ex: saya yang menjalankan mobil kita harus membikin tenaga nuklir dan harus minum es
krim
Inkoheren : pikiran yang secara umum tidak dapat dipahami; pikiran atau kata-kata yang
keluar tanpa hubungan logis maunpun tidak sesuai tata bahasa.mengakibatkan disorganisasi.
Kata- kata yang tidak logis dan tdk ada hubungannya.Ex: saya minta dijanji, tidur, lahir,
dengan pakaian lengkap untuk anak saya satu atau lebih menurut pengadilan lebih dengan
suami jodohnya yang menyinggung segala percobaan
Irelevan : jawaban yang tidak selaras dengan pertanyaan yang diajukan
Sirkumstantialitas : menuju ke hal pokok secara tidak langsung dengan menambahkan
banyak hal- hal remeh menjemukan dan tidak relevan. Ex: iaa saya suka manchester united,
sekarang 22 juni, 22 juni sama dengan manchester united, ya umur saya sekarang 36 tahun.
Tangensialitas : ketidakmampuan untuk mencapai asosiasi pikiran yang mengarah ke
tujuan; pembicara tidak pernah beranjak dari poin awal ketujuan yang diinginkan. Ex :
apakah ada gangguan tidur semalam? Saya biasanya tidur ditempat tidur, tetapi sekarang
saya tidur di sofa.
Logore : banyak bicara, kata-kata dikeluarkan bertubi-tubi, tanpa kontrol, tidak bisa
dihentikan.
6
Flight Of Ideas / FIO : permainan kata-kata kontinu dan cepat yang menghasilkan
perpindahan konstan dari satu ide ke ide yang lain.; ide cenderung berhubungan dan pada
keadaan yang tidak begitu parah, pendengar masih dapat mengikutinya.
Neologisme : kata-kata baru yang tidak dipahami “ saya radiltu, saya partimun”
Ekolalia : pengulangan kata yang diucapkan pemeriksa
WAHAM
- waham bizar : kepercayaan yg salah dan aneh, sangat tidak masuk akal. Ex:
penyusup dari angkasa luar telah menanamkan elektroda ke dalam otaknyawaham
kebesaran : konsep seseorang akan arti penting diri, kekuatan atau identitasnya yang
terlalu dilebih-lebihkan
7
- waham kejaran : kepercayaan yang salah pada seseorang yang merasa dirinya
dilecehkan, dicurangi, atau dikejar, sering ditemukan pada pasien F20.0
- waham keagamaan : waham dengan tema keagamaan
- waham dosa : keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau kesalahan yg besar, yang
tidak dapat diampuni atau bahwa ia bertgg jawab atas suatu kejadian yang tdk baik.
Ex beneran ada pasien di Bangau : Tn. SD “ Ya Tuhan ampuni gue, gue bersalah ya
Tuhan sama kamu, aku mohon ampun ya Tuhan, gue salah”
- waham kongroen-mood: waham yang sesuai dengan mood. Ex : pasien depresi yang
percaya bahwa dirinya bertgg jawab akan kehancuran dunia.
- Waham inkongroen-mood: waham yang tidak sesuai dengan mood.
- Waham nihilistik : perasaan yang salah bahwa dirinya, orang lain, dan dunia ini tidak
ada atau akan mengalami kiamat.
- Waham somatik : keyakinan ttg ( sbg) tubuhnya tdk mungkin benar, umpamanya ada
ular dalam perutnya.
8. AFEK/ MOOD
Afek ekspresi yang keluar dari mood, kalau mau tau mood dari pasien harus tanya keadaan
perasaan pasien selama 2 minggu ( sesuai dgn pedoman psikotik akut ).
Macam-macam Afek :
STAT RSAL : luas / menyempit / menumpul / mendatar
Afek sesuai: kondisi dimana ungkapan emosi selaras dengan pikiran, ide maupun
perkataan. Dapat diuraikan lebih lanjut sebagai afek yang akan diekspresikan dengan wajar.
Afek tidak sesuai: ketidaksesuaian antara ungkapan emosi yang dirasakan dengan pikiran,
ide maupun perkataan.
Afek tumpul: gangguan afek yang ditandai olah adanya pengurangan sejumlah besar
intensitas ungkapan emosi/perasaan secara eksternal.
Afek terbatas: pengurangan dalam intensitas ungkapan emosi/perasaan; lebih sedikit
disbanding afek tumpul namun jelas tetap ada pengurangan.
Afek datar: Ekspresi afeksi yang bisa ada maupun tidak ada; ditandai dengan suara yang
monoton, wajah tidak bergerak. (tanpa ekspresi)
Afek labil: perubahan yang kasar dan cepat dalam ungkapan emosional, tidak
berhubungan dengan stimulasi eksternal.
Tambahan afek
Depresi : rasa sedih yang psikopatologis
8
Euforia : perasaan gembira, euforie yang disertai kebesaran.
Kesepian : merasa dirinya ditinggalkan
Labil : berubah secara cepat dan tiba-tiba ( menangis- marah ).
Ambivalensi : A/M berlawanan timbul bersama-sama terhadap seorang, suatu, objek/suatu
hal.
Mania : keadaan mood yang ditandai dengan elasi, agitasi, hiperaktivitas
Elevasi : aura percaya diri dan keriangan; mood yang lebih ceria daripada biasanya
Mood
STAT RSAL hipotimia / eutimia / hipertimia / disforia / euforia / ekstasia/alekstimia /
anhedonia / labil / irritable / kosong
Normotim/Eutim: Suasana perasaan dalam rentang normal yakni individu mempunyai
penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama hidupnya.
Hipertim: Suasana perasaan yang secara pervasif memperlihatkan semangat dan
kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan.
Hipotim: Suasana perasaan yang secara pervasif diwarnai dengan kesedihan dan
kemurungan.
Distim/Iritabel: Contohnya dalam suasana tenang menjadi tersinggung, marah, kaku dan
tidak mau bergaul. Sering dijumpai pada depresi agitatif.
Poikilotim: Terjadi suatu perubahan afek dari suatu ekstrim kegembiraan kepada suatu
ekstrim kegelisahan umum (ansietas) atau kesedihan (depresi). Jarang dijumpai.
Tumpul: Mood dengan intensitas lebih rendah dari normal.
Mendatar: Bermanisfestasi dalam ekspresi yang monoton.
Cara menanyakan mood
- Bagaimana perasaan hati saudara?
- Apakah akhir-akhir ini saudara merasa kurang bergairah?
- Apakah saudara juga merasa kehilangan minat hampi pada semua kegiatan yang dahulu
saudara anggap menyenangkan?
- Apakah perasaan saudara mudah berganti-ganti?
NORMAL MOOD AFEK ADEKUAT
9
9. KEMAUAN
3 aspek kemauan : Pekerjaan, sosial (apakah aktif sebagai ibu, dg tetangga gimana),
perawatan diri .
Ex: ADL menuru, pekerjaan menurun, sosial menurun
10. PSIKOMOTOR
Gerakan badan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, jadi merupakan efek bersama yang
mengenai badan dan jiwa. Intepretasi harus ditulis Menurun atau meningkat.
11
Psikoterapi : pengobatan masalah emosional untuk menghilangkan hambatan dan mengoreksi
serta mengembangkan kepribadian yang positif.
Psikoterapi suportif : kegunaan kuatkan mental, meningkatkan fungsi penyesuaian diri,
kembangkan mekanisme baru, untuk kontrol diri, terdiri dari : bimbingan penyuluhan
Psikoterapi wawasan
Rekonstruktif
Manipulasi lingkungan
1. Identitas
2. Riwayat Psikiatri
3. Status Mental
4. Pemeriksaan Diagnostik:
a. Status Interna
b. Status Neurologi
c. Laboratorium
5. Mana yang positif/bermakna:
a. Riwayat Psikiatri
b. Status Psikiatri
c. RTTGJ
6. Diagnosis:
a. Formulasi diagnostik
b. Psikodinamik
c. Multiaxial
7. Prognosis
8. Daftar Masalah:
a. Organobiologik
b. Psikologik
12
c. Aspek Sosial budaya
9. Management – Terapi:
a. Psikoterapi
b. Farmakoterapi
c. Monitoring
Riwayat psikiatri
1. Data Pribadi
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Gangguan Sekarang
a. Awitan
b. Faktor Presipitasi
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Psikiatrik
b. Medis
c. Riwayat Penggunaan Zat
5. Riwayat Hidup
a. Prenatal & Perinatal
b. Kanak-kanak awal (s/d 3 tahun)
c. Kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun)
d. Remaja/Pubertas
e. Dewasa
o Riwayat Pendidikan
o Riwayat Pekerjaan
o Riwayat Militer
o Aktivitas sosial
13
o Status kehidupan sekarang
o Riwayat Psikoseksual
o Riwayat Keluarga
Status Mental
• Deskripsi Umum
• Penampilan
• Perilaku & Psikomotor
• Sikap terhadap pemeriksa
• Mood & Afek
• Mood
• Afek
• Keserasian Afek
• Pembicaraan
• Persepsi
• Pikiran
• Proses dan Bentuk pikir
• Arus
• Isi
6. Sensorium dan Kognisi
a. Kesadaran
b. Orientasi dan daya ingat
c. Konsentrasi dan perhatian
d. Kemampuan baca tulis
e. Kemampuan Visuospasial
f. Pikiran abstrak
14
g. Intelegensi dan kemampuan informasi
h. Bakat kreatif
i. Kemampuan menolong diri sendiri
15. Pengendalian impuls
16. Daya nilai dan tilikan
17. Taraf dapat dipercaya
Status Psikiatri singkat
1. Keadaan Umum
2. Kontak
3. Kesadaran
4. Afek dan emosi
5. Proses Berpikir
• Bentuk
• Arus
• Isi
6. Persepsi
7. Psikomotor
8. Kemauan
9. Intelegensi
10. Diagnosa
15
PSIKOTIK VS NEUROSA
Pembeda Nerosa Psikosa
Pemahaman realitas dan Sense of reality (+) Sense of reality (-)
disharmoni unsur psikis Disharmoni (-) Disharmoni (+)
Status psikiatri Mood/afek : adekuat Mood/afek : inadekuat
Persepsi : dalam batas Persepsi : dapat
normal ditemukan halusinasi /
Proses berpikir : ilusi
Bentuk > realistik Proses berpikir :
Arus > koheren Bentuk > non-realistik
Isi > biasanya preokupasi Arus > biasanya asosiasi
Kemauan : dalam batas longgar atau inkoheren
normal Isi > biasanya waham
Psikomotor : dalam batas atau PTM
normal Kemauan : menurun
Psikomotor : menigkat
Orientasi W/T/O : +/+/+ (baik) W/T/O : -/-/-
(disorientasi) terutama
pada GMO.
Tilikan / Insight Insight 4/5/6 Insight 1/2/3
Terapi Somatoterapi : Anti- Somatoterapi : anti-
cemas, anti-depresan, psikosis
anti-panik, anti-manik, Psikoterapi suportif : CBT
mood stabilizer
Psikoterapi suportif : CBT
16
o PSIKOTIK
1. PSIKOTIK ORGANIK : Delirium, GMP, Demensia
2. PSIKOTIK NON ORGANIK (FUNGSIONAL) : skizofrenia, skizoafektif,
gangguan skizotipal, gangguan waham, Gangguan waham induksi, Gangguan psikotik
akut dan sementara lainnya, Gangguan suasana perasaan (mood/afektif)
Perbedaan organic dan non organic :
Psikosa fungsional :Gangguan jiwa yang memenuhi kriteria diagnose gangguan psikosa
yang tidak disertai gangguan fisik/organic. Yang meliputi : skizofrenia, gang.afektif berat
(bipolar), gangguan waham, dan psikosa reaktif singkat
Kesadaran pd psikosa fungsional -> secara kuantitatif baik GCS 456, tapi kualitatif berubah
Psikosa non fungsional (organik): gangguan jiwa yang memenuhi kriteria diagnose
gangguan psikosa yang disertai* gangguan fisik/organic. Dibedakan dengan psikosa
17
fungsional karena adanya disorientasi dan amnesia (KHAS). Psikosa non fungsional meliputi
: gangguan mental organic (dementia senilis, meningitis) dan sindroma otak organic
(delirium, dementian [non senilis], dll).
18
PSIKOSA
FUNGSIONAL (NON ORGANIK)
1. F20 SKIZOFRENIA
Arti skizofrenia adalah kepribadian yang terbelah (split personality), sebutan ini diberikan
berdasarkan gejala yang paling menonjol dari penyakit ini, yaitu adanya jiwa yang terpecah
belah. Antara pikiran, perasaan, dan perbuatan terjadi disharmoni.
Faktor penyebab terjadinya skizofrenia : keturunan, pola asuh yang salah,
maladaptasi, tekanan jiwa dan penyakit lain yang belum diketahui
BACA LAGI YG SLIDE DR SADYA
Gejala Skizofrenia :
- Kontak dengan realitas tidak ada lagi, penderita lebih banyak hidup dalam dunia
khayal sendiri, dan berbicara serta bertingkah laku sesuai khayalannya, sehingga tdk
sesuai dengan kenyataan
- Karena tidak ada kontak dengan realitas, maka logikanya tdk berfungsi sehingga isi
pembicaraan penderita sukar untuk diikuti karena meloncat-loncat (inkohere) dan
seringkali muncul kata-kata aneh yang hanya dapat dimengerti oleh penderita sendiri
- Pikiran, ucapan, dan perbuatannya tidak sejalan, ketiga aspek kejiawaan ini pada
penderita skizofrenia dapay berjalan sendiri-sendiri sehingga ia dapat menceritakan
kejadian yang menyedihkan sambil tertawa
- Sehubungan dengan pikiran yang sangat berorientasi pda khayalannya sendiri, timbul
delusi atau waham pada penderita (bisa waham kejaran dan kebesaran)
- Halusinasi
Pedoman diagnosis :
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas :
(a) - “thought echo” : isi pikirannya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama,
namun
kualitasnya berbeda; atau
- “thought insertion or withdrawal” : isi pikiran yang asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu
dari luar dirinya (withdrawal); dan
- “thought broadcasting” : isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang lain atau
umum mengetahuinya;
(b) - “delusion of control”: waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu
kekuatan
tertentu dari luar; atau
- “delusion of influence” : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar; atau
19
- “delusion of passivity” : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap suatu kekuatan dari luar;
(dirinya -> secara jelas merujuk pada pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke
pikiran, tindakan atau penginderaan khusus);
- “delusion perception” : pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna
sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat
(c) Halusinasi auditorik :
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku
pasien, atau
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (di antara berbagai
suara yang berbicara), atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
(d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap
tidak wjar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau
politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa
(misalnya
mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari
dunia lain)
Atau paling sedikit ada dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas
(e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun setengah maupun yang setengah
berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan
(overvalued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu-minggu atau berbulan-bulan secara terus menerus.
(f) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation),
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau
neologisme
(g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme, dan stupor
(h) Gejala-gejala “negative” seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi
harus
jelas bahwa semua hal itu tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika
20
Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal)
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap laurt dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan
penarikan diri secara sosial
KLASIFIKASI SKIZOFRENIA
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Ditandai : preokupasi, waham (kejar, kebesaran), halusinasi terutama auditorik, umur lebih
tua (20-30 tahun),ego strength lebih baik, paranoid tipikal : tegang, pencuriga, berhati-hati,
mudah curiga, tidak ramah
Pedoman diagnosis :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Sebagai tambahan :
- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;
(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah,
atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit
(whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).
21
(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual, atau lain-
lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tapi jarang menonjol.
(c) Waham dapat berupa hampir tiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau passivity
(delusion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam,
adalah yang paling khas;
- Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik
secara relatif tidak nyata/tidak menonjol
Diagnosis banding :
Pedoman diagnosis :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau
dewasa muda (onset biasanya 15-25 tahun)
Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu dan senang menyendiri
(solitary), namun tidak harus begini utk dx
Untuk diagnosis yang meyakinkan -> pengamatan kontinue 2 atau 3 bulan untuk
memastikan gambaran berikut benar-benar bertahan :
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta
mannerism; dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan
- Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate), sering disertai
cekikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self
absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai
22
(grimace), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan
hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang2 (reiterated phrases)
- Proses berpikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu
(rambling) serta inkoheren
Gangguan afektik dan dorongan kehendak serta proses pikir umumnya menonjol.
Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting dan
fragmentary delusions and hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang
bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku
penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan
tanpa maksud (empty of purpose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan
bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin
mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien.
23
Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan
obat-obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif
Pedoman diagnostik :
Skizofrenia lain
1. Gangguan depresi pasca psikotik pada skizofrenia -> 25% pasien skizofrenia
berisiko bunuh diri. Riwayat skizofrenia selama 12 bulan. Gejala skizofrenia
masih tetap ada, namun tidak menononjol. Gejala depresif menonjol (minimal
berlangsung selama 2 minggu
2. Skizofrenia onset dini : minoritas, manifestasi skizofrenia pada masa anak-
anak, dibedakan dengan retardasi mental dan gangguan autistik, gejala sama
dengan skizofrenia dewasa, onset pelan2 cenderung kronis, prognosis buruk
24
3. Skizofrenia tipe laten : diagnosis untuk pasien dengan kepribadian
schizoid/skizopital (sekarang disebut gangguan kepribadian schizoid dan
skizotipal, sedang dulu disebut skizofrenia ambang)
4. Skizofrenia onset lambat: tidak beda dengan skizofrenia, selain onset >45
tahun, >> wanita, dicirikan dengan gejala paranoid, prognosis baik, respon baik
thd medikasi antipsikotik
5. Skizofrenia Residual = Sisa
- Riwayat skizofrenia melampau kurun waktu 1 tahun
- Gejala skizofrenia (halusinasi dan waham) telah sangat berkurang
Telah timbul sindrom negatif skizofrenia :
- apatis
- miskin pembicaraan
- afek tumpul dan tidak wajar
- penarikan diri
- kemauan (ADL, sosial dan pekerjaan) buruk/menurun
- Psikomotor lambat
TATALAKSANA SKIZOFRENIA
1. Antipsikotik tipikal untuk gejala positif, ex: halusinasi, bicara melantur
2. Antipsikotik atipikal untuk gejala positif dan negative
3. Terapi perilaku
4. Terapi kelompok dan keluarga
5. Psikoterapi suportif
25
6. ECT
26
- Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/full
blown mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-
waham itu menetap saat tidak terdapat gangguan afektif itu
- Tidak boleh adanya bukti-bukti penyakit otak
- Tidak boleh adanya halusinasi auditorik atau hanya kadang2 saja ada dan
bersifat sementara
- Tidak ada riwatar gejala2 skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran,
penumpulan afek. Termasuk : paranoia, psikosis paranoid, keadaan paranoid,
parafrenia
Diagnosis banding : Gangguan kepribadian paranoid , Gangguan psikotik akut dengan
predominan waham, skizofrenia paranoid
3. F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA
Pedoman diagnostik :
4. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Pedoman diagnostik
27
- Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
begitu menonjol dikombinasikan dengan irirtabilitas atau kegelisahan yang
memuncak
- Dalam episode yang sama-> harus jelas satu atau dua gejala skizo yang khas
Paling banyak halusinasi yakni visual akibat gangguan organik -> penting
dideteksi sejak awal karena membahayakan jiwa
Psikosis organik dibedakan menjadi beberapa jenis dengan sebutana atau nama
mengacu pada faktor penyebab terjadinya. Jenis psikosis yang tergolong psikosis
organik adalah sebagai berikut
- Alcoholic psychosis. Terjadi karena fungsi jaringan orak terganggu atau rusak
akibat terlalu banyak minum minuman keras
- Drug psychose atau psikosis akibat obat-obat terlarang (LSD, mariyuana,
kokain, sabu2 dll)
- Delirium
- Demensia
29
1. F05 DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF
LAINNYA
Yakni : adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau penyakit fisik sistemik yang
diketahui berhubungan dengan salah satu sindrom mental
Dapat beberapa faktor bersamaan atau jika sendiri-sendiri tidak adekuat, tetapi bersama-sama
dapat meyebabkan delirium, misalnya : sisa anastesi, nyeri, gangguan anaps ringan, toksin
transfusi, analgesic opiate, dehidrasi, ansietas dan lingkungan yang asing
Pedoman diagnostik :
Pemeriksaan Penunjang :
- Tahap awal : hitung jenis, LED, urea dan elektrolit, LFT, thyroid, gula darah,
serologi untuk neurosifilis, mikroskopik dan kultur urine, dan foto thorax
- Membedakan delirium dan penyakit fungsional : EEG 12 gelombang lambat
pada delirium
- Mungkin perlu : LP, CT Scan, Serum B12 dan folat
Tatalaksana :
2. DEMENSIA
Demensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yang biasanya
bersifat kronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel
(multiple higher cortical function), termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir, orientasi,
daya tangkap (comprehension), berhitung, kemmapuan belajar, berbahasa dan daya nilai
(judgement). Umumnya disertai, dan ada kalanya diawali, dengan kemorosotan
(deterioration) dalam pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi hidup.
Degeneration dan drugs, Emotion, Metabolisme, Energy, Nutrition, Tumor, Infection,
Aterosclerosis
Gejala khas :
gangguan (penurunan) fungsi kognitif multiple dan global
- aspek intelektual
31
- memori
- kepribadian
- tanpa penurunan kesadaran
Gangguan kognitif contoh
- Daya ingat
Daya pikir : abstraksi, judgment
Orientasi
Daya tangkap : pemahaman
Kemampuan berbahasa
Fungsi-ekskutif
Kemampuan motorik kompleks (praksis) : afasia, apraksia, agnosia
Ada perubahan kepribadian
- Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang sampai
mengganggu kegiatan harian seseorang (personal activities of daily living)
seperti mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar dan kecil
- Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness)
- Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan
- Memori : Memori short term pertanyaan nya sifatnya harian -> sarapan apa,
kesini naik apa, dengan siapa
32
- Visuospatial Visuospatial : meminta pasien menyalin suatu gambar, meminta
pasien menggambar jam di kertas pukul 10.10 misalnya, meminta pasien
menggambar bunga. Ada pemeriksaan yang lebih sederhana dari visuospasial :
bender gesalt, menghubungkan titik2
- Judgement Judgement : understading personal situation cthnya seandainya
anda sampai di terminal bus malang dan ternyata dompet tidak ada, apa yang
anda akan lakukan, planning for the future cth apabila anda dinyatakan
sembuh dan boleh pulang ke rumah, apa yang akan anda lakukan, social
insight cth menurut anda apakah koruptor patut di hukum mati
- Language Language -> naming (tanya gambar apa yang ditunjuk), repetition
(menirukan kata, misalnya coklat-percakapan-artikulasi), membaca/reading,
writing (menuliskan kalimat dengan ide pasien sendiri yang lengkap (S-P-O)
- Attention and concentration Attention and concentration : meminta pasien
menyebutkan urutan huruf dari belakang suatu kata misalnya malang, jatim,
Surabaya, dll, menanykan hasil pengurangan angka berurutan cth 100-7 dst
- Reasoning Reasoning : menanyakan hal2 yang memerlukan penjelasan sebab
akibat cth mengapa kita harus makan
- Executive function and motor performance Executive function and motor
performance -> menyuruh pasien melakukan 3 langkah perbuatan, misalnya :
ambil bolpoint, buka tutupnya dan letakkan di lantai, memperagakan gerakan
yang sulit ditirukan contoh bentuk jari yang sulit, left-right orientation
misalnya letakkan tangan kananmu pd lutut kirimu, finger identification
misalnya meminta pasien menyebutkan jadi-jari tangan yang ditunjuk
pemeriksa
- Calculation Kalkulasi : menanyakan penjumlahan, pengurangan, pembagian
dan perkalian kepada pasien scara lisan atau tertulis cth 17 +12 17-9 dll bisa
juga pake kasus sehari2 contoh kalau belanja di pasar
- Abstraction : similarity : menanyakan persamaan dua benda cth persamaan
layang2 dan pesawat terbang, difference menanyakan perbedaan dua beda
misalnya perbedaan lilin dan lentera, proverbs : menanyakan arti peribahasa
yang sdh umum
33
(memori, exc func, motor, visuospasial)
34
35
a. F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
Gejala demensia, deteriorasi lambat (onset lambat >65 tahun) deteroriasi dini (onset
<65 tahun), irreversible
Pedoman diagnostik :
- Terdapatnya gejala demensia
- Onset bertaha[ (insidious onset) dengan deteroriasi lambat
Onset biasanya sulit ditentukan waktunya yang persis, tiba-tiba orang lain
sudah menyadari adanya kelainan tersebut. Dalam perjalanan penyakitnya
dapat terjadi suatu taraf yang stabil (plateau) secara nyata.
- Tidak adanya bukti klinis atau temuan dari pemeriksaan khusus, yang
menyatakan bahwa kondisi mental itu disebabkan oleh penyakit otak atau
sistemik lain yang dapat menimbulkan demensia (cth : hipotiroidisme, def
B12, hiperkalsemia, def niasin, neurosifilis, hidrosefalus bertekanan normal,
atau hematoma subdural)
- Tidak adanya serangan apoplektik mendadak atau gejala neurologic kerusakan
otak fokal seperti hemiparese, hilangnya daya sensoris, defek lapaangan
36
pandang mata, dan inkoordinasi yang terjadi dalam masa dini gangguan itu
(walaupun di kemudian hari dapat tumpang tindih)
Diagnosis banding :
- Gangguan depresif
- Delirium
- Sindrom amnestik organik
- Demensia Alzheimer + vaskuler
- Delirium
- Demensia Alzheimer
- Gangguan Afektif
- Retardasi mental ringan
Penatalaksanaan Demensia
NEROSA
Kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak dapat diselesaikan suatu konflik
tak sadar. Kecemasan yang timbul dirasakan secara langsung atau diubah oleh berbagai
mekanisme pembelaan psikologik dan muncul gejala subyektif yang mengganggu
Sehat (UU No.9 tahun 1960) -> suatu kondisi yang optimal dari fisik-mental-sosial, dan
bukan hanya sekedar bebas dari penyakit, cacat atau kelemahan
38
Sehat jiwa (WHO)
1. Menyesuaikan diri secara konstruksi pada kenyataan (walaupun buruk)
2. Memperoleh kepuasan dari usahanya
3. Lebih puas memberi daripada menerima
4. Bebas (relative) dari ketegangan-kecemasan
5. Berhubungan dengan orang lain secara memuaskan, tolong menolong
6. Kekecewaan dipakai sebagai pengalaman di kemudian hari
7. Rasa permusuhan diarahkan pada penyelesaian yang konstruktif kreatif
8. Daya kasih sayang yang besar
Mekanisme Pembelaan Ego (M.P.E)
39
memperagakan keindahan bentuk tubuhnya, diarahkan menjadi seorang
foto model.
10. Rasionalisasi : suatu MPE dimana ego memberikan alasan-alasan yang
baik/tepat terhadap sesuatu tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan
individu tsb sehingga tingkah laku tsb dapat diterima oleh ego yang sadar.
Contoh seseorang mahasiswa mau ujian besok, tapi malah nonton. Ditanya
kenapa nonton, karena dia sudah banyak belajar makanya perlu rileks.
11. Substitusi : suatu MPE dimana ego mengadakan suatu pengganti
(substitusi) yang mempunyai perasaan dengan obyek yang diinginkannya
terdahulu. Contoh seorang cewek sgt tertarik dengan kepribadian
abangnya, maka dia akna mencari pacar (pasangannya) yang mirip atau
menyerupai abangnya.
12. Kompensasi : suatu MPE dimana seseorang yang mengalami kekurangan
dalam dirinya (fisik, kepribadian) akan melakukan penonjolan yang
berlebihan dari sifat-sifat lain yang dimilikinya, yang lebih dikuasainya
dan sangat berfaedah baginya. Cth : seseorang yang bertubuh kecil/pendek
akan menjadi seseorang yang agresif, keras dan sangat memperhatikan
pekerjaan yang bersifat sosial.
13. Introyeksi (internalisasi) : suatu MPE dimana semua kekeliruan dan
kesalahan yang terjadi dibawa ke dalam dirinya sendiri. Contoh seorang
mahasiswa yang gagal dalam ujian akan mengatakan bahwa kesalahan tsb
terletak pada dirinya sendiri o/k kurang belajar
14. Regresi: ego menjadi mundur dari situasi yang menimbulkan konflik pada
fase perkembangan kepribadian yang telah dicapainya kepada fase
perkembangan kepribadian yang lebih awal. contoh seorang anak yang
sudah dpt kontrol buang air kecil -> stl adeknya lahir mjd pengompol. Cth
org dewasa jadi merajuk
Gangguan nerosa
1. Gangguan Anxietas Fobik
2. Gangguan Panik
3. Gangguan ansietas menyeluruh
4. Gangguan obsesif kompulsif
5. Gangguan disosiatif
6. Gangguan somatoform
- Gangguan panic baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan
adanya gangguan anxietas fobik.
- Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan
anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu
bulan :
(a) Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara obyektif tidak ada
bahaya
(b) Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya (unpredictable situations)
(c) Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada
periode di antara serangan-serangan panic, walaupun dapat terjadi anxietas
antisipatorik -> anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang
mengkhawatirkan akan terjadi.
A. 40.0 Agorafobia
Gambaran utama :
41
1. Gambaran pokok : ketakutan yang irasional bila menghadapi suatu keadaan yang
snagat berbeda dari situasi keluarga di rumah
2. Gejala-gejala fobia umumnya timbul setelah suatu fase permulaan serangan panic,
cenderung ke suatu perasaan tak berdaya terhadap sesuatu yang belum terjadi di
tempat yang jauh dari rumah (setelah panic -> tiba2 merasa tak berdaya)
3. Situasi fobik ini termasuk : gerombolan orang banyak, tempa-tempat yang sempit dan
tertutup, terowongan dan sebagainya sehingga untuk mendapatkan pertolongan sangat
terbatas.
Gambaran penyerta :
1. Merengek2, menuntut, manipulatif dan sering terlihat perilaku kekanak-kanakan
2. Kecenderungan obsesi juga sering terjadi
Pedoman diagnostik :
42
Pedoman diagnostik :
Pedoman diagnostik :
43
Diagnosis banding FOBIA :
1. Skizofrenia
2. Depresi berat
3. Gangguan obsesif kompulsif
4. Gangguan kepribadian paranoid
5. Gangguan kepribadian menghindar
Penyulit FOBIA : dapat menimbulkan
Penatalaksanaan FOBIA :
1. Psikoterapi :
- Terapi suportif : dengarkan pasien
- Psikoterapi yang berorientasi dinamik : mengajar pasien hal2 ini merugikan,
sebaiknya tdk dilakukan
- Psikoanalisis : mencari penyebab awal kenapa bs terjadi hal tsb
- Terapi perilaku (desensitasi) : dikenalkan dengan hal2 yg dpt merubah, contoh
gantungan kunci dikasih bulu klo takut kucing, lama2 dikenalkan ke kucing
2. Somatoterapi
Antidepresan
Fobia sosial
- Meclobemide 450-600mg peroral, pada pagi hari sesudah makan, atau dosis
terbagi dua pagi dan malam sesudah makan
- Fluoxetine 10-80 mg peroral, perhari pagi hari atau SSRI (Serotonin Selective
Reuptake Inhibitor) yang lain
3. Bila ada pasien dengan penampilan cemas dan aktivitas simpatetik yang berlebihan
spt tremor, palpitasi, berkeringat, disarankan untuk pencegahanx menggunakan
propranolol 10-40mg po, 30-600 menit sebelum peristiwa sosial yang akan dialami.
Kontraindikasi orang asma, kegagalan jantung
Sedangkan fobia khas, tidak mempunyai terapi spesifik, bila pasien tidak dapat diatasi
dengan terapi nonfarmakologi, penggunaan farmakoterapi ini mungkin dapat
membantu. Diazepam 2-5 mg po, dosis tunggal dan dapat diulang sampai 2 kali
sehari. Diazepam 5-10mg po, malam hari
44
3.F41.1 GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Pedoman diagnostik :
- Mencakup interaksi tubuh dan pikiran (body-mind) : masalah psikologis yang mengambil
bentuk fisiologis
- Pemeriksaan fisik dan lab tidak ada kelainan. Tidak ada kelaian organik atau mekanisme
fisiologik
- Shopping doctors, tapi tidak ke dr.Jiwa : kalau tdk ditemukan penyebabnya ke dr2 tersebut
malah stress
- Preokupasi dengan adanya penyakit yang tidak ada dasar organic
- Gangguan fungsi neurologis tanpa dasar organik
- Perasaa subjektif dari penampilan dirasakan kurang memuaskan atau buruk
- Gejala tersebut terkait faktor psikologis atau konflik
Psikosomatik : keadaan psikologik berkontribusi dalam berkembangnya psikosomatik,
terdapat disabilitas kondisi medic
Somatisasi : Manifestasi gejala fisik dari distress psiologik, gejala primer dari somatoform
dan gangguan buatan.
- Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik yang
berulang-ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik, meskipun
sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga sudah dijelaskan oleh
dokternya. Penderita juga menyangkal dan menolak untuk membahas
kemungkinan kaitan antara keluhan fisiknya dengan problem atau konflik
dalam kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun didapatkan gejala-gejala
anxietas dan depresi.
- Tidak adanya saling pengertian antara dokter dan pasien mengenai
kemungkinan penyebab keluhan-keluhannya menimbulkan frustasi dan
kekecewaan pada kedua belah pihak.
Gangguan buatan (factitious) : pasien sendiri membuat luka sebagai akibat stress psikologis
untuk mendapatkan pengobatan pada bagian luar.
5 Jenis Macam Gangguan Somatoform
46
1. Gangguan somatisasi
2. Gangguan konversi
3. Hipokondriasis
4. Gangguan nyeri somatoform
5. Gangguan tubuh dismorfik
47
- Sebaiknya terapi dilakukan satu orang dokter secara regular untuk
mendegarkan keluhan somatik sebagai ekspresi emosional
- Pemeriksaan penunjang sebaiknya dihindari
- Psikoterapi individual dan psikoterapi kelompok disarankan agar pasien dapat
menghadapi gejala-gejala, mengekspresikan emosi yang mendasari
- Psikofarmaka hanya diberikan bila terdapat cemas dan depresi dengan
pengawasan ketat karena pasien cenderung menggunakan obat berganti-ganti.
- Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan menetap, yang tidak dapat
dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan
fisik
- Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik emosional atau problem
psikososial yang cukup jelas dijadikan alasan dalam mempengaruhi terjadinya
gangguan tsb
- Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan, baik personal
maupun medis, untuk yang bersangkutan
Gambaran klinis
48
- Gejala sensorik : anestersi dan parestesi ekstremitas tidak sesuai dengan
penyakit saraf pusat maupun tepi. Ketulian atau buta namun jaras sensoris
intak
- Gejala motorik : gangguan gaya berjalan abasia atau ataksia, kelemahan,
paralisis, tremor ritmik kasar jalan menghentak2
- Pseudoseizure
Pedoman diagnostik :
7. 45.2 HIPOKONDRIASIS
Klinis :
Pedoman diagnostik :
49
(a) Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu penyakit
fisik yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya, meskipun
pemeriksaan berulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang
memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan
deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampa
waham)
(b) Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa
dokter bahwa tidak ditemukannya penyakit atau abnormalitas fisik
yang melandasi keluhan
Prognosis dan terapi
9. GANGGUAN NYERI
Gambaran klinis :
Pedoman Diagnostik
- Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6
bulan setelah kejadian traumatik berat (masa laten yang berkisar antara
beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai melampaui 6 bulan)
Kemungkinan dx masih bs jika lewat 6 bulan, yg penting klinisnya khas dan
tidak didapat alternative kategori gangguan lainnya
- Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau
mimpi2 dari kejadian traumatic tersebut secara berulang2 (flashbacks)
- Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya
dapat mewarnai diagnosis tapi tidak khas
Terapi
• FARMAKOTERAPI
– Antidepresan: Fluoxetine, Paroxetine, Fluvoxamine, Citalopram
– Benzodiazepine
– TCA (Amitriptyline, maprotiline, Imipramine, dll.).
– MAOIs.
– Antikonvulsan
– Naltrexon
– Antipsikotik
• Psychotherapy (Konseling, Cognitive Behavioral Therapy/CBT, dll)
• Eye Movement Desensitisation Reprocessing (E.M.D.R.)
• rTMS (repetitive Transcutaneus Magnetic Stimulation)
• Hypnotism,
• Relaksasi, Meditasi
53
C. F43.2 Gangguan Penyesuaian
Pedoman Diagnostik :
54
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA
1. Gangguan kepribadian khas : kepribadian paranoid, schizoid, dissosial, emosial
tidak stabil, histrionik, anankastik, cemas (menghindar) dependen
2. Gangguan kebiasaan dan impuls : judi patologis, bakar patologis (piromania), curi
patologis (kleptomania), Trikotilomania
3. Gangguan identitas dan jenis kelamin :
4. Gangguan pereferensi seksual : fethisme, transvetisme fethistik, Ekshibisionisme,
voyeurism, pedofilia, sadomasokisme
Secara umum ditandai dengan merasa curiga dan tidak percaya pada orang lain
yang berlangsung lama.
Menolak bertanggung jawab pada perasaannya sendiri dan menunjuk tanggung jawab
itu padaorang lain.
Sering bersikap bermusuhan, iritabel, dan marah-marah.
Jarang datang berobat , biasanya dibawa berobat oleh pasangannya atau petugas
56
Gambaran klinis
Khas sangat pencuriga dan tdk percaya orang lain
Sering menunjukkan perasaan iri atau cemburu yang patologik, tanpa alasan
yang jelas
Selalu meragukan kesetiaan pasangannya.
Ideas of reference.
Kehilangan kehangatan.
Pada situasi sosial tampak seperti pebisnis yang efisien tetapi sering konflik dengan
orang lain dan merasa ketakutan.
Pedoman Diagnostik :
57
g. Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak
substansif dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien sendiri
maupun dunia pada umumnya
- Untuk dx -> perlu paling tidak 3 di atas
Epidemiology
Prevalensi 7,5% dari populasi umum.
Pekerjaan yang diminati pekerjaan sendirian, melibatkan sedikit orang /tanpa kontak
dengan orang lain, banyak memilih bekerja malam hari, sehingga tidak berhubungan
dengan orang lain.
Gambaran Klinik
Pasien dengan gangguan ini tampak dingin and jauh
Pria biasanya tidak menikah karena tidak sanggup intim dengan orang lain
Wanita menerima perkawinan secara pasif dari pria yang agresif ingin menikahinya.
58
Percakapan langsung pada sasaran, dengan jawaban-jawaban pendek dan
menghindari percakapan spontan.
Isi pikirannya menunjukkan tidak ada keintiman dengan seseorang yg belum dikenal
secara baik atau dgn mereka yang tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama.
Sensoriumnya intact, memorinya berfungsi dengan baik, interpretasinya abstrak.
Pedoman Diagnostik :
Meskipun ditandai oleh perilaku antisosial dan kriminal berkelanjutan, tidak sama dng
kriminalitas.
Epidemiology
59
Prevalensi 3% pada pria dan 1% pada wanita.
Ada pola keluarga, 5x lebih tinggi pada first-degree relatives dari pada kontrol.
Diagnosis
Pasien dg Gg. Kepribadian antisosial bisa tampak bodoh meskipun berhadapan dg
klinisi paling berpengalaman.
Dalam interview, bisa berubah dan dapat dipercaya, tetapi semua berpura-pura
( seperti topeng menutupi gangguan jiwanya)
Ketegangan yg tersembunyi, bermusuhan, irritabel, marah.
Berbohong, membolos lari dari rumah, mencuri, berkelahi, ketergantungan zat , dan
aktifitas ilegal adalah tipikal pengalamannya sejak kecil.
Sering terkesan dengan klinisi lawan jenis ,seductive, manipulatif dan banyak
tuntutan
Menunjukkan tidak ada kecemasan, dan depresi, tidak sesuai dengan kenyataan
dirinya, ancaman bunuh diri dan preokupasi pada gejala somatik sering muncul.
Reality testing dan intelegensi verbal tinggi.
Sangat manipulatif.
Tidak bercerita kebenaran dan tidak dapat dipercaya untuk diberikan tanggung jawab
atau yang erat kaitannya dengan standard moral.
Bersetubuh dengan siapa saja
60
Tindak kekerasan pada pasangan (spousal abuse), child abuse, dan berkendaraan
sambil mabuk lazim dalam kehidupannya.
Pedoman Diagnostik :
Epidemiology
Prevalensi kira-kira 2-3%., wanita >pria.
61
Beberapa studi menunjukkan ada hubungan dengan Gg. Somatisasi dan Gg.
penyalahgunaan alkohol.
Diagnosis
Umumnya kooperatif, bersemangat memberikan riwayat penyakit.
Fantasi seksual terhadap seseorang yang terlibat dengan dirinya sering terjadi, tetapi
pasien tdk konsisten dlm memverbalisasikan fantasinya dan kadang-kadang malu
atau genit.
Mempunyai disfungsi seksual, wanita mungkin anorgasmic, dan pria mungkin
impotent.
Mereka mungkin beraksi seolah sebagai dorongan seksual untuk meyakinkan dirinya
atraktif terhadap lawan jenisnya.
Mekanisme pembelaan ego yang utama represi dan disosiasi.
62
Pedoman Diagnostik
Epidemiology
Prevalensinya tidak diketahui, pria >wanita, sering pada anak tertua.
Afeknya tidak tumpul atau datar, tetapi konstrited, kehilangan spontanitas dan
mood biasanya serius.
Jawaban pertanyaannya biasanya rinci (detail).
63
Gambaran Klinis
Preokupasi pada aturan, regulasi, ketertiban, kerapian, kebersihan, details dan
pencapaian kesempurnaan.
Peraturan diikuti dengan kaku tidak bisa ditoleransi.
Mempunyai sedikit teman meskipun stabil dalam perkawinan dan pekerjaan yang
baik.
64
- Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti persis caranya
mengerjakan sesuatu, atau keenganan yang tak beralasan untuk mengizinkan
orang lain mengerjakan sesuatu
- Mencampur-adukan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan
Epidemiology
Gangguan ini sering dijumpai. Prevalensinya 1-10 % dari populasi umum.
Pedoman Diagnostik :
2. GANGGUAN SEKSUAL
Seksualitas normal :
66
A. DISFUNGSI SEKSUAL DAN SIKLUS RESPON SEKSUAL
(a)Gangguan nafsu/hastrat seksual : ditandai oleh sedikitnya atau tidak adanya minat
terhadap seks yang menimbulkan masalah dalam suatu hubungan. 1) Hipoaktif 2)
keenganan seksual
(b) Gangguan rangsangan. 1) Impotensi : gangguan ereksi pada laki2, 2) Frigiditas :
Gangguan rangsangan seksual pada perempuan
(c) Gangguan Orgasme : terhambatnya atau tidak tercapainya orgasme yang bersifat
persisten atau berulang setelah memasuki fase rangsangan. 1) pada perempuan 2)
ejakulasi dini pada laki2
(d) Gangguan nyeri seksual : nyeri genital yang berulang kali terjadi, baik oleh laki-laki
dan perempuan, sebelum, selama atau setelah hubungan seksual 1) Dyspareuni : rasa
nyeri/sakit atau perasaan tidak nyaman selama melakukan hubungan seksual. 2)
Vaginisimus : spasme (kejang urat) pada otot-otot sepertiga luar vagina, yang terjadi
di luar kehendak, yang mengganggu hubungan seksual, dan keadaan ini berulang kali
terjadi.
67
Pedoman Diagnostik :
- Gambaran esensial untuk diagnostic adalah
1) Keinginan anak yang “mendalam” (pervasive) dan “menetap” (persistent)
untuk menjadi (atau keteguhan bahwa dirinya adalah) jenis kelamin lawan
jenisnya, disertai penolakan terhadap perilaku, atribut dan/ pakaian yang
sesuai untuk jenis kelaminnya; tidak ada rangsangan seksual dari pakaian
2) Yang khas -> rangsangan seksual muncul pada usia pra sekolah. Gangguan
sudah tampak sebelum pubertas
3) Pada kedua jenis kelamin, kemungkinan ada penyangkalan thd struktur
anatomi jenis kelaminnya sendiri, tetapi hal ini jarang terjadi
4) Ciri khas lain, anak dengan gangguan identitas jenis kelamin, menyangkal
bahwa dirinya terganggu, meskipun mereka tertekan oleh konflik dengan
keinginan orang tua atau kawan sebayanya dan oleh ejekan dan/atau
penolakan oleh orang-orang yang berhubungan dengan dirinya.
C. F65 GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL
- Gangguan preferensi seksual/paraphilia adalah sekelompok gangguan yang mencakup
ketertarikan seksual terhadap obyek yang tidak wajar atau aktivitas seksual yang
tidak pada umumnya. Dengan kata lain terdapat deviasi (para) dalam ketertarikan
seseorang (filia)
- Fantasi, dorongan atau perilaku harus berlangsung setidaknya 6 bulan dan
menyebabkan distress atau hendaya signifikan
- Banyak yang seringkali mengalami lebih dari sat paraphilia dan pola semacam itu dapat
merupakan aspek gangguan mental lain, seperti skizofrenia, depresi atau salah satu
gangguan kepribadian
1. F65.2 Ekshibisionisme
Preferensi tinggi dan berulang untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan
memamerkan alat kelamin kepada orang yang tidak dikenal yang tidak
menginginkannya/teriak, kadang kepada seorang anak
Pedoman diagnostic:
- Kecendrungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin
kepada orang asing (biasanya lawan jenis kelamin) atau kepada orang banyak
di tempat umum, tanpa ajakan atau niat berhubungan lebih akrab
- Ekshibisionisme hampir sama sekali terbatas pada laki-laki heteroseksual yang
memamerkan pada wanita remaja, atau dewasa, biasanya menghadap mereka
dalam jarak yang aman di tempat umum. Apabila yang menyaksikan itu
terkejut, takut, atau terpesona, kegairahan penderita meningkat.
- Pada beberapa penderita, ekshibisionisme merupakan satu-satunya penyaluran
seksual, tetapi pada beberapa penderita lain, kebiasaan ini berlangsung
68
bersamaan dengan kehidupan seksual yang aktif dalam suatu jalinan hubungan
yang berlangsung lama
- Kebanyakan penderita mendpaatkan kesulitan dalam mengendalikan dorongan
tsb dan dorongan ini bersifat “ego-alien” (suatu benda asing bagi dirinya).
2. F65.0 Fetishime
- Mencakup ketergantungan pada benda-benda mati untuk menimbulkan gairah seksual
- Benda2 yang umum digunakan untuk menimbulkan gairah seksual bagi para fetis spt
stoking transparan, sepatu, pakaian dari bulu, benda-benda dari karet, celana dalam dsb
- Beberapa orang dapat melakukan tindakan fetishisme mereka sendirian secara diam-diam
dengan membelai, mencium, membaui, menghisap atau hanya menatap benda-benda
tersebut seraya melakukan masturbasi
- Tidak memakai, jadi hanya memandang
Pedoman diagnostik :
69
penampilan dari lawan jenisnya. Biasanya lebih dari satu jenis yang dipakai
dan perlengkapan menyeluruh.
- Transvestisme fetishistik dibedakan dari transvestisme transeksual oleh adanya
rangsangan seksual dan keinginan yang kuat untuk melepaskan baju tersebut
jika orgasme sudah terjadi dan rangsangan seksual menurun
- Adanya riwayat transvestisme fetishstik biasanya dilaporkan sebagai suatu
fase awal oleh penderita transeksualisme dan kemungkinan merupaka suatu
stadium perkembangan transseksualisme
4. F65.4 Pedofilia
- Orang dewasa yang mendapat kepuasan seksual melalui kontak fisik dan sering kali
melakukan seksual dengan anak-anak pubertas yang tidak memiliki hub darah dengan
mereka
- Seseorang didiagnosis pedofilia, setidaknya berusia 16 tahun dan biasanya minimal 5
tahun lebih tua dari anak
Pedoman diagnostik :
- Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya pra pubertas atau awal masa
pubertas, baik laki-laki atau perempuan.
- Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan
- Preferensi tsb harus berulang dan menetap
- Termasuk : laki-laki dewasa yang mempunyai preferensi partner seksual
dewasa tapi karena alami frustasi kronis untuk mencapai hubungan seksual
yang diharapkan, maka kebiasaannya beralih kepada anak-anak sebagai
pengganti
Subtype pedofilia : insect
- Hubungan seksual antar kerabat dekat yang dilarang untuk menikah. Hal ini
sering terjadi antara saudara kandung laki2 dan perempuan. Bentuk paling
umum berikutnya yang lebih patologis adalah antara ayah dan anak
perempuannya.
5. F65.3 Voyeurisme
Mengintip orang berhubungan seksual -> masturbasi sambil mengintip atau setelah
mengintip sambil membayangkan, kadang berfantasi melakukan hub seksual dengan
orang yang diintipnya
Pedoman diagnostik :
- Kecendrungan yang berulang atau menetap untuk melihat orang yang sedang
berhubungan seksual atau berperilaku intim seperti menanggalkan pakaian
- Hal ini biasanya menjurus kepada rangsangan seksual dan masturbasi, yang
dilakukan tanpa orang diintip menyadarinya
6. Frotteurisme
70
Gangguan dengan melakukan sentuhan yang berorientasi seksual pada bagian tubuh
seseorang yang tidak menaruh curiga akan terjadinya hal itu. Freteur bisa mengosongkan
penisnya ke paha atau pantat perempuan atau menyentuh payudara atau alat kelaminnya.
7. F65.5 Sadomasokisme
Pedoman diagnostik :
- Preferensi terhadap aktivitas seksual yang melibatkan pengikatan atau
menimbulkan rasa sakit atau penghinaan (individu yang lebih suka untuk
menjadi resipen dari perangsangan -> masokisme seksual, yang pelaku yang
melakukannya ke resipen -> sadisme seksual
- Seringkali individu mendapatkan rangsangan seksual dari aktivitas sadistic
maupun masokistik
- Katogeri ini hanya digunakan apabila aktivitas sadomasikistik merupakan
sumber rangsangan yang penting untuk pemuasan seks
- Harus dibedakan dari kebrutalan dalam hubungan seksual atau kemarahan
yang tidak berhubungan dengan erotisme
8. Skatologia telepon
- Ditandai dengan telepon cabul dan melibatkan pasangan yang tidak
menyangka
- Tegangan dan rangsangan dimulai saat antisipasi telepon; penerima telepon
mendengarkan saat penelepon (biasanya laki-laki) secara verbal menunjukkan
preokupasinya atau merangsang penerima telepon untuk berbicara mengenai
aktivitas seksualnya
- Percakapan disertai dengan masturbasi yang sering diselesaikan setelah kontak
dihentikan
9. Nekrofilia
- Nekrofilia adalah obsesi untuk mendapatkan kepuasan seksual dari mayat.
- Sebagian besar orang dengan nekrofilia mendapatkan mayat untuk
eksploitasinya dari rumah jenasah. Beberapa orang diketahui menggali
kuburan.
- Suatu waktu, orangmembunuh untuk memuaskan desakan seksualnya.
10. Parsialisme
- Memusatkan aktivitas seksualnya pada satu bagian tubuh untuk
menyingkirkan yang lain
- Kontak mulut-genital; seperti kunilingus (kontak oral dengan genitalia
eksterna perempuan), felatio (kontak dengan anus)
- Normalnya berkaitan dengan pemanasan
11. Zoofilia
71
Menggunakan hewan untuk berpartisipasi khususnya dimasukkan ke dalam khayalan
rangsangan atau aktivitas seksual, termasuk hubungan seksual, masturbasi dan kontak
oral-genital.
12. Koprofilia dan klismafilia
Koprofilia : ketertarikan pada kesenangan seksual yang berkaitan dengan hasrat untuk
buang air besar pada pasangannya atau untuk memakan feses (koprofagia)
Klismafilia adalah penggunaan enema sebagai dari stimulasi seksual
Paraphilia ini dikaitkan dengan fiksasi pada fase anal perkembangan psikoseksual
13. Urofilia
Suatu bentuk erotisme uretra adalah minat di dalam kesenangan seksual yang disertai
dengan hasrat untuk berkemih pada pasangan atau dikencingi
14. Hipoksifilia
- Hasrat untuk memperoleh perubahan kesadaran akibat hipoksia saat alami
orgasme
- Orang dapat menggunakan obat (seperti nitrit yang menguap atau nitrogen
oksida) untuk menimbulkan hipoksia
15. Masturbasi
Masturbasi
• Masturbasi adalah aktivitas normal yang sering ditemukan pada semua stadium
kehidupan dari masa bayi sampai usia lanjut. Freud percaya neurastenia adalah
disebabkan oleh masturbasi yang berlebihan.
• Masturbasidapat didefinisikan sebagai pencapaian kenikmatan seksual – biasanya
menyebabkan orgasme – oleh diri sendiri (autoerotikisme).
• Masturbasi sering ditemukan pada orang yang telah menikah
• Abnormal : jika dijadikan satu-satunya aktivitas seksual yang dilakukan pada masa
dewasa, jika dilakukan dengan frekuensi yang menunjukkan kompulsi atau disfungsi
seksual, atau jika secara konsisten lebih dipilih daripada hubungan seks dengan
pasangan
PENATALAKSAAN PARAFILIA
- Terapi psikoanalisis
- Terapi behavioral Penanganan kognitif
72
3.GANGGUAN TIDUR
- Dissomnia : Kondisi psikogenik primer dimana gangguan utamanya adalah jumlah,
kualitas dan waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional. EX : insomnia,
hypersomnia, narkolepsi, gangguan jadwal tidur-jaga, gangguan yang berhubungan dengan
pernapasan
- Parasomnia : peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur. EX :
somnabulisme (sleep walking), gangguan terror dalam tidur (night terror), gangguan mimpi
buruk (nightmares)
- banyak kasus gangguan tidur adalah salah satu gejala gangguan lainnya, baik mental
maupun fisik
Dissomnia
1. F51.0 Insomnia non organik
Pedoman Diagnostik :
73
(a) Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan atau adanya serangan tidur/”sleep
attacks” (tidak disebbakan oleh tidur yang kurang), dan atau transisi yang memanjang
dari saat mulai bangun tidur sampai sadar sepenuhnya
(b) Gangguan tidur setiap hari selama lebih dari 1 bulan atau berulang dengan kurun
waktu yang lebih pendek, menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan
mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan
(c) Tidak ada gejala tambahan narkolepsi atau bukti klinis sleep apnoe
(d) Tidak ada kondisi neurologis atau medis yang menunjukkan rasa kantuk pada siang
hari
- Bila merupakan bagian dari gejala gangguan jiwa lain cth gangguan afektif ->
diagnosis dibuat berdasarkan gangguan yang mendasari nya
Narkolepsi : tidak ada rasa kantuk, mendadak, jadi lagi beraktivitas ngobrol cthnya ->
langsung tidur, jadi orang pikir pingsan (katapleksi), muncul setiap hari selama 3 bulan
Parasomnia
1. F51.5 Gangguan mimpi buruk (nightmares)
Pedoman diagnostik :
- Gambaran klinis di baah ini adalah esensial untuk diagnosis pasti
1. Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan
mimpi yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan
rinci dan jelas (vivid) biasanya perihal ancaman kelangsungan
hidup, keamanan atau harga diir; terbangunnya dapat kapan
saja selama periode tidur, tetapi yang khas adalah pada paruh
kedua masa tidur
2. Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu
segera sadar penuh dan mampu mengenali lingkungannya
3. Pengalaman mimpi itu dan akibat dari tidur yang terganggu
menyebabkan penderitaan cukup berat
74
(c). secara relative tidak bereaksi thd berbagai upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan
terror tidurnya, dan kemudian dalam beberapa menit setelah bangun biasanya terjadi
disorientasi dan gerakan berulang
(d) ingtan thd kejadian, kalaupun ada, sangat minimal
(e) tidak ada bukti gangguan mental organik
- terror tidur harus dibedakan dengan mimpi buruk, yang biasanya terjadi setiap saat dalam
tidur, mudah dibangunkan dan teringat jelas kejadiannya
3. F51.3 Somnabulisme (sleepwalking)
- Gambaran klinis di bawah ini adalah esensial untuk diagnosis
(a) Gejala utama adalah satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur, biasanya pada
sepertiga awal tidur malam, dan terus berjalan-jalan (kesadaran berubah)
(b) selama satu episode, individu menunjukkan wajah bengong (blank, staring face), relative
tidak memberi respon thd upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan atau untuk
berkomunikasi dengan penderita dan hanya dapat disadarkan atau dibangunkan dengan susah
payah
(c). pada waktu sadar/bangun (Setelah satu episode atau besok paginya) individu tidak ingta
apa yang terjadi
Tidak ada gangguan mental organic
PENYEBAB GANGGUAN TIDUR :
1. Farmakologis, pemakaian obat-obat
2. Medis, misalnya sakit kepala, kesulitan nafas
3. Genetik, memiliki darah dari keturunan penderita insomnia
4. Konsumsi tembakau dan alkohol
5. Psikiatris -> gg emosi,kecemasan, skizofrenia, somatoform
6. Gg psikologis krn pengalaman traumatis
TERAPI GG TIDUR
75
TERAPI DALAM BIDANG ILMU KEDOKTERAN JIWA
Psikofarmaka = obat2an psikotropika
- Obat yang memiliki efek terapetik langsung pada proses mental pasien karena
efeknya pada otak/SSP (spt proses pikir, perasaan dan fungsi motoric atau
tingkah laku)
- Bersifat lipofilik
- Masuk sawar darah otak
- Ada dua efek -> primer dan sekunder. Kalau primer -> efek obat/fx obat tsb,
efek sekunder -> efek samping yang bisa juga dijadikan sebagai terapi
- Paling tdk kontrol lagi 2mgg
- Psikotropika : suatu zat atau obat baik dari bahan ilmiah atau sintesis yang
bukan narkotika
- Psikotropika gol 1 : terlarang, hanya utk penelitian
- Yang utk pengobatan gol 2-4
76
1. ANTIANSIETAS (TRANQUILIZIER)
Berfx sebagai :
a. Anti cemas
b. Anti tegang
c. Anti agitasi
Trias anxietas :
- Kecemasan (kekhawatiran akan nasib buruk)
- Ketegangan motorik
- Hiperaktivitas otonom
Sekelompok obat yang dipergunakan terutama untuk mengatasi kecemasan dan juga biasanya
memiliki efek sedasi, relaksasi otot, amnestic dan antiepileptik
Klasifikasi :
a. Derivat benzodiazepine
- Diazepam (valium), inj 5mg/ml (2cc), stesolid rectal tube 10mg/tube
- Khlordizepoxide : Librium, Cetabrium, Tensinyl 5 mg, 10 mg
- Bromazepam (lexotan)
- Lorazepam (Ativan)
- Clobazam (frisium)
- Alprazolam : Xanax, alganax, Xanax XR 0,5 mg, 1 mg
b. Non Benzodiazepin
- Azaspirone, buspirone, decanodione : buspar, xiety, tran-q 10 mg
- Zolpidem -> biasa sbg antiinsomnia : stilnox, zolmina 10 mg
77
Efek samping yang paling utama : rasa mengantuk, sakit kepala, disartri, ataxia, nafsu makan
meningkat, mudah terjadi toleransi dan dependensi dalam pemberian dosis besar dan dalam
waktu lama, serta gejala putus zat bila obat dihentikan secara tiba2 -> shg harus tappoff
2. ANTIDEPRESAN
- Kelompok obat2 yang heterogen dengan efek utama dan terpenting untuk
kendalikan gejala depresi
- Juga punya efek : anti cemas, anti enuresis, anti ejakulasi pradini, anti obsesif
kompulsi (SSRI, SRI)
Klasifikasi :
a. Obat anti depresi trisiklik/TCA : amitriptyline (+ sedasi, 1x25mg , sering juga dipakai
untuk analgetik PDAC), imipramine( trofamil, untuk ngompol, 1x20 mg),
clomipramine (utk OCD, nama dagangnya anaframil) , tianeptine
b. Obat anti depresi tetrasiklik : maprotiline, mianserine, amoxapine
c. Obat anti depresi MAOI-Reversible (Reversible Inhibitor of Monoamine Oxydase-
A/RIMA) : Meclobemide
d. Obat antidepresi SSRI (Selective Serotonin Reuptake) : Sertraline (1x50 mg, paling
aman, sering digunakan), paroxetine (10-20mg, tdk boleh org gastritis, jgn taruh pagi-
> insomnia) , fluvoxamine, fluoxetine (SGT MAHAL TP BAGOS), citalopram
e. Obat anti depresi SNRI : venlafaxine, duloxetine
f. Obat antidepresi melatonergic : aglomelatine
g. Obat anti depresi atipikal : trazodone, mirtazapine
Efek samping obat antidepresi
Prinsip pengobatan :
- Dimulai dari dosis yang rendah , ditingkatkan bertahap sampai capai dosis
terapeutik
- Efek terapi baru akan tampak pada minggu ke 2-3
- Stl efek terapi tercapai maka dilanjutkan dengan tx maintenance untuk
mencapai remisis dan mencegah relaps selama minimal 6 bulan dan bahkan
dpt berlangsung sampai 3-5 tahun
78
3. Antipsikotik
Pembagian :
79
Kiri : tipikal, kanan : atipikal
80
EFEK SAMPING -> BANYAK BACA DI RINGKASAN JIWA
4. Mood Stabilizer
Untuk mania -> pilihan utamanya Lithium Carbonate
Efeksamping lithium :
- Mulut kering, haus, GI distress (N/V, diare), kelemahan otot, polyuria, tremor
halus
- Hipotiroidisme, peningkatan BB, edema tungkai, metallic taste, leukositosis,
gangguan daya ingat, gg konsentrasi
- Gejala intoksikasi >1,5 mE1/L
- Penting sekali monitoring kadar lithium dalam darah
5.ANTI INSOMNIA
81
Sinonim : hipnotik, obat tidur
Obat acuan : fenobarbital
Target : sindrom insomnia -> butuh waktu lebih ½ jam utk tidur atau tidur kembali setelah
terbangun sehingga siklus tidur tidak utuh dan meninmbulkan keluhan gg kesehatan, hendaya
dlm fx kehidupan sehari2
Efek samping :
- Supresi SSP
- Over sedation
- Benzodiazepine jangka panjang -> picu perilaku menyerang dan ganas
7. Anti Panik
82
83
PSIKOFARMAKA
I. Definisi
Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif
pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental
dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap
taraf kualitas hidup pasien.
Obat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya: anti-
psikosis, anti-depresi, anti-mania, anti-ansietas, anti-insomnia, anti-panik, dan anti
obsesif-kompulsif,. Pembagian lainnya dari obat psikotropik antara lain:
transquilizer, neuroleptic, antidepressants dan psikomimetika.
84
Anti-psikosis disebut juga neuroleptic, dahulu dinamakan major transquilizer.
Salah satunya adalah chlorpromazine (CPZ), yang diperkenalkan pertama kali tahun
1951 sebagai premedikasi dalam anastesi akibat efeknya yang membuat relaksasi
tingkat kewaspadaan seseorang. CPZ segera dicobakan pada penderita skizofrenia
dan ternyata berefek mengurangi delusi dan halusinasi tanpa efek sedatif yang
berlebihan.
No
Golongan Obat Sediaan Dosis Anjuran
.
85
Perfenazin Tablet 2, 4, 8 mg 12-24 mg/hari
Injeksi 5 mg/ml
Mekanisme Kerja
Semua obat anti-psikosis merupakan obat-obat potensial dalam memblokade
reseptor dopamin dan juga dapat memblokade reseptor kolinergik, adrenergik dan
histamin. Pada obat generasi pertama (fenotiazin dan butirofenon), umumnya tidak
terlalu selektif, sedangkan benzamid sangat selektif dalam memblokade reseptor
dopamine D2. Anti-psikosis “atypical” memblokade reseptor dopamine dan juga
serotonin 5HT2 dan beberapa diantaranya juga dapat memblokade dopamin sistem
limbic, terutama pada striatum.
Cara Penggunaan
Umumnya dikonsumsi secara oral, yang melewati “first-pass metabolism” di
hepar. Beberapa diantaranya dapat diberikan lewat injeksi short-acting Intra
muscular (IM) atau Intra Venous (IV), Untuk beberapa obat anti-psikosis (seperti
haloperidol dan flupenthixol), bisa diberikan larutan ester bersama vegetable oil
86
dalam bentuk “depot” IM yang diinjeksikan setiap 1-4 minggu. Obat-obatan depot
lebih mudah untuk dimonitor.
Pemilihan jenis obat anti-psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang
dominan dan efek samping obat. Penggantian obat disesuaikan dengan dosis
ekivalennya. Apabila obat psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis dalam
dosis optimal setelah jangka waktu memadai, dapat diganti dengan obat anti-psikosis
lainnya. Jika obat anti-psikosis tersebut sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek
sampingnya dapat ditolerir dengan baik, dapat dipilih kembali untuk pemakaian
sekarang.
Dalam pemberian dosis, perlu dipertimbangkan:
Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu
Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam
Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)
Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi dampak efek samping,
sehingga tidak menganggu kualitas hidup pasien
Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari hingga
dosis efektif (sindroma psikosis reda) dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu
dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi)
diturunkan setiap 2 minggu dosis maintenance dipertahankan selama 6 bulan – 2
tahun (diselingi drug holiday 1-2 hari/minggu tapering off (dosis diturunkan tiap 2-
4 minggu) stop
Obat anti-psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat walaupun
diberikan dalam jangka waktu lama, sehingga potensi ketergantungan sangat kecil.
Jika dihentikan mendadak timbul gejala cholinergic rebound, yaitu: gangguan
lambung, mual, muntah, diare, pusisng, gemetar dan lain-lain dan akan mereda jika
diberikan anticholinergic agents (injeksi sulfas atropine 0,25 mg IM dan tablet
trihexylfenidil 3x2 mg/hari).
Obat anti-psikosis parenteral berguna untuk pasien yang tidak mau atau sulit
teratur makan obat atau tidak efektif dengan medikasi oral. Dosis dimulai dengan 0,5
87
cc setiap bulan. Pemberiannya hanya untuk terapi stabilisasi dan pemeliharaan
terhadap skizofrenia.
Penggunaan CPZ sering menimbulkan hipotensi orthostatik pada waktu merubah
posisi tubuh. Hal ini dapat diatasi dengan injeksi nor-adrenalin (effortil IM).
Haloperidol juga dapat menimbulkan sindroma Parkinson, dan diatasi dengan tablet
trihexylfenidil 3-4x2 mg/hari.
Indikasi
Obat anti-psikosis merupakan pilihan pertama dalam menangani skizofreni, untuk
memgurangi delusi, halusinasi, gangguan proses dan isi pikiran dan juga efektif
dalam mencegah kekambuhan. Major transquilizer juga efektif dalam menangani
mania, Tourette’s syndrome, perilaku kekerasan dan agitasi akibat bingung dan
demensia. Juga dapat dikombinasikan dengan anti-depresan dalam penanganan
depresi delusional.
Efek Samping
1. Extrapiramidal: distonia akut, parkinsonism, akatisia, dikinesia tardiv
2. Endokrin: galactorrhea, amenorrhea
3. Antikolinergik: hiperprolaktinemia
Bila terjadi gejal tersebut, obat anti-psikosis perlahan-lahan dihentikan. Bisa
diberikan obat reserpin 2,5 mg/hari. Obat pengganti yang yang paling baik adalah
klozapin 50-100 mg/hari.
Reaksi idiosinkrasi yang timbul dapat berupa diskrasia darah, fotosensitivitas,
jaundice, dan Neuroleptic Malignant Syndrome(NSM). NSM berupa hiperpireksia,
rigiditas, inkontinensia urin, dan perubahan status mental dan kesadaran. Bila terejadi
NSM, hentikan pemakaian obat, perawatan suportif dan berikan agonis dopamin
(bromokriptin 3x 7,5 sampai 60 mg/hari, L-Dopa 2x100 mg atau amantidin 200
mg/hari)
Kontraindikasi
Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris yang tinggi,
ketergantungan alkohol, penyakit SSP dan gangguan kesadaran
88
EFEK SAMPING AKUT ANTIPSIKOTIK
AKUT
Sistem saraf
Extrapyramidal syndrom (EPS) Dalam keadaan normal, dopamin menghambat pelepasan
asetylcholin. Di nigrostriatal, dopamin turun, sehingga asetilkolin meningkat dan
menyebabkan gangguan EPS
EPS :
1. Distonia aku
Kontraksi yang lama/ spasme dari muskulus (occulogyric, trismus, blepharospasm, protusio
lidah/ bicara pelo, tortikolis, laryngeal spasme [bahaya], disarthria)
2. Akhatisia (retless leg syndr.)
3. Sindrom parkison
- Tremor
- Rigid
- Bradikinesia
Resiko meningkat :
Lansia, dehidrasi, malnutrisi, kelelahan
Penanganan :
- Injeksi Diphenhydramine 20 mg/2cc im
- Sulfas atropine 0,5-0,75 mg im
- Trihexyphenidyl 2 mg 3x1 tab
- Pertimbangkan penurunan dosis atau digantikan
dengan clozapin 50-100mg/hari (efek EPS minimal)
Gangguan otonom
Efek blokade reseptor muskarinik antikholinergik mata kabur, mulut kering, kesulitan BAB,
Mengantuk
Hipotensi ortostatik
Penurunan tekanan darah kerana perubahan posisi tubuh (dari duduk ke berdiri atau dari tidur
ke duduk), pada penggunaan CPZ, clozapin Blokade reseptor α-1 adrenergic
Penanganannya :
- Pasien diposisikan trendelen burks
- 15 menit tekanan darah tidak naik, infuse NaCl (grojok)
- 15 menit tekanan darah tidak naik, injeksi noradrenalin 0,2 cc (dapat diulangi tiap 15 menit,
sampai tekanan darah normal)
Non-sistem saraf
Endokrin
Di daerah tuberoinfundibular, dopamin yang turun, mengakibatkan meningkatnya prolaktin.
Hiperprolaktinemi mengakibatkan gangguan endokrin (galaktorea, amenorea, disfungsi
89
seksual)
Metabolik
Jaundice
Hematologis
- Agranulositosis (penggunaan clozapin)
- Berkurangnya sel pelimorfonuklear (granuler) Bas-Eus-Netrofil
- Pemeriksaan lab darah setiap 6 minggu pertama
- Leukosit < 3500 -> hentikan clozapine
KRONIS
Tardive dyskinesia
Gerakan involunter pada :
- Wajah
- Mulut/rahang
- Lidah
- Anggota gerak
- Menghilang pada waktu tidur
Etiologi :
Pemakaian jangka panjang antipsikotik dan memburuk pada usia lanjut, dehidrasi,mallnutrisi
Penanganan:
- Hentikan antipsikotik perlahan-lahan
- Bisa dicoba pemberian reserpine 2,5 mg/hr (dopamine deplating agents), pemberian L-dopa
90
akan memperburuk keadaan
- Penggantian antipsikotik dengan clozapine 50-100 mg/hr
b. Obat Antidepresan
Sinonim antidepresan adalah thimoleptika atau psikik energizer. Umumnya
yang digunakan sekarang adalah dalam golongan trisiklik (misalnya imipramin,
amitriptilin, dothiepin dan lofepramin)
No. Golongan Obat Sediaan Dosis Anjuran
Kaplet 20 mg
Mekanisme Kerja
91
Trisiklik (TCA) memblokade reuptake dari noradrenalin dan serotonin yang menuju
neuron presinaps. SSRI hanya memblokade reuptake dari serotonin. MAOI menghambat
pengrusakan serotonin pada sinaps. Mianserin dan mirtazapin memblokade reseptor alfa 2
presinaps. Setiap mekanisme kerja dari antidepresan melibatkan modulasi pre atau post
sinaps atau disebut respon elektrofisiologis.
Cara Penggunaan
Umumnya bersifat oral, sebagian besar bisa diberikan sekali sehari dan
mengalami proses first-pass metabolism di hepar. Respon anti-depresan jarang timbul
dalam waktu kurang dari 2-6 minggu
Untuk sindroma depresi ringan dan sedang, pemilihan obat sebaiknya
mengikuti urutan:
Langkah 1 : golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)
Langkah 2 : golongan tetrasiklik (TCA)
Langkah 3 :golongan tetrasiklik, atypical, MAOI (Mono Amin Oxydase Inhibitor)
reversibel.
Indikasi
Obat antidepresan ditujukan kepada penderita depresi dan kadang berguna
juga pada penderita ansietas fobia, obsesif-kompulsif, dan mencegah kekambuhan
depresi.
Efek Samping
Trisklik dan MAOI : antikolinergik(mulut kering, retensi urin, penglihatan
kabur, konstipasi, sinus takikardi) dan antiadrenergik (perubahan EKG, hipotensi
SSRI : nausea, sakit kepala
MAOI : interaksi tiramin
Jika pemberian telah mencapai dosis toksik timbul atropine toxic syndrome dengan
gejala eksitasi SSP, hiperpireksia, hipertensi, konvulsi, delirium, confusion dan
disorientasi. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:
Gastric lavage
Diazepam 10 mg IM untuk mengatasi konvulsi
92
Postigmin 0,5-1 mg IM untuk mengatasi efek antikolinergik, dapat diulangi
setiap 30-40 menit hingga gejala mereda.
Monitoring EKG
Kontraindikasi
Penyakit jantung koroner
Glaucoma, retensi urin, hipertensi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsy
c. Obat Antimania
Obat anti mania mempunyai beberapa sinonim antara lain mood modulators,
mood stabilizers dan antimanik. Dalam membicarakan obat antimania yang menjadi
acuan adalah litium karbonat.
Liq 2 mg/hr
Injk 5 mg/ml
2-3 x/hr
Pada mania akut diberikan haloperidol IM atau tablet litium karbonat. Pada
gangguan afektif bipolar dengan serangan episodik mania depresi diberi litium
karbonat sebagai obat profilaks. Daapt mengurangi frekwensi, berat dan lamanya
suatu kekambuahan
93
Bila penggunaan obat litium karbonat tidak memungkinkaan dapat digunakan
karbamezin. Obat ini terbukti ampuh meredakan sindroma mania akut dan profilaks
srerangan sindroma mania pada gangguan afektif bipolar.
Mekanisme kerja
Efek samping
1. Efek samping Lithium berhubungan erat dengan dosis dan kondisi fisik pasien
mulut kering, haus, gastrointestinal distress (mual, muntah, diare feses lunak),
kelemahan otot, poliuria, tremor halus (fine tremor, lebih nyta pada pasien
usia lanjut dan penggunaan bersamaan dengan neuroleptika dan antidepresan)
94
4. Gejala intoksikasi
95
Kontra Indikasi
Wanita hamil
d. Anti-Ansietas
Paenteral
IV/IM
2-10 mg/kali,
setiap 3-4 jam
96
6 Oksazolom Benzodiazepin Tab 10 mg 2-3 x 10
mg/hr
Mekanisme kerja
Cara Pengguanan
Klobazam untuk pasien dewasa dan pada usia lanjut yang ingin tetap aktif
Alprazolam efektif untuk ansietas antosipatorik, mula kerja lebih cepat dan
mempunyai komponen efek antidepresan.
97
Sulpirid 50 efektif meredakan gejala somatic dari sindroma ansietas dan
paling kecil resiko ketergantungan obat.
Mulai dengan dosis awal (dosis anjuran) kemudian dinaikkan dosis setiap 3-5
hari sampai mencapai dosis optimal. Dosis ini dipertahankan 2-3 minggu. Kemudian
diturunkan 1/8 x dosis awal setiap 2-4 minggu sehingga tercapai dosis pemeliharan.
Bila kambuh dinaikkan lagi dan tetap efektif pertahankan 4-8 mingu. Terakhir
lakukan tapering off. Pemberian obat tidak lebih dari 1-3 bulan pada sindroma
ansietas yang disebabkan factor eksternal.
Efek samping
Potensi ketergantungan obat disebabkan oleh efek obat yang masih dapat
dipertahankan setelah dosis trerakhir berlangsung sangat singkat.
Penghentian obat secara mendadak, akan menimbulkan gejala putus obat, pasien
menjadi iritabel, bingung, gelisah, insomania, tremor, palpitasi, keringhat dingin,
konvulsi.
Kontra Indikasi
98
ketergantungan obat, maksimum lama pemberian 3 bulan dalam rentang dosis
terapeutik.
e. Anti-Insomnia
Lansia 1 tab
Lansia 1 tab
Lansia 1 tab
Tab 2mg
99
Mekanisme kerja
Obat anti-insomnia bekerja pada reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang
berperan dalam memperantarai proses tidur.
Cara Penggunaan
Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih
perlahan-lahan untuk menghidari oversedation dan intoksikasi.
Efek samping
Rebound Phenomen
Kontra indikasi
10
0
f. Obat anti Obsesif-Kompulsif
Dalam membicarakan obat anti obsesi kompulsi yang menjadi acuan adalah
klomipramin.
Mekanisme kerja
Cara penggunaan
10
1
dengan 25-50 mg /hari (dosis tunggal malam hari), dinaikkan secara bertahap dengan
penambahan 25 mg/hari sampai tercaapi dosis efektif (biasanya 200-300 mg/hari).
10
2
Mekanisme kerja
Alprozolam merupakan obat yang paling kurang toksiknya dan onset kerjanya
lebih cepat
Neurotoksik
Lamanya pemberian obat tergantung dari individual, umunya selama 6-12 bulan,
kemudian dihentikan secara bertahap selama 3 bulan bila kondisi penderita sudah
memungkinkan
Dalam waktu 3 bulan bebas obat 75% penderita menunjukkan gejala kambuh.
Dalam keadaan ini maka pemberian obat dengan dosis semula diulangi selama 2
tahun. Setelah itu dihentikan secara bertahap selama 3 bulan.
10
3
CATATAN KELAS
Saat akut di puskesmas ada distonia e.c EPS -> diberikan -> inj dipendhidramin (IM) -> hati2
hipotensi ortostatik -> maintenance trihexipenidil
Oculocyricrisi, rabit syndrome, protusio lidah -> lidah menjulur2
Identitas harus sistematis kalau ujian , ujian tetap sebut cuci tangan dsb.
Terus jangan lupa lakukan psikotx suportif/nonfarmakologis -> jelaskan penyakit ke pasien
Dd paling tdk ada 3
Psikofarmaka
10
4
Di indo yg banyak sakit cowok -> krn banyak tekanan, dan stigma tidak boleh cengeng, harus
kuat -> jadi direpresi
Simpleks kemauan turun -> jadi prognosis lebih jelek daripada yg S. stupor
Pak ini agar saya mudah obati bapak, untuk tau sebab penyakit bapak, apakah pernah konsumsi
napza? Bilang bahwa bersifat rahasia
Sejak kapan pakai, dikombinasi sama apa, berapa byk
Cimeng = ganja/marijuana
Kalau sudah 3 obat napza -> dx sudah multiple (F19)
Nonverbal : mimik (mengangguk, menggeleng), pakai tangan (jempol atas atau bawah), menulis
(bisa tidak menulis)
- Terawat atau tidak : kuku jari, posisi jilbab, rambut disisir atau tdk
- Berulang2 -> kompulsif -> peningkatan psikomotor
10
5