Anda di halaman 1dari 6

LKK 1 WAWANCARA PSIKOTIK

A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan heteroanamnesis kasus psikotik
2. Melakukan autoanamnesis kasus psikotik
3. Melakukan observasi terhadap pasien psikotik
4. Membuat kesimpulan dari wawancara kasus psikotik
5. Melakukan rujukan ke tingkat yang lebih tinggi.

B. PELAKSANAAN

1. PANDUAN BELAJAR WAWANCARA PSIKOTIK


1.1 Landasan Teori

Pemeriksaan psikiatri dilakukan melalui wawancara dan pengamatan terhadap pola pikir, persepsi,
ekspresi perasaan dan perilaku . Kegiatan ini sangat penting sebagai langkah awal yang dapat membantu
pemeriksa dalam mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Keluhan yang diajukan seorang pasien yang
diambil dengan teliti akan banyak membantu menentukan diagnosis dari suatu penyakit. Banyak macam
keluhan yang diajukan oleh seorang penderita sistem neuropsikiatri. Walaupun demikian tidak selalu
keluhan-keluhan mengenai mental emosional yang berhubungan dengan gangguan neuropsikiatri, sehingga
diperlukan suatu kesabaran dalam mengambil anamnesis dari seorang pasien.
Pemeriksaan status mental meliputi penilaian status mental, penilaian kesadaran, penilaian aktivitas
psikomotorik, penilaian orientasi, penilaian persepsi, penilaian bentuk dan isi pikir, penilaian mood dan afek,
penilaian pengendalian impuls, penilaian menilai realitas, penilaian kemampuan tilikan (insight), penilaian
kemampuan fungsional .

1.2 Media Pembelajaran


a. Penuntun LKK 1 Blok XIV FK UMP
b. Buku saku PPDGJ III
c. Ruang periksa dokter
d. Pasien simulasi
e. Skenario kasus

1.3 Langkah Kerja


a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri kepada pasien dan orang tua pasien.
c. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.
d. Meminta izin orang tua pasien dan pasien untuk melakukan wawancara.
e. Mahasiswa melakukan sesi tanya jawab sesuai pertanyaan yng tercantum di lembaran checklist dan
melakukan interpretasi.
f. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai gangguan psikotik yang dialami pasien
g. Melakukan rujukan ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu dokter ahli jiwa (psikiater).
h. Melakukan observasi terhadap pasien psikotik saat wawancara berlangsung.
i. Membuat kesimpulan gangguan psikotik yang dialami pasien

SKENARIO KASUS PSIKOTIK

Skenario 1:
Tn. R, usia 30 tahun anak pertama dari 3 saudara diantar keluarganya ke IGD RSMP dengan keluhan
utama menyerang ayah pasien tanpa sebab sejak 2 minggu yang lalu. Tn. R juga merasa orang-orang
sering menjelek-jelekkannya. 1 tahun yang lalu penderita gagal diterima menjadi PNS. Semenjak itu
penderita sering melamun, bicara sendiri dan sering mengurung diri di kamar. Pasien juga sering berkata
bahwa dia adalah nabi yang diutus dari Kerajaan Langit dan memiliki kelebihan berupa kemampuan telepati.
Pasien juga jarang sekali tidur di malam hari. Pasien sering mondar-mandir berkeliling rumah tanpa tujuan
pada malam hari. 1 bulan terakhir ini, pasien sering marah tanpa sebab dan sering melempari orang yang
lewat di depan rumahnya. Pasien sudah tidak mau merawat diri (mandi) dan pasien tidak mau makan karena
takut diracuni oleh orang tuanya.

Perintah:
Seorang laki-laki, usia 30 tahun anak pertama dari 3 saudara di antar keluarganya ke IGD RSMP, dengan
keluhan utama menyerang ayahnya tanpa sebab sejak 2 minggu yang lalu.
Lakukanlah wawancara psikiatri dan prosedur penatalaksanaan sesuai kompetensi saudara pada
pasien ini dengan lengkap!

A Perkenalan
1 Menyapa pasien, memperkenalkan diri, menunjukkan empati
2 Identitas pasien
Nama:
Umur:
Pendidikan:
Status pernikahan
Pekerjaan
Alamat
Agama
B Alloanamnesis (Didapat Dari Orang Tua)
1 Keluhan utama
2 Menanyakan riwayat penyakit saat ini
a. Onset kejadian

b. Kapan mulai muncul keluhan tersebut

c. Menanyakan faktor pencetus


3 Menanyakan perjalanan penyakit
a. Menanyakan perubahan perilaku

b. Menanyakan perubahan mood

c. Menanyakan keluhan somatic (nyeri, tinnitus, penglihatan


kabur, palpitasi, berkeringat banyak, mulut kering, mudah
lelah, sulit menelan)

d. Menanyakan keluhan vegetatif (gangguan tidur, nafsu


makan, berat badan, miksi, libido, menstruasi)

e. Menanyakan keluhan kognitif (konsentrasi)

f. Menanyakan masalah aktivitas sehari-hari (pekerjaan,


kebersihan diri dan kehidupan social)

g. Menanyakan riwayat penggunaan obat terlarang/konsumsi


alcohol
h. Menanyakan riwayat penyakit fisik sebelumnya (trauma
capitis dan riwayat kejang)

i. Menanyakan riwayat penyakit kejiwaan sebelumnya


C AUTOANAMNESIS
1 Menanyakan orientasi pasien
a. Waktu
b. Tempat
c. Orang
d. Situasi
2 Menilai memori pasien
a. Immediate memory (pemeriksa menyebutkan 3 objek dan
meminta pasien mengulanginya)
b. Recent memory (menanyakan dengan siapa pasien datang
ketempat ini/kesini menggunakan kendaraan apa/tadi pagi
sarapan apa)
c. Remote memory (menanyakan lahir dimana/sekolah)
3 Menilai persepsi pasien
a. Menanyakan apakah pasien mendengar suara-suara yang
tidak didengar orang lain (halusinasi auditori)

b. Apakah pasien melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat


oleh orang lain (halusinasi visual)

c. Apakah pasien mencium bau-bauan/wewangian yang tidak


bisa dibaui oleh orang lain (halusinasi olfactory)

d. Apakah pasien mengecap rasa aneh yang tidak biasanya


(halusinasi gustatory)

e. Apakah pasien merasa diraba/disentuh tanpa objek


rangsangan/yang tidak biasanya pada kulit (halusinasi
taktil)
4 Menilai isi pikiran
a. Menanyakan delusi/waham
- Waham Bizzare
- Thought withdrawl
- Thought insertion
- Thought broadcasting

- Thought control

-
- Delusional perception

- waham kejar : meyakini ada orang yang ingin


mencelakakannya

- Delusion of reference (Waham tersangkut): merasa


banyak orang membicarakan dan mengejeknya

- Delusion of grandiosity (waham kebesaran) : merasa


punya bakat/kemampuan yang tidak dimiliki orang lain

- Somatic delusion: merasa yakin ada keluhan fisik yang


berat seperti tumor

5 Menilai mood (suasana perasaan)/perasaan pasien akhir-akhir


ini
a. Menanyakan perasaan tertekan/depresi/sedih
b. Menanyakan perasaan gembira yang berlebihan (euphoria)
c. Menanyakan adakah niat/usaha/tindakan bunuh diri
6 Menilai pemahaman tentang keadaan sakit (Insight of illness)

Menanyakan apakah pasien sedang mengalami gangguan


kejiwaan
D PENUTUP
a. Berterima kasih kepada pasien dan keluarga
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
penyakitnya
c. Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya tentang keluhan
d. Menjelaskan rencana pengobatan/terapi
e. Merencanakan sesi konsultasi berikutnya (merujuk)
E OBSERVASI
a. Mengamati penampilan pasien
b. Mengamati kesadaran pasien
c. Mengamati afek pasien
d. Mengamati perhatian pasien
e. Mengamati perilaku psikomotor pasien (postur, gerakan
psikomotor)
F KESIMPULAN

Skenario 2 :
Nn. M, usia 21 tahun anak ketiga dari 3 saudara diantar keluarganya ke IGD RSMP dengan keluhan
utama mengamuk dan marah-marah tanpa sebab sejak 1 minggu yang lalu.

Riwayat perjalanan penyakit:


Nn. M mulai mengalami perubahan perilaku sejak 7 bulan yang lalu setelah putus cinta dengan pacarnya.
Nn. M merasa gelisah, susah tidur, susah fokus, dan mudah tersinggung. 4 bulan yang lalu , Nn. M sering
keluar rumah, berdandan mencolok dan menelantarkan kuliahnya. Sejak 3 bulan ini pasien meyakini
bahwa ia dicintai oleh anak presiden dan akan segera dilamar tahun depan. Pasien sering menggoda laki-
laki yang lewat di depan rumahnya. Setahun yang lalu, pasien sempat dirawat di rumah sakit karena
perubahan perilaku berupa sering menangis, mengurung diri dan tidak mau makan-minum.

Perintah:
Nn. M, usia 21 tahun anak ketiga dari 3 saudara diantar keluarganya ke IGD RSMP dengan keluhan utama
mengamuk dan marah-marah tanpa sebab sejak 1 minggu yang lalu.

Lakukanlah wawancara psikiatri dan prosedur penatalaksanaan sesuai kompetensi saudara pada
pasien ini dengan lengkap!

A Perkenalan
1 Menyapa pasien, memperkenalkan diri, menunjukkan empati
2 Identitas pasien
Nama:
Umur:
Pendidikan:
Status pernikahan
Pekerjaan
Alamat

Agama
B Alloanamnesis (Didapat Dari Orang Tua)
1 Keluhan utama
2 Menanyakan riwayat penyakit saat ini
a. Onset kejadian
b. Kapan mulai muncul keluhan tersebut
c. Menanyakan faktor pencetus
3 Menanyakan perjalanan penyakit
a. Menanyakan perubahan mood
b. Menanyakan perubahan perilaku

c. Menanyakan keluhan somatic (nyeri, tinnitus, penglihatan


kabur, palpitasi, berkeringat banyak, mulut kering, mudah
lelah, sulit menelan)

d. Menanyakan keluhan vegetatif (gangguan tidur, nafsu


makan, berat badan, miksi, libido, menstruasi)

e. Menanyakan keluhan kognitif (konsentrasi)

f. Menanyakan masalah aktivitas sehari-hari


(pekerjaan/pendidikan,
kebersihan diri dan kehidupan social)

g. Menanyakan riwayat penggunaan obat terlarang/konsumsi


alcohol

h. Menanyakan riwayat penyakit fisik sebelumnya

i. Menanyakan riwayat penyakit kejiwaan sebelumnya


C AUTOANAMNESIS
1 Menanyakan orientasi pasien
a. Waktu
b. Tempat
c. Orang
d. Situasi
2 Menilai memori pasien
a. Immediate memory (pemeriksa menyebutkan 3 objek dan
meminta pasien mengulanginya)
b. Recent memory (menanyakan dengan siapa pasien datang
ketempat ini/kesini menggunakan kendaraan apa/tadi pagi
sarapan apa)
c. Remote memory (menanyakan lahir dimana/sekolah)
3 Menilai persepsi pasien
a. Menanyakan apakah pasien mendengar suara-suara yang
tidak didengar orang lain (halusinasi auditori)
b. Apakah pasien melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat
oleh orang lain (halusinasi visual)
c. Apakah pasien mencium bau-bauan/wewangian yang tidak
bisa dibaui oleh orang lain (halusinasi olfactory)
d. Apakah pasien mengecap rasa aneh yang tidak biasanya
(halusinasi gustatory)
e. Apakah pasien merasa diraba/disentuh tanpa objek
rangsangan/yang tidak biasanya pada kulit (halusinasi
taktil)
4 Menilai isi pikiran
a. Menanyakan delusi/waham
- Waham bizzare
- Thought withdrawl:
- Thought insertion:
- Thought broadcasting:
- Thought control:

- Delusion of persecution (waham kejar): apakah ada


orang yang ingin mencelakakannya
- Delusion of reference:
- Delusion of grandeur:
- Delusion of self accusation:
- Somatic delusion:
5 Menilai mood (suasana perasaan)/perasaan pasien akhir-akhir
ini
a. Menanyakan perasaan tertekan/depresi/sedih
b. Menanyakan perasaan gembira yang berlebihan (euphoria)
c. Menanyakan adakah niat/usaha/tindakan bunuh diri
6 Menilai pemahaman tentang keadaan sakit (Insight of illness)
a. Menanyakan apakah pasien sedang mengalami gangguan
kejiwaan

D PENUTUP
a. Berterima kasih kepada pasien dan keluarga
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
penyakitnya
c. Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya tentang keluhan
d. Menjelaskan rencana pengobatan/terapi
e. Merencanakan sesi konsultasi berikutnya (merujuk)
E OBSERVASI
a. Mengamati penampilan pasien (bentuk wajah, status gizi,
tipe tubuh, kebersihan, pakaian, kontak mata)
b. Mengamati kesadaran pasien
c. Mengamati afek pasien
d. Mengamati atensi/perhatian pasien
e. Mengamati perilaku psikomotor pasien (postur, gerakan
psikomotor)
F KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai