A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan heteroanamnesis kasus psikotik
2. Melakukan autoanamnesis kasus psikotik
3. Melakukan observasi terhadap pasien psikotik
4. Membuat kesimpulan dari wawancara kasus psikotik
5. Melakukan rujukan ke tingkat yang lebih tinggi.
B. PELAKSANAAN
Pemeriksaan psikiatri dilakukan melalui wawancara dan pengamatan terhadap pola pikir, persepsi,
ekspresi perasaan dan perilaku . Kegiatan ini sangat penting sebagai langkah awal yang dapat membantu
pemeriksa dalam mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Keluhan yang diajukan seorang pasien yang
diambil dengan teliti akan banyak membantu menentukan diagnosis dari suatu penyakit. Banyak macam
keluhan yang diajukan oleh seorang penderita sistem neuropsikiatri. Walaupun demikian tidak selalu
keluhan-keluhan mengenai mental emosional yang berhubungan dengan gangguan neuropsikiatri, sehingga
diperlukan suatu kesabaran dalam mengambil anamnesis dari seorang pasien.
Pemeriksaan status mental meliputi penilaian status mental, penilaian kesadaran, penilaian aktivitas
psikomotorik, penilaian orientasi, penilaian persepsi, penilaian bentuk dan isi pikir, penilaian mood dan afek,
penilaian pengendalian impuls, penilaian menilai realitas, penilaian kemampuan tilikan (insight), penilaian
kemampuan fungsional .
Skenario 1:
Tn. R, usia 30 tahun anak pertama dari 3 saudara diantar keluarganya ke IGD RSMP dengan keluhan
utama menyerang ayah pasien tanpa sebab sejak 2 minggu yang lalu. Tn. R juga merasa orang-orang
sering menjelek-jelekkannya. 1 tahun yang lalu penderita gagal diterima menjadi PNS. Semenjak itu
penderita sering melamun, bicara sendiri dan sering mengurung diri di kamar. Pasien juga sering berkata
bahwa dia adalah nabi yang diutus dari Kerajaan Langit dan memiliki kelebihan berupa kemampuan telepati.
Pasien juga jarang sekali tidur di malam hari. Pasien sering mondar-mandir berkeliling rumah tanpa tujuan
pada malam hari. 1 bulan terakhir ini, pasien sering marah tanpa sebab dan sering melempari orang yang
lewat di depan rumahnya. Pasien sudah tidak mau merawat diri (mandi) dan pasien tidak mau makan karena
takut diracuni oleh orang tuanya.
Perintah:
Seorang laki-laki, usia 30 tahun anak pertama dari 3 saudara di antar keluarganya ke IGD RSMP, dengan
keluhan utama menyerang ayahnya tanpa sebab sejak 2 minggu yang lalu.
Lakukanlah wawancara psikiatri dan prosedur penatalaksanaan sesuai kompetensi saudara pada
pasien ini dengan lengkap!
A Perkenalan
1 Menyapa pasien, memperkenalkan diri, menunjukkan empati
2 Identitas pasien
Nama:
Umur:
Pendidikan:
Status pernikahan
Pekerjaan
Alamat
Agama
B Alloanamnesis (Didapat Dari Orang Tua)
1 Keluhan utama
2 Menanyakan riwayat penyakit saat ini
a. Onset kejadian
- Thought control
-
- Delusional perception
Skenario 2 :
Nn. M, usia 21 tahun anak ketiga dari 3 saudara diantar keluarganya ke IGD RSMP dengan keluhan
utama mengamuk dan marah-marah tanpa sebab sejak 1 minggu yang lalu.
Perintah:
Nn. M, usia 21 tahun anak ketiga dari 3 saudara diantar keluarganya ke IGD RSMP dengan keluhan utama
mengamuk dan marah-marah tanpa sebab sejak 1 minggu yang lalu.
Lakukanlah wawancara psikiatri dan prosedur penatalaksanaan sesuai kompetensi saudara pada
pasien ini dengan lengkap!
A Perkenalan
1 Menyapa pasien, memperkenalkan diri, menunjukkan empati
2 Identitas pasien
Nama:
Umur:
Pendidikan:
Status pernikahan
Pekerjaan
Alamat
Agama
B Alloanamnesis (Didapat Dari Orang Tua)
1 Keluhan utama
2 Menanyakan riwayat penyakit saat ini
a. Onset kejadian
b. Kapan mulai muncul keluhan tersebut
c. Menanyakan faktor pencetus
3 Menanyakan perjalanan penyakit
a. Menanyakan perubahan mood
b. Menanyakan perubahan perilaku
D PENUTUP
a. Berterima kasih kepada pasien dan keluarga
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
penyakitnya
c. Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya tentang keluhan
d. Menjelaskan rencana pengobatan/terapi
e. Merencanakan sesi konsultasi berikutnya (merujuk)
E OBSERVASI
a. Mengamati penampilan pasien (bentuk wajah, status gizi,
tipe tubuh, kebersihan, pakaian, kontak mata)
b. Mengamati kesadaran pasien
c. Mengamati afek pasien
d. Mengamati atensi/perhatian pasien
e. Mengamati perilaku psikomotor pasien (postur, gerakan
psikomotor)
F KESIMPULAN