Pembimbing:
dr. Ananditya Sukma Dewi Utami, Sp. KJ
Psikopatologi
Gangguan
Gangguan Konasi
Pembicaraan (Perilaku
Gangguan Motorik)
Emosi
GANGGUAN
KOGNISI
GANGGUAN KOGNISI
• Kognisi adalah proses mental yang dengannya individu menyadari dan mempertahankan
hubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya.
• Bagian – bagian proses kognisi :
– Sensasi dan persepsi
– Perhatian
– Ingatan
– Asosiasi
– Pikiran
– Kesadaran
– Wawasan / Tilikan / Insight
– Pertimbangan / Penilaian / Judgement
1. GANGGUAN PERSEPSI
• Persepsi adalah pengindraan yang disertai pengertian atau proses memindahkan
stimulasi fisik menjadi informasi psikologis (stimulasi sensoris dibawa ke kesadaran).
• Contoh gangguan persepsi :
– Ilusi
– Halusinasi
• Ilusi 🡪 persepsi yang salah (misperception ) atau interpretasi persepsi yang
salah (misinterpretation) terhadap rangsang sensoris eksternal
• Ilusi = suatu persepsi yang salah terhadap suatu stimulus yang ada 🡪 ada
objeknya tapi hanya orang yang bersangkutan yang melihatnya.
• Contoh : seseorang melihat wajah orang lain tetapi tiba-tiba wajah orang
yang dilihatnya berubah menjadi menyeramkan.
• Bentuk – bentuk ilusi :
– ilusi lihat / visual
– ilusi dengar / auditorik
– ilusi kecap / gustatorik
– ilusi raba / taktil
– ilusi penghidu / olfaktorik
• Halusinasi : persepsi sensoris yang palsu yang tidak berkaitan dengan rangsang eksternal yang
nyata.
• Bentuk- bentuk halusinasi :
– halusinasi dengar/ auditorik : persepsi bunyi yang palsu.
– halusinasi lihat/visual : persepsi palsu tentang penglihatan yang berupa citra yang terbentuk dan citra
yang tidak berbentuk (sering pada gangguan organik).
– halusinasi penghidu/olfaktorik : persepsi bau yang palsu (sering pada gangguan organik).
– halusinasi raba/taktil : persepsi palsu tentang perabaan atau sensasi permukaan, seperti sensasi dari
tungkai yang diamputasi (phantom limb), sensasi adanya gerakan pada kulit atau di bawah kulit
( formication ).
– halusinasi kecap/gustatoris : persepsi rasa kecap yang palsu ( sering pada gangguan organik ).
– halusinasi somatik : persepsi palsu tentang sesuatu hal yang terjadi di dalam tubuh atau terhadap
tubuh, paling sering berasal dari organ visceral.
– halusinasi hipnogogik : persepsi yang palsu terjadi saat akan tertidur ; biasanya dianggap tidak
patologis.
– halusinasi hipnopompik : persepsi yang palsu terjadi saat akan bangun dari tidur ; biasanya dianggap
tidak patologis.
2. GANGGUAN DAYA INGAT
• Amnesia: ketidakmampuan untuk mengingat sebagian atau keseluruhan pengalaman masa lalu; mungkin berasal dari gangguan
organik atau proses emosional.
– anterograd (anterogade): amnesia untuk peristiwa yang terjadi setelah suatu titik waktu.
– Retrogad (retrogade): amnesia untuk peristiwa yang terjadi sebelum suatu titik waktu.
• Paramnesia: pemalsuan ingatan akibat distorsi pengingatan.
– fausse reconnaissance: pengenalan yang palsu.
– Pemalsuan retrospektif: ingatan menjadi terdistorsi secara tidak diharapkan (tidak disadari) saat disaring melalui
keadaan emosional, kognitif, dan pengalaman seorang individu saat ini.
– Konfabulasi: pengisian kekosongan ingatan secara tidak disadari oleh pengalaman yang dibayangkan atau tidak nyata
yang dipercayai seseorang tetapi tidak mempunyai dasar kenyataan; paling sering berhubungan dengan patologi organik.
– Deja vu: ilusi pengenalan visual di mana suatu situasi yang baru secara keliru dianggap sebagai suatu pengulangan
ingatan sebelumnya.
– Deja entendur: ilusi pengenalan auditoris.
– Deja pense: ilusi bahwa suatu pikiran baru dikenali sebagai suatu pikiran yang sebelumnya telah dirasakan atau
diekspresikan.
– Jamais vu: perasaan palsu ketidak kenalan terhadap situasi nyata yang sesungguhnya telah dialami oleh seseorang.
– Memori yang salah (false memory): rekoleksi dan kepercayaan terhadap suatu peristiwa yang sesungguhnya tidak nyata
terjadi.
• Hiperamnesia: peningkatan derajat penyimpanan dan pengingatan.
• Screen memory: ingatan yang dapat ditoleransi secara sadar menutupi ingatan yang
menyakitkan
• Represi: suatu mekanisme pertahanan ditandai oleh pelupaan secara tidak disadari terhadap
gagasan atau impuls yang tidak dapat diterima.
• Letologikal: ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama atau suatu kata benda
yang tepat.
• Blackout: amnesia terhadap perilaku yang mereka telah lakukan (dialami oleh peminum
alkohol) selama suatu kurun waktu meminum alkohol; keadaan ini biasanya mengindikasikan
telah terjadinya suatu kerusakan otak yang masih bersifat reversible.
TINGKAT DAYA INGAT
Segera (immediate) reproduksi atau pengingatan hal-hal yang ditangkap dalam beberapa detik
sampai menit.
Baru (recent) pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lewat beberapa hari.
Agak lama (recent pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lewat selama beberapa bulan.
past)
Jangka lama (remote) pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lama terjadi
3. GANGGUAN PIKIRAN
• Pikiran adalah tujuan yang terarah dari arus ide-ide, simbol dan hubungan- hubungan yang
ditimbulkan oleh suatu masalah / tugas yang mengarah ke kesimpulan orientasi riil. dan ketika
suatu urutan yang logis terjadi, berpikir adalah normal.
• Bentuk gangguan pikiran:
VERBIGERAS
I
Pengulangan kata tanpa tujuan
• D: "Bapak kalau di rumah ngapain aja?“
• P: "DVD film, DVD film, DVD film."
INKOHERENSI
Gagasan satu dengan lain tidak berhubungan, tidak logis, secara keseluruhan
tidak dapat dimengerti
D: "Bapak sudah mandi?”
P: "Malam, ayam, pergi, cari, uang, dok."
ASOSIASI LONGGAR
Bentuk lebih ringan dari inkoherensi.
Contoh : Saya mau makan. Semua orang dapat berjalan.
PERSERVERAS
I
Mengulang frase dan kata yang sama, bahkan jika subyek berubah tetap berada dalam tema
yang sama. Pengulangan gagasan secara persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru.
• D: "Bapak, nama saya siapa?“
• P: "Sherly.“
• D: "Kalau yang pakai kerudung putih itu siapa?“
• P: "Sherly.“
• D: "Kalau yang baju merah itu namanya siapa?“
• P: "Sherly."
FLIGHT OF IDEAS
Gagasan yang bertubi-tubi melompat dari satu topik ke topik lain
Contoh :
”Waktu saya datang ke rumah sakit, kakak saya baru dapat SIM, lalu untung
saya pakai kemeja biru, hingga pak dokter menanyakan apakah sudah makan”
BLOCKING AND DERAILMENT
Blocking adalah arus pikir tiba-tiba terputus, sesudah berhenti pasien memulai dengan pikiran yang
baru, disebut derailment.
Contoh :
• D : Apa yang membawa anda ke sini?
• P : Saya punya pendapat ini dengan tetangga saya dan mereka memulai untuk …..(berhenti)
Seharusnya tidak ada seorangpun yang mendukung orang itu
Jika ditanya apa yang terjadi ketika pasien blocking, dapat menjelaskan bahwa tiba-tiba hilang
pikiran. → Petit mal
WORD SALAD
Campuran kata dan frasa yang inkoheren.
• D: "Bapak tinggal di mana, Pak?"
• P: "Cing cangkeling, welcome dok, bosan pisan abdi.
GANGGUAN ISI PIKIR
Obsesi • merupakan suatu isi pikiran atau ide yang mendesak kedalam pikiran, yang
(tidak dapat berulang-ulang dan berada diluar kemauan yang bersangkutan, mendorong
dikendalikan orang tersebut untuk melakukan tindakan tertentu.
) • Pikiran yang berulang-ulang menimbulkan ketegangan 🡪 untuk melepaskan
ketegangan tersebut adalah dengan melakukannya. Impuls obsesi merupakan
tindakan yang ada diluar kendali.
• Kompulsi adalah tindakan yang dihasilkan dari impuls obsesi. Ciri orang
tersebut adalah sulit membuat keputusan, sangat hati-hati dan menginginkan
ketepatan pada kesempatan.
Preokupasi suatu jenis isi pikiran dimana pikirannya untuk waktu yang lama berpusat atau terfokus
(dapat pada satu fokus objek tertentu. Tapi jika dialihkan dengan hal-hal yang disukai, fokusnya
dikendalikan dapat hilang.
)
Delusi suatu keyakinan yang salah tapi oleh yang bersangkutan dipercaya sebagai suatu
(Waham) kebenaran, tidak bisa digoyahkan dan tidak sesuai dengan latarbelakang (pendidikan,
sosial) yang bersangkutan.
Fobia rasa takut patologis yang persisten, irrasional, berlebihan, dan selalu terjadi terhadap suatu
jenis stimuli atau situasi tertentu ; menyebabkan keinginan yang memaksa untuk
menghidari stimuli yang ditakuti.
JENIS WAHAM
• Bizzare
– Keyakinan yg keliru, mustahil, dan aneh (ex: makhluk luar angkasa menanamkan elektroda di otaknya)
• Sistematik
– Keyakinan yg keliru yg disatukan oleh satu peristiwa atau tema tunggal (ex: merasa dikejar oleh agen
CIA/FBI)
• Nihilistik
– perasaan yg keliru bahwa diri dan lingkungannya atau dunia tidak ada atau menuju kiamat.
• Somatik
– keyakinan yg keliru melibatkan fungsi tubuh (cth: yakin otaknya meleleh, kepala mengecil)
• Paranoid
– Kebesaran 🡪 konsep seseorang akan arti penting diri, kekuatan atau identitas terlalu dibesar-besarkan
– Kejar 🡪 kepercayaan yang salah pada seseorang yg merasa dirinya dilecehkan, dicurangi, atau dikejar
(keluarga yg berkomplot merugikan, merusak, mencederai)
– Rujukan 🡪 tingkah laku orang lain pasti akan memfitnah, membahayakan, atau akan menjahati dirinya.
– Dikendalikan 🡪 keinginan, pikiran, atau perasaannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar. (thought
withdrawl, thought insertion, thought broadcasting, thought control)
• Cemburu 🡪 berasal dari cemburu patologis tentang pasangan yang tidak setia.
• Eurotomania 🡪 biasanya pada perempuan, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya.
4. GANGGUAN KESADARAN
Kesadaran / Consciousness = Keadaan siaga = State of awareness
Gangguan Kesadaran:
• Kesadaran menurun (Somnolence 🡪 Coma)
• Delirium 🡪 suatu sindrom yang terdiri dari pengaburan kesadaran disertai ribut, gelisah ,
orientasi terganggu.
• Twilight State, Dream like state 🡪 gangguan kesadaran dengan halusinasi.
• Confusion 🡪 gangguan kesadaran yang ditandai dengan tidak sesuainya reaksi terhadap
stimulus lingkungan ; dimanifestasikan dengan adanya gangguan orientasi yang berkaitan
dengan tempat, waktu dan orang.
GANGGUAN TILIKAN (INSIGHT)
• Tilikan adalah kemampuan sesorang untuk memahami sebab sesungguhnya dan arti dari suatu situasi
(termasuk di dalamnya dari gejala itu sendiri).
• Dalam arti luas, tilikan sering disebut sebagai wawasan diri yaitu pemahaman seseorang terhadap kondisi dan
situasi dirinya dalam konteks rialitas sekitarnya. Dalam arti sempit, merupakan pemahaman pasien terhadap
penyakitnya.
• Tilikan terganggu artinya kehilangan kemampuan untuk memahami kenyataan objektif akan kondisi
dan situasi dirinya.
Derajat 4 Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan, namun tidak memahami penyebab sakitnya.
Derajat 5 Menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakitnya, namun tidak
menerapkan dalam perilaku praktisnya.
Derajat 6 Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai dengan motivasi untuk mencapai perbaikan.
GANGGUAN KONASI
(MOTOR BEHAVIOR / PERILAKU
MOTORIK)
GANGGUAN KONASI
Konasi adalah kemampuan untuk memulai
suatu gerakan dan meliputi dorongan-dorongan,
insting, harapan, motivasi dan idaman,
yang dinyatakan oleh tingkah laku atau aktivitas
motorik.
Klasifikasi
Otomatisme
04
Echopraxia
01 Peniruan pergerakan yang
patologis seseorang pada orang
Tindakan atau tindakan-tindakan
yang otomatis yang biasanya
lain mewakili suatu aktivitas simbolik
yang tidak disadari.
Stereotipik Mimikri
02 Pola tindakan fisik atau bicara
yang terfiksasi dan berulang.
05 Aktivitas motorik tiruan dan
sederhana pada anak-anak.
Mannerisme
03 Pergerakan tidak disadari yang
mendarah daging dan kebiasaan.
06 Coprolalia
Bicara kotor, memakan kotoran .
Klasifikasi
Katatonia
07 Kelainan motorik dalam gangguan
non organik.
Posturing Katatonik
B Penerimaan postur yang tidak sesuai atau aneh
yang disadari, biasanya dipertahankan dalam
waktu yang lama.
C Stupor Katatonik
Penurunan aktivitas motorik yang nyata, seringkali
sampai titik imobilitas dan tampaknya tidak
menyadari sekeliling.
Catatonic
Rigiditas Katatonik
D Penerimaan postur yang kaku yang disadari,
menuntun usaha untuk di gerakkan.
Cerea Flexibilitas
E (waxy flexibility)
Catatonic Rigirdity
Seseorang dapat diatur dalam suatu posisi yang
kemudian dipertahankannya ; jika pemeriksaan
menggerakkan anggota tubuh pasien, anggota tubuh
terasa seakan terbuat dari lilin.
Akinesi
F Berkurangnya pergerakan fisik, sebagaimana dapat
di temukan pada skizofrenia katatonia yang
mengalami imobilitas ekstrim, dapat juga terjadi
sebagai suatu efek samping extra piramidal akibat
pemberian obat anti psikotik.
Katalepsi
G Hilangnya tonus otot dan kelemahan secara
sementara yang dicetuskan oleh berbagai keadaan
emosional. waxy flexibility
Klasifikasi
Aktif : melakukan sebaliknya dari apa yang
Negativisme
08 Tahanan tanpa motivasi terhadap
semua usaha untuk digerakan
diperintahkan
09 Mutisme
Tidak bersuara tanpa kelainan
struktural.
Hipoaktivitas (hipokinesis)
11
Ketidakmampuan untuk berdiri/berjalan dalam suatu
gaya yang normal, sekalipun gerakan kaki yang normal
dapat dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring.
Gaya berjalan terkesan aneh dan tidak terkesan adanya
lesi organik yang spesifik. Dapat dijumpai pada
gangguan konversi.
Astasia Abasia
Twirling
12 Gerakan yang terus menerus
memutarkan kepala menurut arah
kemana kepala tersebut menoleh,
suatu tanda pada anak autisme.
Klasifikasi
Overaktivitas
13 Terbagi menjadi :
1. Agitasi psikomotor : overaktivitas motorik dan kognitif yang
berlebihan, biasanya tidak produktif dan sebagai respons dari
ketegangan dari dalam (inner tension.).
2. Hiperaktivitas (hiperkinesis) : kegelisahan, aktivitas
destruktif, sering kali berhubungan dengan patologis otak.
3. Tidur berjalan / sonambulisme : aktivitas motorik saat tidur.
4. Kompulsi : impul yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu
tindakan secara berulang-ulang , misal :
⮚ Dipsomania : kompulsi untuk minum alkohol
⮚ Kleptomania : kompulsi untuk mencuri
⮚ Nimfomania : kompulsi untuk melakukan hubungan
seks dan kompulsi pada seorang wanita
⮚ Satiriasis : kompulsi untuk melakukan hubungan seks
dan kompulsi pada laki-laki.
⮚ Trikotilomania : kompulsi untuk mencabut rambutnya
sendiri.
GANGGUAN EMOSI
Emosi adalah suatu komplek keadaan perasaan
dengan komponen psikis, somatik, dan perilaku
yang berhubungan dengan mood dan afek.
Direct Examination
• Pemeriksaan fiisik (status internus dan neurologis)
• Pemeriksaan khusus psikis (penampilan umum, emosi dan afek, pikiran/ide, motorik/perilaku)
Pemeriksaan tambahan
• Uji psikologik, elektroensefalografi, CT scan, hormon
URUTAN HIERARKI