Gangguan sensasi :
Hiperestesia, adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
abnormal dari kepekaan dalam proses penginderaan, baik terasa
panas, dingin, nyeri, ataupun raba
Anestesia, adalah suatu keadaaan dimana tidak didapat sama sekali
perasaan pada penginderaan
Parestesia, adalah keadaan dimana terjadi perubahan pada perasaan
yang normal(biasanya rasa raba), misalnya kesemutan
Sinestesia, adalah suatu keadaan dimana rangsangan yang sesuai
dengan alat indera tertentu ditanggapi oleh indera yang lainnya.
Hiperosmia, adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
kepekaan berlebihan indera penciuman
Anosmia, adalah suatu keadaan dimana terjadi kegagalan/ kehilangan
daya penciuman baik sebagian maupun menyeluruh
Hiperkinestesia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kepekaan
yang berlebihan terhadap perasaan gerakan tubuh
Hipokinestesia adalah keadaan dimana terjadi penurunan kepekaan
terhadap gerak perasaan tubuh
Gangguan Persepsi :
Ilusi adalah pengamatan yang keliru, yaitu: peristiwa objektif yang
diterima oleh indera ternyata ditangkap secara salah. Perangsangnya
meragukan, atau memperdayakan dan semu sifatnya, sehingga subjek
menginterprestasikan pengamatannya secara keliru.
Contohnya, oleh rasa ketakutan, pada keremang senja, sebatang perdu
tampak seperti gerombolan penyamun. Tiang listrik kelihatan seperti
genderwo yang menakutkan di malam hari dan lain-lain. Jika orang
yang bersangkutan kemudian melakukan pengamatan lebih teliti, dan
sudah menemukan interprestasi yang tepat dari pengamatannya, maka
ilusi itu akan lenyap dengan sendirinya.
Gangguan perhatian :
Distraktibiliti adalah perhatian yang mudah dialihkan oleh rangsangan yang
tidak berarti, misalnya : suara nyamuk, suara kapal, orang lewat, dsb.
Proses berpikir yang normal mengandung arus ide, simbol, dan asosiasi yang
terarah pada tujuan dan yang dibangkitkan oleh suatu masalah atau tugas yang
dapat mengantar pada suatu penyelesaian yang berorientasi pada kenyataan.
Pikiran deristik
Adalah bentuk pikiran dimana tidak ada hubungan antara proses mental dengan pengalaman yang
sedang berjalan. Di sini proses mental atau tidak mengikuti kenyataan, logika atau pengalaman.
Pikiran eustik
Gangguan dalam proses berpikir dimana terjadi kegagalan dalam membedakan batas antara
kenyataan dan fantasi. Dengan berpikir autistik seorang dapat memuaskan keinginannya secara
khayalan( imaginatif) dengan mengabaikan usaha-usaha untuk memuasakan secara realistik.
Pikiran obsesif
Gangguan pikiran dimana satu ide selalu datang berulang-ulang, irasional dan secara sadar tak
diinginkan tak diinginkan, tapi tidak dapat dihilangkan.
Konfabulasi
Gangguan pikiran dimana seorang mempersatukan hal-hal atau kejadian yang berkaitan, dalam
suatu usaha untuk mengisi kekosongan pikiran yang timbul karena kehilangan ingatan.
Gangguan arus atau jalan pikiran meliputi cara dan laju proses asosiasi dalam pemikiran
Flight of ideas(lari cita, pikiran melompat-lompat melayang) adalah keadaan dimana terjadi perubahan yang
mendadak, cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu ide belum selesai sudah disusul oleh ide lain. Dikatakan yang
berasal dari dalam maupun luar. Suatu kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan artinya akan menimbulkan suatu
pikiran baru clang association.
Retardasi (perlambatan) yaitu keadaan dimana terjadi perlambatan dalam jalan pikiran seseorang, sering dijumpai
pada penderita skizofrenia dan psikosa efektif fase depresi.
Persevarasi yaitu suatu keadaan dimana seseorang secara berulang memberitahukan suatu ide, pikiran atau tema yang
berlebihan.
Circumstantiality pikiran berbelit-belit, pikiran berputar-putar) yaitu suatu keadaan dimana untuk menuju secara
tidak langsung kepada ide pokok dengan menambahkan banyak hal yang remeh-remeh yang menjemukan dan tidak
relevan. Sering didapat pada anak/ orang yang terbelakang (MR), epilepsi dan gangguan jiwa senil yang tidak berat
Inkoherensi suatu keadaan dimana terdapat gangguan dalam bentuk bicara, pembicaraannya sukar atau tidak dapat
ditangkap maksudnya. Inkoherensi ini dapat dikatakan suatu asosiasi yang ekstrim. Pada inkoherensi ada gado-gado
kata (word salad)
Blocking (hambatan, halangan, benturan) yaitu suatu keadaaan dimana jalan pikiran secara tiba-tiba berhenti, hal ini
tidak dapat diterangkan oleh penderita. Kemungkinan disebabkan oleh aktivitas yang kompleks dan dominan akibat
efek yang tidak enak atau tidak disetujui.
Logorea yaitu banyak bicara dimana kata-kata baru yang tidak dipahami secara umum.
Neologisme yaitu membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami secara umum.
Irelevansi yaitu suatu keadaan dimana isi pikiran atau ucapan tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau dengan
hal yang sedang dibicarakan
Aphasia yaitu suatu keadaan dimana seseorang tidak atausukar mengerti pembicaraan orang lain (sensorik) dan atau
tidak dapat atau sukar berbicara (motorik). Sering terjdi pada kerusakan otak.
Gangguan isi pikiran (meliputi isi pikiran yang nonverbal atau isi pikiran yang diceritakan)
Waham
Suatu kepercayaan yang terpaku dan tidak dapat di koreksi atas dasar fakta dan kenyataan. Tetapi harus
dipertahankan, bersifat patologis dan tidak terkait dengan kebudayaan setempat. Adanya waham menunjukan suatu
gangguan jiwa yang berat, isi waham dapat menerangkan pemahaman terhadap faktor-faktor dinamis penyebab
gangguan jiwa.
Waham nihilistik
Suatu kenyataan bahwa dirinya atau orang lain sudah meninggal atau dunia ini sudah hancur.
Waham kejar
Penderita yakin bahwa ada orang yang sedang mengganggunya, menipunya, memata-matai atau menjelekkan dirinya.
Waham hubungan
Keyakinan bahwa ada hubungan langsung antara interpretasi yang salah dari pembicaraan, gerakan atau digunjingkan.
Waham pengaruh
Keyakinan yang palsu bahwa dia adalah merupakan subjek pengaruh dari orang lain atau tenaga gaib yang tak terlihat.
Fobi
Adalah rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat
dihilangkan atau ditekan oleh penderita walau disadari bahwa hal tersebut irasional.
Fobi dapat mengakibatkan suatu kompulsi, bentuk fobi bervariasi dan banyak mengenai
benda serta keadaan.
Pre-okkupasi
Adalah suatu pikiran yang terpaku hanya pada sebuah ide saja, yang biasanya
berhubungan dengan keadaan emosional yang kuat.
Kesadaran kuantitatif
Kesadaran yang menurun; Suatu kesadaran denan kemampuan
persepsi, perhatian dan pemikiran yang berkurang secara
keseluruhan.
(a) Apatis (kesadaran seperti mengantuk)
(b) Somnolen (kesadaran seperti orang mengantuk benar,
memberi jawaban bila dirangsang)
(c) Sopor (hanya bereaksi dengan rangsang yang kuat, ingatan,
orientasi dan pertimbangan sudah hilang)
(d) sub koma dan kom (tidak didapatkan reaksi terhadap
rangsang apapun)
2) Twilight state (keadaan dini, senja, senjakala); Kehilangan ingatan atas dasar
psikologik yang mana kesadaran terganggu dan dalam beberapa keadaan
sangat mengaburkan, sehingga penderita tidak mengenali lingkungannya.
Dapat disertai halusinasi dengar, sehingga dapat melakukan tindakan tertentu.
Biasanya penderita lupa ttentang tindakan selama senja dan seolah-olah dalam
mimpi, berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari.
b) Elasi; eforia yang berlebihan disertai motorik sering merupakan emosi yang labil dan sering berubah menjadi
mudah tersinggung.
c) Eksaltasi; Elasi yang berlebihan dan biasanya disertai dengan sikap kebesaran (waham kebesaran).
d) Eklasi (kegairahan); Gairah yang berlebihan disertai rasa aman, damai, dan tenang biasanya berhubungan dengan
perasaan keagamaan yang kuat.
e) Inappropiate afek (afek yang tidak sesuai), adalah suatu gejala gangguan emosi dimana dijumpai perbedaan yang
jelas antara emosi yang tampak dengan situasi yang menyebabkannya, misalnya tertawa ketika ada suatu musiba.
f) Afek yang kaku (rigid) adalah suatu keadaan dimana rasa hati tetap dipertahankan, walau terdapat rangsangan yang
biasanya menyebabkan reaksi emosional yang berlebihan.
g) Emosi labil adalah suatu gejala dimana terdapat ketidak stabilan yang berlebihan dan bermacam emosional, cepat
berubah dari emosi yang satu pada emosi yang lain,
h) Cemas dan depresi merupakan gejala yang terlihat dari ekspresi muka atau tingkahlaku.
i) Ambivalensi adalah emosi dan afek yang berlawanan yang timbul bersamaan pada seseorang, suatu objek atau
keadaan, benci tapi rindu.
j) Apatis, kurang atau tidak ada sama sekali reaksi emosional dalam keadaan-keadaan yang seharusnya menimbulkan
emosi.
k) Emosi yang tumpul dan datar, pengurangan atau tidak ada sama sekali tanda-tanda ekspresi afektif.
Gangguan Psikomotor
Psikomotor adalah gerakan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, sehingga merupakan afek bersama yang mengenai
badan dan jiwa. Juga meliputi kondisi, perilaku motorik atau aspek motorik dari suatu prilaku.
e) Otomatisme perintah dia menurut sebuah perintah secara otomatis tanpa disadari
1) Otomatisme, berbuat sesuatu secara otomatis sebagai ekspresi simbolik aktivitas tak
sadar.
2) Ehopraksia, langsung meniru gerakan orang lain pada saat dia melihat.
3) Echolalia, langsung mengulangi atau meniru apa yang dikatakan orang lain.
g) Aversi, suatu reaksi yang agresif dan tegas yang diperlihatkan dengan melawan,
mendengki, membenci, nonkooperatif, menolak dan kadang-kadang menunjukan reaksi
stupor.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : HALUSINASI
1. Pengertian Halusinasi (minimal 3 sumber)
2. Jenis-jenis Halusinasi (ada 7)
3. Tingkatan/Fase Halusinasi (ada 4)
4. Rentang Respon Neurobiologis, Schizofrenia dan
Gangguan Psikotik
C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)
F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : HARGA DIRI RENDAH
1. Pengertian Konsep Diri/Harga Diri Rendah (minimal 3
sumber)
2. Komponen Konsep Diri (ada 5, Literatur Baru ada 7)
3. Rentang Respon Konsep Diri
C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)
F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : ISOLASI SOSIAL
1. Pengertian Isolasi Sosial (minimal 3 sumber)
2. Rentang Respon Sosial dan Gangguan Kepribadian
C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)
F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : RISIKO PERILAKU KEKERASAN
1. Pengertian Perilaku Kekerasan (minimal 3 sumber)
2. Tahapan RPK (Ada 6 menurut Fontaiene, 2009)
3. Rentang Respon Perilaku Kekerasan
C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)
F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : DEFISIT PERAWATAN DIRI
1. Pengertian Defisit Perawatan Diri (minimal 3 sumber)
2. Komponen Perawatan Diri (ada 5)
3. Tingkatan Defisit Perawatan diri
4. Rentang Respon Perawatan Diri
C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)
F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
TERIMA KASIH