Anda di halaman 1dari 34

PRIMA DIAN FURQONI,S.Kep.,Ns.

TANDA DAN GEJALA GANGGUAN JIWA


Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan
dengan manifestasi-manifestasi psikologis atau
perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan
kinerja yang buruk, dan disebabkan oleh gangguan
biologis, sosial, psikologis, genetik, fisis, atau kimiawi.

Gangguan jiwa mewakili suatu keadaan tidak beres


yang berhakikatkan penyimpangan dari suatu konsep
normatif. Setiap jenis ketidakberesan kesehatan itu
memiliki tanda-tanda dan gejala-gejala yang khas.
GANGGUAN KOGNISI
Kognisi adalah proses mental yang dengannya seseorang
individu menyadari dan mempertahankan hubungan dengan
lingkungannya baik lingkungan dalam maupun lingkungan luar
(fungsi mengenal).

Proses kognisi meliputi :


Sensasi dan persepsi
Perhatian
Ingatan
Asosiasi
Pertimbangan
Pikiran
Kesadaran
Gangguan sensasi dan persepsi

Sensasi atau penginderaan adalah pengetahuan atau kesadaran


akan suatu rangsang. Terdapat 5 macam sensasi, yaitu : rasa
kecap, rasa raba, rasa penciuman, penglihatan, pendengaran.

Persepsi atau pencerapan adalah kesadaran akan suatu rangsang


yang dimengerti.

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh


penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan
penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi
merupakan stimulus yang diindera oleh individu,
diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu
menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Macam- macam gangguan sensasi dan persepsi

Gangguan sensasi :
Hiperestesia, adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
abnormal dari kepekaan dalam proses penginderaan, baik terasa
panas, dingin, nyeri, ataupun raba
Anestesia, adalah suatu keadaaan dimana tidak didapat sama sekali
perasaan pada penginderaan
Parestesia, adalah keadaan dimana terjadi perubahan pada perasaan
yang normal(biasanya rasa raba), misalnya kesemutan
Sinestesia, adalah suatu keadaan dimana rangsangan yang sesuai
dengan alat indera tertentu ditanggapi oleh indera yang lainnya.
Hiperosmia, adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
kepekaan berlebihan indera penciuman
Anosmia, adalah suatu keadaan dimana terjadi kegagalan/ kehilangan
daya penciuman baik sebagian maupun menyeluruh
Hiperkinestesia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kepekaan
yang berlebihan terhadap perasaan gerakan tubuh
Hipokinestesia adalah keadaan dimana terjadi penurunan kepekaan
terhadap gerak perasaan tubuh
Gangguan Persepsi :
Ilusi adalah pengamatan yang keliru, yaitu: peristiwa objektif yang
diterima oleh indera ternyata ditangkap secara salah. Perangsangnya
meragukan, atau memperdayakan dan semu sifatnya, sehingga subjek
menginterprestasikan pengamatannya secara keliru.
Contohnya, oleh rasa ketakutan, pada keremang senja, sebatang perdu
tampak seperti gerombolan penyamun. Tiang listrik kelihatan seperti
genderwo yang menakutkan di malam hari dan lain-lain. Jika orang
yang bersangkutan kemudian melakukan pengamatan lebih teliti, dan
sudah menemukan interprestasi yang tepat dari pengamatannya, maka
ilusi itu akan lenyap dengan sendirinya.

Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya


rangsang dari luar. Walaupun tampak sebagai sesuatu khayal,
halusinasi sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan mental
penderita.
Jenis- jenis halusinasi :
Pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, peraba, halusinasi
seksual, kinestetik, viseral
Depersonalisasi, adalah perasaan aneh pada dirinya
bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasanya lagi
serta tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Misalnya, penderita merasa dirinya terpecah menjadi
dua.

Derealisasi, adalah perasaan aneh tentang


lingkunganya dan tidak menurut kenyataan,
umpamanya segala seuatu yang dialaminya seperti
dalam impiannya
GANGGUAN PERHATIAN
Perhatian adalah merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitet
individu yang ditujukan kepada suatu obyek atau kepada sekumpulan obyek-
obyek. Perhatian juga adalah merupakan penyeleksian terhadap stimuli yang
ditermia oleh individu yang bersangkutan.

Gangguan perhatian :
Distraktibiliti adalah perhatian yang mudah dialihkan oleh rangsangan yang
tidak berarti, misalnya : suara nyamuk, suara kapal, orang lewat, dsb.

Aproksia adalah suatu keadaan dimana terdapat situasi/ keadaan tanpa


memandang pentingnya masalah tersebut.

Hiperproseksia adalah suatu keadaan dimana terjadi pemusatan/ konsentrasi


perhatian yang berlebihan, sehingga sangat mempersempit persepsi yang ada
GANGGUAN INGATAN
Ingatan (kenangan, memori) adalah kesanggupan
untuk mencatat, menyimpan, memproduksi isi dan
tanda- tanda kesadaran.
Proses mengingat terdiri dari 3 unsur :
Pencatatan > Penyimpanan > Pemanggilan kembali

Gangguan ingatan terjadi apabila terdapat gangguan


pada satu atau lebih dari 3 unsur tersebut.
Jenis-jenis dari gangguan ingatan antara lain:

Lupa: ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan-tanggapan kita, sedangkan


ingatan kita sehat
Amnesia: ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan-tanggapan kita, karena
ingatan kita tidak sehat. Misalnya karena gegar otak.
Paramnesia: ialah amnesia yang tidak begitu jauh dari ingatan-ingatannya. Segala
sesuatu yang masih berada disamping ingatan kita masih dapat kita ingat
Autrograde amnesi: amnesia yang juga hal-hal yang sesudah terjadinya peristiwa itu
terlupakan
Retrograde amnesi: ialah amnesia yang mundur. Artinya, ia bukan hanya lupa kepada apa
yang baru terjadi, tetapi juga hal-hal yang jauh sebelum peristiwa itu terjadi, terlupakan
juga
Dj vu: ialah suatu peristiwa seakan-akan sudah pernah kenal sesuatu yang sebenarnya
belum (pengulangan memori dan pengenalan tipuan)
Jamais vu: ialah peristiwa seakan-akan belum pernah kenal kepada sesuatu yang
sebenarnya sudah (lupa tipuan)
Depersonalis: ialah suatu peristiwa, seseorang tidak mengenal dirinya sendiri. Misalnya,
seseorang berbuat sesuatu, waktu ia ditegur, ia tidak mengakui bahwa itu perbuatannya.
Dan dikatakan bahwa itu perbuatan orang lain, kalau yang dikatakan ini orang besar,
maka peristiwa ini disebut Grootheidswan
Derealis: ialah sesuatu peristiwa seseorang merasa asing di dalam alamnya yang real,
yang sebenarnya. Misalnya, orang yang sedang naik kapal sungguhan, ia merasa itu
hanya permainan saja. Lalu ia terjun ke laut, dan sebagainya.
GANGGUAN ASOSIASI
Asosiasi adalah proses mental yang dengannya suatu
perasaan, kesan atau gambaran ingatan cenderung
untuk menimbulkan kesan atau gambaran ingatan
respon/ konsep lain, yang memang sebelumnya
berkaitan dengannya.
Beberapa bentuk asosiasi.
Retardasi (perlambatan); adalah proses asosiasi yang berlangsung lebih lambat
dari biasanya.
Kemiskinan ide; suatu keadaan dimana terdapat kekurangan asosiasi yang
dapat dipergunakan.
Persefersi; suatu keadaan dimana suatu asosiasi diulang-ulang kembali secara
terusmenerus yang seakan-akan menggambarkan seseorang tidak sanggup lagi
untuk melepaskan ide yang telah diucapkan.
Flight of ideas (lari cita pikiran melompat-lompat); suatu keadaan dimana
aliran asosiasi berlangsung sangat cepat yang tampak dari perubahan isi
pembicaraan dan pikiran. Disini nampak suatu ide belum selesai, disusul ide
yang lain.
Inkoherensi; suatu keadaan dimana aliran asosiasi tak berhubungan satu
dengan yang lain. Dapat bebentuk sebagai gado-gado kata (word salad) atau
suatu neolgisme (pembentukan kata-kata baru yang tidak berarti).
Inkoherensi dapat dikatakan sebagai suatu asosiasi longgar.
Blocking (hambatan, benturan): Suatu keadaan dimana terjadi kegagalan
membentuk asosiasi, mulai dari situasi sementara akibat reaksi emosional
yang sampai pada blocking yang lama seperti terdapat pada penyakit jiwa yang
berat. Disini penderita tak dapat menerangkan mengapa dia berhenti.
Aphasia ; suatu keadaan dimana terjadi kegagalan sebagian atau seluruhnya
untuk menggunakan atau memahami bahasa. Dalam beberapa buku,
gangguan asosiasi dimaksudkan dalam gangguan arus fikiran.
GANGGUAN PERTIMBANGAN
Pertimbangan (penilaian) adalah suatu proses mental
untuk membandingkan/menilai beberapa pilihan dalam
suatu kerangka kerja dengan memberikan nilai-nilai untuk
memutuskan maksud dan tujuan dari suatu aktifitas.

Membandingkan disini meliputi istilah tentang besarnya


kepentingan,kebenarannya
,kebaikannya,kecantikannya,dan sebagainya.

Dalam beberapa buku,masalah pertimbangan ini dibahas


dalam gangguan proses berfikir(isi fikiran)beberapa
bentuk waham.
GANGGUAN PIKIRAN
Pikiran umum adalah meletakkan hubungan antara berbagai bagian dari
pengetahuan seseorang. Berpikir merupakan suatu proses dalam
mempersatukan atau menghubungankan ide-ide dengan membayangkan,
membentuk pengertian untuk menarik kesimpulan, serta proses-proses yang
lain untuk membentuk ide-ide baru.

Jadi dalam proses berpikir meliputi proses pertimbangan pemahaman, inatan


serta penalaran.

Proses berpikir yang normal mengandung arus ide, simbol, dan asosiasi yang
terarah pada tujuan dan yang dibangkitkan oleh suatu masalah atau tugas yang
dapat mengantar pada suatu penyelesaian yang berorientasi pada kenyataan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir,yaitu:


Faktor somatik (gangguan otak dan kelelahan)
Faktor psikologik (gangguan emosi dan psikosa)
Faktor sosial (kegaduhan dan keadaan sosial tertentu)
Beberapa bentuk gangguan proses berpikir:
Gangguan bentuk pikiran (produksi);termaksud semua penyimpanagan dari pemikiran rasional ,
logik dan terarah pada suatu tujuan:

Pikiran deristik
Adalah bentuk pikiran dimana tidak ada hubungan antara proses mental dengan pengalaman yang
sedang berjalan. Di sini proses mental atau tidak mengikuti kenyataan, logika atau pengalaman.

Pikiran eustik
Gangguan dalam proses berpikir dimana terjadi kegagalan dalam membedakan batas antara
kenyataan dan fantasi. Dengan berpikir autistik seorang dapat memuaskan keinginannya secara
khayalan( imaginatif) dengan mengabaikan usaha-usaha untuk memuasakan secara realistik.

Pikiran yang non-relistik


Bentuk pikiran yang sama sekali tidak berdasarkan kenyataan. Merupakan gejalah yang menonjol
pada skizofrenia hebefrenik disamping tingkah laku yang kekanak-kanakan. Ketiga bentuk pikiran
tersebut bisa dibedakan, tapi kadang-kadang dijadikan satu dengan memakai salah satu istilah saja.

Pikiran obsesif
Gangguan pikiran dimana satu ide selalu datang berulang-ulang, irasional dan secara sadar tak
diinginkan tak diinginkan, tapi tidak dapat dihilangkan.

Konfabulasi
Gangguan pikiran dimana seorang mempersatukan hal-hal atau kejadian yang berkaitan, dalam
suatu usaha untuk mengisi kekosongan pikiran yang timbul karena kehilangan ingatan.
Gangguan arus atau jalan pikiran meliputi cara dan laju proses asosiasi dalam pemikiran

Flight of ideas(lari cita, pikiran melompat-lompat melayang) adalah keadaan dimana terjadi perubahan yang
mendadak, cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu ide belum selesai sudah disusul oleh ide lain. Dikatakan yang
berasal dari dalam maupun luar. Suatu kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan artinya akan menimbulkan suatu
pikiran baru clang association.

Retardasi (perlambatan) yaitu keadaan dimana terjadi perlambatan dalam jalan pikiran seseorang, sering dijumpai
pada penderita skizofrenia dan psikosa efektif fase depresi.

Persevarasi yaitu suatu keadaan dimana seseorang secara berulang memberitahukan suatu ide, pikiran atau tema yang
berlebihan.

Circumstantiality pikiran berbelit-belit, pikiran berputar-putar) yaitu suatu keadaan dimana untuk menuju secara
tidak langsung kepada ide pokok dengan menambahkan banyak hal yang remeh-remeh yang menjemukan dan tidak
relevan. Sering didapat pada anak/ orang yang terbelakang (MR), epilepsi dan gangguan jiwa senil yang tidak berat

Inkoherensi suatu keadaan dimana terdapat gangguan dalam bentuk bicara, pembicaraannya sukar atau tidak dapat
ditangkap maksudnya. Inkoherensi ini dapat dikatakan suatu asosiasi yang ekstrim. Pada inkoherensi ada gado-gado
kata (word salad)

Blocking (hambatan, halangan, benturan) yaitu suatu keadaaan dimana jalan pikiran secara tiba-tiba berhenti, hal ini
tidak dapat diterangkan oleh penderita. Kemungkinan disebabkan oleh aktivitas yang kompleks dan dominan akibat
efek yang tidak enak atau tidak disetujui.

Logorea yaitu banyak bicara dimana kata-kata baru yang tidak dipahami secara umum.

Neologisme yaitu membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami secara umum.

Irelevansi yaitu suatu keadaan dimana isi pikiran atau ucapan tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau dengan
hal yang sedang dibicarakan

Aphasia yaitu suatu keadaan dimana seseorang tidak atausukar mengerti pembicaraan orang lain (sensorik) dan atau
tidak dapat atau sukar berbicara (motorik). Sering terjdi pada kerusakan otak.
Gangguan isi pikiran (meliputi isi pikiran yang nonverbal atau isi pikiran yang diceritakan)

Waham
Suatu kepercayaan yang terpaku dan tidak dapat di koreksi atas dasar fakta dan kenyataan. Tetapi harus
dipertahankan, bersifat patologis dan tidak terkait dengan kebudayaan setempat. Adanya waham menunjukan suatu
gangguan jiwa yang berat, isi waham dapat menerangkan pemahaman terhadap faktor-faktor dinamis penyebab
gangguan jiwa.

Waham kebesaran (waham ekspansif )


Suatu kepercayaan palsu dimana seseorang memperluas atau memperbesar kepentingan dirinya, baik mengenai
kualitas tindakan/kejadian/orang disekeliling, dalam bentuk tidak realistik. Isi dari waham kebesaran sering
menunjukkan kekecewaan, kegagalan, dan perasaan tidak aman.

Waham depresif ( menyalahkan diri sendiri )


Kepercayaan yang tidak berdasar. Menyalahkan diri sendiri akibat perbuatan-perbuatannya yang melanggar kesusilaan
atau kejahatan lain. Waham depresif sering dirasakan sebagai: waham bersalah ( perasaan bersalah, kehilangan harga
diri ), waham sakit (gangguan perasaan tubuh yang berasal dari viseral yang dipengaruhi oleh keadaan emosi), waham
miskin ( kehidupan perasaan nilai sosial ).

Waham somatis ( waham hipokondria)


Kecenderungan yang menyimpang dan bersifat dungu ( bizarre ) mengenai fungsi dan keadaan tubuhnya, misalnya
penderita merasa tubuhnya membusuk atau mengeluarkan bau busuk.

Waham nihilistik
Suatu kenyataan bahwa dirinya atau orang lain sudah meninggal atau dunia ini sudah hancur.

Waham kejar
Penderita yakin bahwa ada orang yang sedang mengganggunya, menipunya, memata-matai atau menjelekkan dirinya.

Waham hubungan
Keyakinan bahwa ada hubungan langsung antara interpretasi yang salah dari pembicaraan, gerakan atau digunjingkan.

Waham pengaruh
Keyakinan yang palsu bahwa dia adalah merupakan subjek pengaruh dari orang lain atau tenaga gaib yang tak terlihat.
Fobi
Adalah rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat
dihilangkan atau ditekan oleh penderita walau disadari bahwa hal tersebut irasional.
Fobi dapat mengakibatkan suatu kompulsi, bentuk fobi bervariasi dan banyak mengenai
benda serta keadaan.

Ideas of reference (pikiran hubungan)


Suatu keadaan yang mana pembicaraan orang, benda atau kejadian dihubungkan dengan
dirinya sendiri. Penderita mungkin menyadari pikirannya tidak masuk akal, missal bunyi
burung dikira sebuah berita bagi dirinya.

Pre-okkupasi
Adalah suatu pikiran yang terpaku hanya pada sebuah ide saja, yang biasanya
berhubungan dengan keadaan emosional yang kuat.

Thought insertion (sisip pikiran)


Adalah suatu perasaan bahwa ada pikiran dari luar yang disisipkan dan dimasukan
kedalam otaknya.

Thought broad cast (siar pikiran)


Adalah suatu perasaan bahwa pikirannya telah disiarkan melalui radio, televisi, kawat liat
listrik dan lampu.
GANGGUAN KESADARAN
Kesadaran adalah kemampuan seseorang untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan serta
dirinya sendiri melalui pancra indera dan mengadakan
pembatasan terhadap lingkungan serta dirinya sendiri.
Bila kesadaran itu baik, maka terjadi orientasi (waktu,
tempat dan orang) dan pengertian yang baik pula serta
informasi akan digunakan secara efektif (melalui
ingatan dan pertimbangan)
Bentuk- bentuk gangguan kesadaran :

Kesadaran kuantitatif
Kesadaran yang menurun; Suatu kesadaran denan kemampuan
persepsi, perhatian dan pemikiran yang berkurang secara
keseluruhan.
(a) Apatis (kesadaran seperti mengantuk)
(b) Somnolen (kesadaran seperti orang mengantuk benar,
memberi jawaban bila dirangsang)
(c) Sopor (hanya bereaksi dengan rangsang yang kuat, ingatan,
orientasi dan pertimbangan sudah hilang)
(d) sub koma dan kom (tidak didapatkan reaksi terhadap
rangsang apapun)

Kesadaran yang meninggi; Keadaan reaksi yang meningkat


terhadap suatu rangsang, disebabkan oleh zat toksik yang
merangsang otak atau oleh factor psikologik.
Kesadaran kualitatif
Terjadi perubahan dalam kualitas kesadaran, dapat ditimbulkan oleh keadaan
toksik, organik dan psikogen.
1) Stupor; Karena faktor psikogen pada keadaan katatonia, depresi, epilepsi,
ketakutan dan reaksi disosiasi.

2) Twilight state (keadaan dini, senja, senjakala); Kehilangan ingatan atas dasar
psikologik yang mana kesadaran terganggu dan dalam beberapa keadaan
sangat mengaburkan, sehingga penderita tidak mengenali lingkungannya.
Dapat disertai halusinasi dengar, sehingga dapat melakukan tindakan tertentu.
Biasanya penderita lupa ttentang tindakan selama senja dan seolah-olah dalam
mimpi, berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari.

3) Fuge; Suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian menimbulkan


banyak stress, tapi dapat mempertahankan kebiasaan dan keterampilannya.

4) Confusion (bingung); Gangguan keadaan karena rusaknya aparat sensoris


dimana didapatkan kesulitan pengertian, disorientasi, disertai gangguan
fungsi asosiasi.
Gangguan orientasi

Orientasi adalah kemampuan seseorang untuk


mengenal lingkungannya serta hubungannya dengan
waktu, ruang dan terhadap dirinya serta orang lain.
Disorientasi atau gangguan orientasi dapat timbul
sebagai gangguan dari kesadaran, mengenai waktu,
mengenai tempat dan mengenai orang. Disorientasi
dapat terjadi pada setiap gangguan jiwa yang mana
ada kerusakan yang hebat dari ingatan, persepsi dan
perhatian.
GANGGUAN KEMAUAN
Kemauan adalah proses dimana keinginan-keinginan
dipertimbangkan untuk kemudian diputuskan untuk
dilaksanakan sampai mencapai tujuan. Proses kemauan sebagai
berikut:
- Saat terlihat (terdiri dari tanggapan dan tegangan yang cukup
kuat)
- Saat objektif (sudah ada yang diinginkan, walau hanya dalam
niat saja, tapi benda yang menjadi tujuannya sudah ada).
- Saat aktuil (timbul kesadaran akan keinginan dan
menghendaki, tindakan sudah dikhayalkan dan dialami).
- Saat subjektif (berupa tindakan kemauan itu sendiri, dengan
kesadaran penuh dan menggunakan segala daya dan tenaga)
Bentuk-benrtuk gangguan kemauan
a) Abulia (kemauan yang lemah); Suatu keadaan inaktivitas sebagai akibat
ketidaksanggupan membuat keputusan atau memulai suatu tingkah laku.
b) Negativisme; Ketidak sanggupan dalam bertindak atas sugesti dan tidak
jarang terjadi melaksanakan sesuatu yang bertentangan dengan yang
disugestikan.
c) kekakuan (rigiditas); Ketidak mampuan memiliki keleluasan dalam
memutuskan untuk merubah suatu tingkah laku, missal stereotype yang
merupakan sikap atau gerakan mekanis yang dilakukan berulang-ulang.

d) Kompulsi; Suatu keadaan dimana seorang merasa didorong untuk


melakukan suatu tindakan, yang disadari sebagai suatu irasional atau tidak ada
gunanya.
1) Kleptomania (mencuri kompulsif), yaitu sering mencuri barang yang
mempunyai arti simbilis dan biasanya tidak bernilai.
2) Pyromania (membakar kompulsif), dipandang sebagai suatu bentuk
simbolis pemuasan seksual.
3) mencuci tangan berulkang-ulang dengan tidak dapat dicegah atau dikuasai.
Gangguan emosi dan afek

Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar dan


memberikan pengaruh pada aktivitas tubuh dan
menghasilkan sensasi organis dan kinetis. Afek adalah
kehidupan perasaan atau nada perasaan emosional
seseorang, menyenangkan atau tidak, yang menyertai
suatu pikiran, biasa berlangsung lama dan jarang disertai
komponen fisiologik.

Dikaitkan dengan pengertian afek, maka emosi merupakan


manifestasi afek keluar disertai oleh banyak komponen
fisiologik, biasanya berlangsung relative singkat. Kadang-
kadang emosi dan afek tidak dibedakan dan dipakai
bersama-sama.
Bentuk-bentuk gangguan emosi dan afek:
a) Euforia; Emosi yang menyenagkan, masa riang, senang gembira, bahagia yang berlebihan dan bila tidak sesuai
keadaan, hal ini menunjukan adanya gangguan jiwa. Orang yang eforia biasanya optimis, percaya diri, dan tegas pada
sikapnya.

b) Elasi; eforia yang berlebihan disertai motorik sering merupakan emosi yang labil dan sering berubah menjadi
mudah tersinggung.

c) Eksaltasi; Elasi yang berlebihan dan biasanya disertai dengan sikap kebesaran (waham kebesaran).

d) Eklasi (kegairahan); Gairah yang berlebihan disertai rasa aman, damai, dan tenang biasanya berhubungan dengan
perasaan keagamaan yang kuat.

e) Inappropiate afek (afek yang tidak sesuai), adalah suatu gejala gangguan emosi dimana dijumpai perbedaan yang
jelas antara emosi yang tampak dengan situasi yang menyebabkannya, misalnya tertawa ketika ada suatu musiba.

f) Afek yang kaku (rigid) adalah suatu keadaan dimana rasa hati tetap dipertahankan, walau terdapat rangsangan yang
biasanya menyebabkan reaksi emosional yang berlebihan.

g) Emosi labil adalah suatu gejala dimana terdapat ketidak stabilan yang berlebihan dan bermacam emosional, cepat
berubah dari emosi yang satu pada emosi yang lain,

h) Cemas dan depresi merupakan gejala yang terlihat dari ekspresi muka atau tingkahlaku.

i) Ambivalensi adalah emosi dan afek yang berlawanan yang timbul bersamaan pada seseorang, suatu objek atau
keadaan, benci tapi rindu.

j) Apatis, kurang atau tidak ada sama sekali reaksi emosional dalam keadaan-keadaan yang seharusnya menimbulkan
emosi.

k) Emosi yang tumpul dan datar, pengurangan atau tidak ada sama sekali tanda-tanda ekspresi afektif.
Gangguan Psikomotor
Psikomotor adalah gerakan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, sehingga merupakan afek bersama yang mengenai
badan dan jiwa. Juga meliputi kondisi, perilaku motorik atau aspek motorik dari suatu prilaku.

Bentuk-bentuk gangguan psikomotor:


a) Aktivitas yang meningkat.
1) Hiperaktivitas, hiperkinesia, aktivitas dan pergerakan yang berlebihan dengan intesitas respon yang meningkat.
2) Hipertonisitas, peningkatan pegangan otot tubuh.
3) Gaduh gelisah katatonik, aktivitas motorik yang tampaknya tidak bertujuan, berkali-kali dan seakan-akan tak
dipengaruhi oleh rangsang dari luar.

b) Aktivitas yang menrurun.


1) Hipoaktivitas, hipokinesia, aktivitas dan pergerakan berkurang dengan intesitas respon yang menurun.
2) Kelambanan motorik, aktivitas berkurang menyeluruh, misal pada orang stuporkatatonik.
3) Atonisitas, keadaan tonus dan kontraksi otot yang abnormal, dapat menyeluruh atau sebagian saja.
4) Paralisa, kehilangan fungsi otot baik secara keseluruhan atau sebagian saja.

c) Aktivitas yang terganggu atau tidak sesuai.


1) Ataksia, tidak terdapat koordinasi pada gerakan tungkai atau dalam sikap berdiri.
2) Apraksia, tidak sanggup memanipulasi benda dengan yang terarah.
3) Atetosis, gerakan terus menerus, difus seperti tungkai dan dirasakannya nyeri.
4) Gerakan khoireform, gerakan tidak teratur secara terus menerus yang tidak dikuasai opleh kemauan.
5) Spasme, kontraksi otot-otot sebagian atau seluruh yang tidak dikuasai oleh kemauan.
6) Tremor, kontraksi serat-serat otot yang ringan dan ritmis, yang tidak dikuasai, dapat lambat atau cepat, kasar atau
halus teratur atau tidak teratur.
7) Konvlusi, kejang terus menerus pada derah tubuh yang luas dan biasanya dengan hilangnya kesadaran.
d) Aktivitas yang berulang-ulang.
1) Katalepsi, mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu.
2) Fleksibilitas serea, satu bentuk katalepsi, yang mana posisi badan yang dibuat orang
lain dipertahankan terus.
3) Stereotipti, gerakan salah satu badan berulang-ulang dan tidak bertujuan.
4) Manerisma, gerakan stereotipi dan teaterikal, berbentuk ritual dan selalu diulang-
ulang.

e) Otomatisme perintah dia menurut sebuah perintah secara otomatis tanpa disadari
1) Otomatisme, berbuat sesuatu secara otomatis sebagai ekspresi simbolik aktivitas tak
sadar.
2) Ehopraksia, langsung meniru gerakan orang lain pada saat dia melihat.
3) Echolalia, langsung mengulangi atau meniru apa yang dikatakan orang lain.

f) Negativisme;suatu pertahanan psikologik yang diperhatikan dengan melawan atau


menentang terhadap apa yang disuruh. Ada 2 macam, yaitu: Aktif (melaksanakan
sebaliknya dari apa yang diperintahkan); pasif (melaksanakan apa yang diperintahkan).

g) Aversi, suatu reaksi yang agresif dan tegas yang diperlihatkan dengan melawan,
mendengki, membenci, nonkooperatif, menolak dan kadang-kadang menunjukan reaksi
stupor.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : HALUSINASI
1. Pengertian Halusinasi (minimal 3 sumber)
2. Jenis-jenis Halusinasi (ada 7)
3. Tingkatan/Fase Halusinasi (ada 4)
4. Rentang Respon Neurobiologis, Schizofrenia dan
Gangguan Psikotik

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
3. Penilaian Stressor
4. Mekanisme Koping
5. Sumber Koping

C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)

2. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG


PERLU DIKAJI
(Berisi masalah2 keperawatan yang ada pada respon
neurobiologis,schizofrenia dan ggn psikotik serta data
fokus sesuai masalah utama)

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


(Berisi Rencana Tindakan yang sdh tersusun sesuai
masalah utama)

F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : HARGA DIRI RENDAH
1. Pengertian Konsep Diri/Harga Diri Rendah (minimal 3
sumber)
2. Komponen Konsep Diri (ada 5, Literatur Baru ada 7)
3. Rentang Respon Konsep Diri

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
3. Penilaian Stressor
4. Mekanisme Koping
5. Sumber Koping

C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)

2. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG


PERLU DIKAJI
(Berisi masalah2 keperawatan yang ada pada respon
konsep diri serta data fokus sesuai masalah utama)

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


(Berisi Rencana Tindakan yang sdh tersusun sesuai
masalah utama)

F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : ISOLASI SOSIAL
1. Pengertian Isolasi Sosial (minimal 3 sumber)
2. Rentang Respon Sosial dan Gangguan Kepribadian

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
3. Penilaian Stressor
4. Mekanisme Koping
5. Sumber Koping

C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)

2. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG


PERLU DIKAJI
(Berisi masalah2 keperawatan yang ada pada respon sosial
dan gangguan kepribadian serta data fokus sesuai masalah
utama)

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


(Berisi Rencana Tindakan yang sdh tersusun sesuai
masalah utama)

F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : RISIKO PERILAKU KEKERASAN
1. Pengertian Perilaku Kekerasan (minimal 3 sumber)
2. Tahapan RPK (Ada 6 menurut Fontaiene, 2009)
3. Rentang Respon Perilaku Kekerasan

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
3. Penilaian Stressor
4. Mekanisme Koping
5. Sumber Koping

C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)

2. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG


PERLU DIKAJI
(Berisi masalah2 keperawatan yang ada pada respon
perilaku kekerasan serta data fokus sesuai masalah utama)

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


(Berisi Rencana Tindakan yang sdh tersusun sesuai
masalah utama)

F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KASUS/ MASALAH UTAMA : DEFISIT PERAWATAN DIRI
1. Pengertian Defisit Perawatan Diri (minimal 3 sumber)
2. Komponen Perawatan Diri (ada 5)
3. Tingkatan Defisit Perawatan diri
4. Rentang Respon Perawatan Diri

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
3. Penilaian Stressor
4. Mekanisme Koping
5. Sumber Koping

C. 1. POHON MASALAH
(Sesuai Masalah Utama)

2. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG


PERLU DIKAJI
(Berisi masalah2 keperawatan yang ada pada respon
perawatan diri serta data fokus sesuai masalah utama)

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berisi Diagnosis Primer/Utama menurut NANDA sesuai
masalah utama)

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


(Berisi Rencana Tindakan yang sdh tersusun sesuai
masalah utama)

F. DAFTAR PUSTAKA
(Minimal 3 Sumber Buku yang Terbaru, minimal tahun 2005)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai