Pembimbing :
I. Identitas pemeriksa
II. Identitas peminta
II. Identitas terperiksa
Laporan hasil pemeriksaan
1.anamnesis
2.status internistik
3.status neurologik
4.status psikiatrik
5.pemeriksaan tambahan
6.diagnosis
IV. Kesimpulan
Kasus-kasus hukum yang sering dimintakan VetR.
Psychiatricum:
1.Kasus pidana
a.terperiksa sebagai pelaku
b.terperiksa sebagai korban
2.Kasus perdata
a.pembatalan kontrak
b.pengampuan atau curatelle
c.hibah
d.perceraian
e.adopsi
3.Kasus-kasus lain
a.kompentensi untuk diinterview
b.kelayakan utk diajukan di sidang pengadilan
Dalam menentukan kemampuan bertanggung
jawab seseorang (menjawab pertanyaan dalam
surat pembuatan VetR. Psychiatricum) kita
harus menentukan hal-hal berikut:
Penyidik
Penuntut Umum
Hakim Pengadilan
Tersangka atau terdakwa, melalui pejabat
sesuai dengan tingkat proses pemeriksaan
Korban, melalui pejabat sesuai dengan
tingkat proses pemeriksaan
Penasehat hukum, melalui pejabat sesuai
dengan tingkat proses pemeriksaan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang
dokter untuk membuat VetRP sebagai berikut:
Sikap
Kesadaran tingkah laku
Kontak psikis dll
Pemeriksaan afektif
Alam perasaan dasar
Stabilitas emosi
Ekspresi dan emosional
Empati, dsb
Pemeriksaan kognitif antara lain tentang:
Evaluasi psikologis
Pemeriksaan laboratoris
Pemeriksaan radiologi
EEG
CT Scan
Yang dapat disimpulkan pada Vet R
Psychiatricum
Orang yang
mengampu = Orang yang diampu
Pengampu/Curato = Curandus
r
Kasus-kasus yang sering dimintakan
pengampuan misal :
Penderita demensia
Gangguan mental berat seperti psikotik
Epilepsi
Pemeriksaan psikiatri forensik
dilakukan untuk menentukan
sejauh mana kompetensi orang
yang akan diampu dalam
mengambil keputusan akan harta
maupun dirinya
Penilaian kompetensi untuk
kepentingan pengampuan meliputi
beberapa metode: