“NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA”
Disusun Oleh:
Moderator:
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 54 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jakarta timur
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 23 November 2015 di Poliklinik Kulit dan
Kelamin Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, pukul 12.00 WIB.
Keluhan Utama :
Gatal di punggung kaki kanan dan kiri
Keluhan Tambahan :
Penebalan kulit punggung kaki yang gatal
Riwayat Penyakit Sekarang:
Keluhan dialami pasien sejak 4 tahun yang lalu, awalnya timbul seperti bintil
sebesar biji jagung pada kulit punggung kaki kanan pasien, karena dirasa sangat gatal
pasien menggaruk bagian tersebut. Rasa gatal hilang timbul, menurut pasien rasa gatal
timbul saat waktu tidak sibuk, seperti saat akan mau tidur. Rasa gatal semakin parah
jika pasien sedang memikirkan masalah keluarga, pasien mengatakan, pasien hanya
tinggal seorang diri dirumahnya. Sejak awal muncul keluhan rasa gatal semakin hebat
sehingga pasien terus menggaruk-garuk. Pasien mengaku dengan menggaruk rasa gatal
hilang sementara tetapi timbul lagi, bagian kulit yang digaruk menjadi luka, berair dan
dirasakan sedikit perih lalu menjadi kering lama kelamaan menjadi menebal dan
membesar. Akhir-akhir ini keluhan dirasa semakin parah, pasien harus selalu memakai
kaos kaki, jika kaos kaki dilepas maka gatal dirasa semakin hebat dan mengganggu
pasien dalam melakukan aktivitas dan pekerjaannya.
Pasien sebelumnya sudah 2 kali berobat ke dokter kulit sekitar 4 tahun yang lalu
saat awal keluhan muncul dan diberikan salep tetapi pasien tidak tahu nama obatnya,
keluhan gatal berkurang namun saat obat habis keluhan muncul lagi. Sehingga pasien
membeli obat ke apotek, yaitu salep esperson yang digunakan setiap hari 3 kali sehari
pagi, sore, malam dan obat tidur untuk mengurangi keluhan gatal.
Status Dermatologikus
Lokasi : Regio 1/3 distal et 1/3 medial cruris medial et lateral et dorsum pedis
dextra et sinistra
Efloresensi : Tampak plakat hiperpigmentasi berukuran numular hingga plakat
berbatas tegas dengan likenifikasi dan krusta berwarna kecoklatan di
beberapa tempat dan sebagian tertutup skuama halus.
Gambar 1. Cruris pedis dextra et sinistra
V. RESUME
Ny. R, perempuan, usia 54 tahun keluhan gatal disertai penebalan kulit pada
punggung kaki kanan dan kiri sejak 4 tahun yang lalu. Rasa gatal timbul saat waktu
tidak sibuk dan dipicu oleh faktor emosional. Pasien 2 kali berobat ke dokter kulit
diberikan salep tetapi pasien tidak tahu nama obatnya. Pasien membeli obat ke apotek,
salep esperson yang digunakan setiap hari 3 kali dan obat tidur untuk mengurangi
keluhan gatal.
Status dermatologikus pada regio 1/3 distal et 1/3 medial cruris lateral et medial et
dorsum pedis dextra et sinistra tampak plakat hiperpigmentasi berukuran numular
hingga plakat berbatas tegas dengan likenifikasi di beberapa tempat dan tertutup
skuama halus.
IX. PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
a. Edukasi mengenai penyakit yang diderita
b. Edukasi agar pasien tidak menggaruk luka karena akan memperburuk keadaan
penyakitnya
c. Edukasi agar pasien menjaga kebersihan kulit dan tangan
d. Hindari stress yang menjadi faktor pemicu teradinya penyakit
2. Medikamentosa :
a. Sistemik : Difenhidramin 25 mg 1 kali sehari malam hari
b. Topikal : Clobetasol 0,05 % ointment 2 kali sehari pagi dan malam
X. PROGNOSIS
1. Quo ad vitam : ad bonam
2. Quo ad functionam : ad bonam
3. Quo ad sanationam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
Definisi
Sinonim
Nama lain neurodermatitis sirkumskripta iala liken simpleks kronikus, istilah yang
pertama kali dipakai oleh Vidal, oleh karena itu juga disebut liken Vidal.1
Epidemiologi
Neurodermatitis sirkumskriptas tidak biasa terjadi pada anak, tetapi pada usia dewasa
ke atas, puncak insiden pada usia antara 30 hingga 50 tahun. Wanita lebih sering menderita
daripada pria.1
Etiopatogenesis
Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya reaksi kulit berupa likenifikasi da
prurigo nodularis. Hipotesis mengenai pruritus dapat disebabkan oleh adanya penyakit yang
mendasar, misalnya gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu, limfoma Hodgkin,
hipertiroidea, penyakit kulit seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak alergik, gigitan
serangga, dan aspek psikologik dengan tekanan emosi.1 Selain itu faktor-faktor yang dapat
menyebabkan neurodermatitis seperti perokok pasif, infeksi, dan kondisi tubuh berkeringat.4
Pada prurigo nodularis jumlah eosinophil meningkat. Eosinophil berisi protein X dan
protein kationik yang dapat menimbulkan degranulasi sel mast. Jumlah sel Langerhans juga
bertambah banyak. Saraf yang berisi CGRP (Calcitonin gene-related peptide) dan SP
(substance P), baha imunoreaktif, jumlahnya di dermis bertambah pada prurigo nodularis,
tetapi tidak pada neurodermatitis sirkumskripta. SP dan CGRP melepaskan hitamine dan sel
mast yang selanjutnya akan memicu pruritus. Ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75 pada
membran sel Schwan dan sel perineum meningkat, mungkin ini menghasilkan hiperplasia
neural. 1
Faktor gangguan emosi dan psikologis telah dikaji dalam literatur. Sebuah studi
dilakukan pada penderita neurodermatitis sirkumskripta dan prurigo nodularis ditemukan
bahwa setengah dari 46 pasien yang diteliti memiliki riwayat depresi, kecemasan, dan
penyakit psikologis ringan lainnya. Masih belum jelas faktor emosi merupaka faktor sekunder
atau bahkan primer dan kausa dari timbulnya rasa gatal. Terdapat studi bahwa
neurotransimtter yang mempengaruhi status psikologis seseorang, seperti dopamin, serotonin,
atau peptida opoid memodulasi persepsi rasa gatal melalui jalur spinal desenden.3
Gejala Klinis
Rasa gatal terus-menerus, spasmodik atau paroksismal. Pada daerah gatal timbul
sisik-sisik seperti psoriasis.2
Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur.
Rasa gatal memang tidak terus-menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, bila muncul sulit
ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak setelah digaruk, setelah luka baru hilang
rasa gatalnya untuk sementara (karena diganti dengan rasa nyeri.1
Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritemosa, sedikit edematosa,
lambat laun edema dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal,
likenifikasi dan eskoriasi, sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas.
Gambaran klinis dipengaruhi juga oleh lokasi dan lamanya lesi.1
Letak lesi bila timbul dimana saja, tetapi yang biasa ditemukan adalah sklap, tengkuk,
samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial,
lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan, dan punggung kaki.
Neurodermatitis di dareha tengkuk (lichen nuchae) umunya hanya pada wanita, berupa plak
kecil di tengah tengkuk atau dapat meluas hingga ke scalp. Biasanya skuamanya banyak
menyerupai psoriasis.1
Variasi klinik neurodermatitis dapat berupa prurigo nodularis, akibat garukan atau
korekan tangan penderita yang berulang-ulang pada suatu tempat. Lesi berupa nodus
berbentuk kubah, permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan skuama, lambat laun
menjadi keras dan berwarna lebih gelap. Lesi biasanya multipel, lokasi tersering di
ekstremitas, berukuran mulai milimeter sampai 2 cm.1
Pemeriksaan penunjang
a. Tes Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratoriumtidak ada tes yang spesifik untuk neurodermatitis
sirkumskripta.tetapi walaupun begitu, kadar immunoglobulin E dapat meningkat pada
neurodermatitis.3
b. Histoplatologi
Gambaran histopatologik neurodermatitis sirkumskripta berupa ortokeratosis,
hipergranulosis, akantosis denngan rete ridges memanjang teratur. Bersebukan sel
radang limfosit dan histiosit di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas
bertambah, kolegen menebal. Pada prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah
lebih teba;, menonjol lebih tinggi dari permukaan, sel Schwan berproliferasi, dan
terlihat hiperplasia neural. Kadang terlihat krusta yang menutup sebagian epidermis.1
Diagnosis
Pemeriksaan fisik menunjukan plak yang eritematous, berbatas tegas, dan terjadi
likenifikasi. Terjadi perubahan pigmentasi, yaitu hiperpigmentasi. 3
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A. Neurodermatitis Sirkumskripta. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin Edisi keenam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011:
147-148.
2. Siregar R.S. Neurodermatitis Sirkumskripta. Dalam: Atlas Berwarna Saripati
Penyakit Kulit Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005: 129-
130.
3. Burgin S. Chapter 15: Lichen Simplex Chronicus and Prurigo Nodularis. In: Klauss
W, Lowell A. Katz SI. Et al (Eds). Fitzpatrick’s Dermatologyin General Medicine
7th Edition Volumes 1. New York: McGraw Hill Medical. 2008: 160-162.
4. Damayanti, Idhar. Circumscribed Neurodermatitis in Woman With Controlled
Hypertension Stage I. Lampung: Medical Faculty of Lampung University. 2014:
Medula: Volumes 2 (Number 3).
5. Hogan DJ. Lichen Simplex Chronicus. [Homepage on the internet]. C2012
[Updated2012April 20; cited 2014 july10]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1123423-medication#showall