Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KASUS

Demam Berdarah Dengue


› Penyaji :
› Mei Putra Daya 1920221104
Pembimbing :
Dr. M. Arief Boediman, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN JAKARTA”
Laporan Kasus
› IDENTITAS PASIEN
› Nama : Anak. A
› Umur : 12 tahun
› Jenis kelamin : Laki-laki
› No. Rekam Medik : 47-xx-xx
› Agama : Islam
› Nama Ayah : Tn. B
› Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
› Nama ibu : Ny. C
› Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
› Alamat : Rusun BCI Blok Aster, Jakarta
› Masuk RS : 23 Maret 2021
Keluhan Utama
› Demam disertai mual muntah sejak 5 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
› Pasien datang ke IGD Cengkareng pukul 17.09 dengan keluhan
demam disertai mual muntah sejak 5 hari SMRS. Ibu pasien
mengatakan badan terasa panas dan naik turun, demam tidak
disertai dengan keringat atau menggigil. Muntah sebanyak 2 kali
berisi makanan dan air. Terasa sakit pada pinggang dan perut
bagian tengah, badan terasa pegal-pegal dan lemas serta napsu
makan yang menurun. Pasien tidak mengeluhkan ada mimisan,
tidak ada gusi berdarah, tidak ada bintik bintik di badan terutama
kaki dan tangan, tidak ada batuk pilek, keringat dingin saat
malam hari tidak ada, tidak ada keluhan menggigil, BAB cair tidak
ada, BAK Sedikit.
Riwayat Penyakit Dahulu
› Keluhan serupa :
– Tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya
› Riwayat rawat inap Penyakit lain :
– Pasien pernah terinfeksi Covid-19 september 2020

Riwayat Pengobatan
› Minum obat penurunas Paracetamol yang di beli dari
klinik, cek darah Trombosit 150.0000
Riwayat Penyakit Keluarga
› Keluhan Serupa : Disangkal
› Riwayat DBD : Disangkal

Riwayat Kehamilan
› Pemeriksaan di : Bidan dan RS
› Frekuensi : Trimester I : 1x/1 bulan
› Trimester II : 2x/1 bulan
› Trimester III : 1x/2 minggu
› Keluhan saat kehamilan : tidak ada
› Dirawat saat kehamilan : disangkal
Riwayat Kelahiran
› Pasien lahir di Bidan secara normal dengan usia kehamilan
cukup bulan, berat badan lahir 3700 gram panjang badan
lahir 51 cm, langsung menangis kuat
Riwayat Postnatal
› Rutin setiap bulan untuk menimbang dan puskesmas
untuk imunisasi.
Jenis I II III IV
Hepatitis B 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
Polio 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
BCG 1 bulan
DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan 18 bulan
HIb 2 bulan 3 Bulan 4 bulan 18 bulan
Campak 9 bulan 18 bulan    
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
› Motorik kasar
– Mengangkat kepala : 3 bulan
– Tengkurap kepala tegak : 4 bulan
– Duduk sendiri : 7 bulan
– Berdiri sendiri : 1.7 bulan
– Berjalan : 1.8 tahun
› Bahasa
– Beruara “aah/ooh” : 1.8 tahun
– Berkata / berbicara : 1.9 bulam
› Motoric halus
– Memengang benda : 4 bulan
› Personal sosial
– Tersenyum : 2 bulan
– Mulai makan : 6 bulan
Riwayat Makan Minum Anak
› Usia 0-6 bulan : ASI, frekuensi minum ASI tiap bayi
menangis dan tampak kehausan, sehari baiasanya lebih
dari 9 kali dan lama menyusui 10 menit, begantain kiri dan
kanan
› Usia 6-8 bulan : bubur susu 2-3 kali sehari satu mangkok
kecil dengan diselingi ASI jika bayi lapar.
› Usia 8-12 tahun : nasi tim 3 kali sehari satu mangkok
kecil. diselingi ASI jika anak menangis
› Kesan : kualitas dan kuantitas riwayat makan dan minum
saat bayi cukup tidak mengalami kekurangan
PEMERIKSAN FISIK
› Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang
› Kesadaran : Compos mentis
› Tanda Vital
› Tekanan Darah : - mmHg
› HR (nadi) : 78 x/ menit
› RR (Laju Napas ) : 20 x/menit
› Suhu : 36.8 derajat
› Status Gizi : Baik
› Berat Badan : 42 kg
› Tinggi Badan : 150 cm
Status Internus
› Kepala : Normocepal, rambut hitam, sukar dicabut, distribusi merata

› Mata : Mata cekung (-/-), Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-) pupil isokor (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+)

› Hidung : epistaksis (-/-), discharge (-/-), septum deviasi (-), napas cuping hidung (-)

› Bibir : sianosis (-), sariawan (-), kering (-)

› Tengorokan faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)

› Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

› Thoraks : normochest, retraksi (-), gerakan simetris kiri dan kanan,


– Cor : Iktus kordis tidak tampak, tidak teraba, BJ I=II Reguler, murmur (-), gallop (–)
– Paru : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-

› Abdomen :datar, peristaltic (+), timpani seluruh lapang perut, Nyeri tekan pada perut bagian atas / epastrium, hepar tidak teraba, lien tidak
teraba

› Urogenital : laki laki, dalam batas normal

› Ekstremitas : Superior Inferior

› Akral hangat (+/+) (+/+)

› Edema (-/-) (-/-)

› Sianosis (-/-) (-/-)

› Ptekie (-/-) (-/-)


STATUS GIZI BERDASARKAN ANTROPOMETRI
› BB : 42 KG
› TB: 150 CM
› Status Gizi
– BB/U : 105 % : Normal
– TB/U : 100% : Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Hasil Angka Normal Satuan
Hemtologi
Hemoglobin 16,3 10.8 – 15,6 g/dl
Hematokrit 45 33-45 %
Leukosit 4.7 4.5-15.5 103/uL
Trombosit 58 156-408 103/uL
Hitung Jenis Leukosit
Basophil 0 0-1 %
Eosinophil 0 1-5 %
Batang 3 3-6 %
Segmen 33 25-60 %
Limfosit 51 25-51 %
Monosit 13 1-6 %
ALC 2397    
NLR 0.71    
KIMIA KLINIK
GlukosanSure Strep 103 <110 mg/dL
SEROLOGI
CRP Kwantitatif 0.21 <=0.3 mg/dL
IMUNOLOGI
Antigen SARS-CoV-2 Negative    

       
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 
 
FOTO THORAX :
Sinus dan diafragma normal.
Jantung dan aorta : konfigurasi
normal
Paru-paru : tampak infiltrate di
parakardial dan perihilir kiri kanan
Corokan Bronkhovaskular prominen.
Hilus dan pleura normal. Tulang –
tulang dan jaringan lunak normal.
Kesan : infiltrate di kedua lapang
paru sugestif ec non spesfiki proses
DIANGNOSIS BANDING
› Demam Dengue
› Demam Berdarah Dengue
› Tifoid

DIAGNOSIS KERJA
› Dengue Hemoragic Fever Grade II
TATALAKSANA
› RL 500 cc/ 6 jam
› Cek darah rutin / 12 jam
› Cek albumin
› Cek vital sign / 4 jam apabila SBP<90 mmHg, selisih
systole dan diastole <20 mmHg, akral dingin lapor dokter
jaga
› Rawat Inap
› RL 500 cc/ 8 jam
› PCT
S: membaik, tidak ada mual muntah,
sakit bagian perut sudah mendingan,

Follow up
BAK+ BAB belum sejak masuk RS,
mulai makan , demam hari ke - 8
O : Kesadaran : CM keadaan umum
Tanggal Pemeriksaan Terapi baik
S: mulai membaik, tidak ada TV : HR 75 x / menit, suhu : 36,5 RR
RL 500ml/ 12 jam
mual muntah, sakit bagian 25 Maret 2021 : 20 x/ Menit
 
perut sudah mendingan, BAK+ BB : 42 Kg
BAB belum sejak masuk RS, H2TL
napsu makan masih menurun, Hb: 13.3 (10.8-15.6)
demam hari ke - 7 Ht : 39 ( 33-45)
O : Kesadaran : CM keadaan Leukosit : 4.8 ( 4.5-13.5)
umum baik Trombosit : 68 (156-408)
TV : HR 75 x / menit, suhu :  
RL 500ml/ 6 jam S:Tidak ada keluhan , sakit bagian
24 Maret 2021 36,4 RR : 20 x/ Menit perut sudah mendingan, BAK+ BAB
Injeksi Ranitidin ½ ampul
BB : 42 Kg belum sejak masuk RS, mulai makan ,
H2TL demam hari ke - 9
Hb: 13.6 (10.8- O : Kesadaran : CM keadaan umum
15.6) baik
Ht : 38 ( 33- TV : HR 80 x / menit, suhu : 36,5 RR
Pasien Pulang
45) sssss : 20 x/ Menit
 
Leukosit : 3.9 ( 4.5-13.5) BB : 42 Kg
Trombosit : 63 (156-408) H2TL
  Hb: 12.6 (10.8-15.6)
Ht : 35 ( 33-45)
Leukosit : 5.1 ( 4.5-13.5)
Trombosit : 103 (156-408)
 
PROGNOSIS
› Qua Ad Functionam : Dunbia ad bonam
› Qua Ad Sanationam : Dubia ad bonam
› Qua Ad Vitam : Dubia ad bonam
DEFINISI
› Demam yang disebabkan disebabkan oleh virus dengue,
termasuk dalam genus flavivirus, keluarga flavivirid
› Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-
4.
› Penularan infeki virus dengue terjadi melalui vektor
nyamuk genus Aedes terutama A. aegypti dan A.
albopictus
EPIDEMIOLOGI
› Kemenkes Juli 2020 Menyebut 10
provinsi yang melaporkan jumlah
kasus terbanyak ada di Jawa
Barat 10.772 kasus, Bali 8.930
kasus, Jawa Timur 5.948 kasus,
NTT 5.539 kasus, Lampung 5.135
kasus, DKI Jakarta 4.227 kasus,
NTB 3.796 kasus, Jawa Tengah
2.846 kasus, Yogyakarta 2.720
kasus, dan Riau 2.255 kasus.
Pato
gen
esis
ETIOLOGI
Klasifikasi diagnosis DHF WHO
Klasifikasi diagnosis WHO 1997
Infeksi virus dengue
dibagi dalam tiga
spektrum klinis yaitu
➢Undifferentiated
febrile illness,
➢Demam dengue (DD)
➢Demam berdarah
dengue (DBD)
➢Derajat I,II,III,IV
Klasifikasi diagnosis WHO 2009
› Infeksi Dengue (dengue ± warning
signs).
–Dengue tanpa warning signs
–Dengue dengan Warning signs
➢Severe dengue
Dengue without warning signs
› probable dengue (sesuai dengan DD dan
DBD derajat I dan II)
› Kriteria dx minimal ada 2 gejala (mual disertai
muntah, ruam, nyeri pada tulang, sendi atau
retro-orbita, uji tourniket positif, leukopenia.
Dengue with warning signs
› Nyeri perut, muntah terus menerus,
perdarahan mukosa, letargis/gelisah,
pembesaran hati >2 cm, dan kelainan lab
(peningkatan Ht yang terjadi bersamaan
dengan penurunan jumlah trombosit dan
leukopenia)
Severe Dengue
› Severe plasma leakage
› Severe bleeding (perdarahan hebat)
› Severe organ involvement
Klasifikasi Diagnosis Dengue WHO 2011
GEJALA KLINIS
Perjalanan penyakit DD dan DBD berbeda
› Lama perjalanan penyakit
dengue yang klasik
umumnya berlangsung
selama 7 hari dan terdiri
atas 3 fase, yaitu fase
demam yang berlangsung
3 hari (hari sakit ke-1
sampai dengan hari ke-
3), fase kritis, dan fase
penyembuhan.
Diagnosis
› Anamnesis
› Pemeriksaan Fisik
› Pemeriksaan Penunjung
– Pemeriksaan darah lengkap
– uji serologi Dengue IgM dan IgG
TATALAKSANA
Tata laksana penting pada dengue
› Fase demam
– Parasetamol merupakan antipiretik pilihan pertama dengan dosis 10-
15mg/kg/dosis selang 4 jam apabila suhu >380C
› Fase kritis > rawat inap
– Cairan intravena
– Pada kasus non syok,
› (BB) <15 kg, pemberian cairan diawali dengan tetesan 6-7 ml/kg/jam,
› 15-40 kg dengan 5 ml/kg/jam,
› BB >40kg, cairan cukup diberikan dengan tetesan 3-4 ml/kg/jam.
– Apabila terjadi syok, maka
› berikan cairan sebanyak-banyaknya 10-20 ml/kgBB atau tetesan lepas
selama 10-15 menit sampai tekanan darah dan nadi dapat diukur,
kemudian turunkan sampai 10 ml/kg/jam. Berikan oksigen pada kasus
dengan syok. 6-12 jam pertama setelah syok, cek tekanan darah dan nadi
› Fase penyembuhan
Pemilihan terapi cairan pada DBD
› Cairan intravena diperlukan, apabila:
› Anak terus menerus muntah, tidak mau minum, demam tinggi
sehingga, tidak mungkin diberikan minum per oral, ditakutkan
terjadinya dehidrasi sehingga mempercepat terjadinya syok;
› Nilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan
berkala. Jumlah cairan yang diberikan tergantung dari derajat
dehidrasi dan kehilangan elektrolit;
› Pada saat pasien datang, berikan cairan kristaloid sesuai cairan
dehidrasi sedang (6-7 ml/kgBB/jam). Monitor tanda vital,
diuresis setiap jam dan hematokrit serta trombosit setiap 6 jam.
Selanjutnya evaluasi 12-24 jam.
Jenis Cairan
› Kristaloid: ringer laktat (RL), ringer asetat (RA), ringer
maleate, garam faali (GF), Dekstrosa 5% dalam
larutan ringer laktat (D5/RL), Dekstrosa 5% dalam
larutan ringer asetat (D5/RA), Dekstrosa 5% dalam
1/2 larutan garam faali (D5/1/2LGF)
– (Catatan: Untuk resusitasi syok dipergunakan
larutan kristaloid yang tidak mengandung
dekstosa)
› Koloid: Dekstran 40, Plasma, Albumin, Hidroksil etil
starch 6%, gelafundin
DISKUSI
› Pasien datang dengan keluhan demam disertai muntah sejak 5
hari yang lalu. Demam merupakan akibat kenaikan set point
(oleh sebab infeksi) atau oleh adanya ketidakseimbangan antara
produksi panas dan pengeluarannya.
› Demam pada infeksi terjadi akibat mikro organisme merangsang
makrofag atau PMN membentuk PE (faktor pirogen endogenik)
seperti IL-1, IL-6, TNF (tumuor necrosis factor), dan IFN
(interferon). Zat ini bekerja pada hipotalamus dengan bantuan
enzim cyclooxygenase pembentuk prostaglandin. Prostaglandin-
lah yang meningkatkan set point hipotalamus sehingga
terjadinya demam.
Dengue with warning signs
› Hasil loboratorium pemeriksaan darah lengkap kadar trombosit
58.000, indikasi Dengue with warning signs, secara klinis
terdapat gejala nyeri perut, muntah terus-menerus, perdarahan
mukosa, letargi/gelisah, pembesaran hati ≥2cm, disertai kelainan
parameter laboratorium, yaitu peningkatan kadar hematokrit
yang terjadi bersamaan dengan penurunan jumlah trombosit dan
leukopenia.
› Untuk itu, dilakukan memantau keadaan umum pasien, sampai
dengan tiga hari tak ada demam: suhu badan, nafsu makan,
aktifitas.
› Periksa serial hematokrit dan trombosit (juga leukosit) dengan
interval bergantung kepada keadaan klinis pasien. Bisa tiap 12
jam, 6 jam atau setiap 3 jam
TATALAKSANA
› Penatalaksaan pada pasien ini yaitu, Pemberian cairan sesuai
dengan keadaan klinis pasien dan derajat beratnya penyakit:
pada pasien ini DBD derajat II, untuk DBD derajat I dan II: infus
cairan kristaloid dengan kebutuhan setara dengan dehidrasi
sedang, dihitung untuk tiap jam (WHO: 6-7 ml/kgBB/jam).
› Pemberian cairan: Demam dengue atau tersangka DBD: banyak
minum dengan cairan rumah tangga, cairan oralit, jus buah,
cairan mengandung elektrolit lain (bila ada muntah-muntah dan
anak malas minum, beri cairan melalui infus),
› Suportif dan simtomatik: Diet cukup kalori dan protein, mudah
dicerna dan dapat diterima oleh pasien, Antipiretik: parasetamol
(hindari pemberian asetosal dan ibuprofen)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai