Anda di halaman 1dari 23

DERMATITIS ATOPIK (EKSIM), BIANG KERINGAT,

SCABIES (KUDIS)

KELOMPOK 4 :
Fadli sahabuddin
Nofita indisari ode
Tantri yanti yusuf
Merupakan suatu kondisi
Pengertian peradangan pada kulit yang
dapat menyebar. suatu
penyakit kulit kronik yang
tidak menular
Seringkali dermatitis atopik
muncul pada masa bayi dan
anak-anak, namun adakalanya
eksim juga pada orang dewasa.
Penyebab pasti dari atopik
masih belum diketahui,
walaupun para ahli
menemukan bahwa seorang
lebih mudah/rentan terkena
dermatitis atopik/eksim, jika
memiliki orang tua atau
saudara kandung yang yang
mengidap asma, alergi (hay
faver) atau eksim
Gejala eksim
Gejala awal munculnya penyakit dermatitis adalah sensasi terbakar yang sangat
hebat, terutama pada bagian kulit yang mengalami ruam atau kemerah-merahan.
Terkadang gejala penyakit dermatitis juga dapat muncul berupa gatal-gatal pada
permukaan kulit.akan tetapi jika Anda mangalami gatal ini, jangan sampai
menggaruknya.

Penyebab eksim

 penyebab munculnya penyakit dermatitis ini sendiri bermacam-


macam, mulai dari alergi, iritasi hingga keturunan ataupun kebiasaan
buruk
 penyakit ini sangat kompleks dan melibatkan berbagai mekanisme
meliputi : genetik, lingkungan dan imunologi. Komponen genetik
berpengaruh secara kuat pada dermatitis/atopik.
• Rasa gatal yang kuat
(pruritus) serta reaktivitas kulit

Patofisiologi merupakan tanda utama dari


dermatitis atopik/eksim tiga

eksim jenis lesi yang berbeda yang


berkaitan dengan eksim yakni
akut, sub akut dan kronik,
• Atopik pada epidermis tidak
hanya memicu pruritus, tetapi
juga berdampak pada
abnnormalitas lapisan
pelindung,
• Kulit sebagai
atopic memiliki pengaruh
keretanan terhadap
peningkatan
iritasi dari mikroba,
alergen. terutama

Komplikasi Staphylococcus aureus yang ditemukan


lebih dari 90% lesi dermatitis atopik.
Bateri dapat mengsekresikan toksin

eksim yang berkaitan dengan banyak sel T


sehingga dapat memicu eritroderma dan
proses peradangan akut dikulit.
 Terapi Farmakologi
Terapi non farmakologi
•Antihistamin & anti alergi
• Identifikasi dan eliminasi Antihistamin biasanya digunakan
alergen yang dapat memicu atau untuk mencegah terjadinya siklus
memperparah dermatitis/eksim garuk-gatal.melalui kerja utamanaya
• Mandi atau berendam 1-2 kali pada reseptor H1. seperti :
sehari jangan terlalu sering agar Chlorpheniramine mlaeat 2mg,
kulit tidak semakin kering dexclhorpheniramine maleate 2mg
• Lembabkan kulit yang kering
dengan salah satu gel aloe vera • Anti pruritus topikal
dengan ccara memakai nya 3 kali Pilihan Mekanisme kerjanya bekerja dengan
mengurangi dan menghambat reaksi gatal
sehari atau bisa dipakai saat terapi
pada daerah topikal di area seputar kulit.
kulit merasa kering Eksim Seperti: Chlopheniramin,Diphenhydramine
• Jaga agar kuku tetap pendek = Caladin
dan bersih, untuk mencegah
timbulnya guratan ketika • Kortikosteroid topikal
menggaruk Dapat membantu meredakan rasa gatal
• Gunakan sabun yang bersifat pada dermatitis atopik, dan penyakit kulit
ringan (mild) walaupun kulit lainya jenis kortikosteroid topikal tersebut
antara lain :
dalam keadaan sehat
Bethametason, clobetasol, dexosimetason,
dexametason, prednislon dan
triamcinolone (topikal )
Lanjutan terapi farmakologi
dari eksim

• Anti infeksi topikal dengan


kortikosteroid Preparat ini digunakan
untuk mengatasi kondisi infeksi pada
dermatitis atopik
sepertiChloramphenicol = colme : salf
(merk dagang) Chlortrimazole =
fungiderm, baycuten n (merk dagang)
Neomycin = betason n (merk dagang) •Supplement dan terapi penunjang
Clamin lotion, vitamin A, C DAN
•Imnuomodulator topikal
lanjutan E. untuk melindungi kulit dari
Seperti takrolimus dan pimerolimus dalam dan menjaga kulit dari sinar
sejulah studi menunjukan evektifitas UVE dan UVB.
baik jangka pendek maupun jangka
panjang dalam penggunaan salep
takrolimus 0,03% untuk dermatitis
atopic pada anak-anak dan dewasa .

• Emollient dan pelindung kulit


Anti stries, bepanthen, biolastin,
papulex lotion, probio.c
Biang
keringat Contoh gambar biang keringat

Biang keringat adalah salah


satu penyakit kulit yang
biasa menyerang anak-anak
terutama balita. Orang-
orang yang terkena biang
keringat akan timbul bintik-
bintik merah pada kulit
daerah-daerah tertentu.
biang keringat tidak hanya
terdapat pada anak kecil.
Orang dewasa juga tidak
bebas dari gangguan kulit
yang satu ini.Sayangnya
gangguan ini sering dianggap
sepeleh.
Penyebab biang keringat adalah
penyumbatan pori-pori yang
berasal dari kelenjar keringat
oleh daki, debu, dan
kosmetik.Tidak ada penyebab
genetik.Biang keringat biasanya
menyerang orang yang tinggal
didaerah tropis yang
kelembapanya terlalu tinggi. Di
indonesia, tingkat
kelembaapannya mencapai
90%. Biang keringat disebabkan
oleh panas dan kelembapan
yang tinggi pada lapisan atas
kulit.
 Gejala yang timbul : Secara medis biang
keringat dikelompokkan menjadi 3 jenis :
 Biang keringat yang terjadi pada lapisan atas
(Milaria Crystallinal)Gejala yang tampak adalah
kulit melenting kecil berair dan tampak
mengkilap, biang keringat jenis ini biasanya
tidak menimbulkan rasa gatal, tidak berwarna
kemerahan, dan pecah dengan sendirinya,
dalam waktu sekitar 2-2 hari sejak
kemunculanya. Biang keringat jenis ini bukan
merupakan masalah yang membutuhkan
penanganan serius.
 Biang keringat jenis Milaria Rubra
Biang keringat jenis ini terjadi di lapisan
Lanjutan
 Biang keringat jenis liliaria profunda
Biang keringat ini terdapat pada lapisan
yang lebih dalam yaitu antara lapisan kulit
dermis dan epidermis gejalanya sendiri
tidak merepotkan penderita karena hanya
berupa bintik, kecil berwarna putih, seperti
jerawat batu
Terapi farmaklogi :
 Salisilat talk dan sediaan yang mengandung
calamine kalamin baik dalam betuk bedak
maupun lotion : Dengan memakai VCO (Virgin
Coconut Oil), caladin lotion, baby diapers, noroid
diapers baby.
 Minyak telon ( pilih yang kandungan minyak
kelapanya 60% agar tidak terlalu panas.
 Bedak salicyl (bisa dicampur dengan air sebagai
bedak dingin).
 Bedak tabur
 Terapi non farmakologi :
 menggunakan pakaian yang nyaman dan tidak sempit.
 mandi 2 kali sehari
 mengeringkan tubuh sesudah mandi dengan benar terutama pada
lipatan kulit
 mengoleskan cairan calamine atau anti gatal lainnya
 tidak menggaruk bagian yang gatal untuk mecegah infeksi dan
luka pada kulit
penyakit kulit akibat investasi dan
sensitisasi oleh tungau Sarcoptes
scabei. Skabies tidak membahayakan Gambar scabis
bagi manusia (kudis
Penyakit ini menular dari manusia
ke manusia melalui kontak langsung
dengan kulit dan melalui tempat
tidur serta pakaian.
Penyebab
Penyebab penyakit skabies yaitu sebagai akibat
infestasi tungau yang dinamakan Acarus scabiei
atau pada manusia disebut Sarcoptes scabiei varian
hominis.Sarcoptes scabiei termasuk filum
Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Acarina, super
famili Sarcoptes. Setelah kopulasi (perkawinan)
yang terjadi di atas kulit, tungau jantan akan mati,
kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari
dalam terowongan yang digali oleh yang betina.
Tungau betina yang telah dibuahi menggali
terowongan dalam stratum korneum. Bentuk betina
Kelainan kulit dan gatal yang terjadi dapat lebih luas
dari lokasi tungau. Infestasi dimulai saat tungau betina
telah dibuahi tiba-tiba di permukaan kulit. Tungau dan
produk-produknya menyebabkan iritan yang akan
merangsang system imun tubuh untuk mengerahkan
komponen-komponennya. Dalam beberapa hari
pertama, antibodi dan sel sistem imun spesifik lainnya
belum memberikan respon.Namun, terjadi perlawanan
dari tubuh oleh sistem imun non spesifik yang disebut
inflamasi.Tanda terjadinya inflamasi ini antara lain
timbulnya kemerahan pada kulit, panas, nyeri, dan
bengkak.Hal ini disebabkan karena peningkatan
persediaan darah ke tempat inflamasi yang terjadi
 Lanjutan
Mediator-mediator inflamasi itu juga menyebabkan
rasa gatal di kulit. Molekul-molekul seperti
prostaglandin dan kinin juga ikut meningkatkan
permeabilitas dan mengalirkan plasma dan protein
plasma melintasi endotel yang menimbulkan
kemerahan dan panas. Faktor kemotaktik yang
diproduksi seperti C5a, histamine, leukotrien akan
menarik fagosit. Peningkatan permeabilitas
vaskuler memudahkan neutrofil dan monosit
memasuki jaringan tersebut.Neutrofil datang
terlebih dahulu untuk menghancurkan/
menyingkirkan antigen. Meskipun biasanya
berhasil, tetapi beberapa sel akan mati dan
mengeluarkan isinya yang juga akan merusak
 Diperlukan waktu 4 minggu kurang lebih sejak saat kontak
hingga timbulnya gejala pada pasien pasien akan mengeluhkan
gatal-gatal yang hebat, akibat reaksi imunologi tipe lambat
terhadap kutu atau butiran fesenya
 Tonjolan kulit yang kecil. Tonjolan bisa berupa kulit yang lesi
yang multiple, lurus, atau bergelombang, berwarna coklat atau
kehitaman, atau menyerupai benang, yang terlihat terutama
diantara jari-jari tangan serta pergelangan tangan.
 Lokasi lainya adalah permukaan ekstensor siku, lutut, pinggir
kaki, ujung sendi , siku, daerah sekitar putting susu, lipatan
aksila, dibawah payudara yang menggantung, bagian
papul/nodul di aksila.
 Pada bayi mungkin akan mengalaminya di kulit kepala, dan
wajah atau puetrula di telapak kaki.
 Salah satu tanda scabies yang klasik adalah peningkatan rasa
gatal yang terjadi pada malam hari.
 Faktor resiko scabies/ kudis
 Sistem imun tubuh
 Lingkungan dengan hygiene sanitasi yang kurang baik
 Semua kelompok umur
 Kemiskinan
 Seksual (berganti pasangan)
 Diagnosis yang salah
 Derajat sanitasi individual
 Terapi farmakologi
 Topikal : Permethrin 5% (Krim/Lotion)
 Benzyl Benzoate 10-25% (Lotion)
 Precipitated sulphur 6-10 % (Petroleum base)
 Crotamiton 10% (oinment)
 Terapi obat lain :
 Antihistamin: chlorpheniramine, hydroxyzine,
diphenhydramine, Dexachlorpheniramine.
 Gunakan sabun / anti septic KMnO4
 Kortikosteroid : steroid oral topical (0,5 mg/kg
tergantung pada tingkat keparahannya).
 Emolien
 Pengobatan infeksi skabies:
Mengobati dengan antibiotic sistemik minimal selama
7 hari seperti :
◦ Ampicillin, Amoxicillin
 Pengobatan skabies nodular:
Agen anti inflamasi topikal; misalnya kortikosteroid
topical durasi pendek 2 minggu. Krim Crotamiton dua
kali sehari selama 7 sampai 14 hari.
Terapi non farmakologi

 Mencuci bersih handuk (dry cleaned) atau merebus


dengan air panas.
 Menghilangkan faktor predisposisi, antara lain
dengan penyluhan mengenai higiene perorangan dan
lingkungan.
 Menghindari pemakaian baju, handuk, seprai secara
bersama-sama.
 Mengobati seluruh anggota keluarga, atau masyarakat
yang terinfeksi untuk memutuskan rantai penularan
 Pasien yang masih bersekolah disarankan istirahat
terlebih dahulu selama beberapa hari agar
meminimalisir terjadinya penularan.
 Edukasi pasien dan keluarga mengenai faktor risko
lanjutan
 Pasien yang masih bersekolah disarankan
istirahat terlebih dahulu selama beberapa
hari agar meminimalisir terjadinya
penularan.
 Edukasi pasien dan keluarga mengenai
faktor risko penyebab dan pentingnya
higenitas.

Anda mungkin juga menyukai