Anda di halaman 1dari 3

Inovasi Kesehatan, Volume 1 Nomor 1 (November 2019)

e- ISSN 2686-5084

http://ojs.stikessorong.ac.id

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tentang Swamedikasi Gastritis Di Universitas Victory Kota Sorong

Nofita Indisari Ode1(k),Exaudian F. Lerebulan2, Inggerid A. Manoppo3


1(k)
Program Studi Farmasi, STIKES Papua, Sorong, Indonesia; indisariodenofita@gmail.com
2
Program Studi Farmasi, STIKES Papua, Sorong, Indonesia; exaudianlerebulan@gmail.com
3
Program Studi Keperawatan, STIKES Papua, Sorong, Indonesia inggridagnes87@gmail.com
ABSTRAK

Swamedikasi merupakan upaya pengobatan yang dilakukan sendiri, biasanya dilakukan untuk mengatasi
keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza,
sakit maag, cacingan, diare, dan penyakit kulit. Gastritis merupakan peningkatan produksi asam lambung
sehingga terjadi iritasi pada lambung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa
tentang swamedikasi gastritis di Universitas Victory Kota Sorong. Jenis penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan rancangan cross-sectional dan menggunakan teknik sampiling accidental sampling.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 404 responden dan sampel yang digunakan berjumlah 80 responden
yang mempunyai riwayat gastritis di Universitas Victory Kota Sorong dilakukan pada 9-18 Oktober 2019. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Victory Kota Sorong yang
memiliki pengetahuan gastritis baik sebanyak 70,0% dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 30,0%.
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa yang memiliki tingkat pengetahuan swamedikasi gastritis baik
sebanyak 61,3% dan yang memiliki tingkat pengetahuan swamedikasi gastritis kurang sebanyak 38,8%.
Kesimpulan dari penelitian ini responden mempunyai pengetahuan gastritis baik dan swamedikasi gastritis
baik. Saran kepada Universitas Victory Kota Sorong diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang
kesehatan kepada mahasiswa.
Kata kunci : Gastritis, Swamedikasi, Pengetahuan

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Swamedikasi merupakan upaya pengobatan tanpa didasari resep dokter. Pengobatan swamedikasi
ditujukan untuk menangani gejala dan penyakit yang mampu didiagnosis oleh pasien sendiri atau penggunaan
obat yang telah digunakan secara terus menerus untuk penanganan gejala kronis (1). Gastritis adalah peningkatan
produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi lambung. Gastritis memiliki gejala yang khas berupa rasa nyeri
atau perih pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan(2).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sebanyak 35,2 % rumah tangga menyimpan
obat untuk swamedikasi dan terdapat obat keras, obat bebas, obat antibiotik dan obat tradisional sehingga dapat
dikatakan bahwa perilaku swamedikasi di Indonesia masih cukup besar. Pada tahun 2017, penduduk Provinsi
Papua Barat, mengobati keluhan kesehatan yang dialami sebesar 64,07%(3).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2010, pravelensi kejadian gastritis di dunia,
diantaranya Canada 35%, China 31%, Perancis 29,5%, Inggris 22%, dan Jepang 14.5%, (WHO 2010), insiden
gastiris sekitar 1,8–2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun Indonesia berada pada urutan keempat menurut
banyaknya jumlah penderita gastiris setelah Amerika serikat, Inggris dan Bangladesh dengan jumlah 430 juta
penderita gastiris(4). Insiden terjadinya gastiris di Asia Tenggara sekitar 583. 635 jiwa dari jumlah penduduk
setiap tahunnya Indonesia berada pada urutan ketiga setelah India dan Thailand dengan jumlah penderita
gastritis 124 ribu penderita (5). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Universitas Victory Sorong melalui
wawancara, ditemukan dari 20 mahasiswa menjawab 15 pernah menderita penyakit gastritis dan pernah
melakukan swamedikasi untuk mangatasi keluhan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang swamedikasi penyakit gastritis di Universitas Victory
kota sorong tahun 2019.
Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang swamedikasi gastritis
di Universitas Victory Kota Sorong.

1| Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua


Inovasi Kesehatan, Volume 1 Nomor 1 (November 2019)
e- ISSN 2686-5084

METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional yang
dilaksanakan di Universitas Victory Kota Sorong Pada 9 Oktober-18 Oktober 2019. Populasi dalam penelitian
ini berjumlah 404 responden dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden. Penelitian ini
menggunakan teknik acidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Analisa data
yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui data demografi responden serta variabel
pengetahuan mahasiswa tentang swamedikasi gastritis. Data-data analisis yang diperoleh akan disajikan dalam
bentuk tabel.

HASIL

Data Karakteristik

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Mahasiswa di Universitas Victory Kota Sorong (n=80)


Variabel Frekuensi (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 39 48,8
Perempua 41 51,3
n
Usia (tahun)
17-25 70 87,5
26-35 10 12,5

Tingkat Pengetahuan Gastritis

Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Pengetahuan di Universitas Victory Kota Sorong


Pengetahuan Frekuensi (%)
Baik 56 70,0
Kurang 24 30.0

Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Gastritis

Tabel 3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Gastritis di Universitas Victory Kota Sorong

Swamedikasi Frekuensi (%)


Baik 49 61,3
Kurang 31 38,8

PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang dilakukan di Universitas Victory Kota Sorong pada bulan Oktober 2019
diperleh jumlah responden sebanyak 80 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Tingkat Pengetahuan Gastritis

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukkan oleh Sebayang (2011), pengetahuan mengenai
gastritis dalam kategori tinggi yaitu 81 orang (92,0%) dan kategori rendah 3 orang (3,4%), dan penelitian Gobel
(2012) diperoleh gambaran pengetahuan mengenai gastritis dalam kategori baik sebanyak 33 orang (61,11%).
Berdasarkan hasil penelitian (dilihat tabel 2) mahasiswa yang memiliki pengetahuan gastritis baik karena
mempunyai penyakit gastritis atau pernah mempunyai riwayat gastritis, dan responden mengetahuinya dari
media elektronik, cetak, pengalaman orang tua dan teman-teman.

2| Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua


Inovasi Kesehatan, Volume 1 Nomor 1 (November 2019)
e- ISSN 2686-5084

Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Gastritis


Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam pengukuran tingkat pengetahuan swamedikasi gastritis
dengan responden yang berjumlah 49 orang dengan kategori baik sebanyak (61,3%), 31 orang dengan kategori
kurang sebanyak (38,8%). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widyayanti (2017) tentang pengetahuan
swamedikasi sebanyak 90 responden (69,2%) berpengetahuan baik, sedangkan menurut Wardani (2011) yang
menunjukkan 93 responden pengetahuan swamedikasi dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian (dilihat tabel 3)
mahasiswa yang memiliki pengetahuan swamedikasi gastritis baik karena dari beberapa faktor yang
mempengaruhi seperti, gaya hidup yang dapat berakibat pada kesehatan membuat semakin banyak orang lebih
peduli menjaga kesehatan, kemudahan memperoleh produk obat sehingga pasien lebih merasa nyaman jika beli
obat yang diperoleh dimana saja dari pada harus menunggu lebih lama di rumah sakit atau pusat kesehatan
lainya.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di mahasiswa dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan gastritis pada kategori baik dan tingkat pengetahuan swamedikasi gastritis pada kategori baik.
Saran kepada Universitas Victory Kota Sorong diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang kesehatan
kepada mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wahyuadi MS. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Swamedikasi Obat Diare. [Skripsi]. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang; 2018.
2. Lestari, Y. S. Swamedikasi Penyakit Maag Pada Mahasiswa Bidang Kesehatan Di Universitas
Muhammadiyah Surakarta. [Skripsi]. Surakarta: Universitas muhammadiyah Surakarta; 2014.
3. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta. Kementrian kesehatan republik
Indonesia; 2013
4. World Health Organization (WHO). World Health Statistics; 2010
5. Wahyuni S, Rumpiati, Lestraningsih REM. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja.
J Keperawatan. 2017;2(2):149-154.

3| Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Anda mungkin juga menyukai