Anda di halaman 1dari 35

FARMAKOLOGI OBAT

KARDIOVASKULER
dr. Emil Kardani
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Bosowa
Pokok Bahasan
 Hipertensi
 Angina
 Gagal Jantung Kongestif
 Aritmia
 Diuretika
HIPERTENSI
 Hipertensi akelainan yang sering dijumpai
 Macam :

 Hipertensi primer (90%) a penyebab tidak

diketahui
 Hipertensi sekunder (5%-10%) a akibat

penyakit lain
 Insidens : USA a sekitar 15% (60 juta orang)

 Sering tanpa gejala

 Hipertensi kronis a gagal jantung kongestif,

infark miokardial, kerusakan ginjal, CVA


Klasifikasi Tekanan Darah
Berdasarkan JNC VII

Klasifikasi TD Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 dan < 80


Prehipertensi 120 – 139 atau 80 - 89
Hipertensi stage 1 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi stage 2 > 160 atau > 100
Respons Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Respons yang diperantarai sistem saraf simpatis
Aktivasi rec. b1 Cardiac
di jantung output
Aktivitas
simpatis
Aktivasi rec. a1 Tahanan
pada otot polos Perifer
Penurunan
TD Kenaikan
TD
Aliran darah Renin Angiotensin II
renal

Aldosteron

Retensi garam
GFR dan air Volume darah
Respons yang diperantarai sistem renin-angiotensin-aldosteron
Algoritma Pengobatan Hipertensi
Modifikasi Gaya Hidup

Belum mencapai target tekanan darah


( <140/90 mmHg; <130/80 untuk penderita DM atau CKD)

Obat awal

Tanpa penyakit penyerta Dengan penyakit penyerta

Hipertensi Stage 1 Hipertensi stage 2


•Diuretik Thiazide Terapi menggunakan 2 obat Obat utk penyakit penyerta
•ACE-inhibitor / ARB (biasanya diuretika thiazide Gunakan obat antihipertensi
• b-blocker dan ACE-inhibitor atau (diuretik, ACE-inhibitor,
•Calcium channel blocker ARB atau b-blocker ARB, b-blocker, atau
•Atau kombinasi atau CCB) CCB) sesuai indikasi
I. DIURETIKA
 Obat lini pertama
 Terbanyak a diuretika thiazide
 Cara kerja : meningkatkan ekskresi garam

dan air, menghambat retensi garam dan air


yang sering dijumpai pada penggunaan
antihipertensi lain
 ES : hipokalemia, hiperurisemia,

hiperglikemia, hipomagnesemia
II. b-blocker
Cara kerja :
 Menurunkan cardiac output
 Menghambat sistem saraf simpatis
 Menghambat pelepasan renin dari ginjal

Prototip : propranolol (b1 dan b2 receptor blocker)


b1 selektif blocker a metoprolol, atenolol a utk px
HT dengan asma
 Utk hipertensi dengan penyakit penyerta
(supraventrikuler takiaritmia, riwayat infark
miokard, angina pektoris, gagal jantung
kongestif, dan migrain)
 ES : bradikardi, hipotensi, letargi, insomnia,

halusinasi, meningkatkan TG dan


menurunkan HDL, disfungsi seksual
 Penghentian mendadak a rebound HT a

akibat up-regulasi reseptor b


III. ACE Inhibitor
 ES : batuk kering (akibat peningkatan
bradikinin), rash, demam, altered taste,
hipotensi (pada keadaan hipovolemia),
hiperkalemia
 Tidak boleh diberikan bersama suplemen

kalium ataupun diuretika hemat kalium


(contoh : spironolakton)
 Fetotoksik a tidak boleh diberikan pada

wanita hamil
IV. ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER
 Prototip : losartan
 Efek farmakologis mirip ACE inhibitor a

menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan


sekresi aldosteron
 Menurunkan nefrotoksisitas pada penderita

DM
 Tidak menyebabkan batuk
 Fetotoksik
V. CALCIUM CHANNEL BLOCKER
 Kalsium masuk sel melalui kanal yg sensitif
terhadap voltase
 CCB a memblok masuknya kalsium melalui
kanal tipe L yg tdpt pd otot polos jantung dan
pembuluh darah koroner dan perifer a
menyebabkan relaksasi a pembuluh darah
melebar
 Mempunyai efek natriuretik intrinsik a tidak
perlu penambahan diuretik
 Utk terapi penderita HT dengan penyakit
penyerta asma, diabetes, angina, dan/atau
penyakit vaskuler perifer
 ES : konstipasi (10%), pusing, sakit kepala,

rasa lelah akibat menurunnya TD


CCB

Diphenyalkylamines Benzothiazepines Dihydropyridines

Verapamil Diltiazem Nifedipine


Amlodipine
Felodipine
Isradipine
Nicardipine
Nisolpidine
VERAPAMIL
 CCB yang tidak selektif
 Berefek pada otot polos jantung dan
pembuluh darah
 Efek inotropik negatif a tidak boleh diberikan
pada penderita gagal jantung kongestif
 Digunakan utk terapi angina,
supraventrikuler takiaritmia, dan migrain

DILTIAZEM
 Juga berefek pada otot polos jantung dan
pembuluh darah
 Efek inotropik negatif dan efek sampingnya
lebih sedikit dibandingkan verapamil
DIHYDROPYRIDINES
 Generasi I : Nifedipine
 Lainnya : Generasi II a interaksi dengan obat

kardiovaskuler lain sedikit


 Efek pada CCB pada otot polos pembuluh

darah > jantung


 Efektif untuk terapi hipertensi
 Nimodipine a termasuk dihydropyridine a

digunakan utk terapi stroke


VI. a-blocker
 Prazosin, doxazosin, terazosin
 Blok kompetitif terhadap adrenoseptor a1 a
relaksasi otot polos arteri dan vena a tahanan
vaskuler perifer menurun a TD menurun
 Perubahan minimal pada cardiac output,
aliran darah ginjal, GFR a takikardi – (jangka
panjang)
 ES : retensi garam dan air, postural hipotensi,
refleks takikardi, syncope (dosis I)
VII. OBAT ADRENERGIK SENTRAL
CLONIDINE
 a2 agonis a menurunkan outflow adrenergik
sentral
 Utk terapi HT ringan s/d sedang yang tidak
responsif thd diuretik saja
 Tidak menurunkan aliran darah ginjal dan
GFR a utk HT dg komplikasi peny. ginjal
 Absorpsi baik stlh pemberian p. o
 Ekskresi lewat ginjal
 ES : retensi garam dan air, sedasi, mukosa
nasal mengering
 Penghentian mendadak a rebound HT
a-METHYLDOPA
 Prodrug a methylnorepinephrine
 a2 agonis a menghambat outflow

adrenergik sentral a tahanan perifer


menurun a TD turun
 Cardiac output dan aliran darah ke organ

penting tidak terpengaruh


 ES yang paling umum : sedasi dan

drowsiness
VIII. VASODILATOR
 Merupakan relaksan otot polos vaskuler yang
bekerja langsung pada pembuluh darah a
menurunkan tahanan perifer a tekanan darah
 Respons kompensasi : peningkatan

kontraktilitas dan denyut jantung serta


konsumsi oksigen jantung, juga timbul
retensi garam dan air
 Respons kompensasi tersebut dapat diblok

dengan pemberian diuretika dan b-blocker


HYDRALAZINE
 Vasodilator direk
 Hampir selalu digunakan bersama dengan

b-blocker (mis, propranolol, utk


mengontrol refleks takikardi) dan diuretik
(utk mengurangi retensi garam)
 Hydralazine monoterapi a untuk mengontrol

hipertensi pada kehamilan


 ES : sakit kepala, mual, berkeringat, aritmia,

presipitasi angina, lupus-like syndrome


(dosis tinggi, reversibel)
MINOXIDIL
 Menyebabkan dilatasi arteriol tetapi tidak
mendilatasi vena
 P.o, utk hipertensi maligna yang tidak

teratasi dengan obat lain


 ES : refleks takikardi, retensi garam dan air

berat, hipertrikosis (pertumbuhan rambut


tubuh)
 Sekarang banyak digunakan secara topikal

utk terapi kebotakan


Kombinasi Obat Anti Hipertensi
Diuretik

b-blocker Angiotensin Receptor


Locker

a-blocker Calcium Channel


Blocker

ACE Inhibitor

Kombinasi rasional
Terbukti menguntungkan pada percobaan
HYPERTENSIVE EMERGENCY
 Jarang, namun mengancam jiwa
 TD diastole >150 mmHg (dengan sistole

>210 mmHg) pada individu sehat, atau


 TD diastole >130 mmHg pd individu dg

komplikasi seperti ensefalopati, perdarahan


serebral, gagal jantung, atau stenosis aorta
 Tujuan terapi : menurunkan tekanan darah

secara cepat
a. Sodium Nitroprusside
 Pemberian i.v a vasodilatasi arteri dan vena
a refleks takikardi
 Cepat dimetabolisme (T1/2 bbrp menit) a

infus kontinuos

b. Labetalol
 Merupakan blocker reseptor a sekaligus b
 Pemberian : bolus i.v atau per infus
 Tidak menyebabkan refleks takikardi
c. Fenoldopam
 Antagonis reseptor dopamin-1 perifer
 Pemberian : infus i. v.
 Menurunkan tekanan darah tetapi tetap

mempertahankan perfusi renal


 Kontraindikasi pada penderita glaukoma

d. Nicardipine
 Merupakan bloker kanal kalsium
 Pemberian : infus i. v.
ANGINA
 Nyeri dada mendadak
yang parah, seperti
ditekan, yang menyebar
ke leher, rahang bawah,
bahu, dan lengan kiri
 Disebabkan

ketidakseimbangan
antara aliran darah
koroner dengan
kebutuhan O2 miokard a
iskemia
TIPE ANGINA
1. ANGINA STABIL/
ANGINA
ATEROSKLEROTIK
2. ANGINA UNSTABLE
3. ANGINA VARIANT/
ANGINA
PRINTZMETAL/
ANGINA
VASOSPASTIK
A. ANGINA STABIL
 Bentuk yang paling umum
dijumpai
 Penyebab : sumbatan
plaque ateromatous pada
pembuluh darah koroner
 Nyeri timbul saat tjd
peningkatan kerja jantung
(mis, saat aktivitas, stress)
a iskemia akibat obstruksi
aliran
 Nyeri hilang dgn istirahat
atau pemberian
nitrogliserin
b. ANGINA UNSTABLE

 Disebut juga sindroma


koroner akut
 Gejala : peningkatan
frekuensi dan
keparahan nyeri dada
 Tidak dicetuskan oleh
peningkatan aktivitas
 Tidak hilang dengan
istirahat ataupun
pemberian
nitrogliserin
c. ANGINA PRINZMETAL/VARIANT
 Terjadi karena spasme arteri koronaria yg
reversibel
 Spasme terjadi sewaktu-waktu, bahkan saat

istirahat a tidak berhubungan dengan


peningkatan aktivitas, denyut jantung,
ataupun tekanan darah
 Respons baik dengan pemberian vasodilator
 Dapat menjadi unstable angina
TERAPI ANGINA

FARMAKOLOGIS NON-FARMAKOLOGIS

Nitrat Ca2+ Channel


B-blocker CABG PTCA
Organik blocker

ISDN Acebutolol Amlodipine


ISMN Atenolol Diltiazem
Nitrogliserin Metoprolol Felodipine
Propranolol Nicardipine
Nifedipine
Nitredipine
Verapamil
I. NITRAT ORGANIK
 ISDN dan ISMN a sediaan oral
 Nitrogliserin a sediaan oral, sublingual,

transdermal
 Amyl nitrit a zat volatil a sediaan inhalasi
 Mekanisme kerja : menurunkan

vasokronstriksi koroner dan spasme


 Nitrogliserin sublingual a obat pilihan utk

serangan angina krn aktivitas / stress


Farmakokinetik nitrat
Jenis nitrat Mula Kerja Lama Kerja
Nitrogliserin Tablet sublingual 2 menit 25 menit
Tablet oral, lepas
35 menit 4 – 8 jam
lambat
Transdermal 30 menit 8 – 14 jam
Isosorbid
Sublingual 5 menit 1 hari
dinitrat
Tablet oral, lepas
30 menit 8 jam
lambat
Isosorbid Tablet oral, lepas
mononitrat 30 menit 12 jam
lambat

Anda mungkin juga menyukai