1
Klasifikasi Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
2
Tekanan Darah Tinggi
(Hipertensi)
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah keadaan dimana tekanan darah di dalam
arteri (pembuluh darah nadi) di atas angka normal, melebihi nilai rata – rata yang
terdapat pada tabel.
Sakit kepala
Lesu
Bingung
Nyeri dada
Masalah pernapasan
Masalah pengelihatan
Detak jantung tidak teratur
Jejak darah di urin
Sebab – sebab Hipertensi :
Kerusakan pada jantung yang harus bekerja lebih keras, pembuluh darah yang
mengeras karena TD yang tinggi yang mengakibatkan infark jantung atau infark otak
karena pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan separuh badan
atau bahkan seluruhnya, kerusakan ginjal dan kerusakan selaput retina mata karena
penciutan pembuluh mata.
Faktor – faktor Penyebab Hipertensi :
Garam : Ion Natrium mempertinggi daya tahan pembuluh perifer dengan jalan memperbesar
volume – darah ( retensi air ) dan vasokontriksi.
DROP ( Liquorice ) : Sejenis gula yang dibuat dari Succus Liquiritie mengandung asam
glisirinat yang dapat meningkatkan TD.
Pil anti hamil : Estrogen dapat menahan garam dan air sehingga meningkatkan TD
Stres : ketegangan emosional merangsang syaraf adrenergik untuk melepaskan adrenalin
dan nor adrenalin (hormon stress) mengakibatkan jantung memompa lebih keras lagi untuk
mengalirkan darah, akibatnya td menjadi naik
Merokok : nikotin dalam asap rokok memiliki sifat vasokonstriktif. Vasokontriksi pada
pembuluh darah mengakibatkan jantung memompa lebih keras lagi untuk mengalirkan
darah, akibatnya TD menjadi naik
Pil antihamil : mengandung hormon wanita (estrogen) yang bekerja menahan sekresi
(retensi) air sehingga volume dan tekanan darah di pembuluh menjadi bertambah besar.
Akibatnya td menjadi naik
Hormon pria dan kortikosteroid : juga bekerja menahan sekresi (retensi) air sehingga
volume dan tekanan darah di pembuluh menjadi bertambah besar. Akibatnya td menjadi
naik
Kehamilan : bila uterus mengalami kurang darah, karena aktivitas janin, maka ginjal akan
menaikkannya dengan proses renin - angiotensin
Kelompok orang-orang yang lebih banyak mengalami hipertensi antara lain:
Tindakan Umum :
Tindakan umum dapat dilakukan pada penderita hipertensi ringan yaitu TD 120 / 80 sampai 160 / 90
mmHg sebagai berikut :
Menguruskan badan ( Diit )
Mengurangi asupan garam sampai maksimal 2 gram sehari, guna mengurangi volume darah
Membatasi kolesterol
Membatasi minum kopi
Membatasi minum alkohol
Berhenti merokok
Istirahat yang cukup
Olahraga
Mengelola stress
Pengaturan TD:
Stimulasi
Volume darah
Vasokontriksi Volume darah
turun
naik
TD turun
Angiotensin
ALDOSTERON Retensi Na
I ACE II
K+ Eksresi K+
Bertambah Bertambah
10
Macam-macam hipertensi
11
PENGOBATAN
13
Jenis-jenis obat anti hipertensi
Diuretik
14
Penghambat Saraf Simpatik
• Penekan SSP
• Obat-obat ini menstimulir reseptor alfa di otak
dengan efek menurunkan aktivitas saraf adrenergic
perifer shg menurunkan TD.
• Contoh obat yang termasuk dalam golongan
penghambat simpatik adalah : Metildopa, Klonidin
dan Reserpin.
• Efek samping yang dijumpai adalah : anemia
hemolitik (kekurangan sel darah merah karena
pecahnya sel darah merah), gangguan fungsi hati
dan kadang-kadang dapat menimbulkan hepatitis
kronis.
15
Betabloker
– Perintang reseptor adrenergik
– melalui penurunan daya pompa jantung. menyebabkan daya kontraksi jantung
berkurang dan frekuensi debar jantung berkurang shg volume menit darah yang
dipompakan ke luar jantung berkurang dan TD menurun.
– Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap
gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
– Contoh obat-obatan yang termasuk dalam golongan betabloker adalah : Metoprolol,
Propranolol dan Atenolol.
– Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala
hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah
yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala
bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus
hati-hati.
Vasodilator
– bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot
pembuluh darah), mengembangkan dinding arteriol hingga daya tahan
pembuluh perifer berkurang dan TD menurun
– Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin.
– Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini
adalah : sakit kepala dan pusing.
16
Penghambat ensim konversi Angiotensin
• Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat
aktivitas Angiotensin Converting Enzim (ACE) sehingga
pembentukan angiotensin II terhambat dg demikian
mencegah vasokonstriksi pembuluh darah, TD menurun
• Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah
Kaptopril.
• Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk
kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
Penghambat Reseptor Angiotensin II
• Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi
penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang
mengakibatkan ringannya daya pompa jantung.
• yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan
(Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah :
sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
17
Antagonis kalsium
18
TERIMA KASIH
19