Anda di halaman 1dari 52

HIPERTENSI

BY ITHA
Definisi
Kenaikan tekanan darah sistole > 140 mm
Hg dan Diastole > 90 mm Hg
Etiologi
Hipertensi esensial primer / idiopatik
adalah hipertensi yang tidak jelas etiologinya

penyebab faktor genetik dan lingkungan


( garam, stres, obesitas )

Hipertensi sekunder
adalah hipertensi karena penyakit ginjal,
endokrin dan obat
Prognosis
Menimbulkan kerusakan pada jantung,
pembuluh darah otak,pebuluh darah
perifer, ginjal dan retina
Jenis komplikasi
Komplikasi hipertensif
langsung disebabkan oleh hipertensi itu
sendiri ( perdarahan otak, gagal jantung,
gagal ginjal, perdarahan retina )

Komplikasi aterosklerotik
Akibat proses aterosklerosis ( kolesterol,
merokok, DM ) -> Jantung koroner, infark
miokard, trombosis serebral
Pengobatan pola hidup
Menurunkan berat badan bila gemuk
Latihan fisik ( olah raga / aerobik teratur )
Kurangi makan garam
Makan Ca, K, mg dari diet
Batasi minum alkohol
Berhenti merokok
Kurangi makanan berkolesterol
kurangi lemak jenuh
Obat farmakologis
Diuretik
Penghambat pelepasan adrenergik
prasinoptik
Bloker alfa (α ) dan beta ( β )
Vasodilator
Antagonis kalsium
Obat anti hipertensi diuretik
Meningkatkan ekskresi Na, Cl dan H2O
Mengurangi volume plasma dan
cairan ekstra sel
Berkurangnya cairan interstisial
berakibat berkurangnya kekakuan
dinding pembuluh darah dan
bertambahnya daya lentur vaskuler
Macam obat anti hipertensi diuretik
Tiazid
Menghambat reabsorsi Na dan Cl pada pars
asendens ansa henle tebal dan awal tubulus
distal
Contoh ; hidroklorotiazid
Loop
Menghabat reabsorbsi Cl pada pars asenden
ansa henle tebal
Contoh ; furosemid ( lasix ), asam etakrinat dan
buetanid ( bumex )
Macam obat anti hipertensi diuretik
* Hemat kalium
meningkatkan ekskresi Na dan sekresi K dalam
tubulus konturtus distal
Contoh : Amilorid ( idamor ), Spironolakton,
triamteren
Osmotik
Secara osmotik menghambat reabsorbsi Na dan
H2O
Contoh ; Manitol / resectisol
Penghambat pelepasan adrenergik
prasipnotik
Anti adrenergik sentral
Bekerja sebagai adrenergik α2 menyebabkan
penurunan aktifitas sistim saraf simpatis
( penurunan frekwensi, tekanan dan curah
jantung )
Contoh : klonidin, catapres, metil dopa
Penghambat pelepasan adrenergik
prasipnotik
Anti adrenergik perifer
Mengosongkan simpanan katekolamin
pada sistim saraf perifer ( menurunkan
retensi perifer, curah jantung dan
frekwensi denyut jantung )
Contoh : reserpin, guanetidin, guanadrel
Bloker alfa( α ) dan beta ( β )
Antagonis Adrenergik
Mendilatasi arteri dan vena - > antagonis
adrenergik α1 perifer
Contoh : minipress, terazonin,doxazosin
Memblok resptor adrenergik β1 - > menurunkan
frekwensi jantung dan curah jantung dan
menurunkan pelepasan renin. Efek bronko
konstriksi berkurang
Contoh : tenormin, metaprolol, propanolol,
pindolol, asebutolol
Vasodilator
Penghambat ACE ( Angiotensin
Converting Enzim )
Menghambat ACE pada paru – paru
mengurangi sintesis angiotensin II
( mengurangi vasokonstriktor )->
mengakibatkan natriuresis, merangsang
vasodilator bradikinin dan prostaglandin
Contoh ;Captopril,lisinopril, ramipril,
Vasodilator
Vasodilator langsung
Langsung merelaksasi arteriol lepas dari
interaksi simpatik. Menyebabkan
penurunan tekanan darah dan reflek
takikardi dan peningkatan curah jantung
serta aliran darah ke ginjal
Contoh : Hidralazin,Minoksidil, Pinasidil
Bloker pintu masuk kalsium /
antagonis kalsium
Memblok adrenergik alfa , memblok infus
kalsium, mendilatasi arteriol perifer,
menurunkan beban akhir. Memperlambat
nodus A-V, melindungi miokardium
selama iskemi singkat.
Contoh : Verapamil
Menurunkan frekwensi jantung,
mendilatasi arteri perifer dan menurunkan
beban akhir
Bloker pintu masuk kalsium /
antagonis kalsium
Meningkatkan pasokan O2 ke miokardium
dan mencegah spasme arteri koroner
yang diinduksi saraf simpatis
Contoh : Diltiazem / cardizem
mendilatasi arteri perifer dan menurunkan
beban akhir
Bloker pintu masuk kalsium /
antagonis kalsium
Meningkatkan pasokan O2 ke miokardium dan
tidak mendilatasi arteri koroner terjadi
peningkatan frekwensi dan crah jantung.
Contoh : nifedipin, nicardipin
Menghambat kontraksi otot polos vaskuler dan
konduksi nodus S-A dan A-V
Contoh : isradipin
Bloker pintu masuk kalsium -> vasodilatasi arteri
cerebral
Contoh : nimodipin
HIDROKLOROTIAZID
Menghambat reabsorsiNa dan Cl pada pars
asendens ansa henle tebal dan awal tubulus distal
( peningkatan pengeluaran urin 3 x, ↓ GFR )
Indikasi :
Hipertensi awal, edema kronik, hiperkalsuria
Kontra indikasi :
Wanita hamil
Efek samping :
Hipokalemia, hiponatremiahiperglikemi, oliguri, anuri,
kelemahan, penurunan aliran plasenta, gangguan
saluran cerna
HIDROKLOROTIAZID
Interaksi obat hipokalemi bertabah dengan
obat kortikosteroid, hipotensi bertabah
dengan alkohol, barbiturat atau anlgetik
narkotik,mengurangi efek vasopresor,
enambah efek toksik digital
Dosis awal 12,5 mg 1 x / hari max 25 mg
1x / hari
furosemid
Menghambat reabsorbsi klorida dalam
pars asendes ansa henle tebal. K +
banyak hilang dalam urin
Indikasi
Pasien dg GFR rendah, pengeluaran
banyak cairan, menurunkan kadar kalium
serum
Kontra indikasi
Anuria, kehilangan elektrolit
furosemid
Efek samping hiponatremia, hipokalemia,
dehidrasi, hipotensi, hiperglikemi,
ototoksisitas hipovoleia, hipokloremik (
Farmakokinetik
95 % terikat protein, dieliinasi dala bentuk
tak berubah oleh ginjal
Dosis 20 mg 2 x 1
Amilorid
Meningkatkan ekskresi Na dan menurunkan
sekresi K dala tubulus distal
Indikasi
Digunakan bersama diuretik lain karena efek
hemat kalium mengurangi efek hipokalemik
Kontra indikasi
Belum diketahui
Efek samping
Hiperkalemia, kurang Na atau air
Amilorid
Interaksi obat
Diekskresikan dalam bentuk tak berubah
Farmako kinetik
hiper kaleia berat bila digunakan dg hemat
K lain / suplemen K
Dosis 5 mg 1- 2 kali / hari
spironolakton
Antagonis aldosteron ( Meningkatkan ekskresi Na dan
menurunkan sekresi K dala tubulus distal )
Indikasi
Digunakan bersama tiazid untuk edema pada gagal
jantung kongestif, sirosis dan sindrom nefrotik
Kontra indikasi
anuria , hipokalemia, insufisiensi ginjal.
Efek samping
Hiperkalemia, kurang Na atau air dan ketidak
seimbangan endokrin (jerawat, ginekomasti )
spironolakton
Interaksi obat
Diekskresikan dalam bentuk tak berubah
dan menurunkan vasopresor norepineprin
Farmako kinetik
dimetabolise di hati menjadi metabolit
aktir, 98 % terikat protein, P ½ 1- 1,5 hari
Dosis 25 mg 1- 2 kali / hari
Triamteren
Menghambat reabsorsi Na+ dan sekresi
K + , H= dalam tubulus kolingentes
Indikasi
Digunakan bersama tiazid untuk edema
pada gagal jantung kongestif, sirosis dan
sindrom nefrotik
Kontra indikasi
anuria , hipokalemia, insufisiensi ginjal.
Hindari untuk pasien DM
Triamteren
Efek samping
Hiperkalemia, kurang Na atau air dan ketidak
seimbangan endokrin (jerawat, ginekomasti ),
menurunkan aliran darah ginjal
Interaksi obat
Diekskresikan dalam bentuk tak berubah dan
menurunkan vasopresor norepineprin
Farmako kinetik
dietabolise di hati cepat diekskresi
Dosis 25 mg 1- 2 kali / hari
Manitol / resectisol
Secara osmotik enghambat reasorbsi Na dan
air. Awalnya menaikkan volume plasma dan
tekanan darah
Indikasi
Gagal ginjal akut, glaukoma, edema otak
Kontra indikasi
Gagal jantung, hipertensi, edema paru
Efek samping
Sakit kepala, ual, muntah, menggigil, pusing,
polidipsi, letargi, nyeri dada
Manitol / resectisol
Interaksi obat
Diekskresikan dalam bentuk tak berubah
dan menurunkan vasopresor norepineprin
Farmako kinetik
dietabolisme di hati
Dosis 25 mg 1- 2 kali / hari
Klonidin / catapres
Bekerja diotak sebagai adrenergik α2 yang
menurunkan aktifitas saraf simpatis (↓ frekwensi, curah
jantung dan tekanan darah )
Indikasi
Hipertensi ringan sampai sedang
Kontra indikasi
Belum diketahui
Efek samping
Ruam, mengantuk, mulut kering, konstipasi,
sakit kepala, gangguan ejakulasi. Hipertensi
balik bla dihentikan mendadak
Klonidin / catapres
Interaksi obat
Anti depresan mengurangi efek anti
hipertensi
Farmako kinetik
Diekskresi dalam bentuk seagian besar
tak berubah oleh ginjal
Dosis 50 mcg 3 kali / hari dinaikkan tiap
hari ke 2 atau 3 dosis aksimal 1,2 mg
Reserpin
Mengosongkan katekolamin pada sistim saraf
perifer dan SSP, ↓ curah dan frekwensi jantung
Indikasi
Digunakan untuk hipertensi berat
Kontra indikasi
Kelainan psikiatri, asma, ulkus peptikum, gagal
jantung
Efek samping
Bradikardi, diare, bronkokonstriksi
Reserpin
Interaksi obat
digitalis, klonidin, beta bloker mendepresi
SSP dan memperkuat kerja anti hipertensi
Farmako kinetik
dietabolise di hati menjadi metabolit aktir,
98 % terikat protein, P ½ 1- 1,5 hari
Dosis 0,25 mg 1- 2 kali / hari pemberian
kurang dari 1 minggu
Drazosin / minipres
Antagonis adrenergik α1 perifer ( mendilatasi
arteri dan vena )
Indikasi
Hipertensi dan gagal jantung
Kontra indikasi
belum diketahui
Efek samping
Hipotensi , mulut kering, edema , kongesti, sakit
kepala, disfungsi seksual dan letargi
Drazosin / minipres
Interaksi obat
fenobarbital eperpendek waktu paruh
Farmako kinetik
Diekskresikan dalam bentuk tak berubah
dan metabolit
Dosis 0,25 – 0,5mg malam hari
Atendol / tenormin
Memblok adrenergik β1 ( menurunkan frekwensi dan
curah jantung serta pelepasan renin )
Indikasi
Hipertensi ringan dan sedang
Kontra indikasi
DM,gagal jantung, asma, emfisema dan
bradikardi
Efek samping
Depresi dan sedasi SSP
Atendol / tenormin
Interaksi obat
dengan lidokain dan digoksin efek
meningkat
Farmako kinetik
P 1/ 2 panjang diekskresikan dala bentuk
tak dimetabolisme
Dosis 100 mg 1 x sehari
Captopril / capoten
Menghabat ACE pada paru – paru, mengurangi
vasokonstriktor angiotensin H, Menekan
aldosteron, enyeakan natriuresis dapat
merangsang vasodilator ( radikinin dan
prostaglandin )
Indikasi : hipertensi ( terutama dengan renin
tinggi ), gagal jantung,hipertensi pada pasien
nefropatidiabetik karena tak mepengaruhi kadar
glukosa
Kontra indikasi
stenosis aortik , kehamilan, obstruksi keluarnya
darah ke jantung
Captopril / capoten
Efek samping
Hipotensi , pusing, protein uria, ruam, takikardi,
Interaksi obat
Efek hipotensi eningkat dengan diuretik efek anti
hipertensi enurun dengan indometasin
Farmako kinetik
Diekskresikan sebagian seagai bentuk tak
diubah dalam urin
Dosis awal 12, 5 mg 2x sehari, dosis
pemeliharaan 25 mg 2xsehari maksimal 50 mg
2xsehari
Hidralazin
Merelaksasi arteriol lepas lepas dari interaksi
simpatik.menurunkan tekanan darah yang epunyai reflek
takikardi dan peningkatan curah jantung dan aliran darah
keginjal
Indikasi :hipertensi sedang dan wanita hamil yang
hipertensi
Kontra indikasi
Penyakit jantung iskemik
Efek samping
Reflek takikardi, palpitasi retensi cairan, gangguan
etabolise B6 dijaringan saraf ( jangka panjang neuritis
perifer )
Hidralazin
Interaksi obat
Memperkuat obat anti hipertensi lain,
menurunkan vasokonstriksi pada obat
simpatomimetik
Farmako kinetik
90 % terikat protein. Diekskresikan dala
bentuk tak berubah sebagai metabolit
asetilasi, P ½ 2,5 jam
Dosis 10 – 20 mg IV 1 x sehari
Verapamil
Meblok infus kalsium, endilatasi arteriol perifer,
enurunkan beban akhir. Memperlamat nodus A-
V, melindungi miokardium selama iskemi singkat
Indikasi : angina hipertensi dan takikardi
Kontra indikasi
Bradikardi atau blok A-V
Efek samping
Hipotensi , konstipasi, bradikardi, edea, gagal
jantung, pusing
Verapamil
Interaksi obat
Suplemen kalsium penghambat kerja
verapamil
Farmako kinetik
90 % terikat protein. Diekskresikan
sebagai metabolit, P ½ 5 – 10 jam
Dosis 80 mg 2 x sehari
+ = Hasil baik
- = Tak dianjurkan
? = Hati-hati gangguan fungsi jantung
Diuretik β Bloker Penghamb Antagonis α bloker
at ACE Ca

Diuretik ? + + - +

β Bloker + ? + + +

Penghambat ACE + + ? + +

Antagonis Ca - + + ? +

α Bloker + + + + ?
Resume
Anti hipertensi tahap awal -> diuretik tiazid
-> Cth HCT
β Bloker -> hipertensi ringan s/d sedang ->
cth Propanolol
Penghambat ACE -> hipertensi ringan s/d
sedang-> cth captopril
HT ringan -> sbg obat tunggal
HT sedang sbg obat ke 3
RESUME
α Bloker -> hipertensi + colesterol -> cth
doxazozin
Vasodilator -> ↓Diastole dari pada sistole
sbg obat ke 3 cth hidralazin
Vasodilator -> utk hipertensi + infark &
gagal jantung -> Nitropusid
Antagonis Ca -> HT + angina -> cth
Nifedipin utk obat tunggal / obat ke 3
Pembagian Hipertensi (JNC VII)
Hipertensi derajat I :
– Tekanan Sistolik: 140-160 mmHg
– Tekanan Diastolik: 90-110 mmHg
Hipertensi derajat II
– Tekanan Sistolik > 160 mmHg
– Tekanan Diastolik > 110 mmHg

48
T 130-139/85-89 mmHg
Tanpa gejala penyakit kardiovaskuler,
belum ada kerusakan organ target, tanpa
faktor risiko
– Modifikasi gaya hidup
– Bila belum turun  obat antihipertensi

49
Obat Antihipertensi
Dimulai dari dosis rendah
Mulai dengan obat tunggal
Jika kombinasi tetap dimulai dari dosis
rendah

50
Sampai kapan ?

Seumur hidup
Evaluasi rutin sebulan sekali

51
Lifestyle Modifications to
Prevent and Manage
Hypertension
• Reduce weight • Moderate consumption
of:
• alcohol
• sodium
• saturated fat
• cholesterol
• Maintain adequate intake of
dietary:
• Increa • potassium
se • calcium
physic • magnesium
al
activity Avoid
tobacco
(JNC VI. Arch Intern Med. 1997)
52

Anda mungkin juga menyukai