SRI WULANDARI
PENDAHULUAN
Mekanisme Kerja
• Inhibitor ACE menghambat enzim konversi angiotensin I menjadi
angiotensin II, suatu vasokonstriktor poten dan stimulator sekresi
aldosteron. ACE inhibitor juga menghambat degradasi bradikinin dan
merangsang sintesis zat vasodilatasi lainnya (prostaglandin E dan
prostasiklin).
ACE Inhibitors (Inhibitor Enzim Konversi Angiotensin)
Indikasi
1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
2. Gagal Jantung Kongestif:
3. Penyakit Ginjal:
4. Penyakit Jantung Iskemik:
5. Pencegahan Komplikasi Vaskular pada Diabetes
6. Sindrom Koroner Akut
7. Mengurangi Risiko Stroke
Kontraindikasi
ACE inhibitors (serta ARBs dan direct renin inhibitors)
dikontraindikasikan pada kehamilan.
Antihipertensi
Kelas Nama Obat Range dosis (mg/ hari) Frekuensi sehari-hari
ACEi Benazepril 10–40 1 or 2
Captopril 12.5–150 2 or 3
Enalapril 5–40 1 or 2
Fosinopril 10–40 1
Lisinopril 10–40 1
Moexipril 7.5–30 1 or 2
Perindopril 4–16 1
Quinapril 10–80 1 or 2
Ramipril 2.5–10 1 or 2
Trandolapril 1–4 1
Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs)
Mekanisme Kerja
• ARB bekerja dengan cara menghambat reseptor angiotensin II, suatu zat
kimia dalam tubuh yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.
Dengan menghambat reseptor ini, ARB membantu melebarkan pembuluh
darah dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, ARB juga membantu
mengurangi kerja jantung dan mengurangi pelepasan zat-zat kimia lain
yang dapat meningkatkan tekanan darah
Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs)
Indikasi
1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
2. Gagal Jantung
3. Penyakit Ginjal:
Kontraindikasi
ACE inhibitors (serta ARBs dan direct renin inhibitors)
dikontraindikasikan pada kehamilan dan hipersensitivitas
Antihipertensi
Mekanisme Kerja
• Menghambat saluran natrium (Na+): CCB bekerja dengan menghambat
saluran natrium pada sel saraf, yang merupakan bagian penting dari sel.
Sel dapat memperkaya sinyal na+ yang masuk ke sel dan mencegah sinyal
na+ yang telah masuk keluar dari sel
• Mengurangi pembuluh darah: Dengan menghambat saluran natrium, CCB
mengurangi pembuluh darah, yang sebenarnya disebabkan oleh aliran
positif sinyal na+ ke sel. Hal ini mengurangi tekanan darah dan mengurangi
risiko serangan jantung.
• Mengatasi remodeling otot: CCB dapat mencegah remodeling otot yang
disebabkan oleh cedera, seperti gagal jantung, dengan memantau
keseimbangan natri di tubuh
Calcium Channel Blockers (CCBs)
Indikasi
Indikasi penggunaan CCB meliputi hipertensi, angina, dan aritmia
jantung. CCB juga dapat digunakan untuk mengurangi risiko
komplikasi kardiovaskular pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan CCB meliputi hipersensitivitas
terhadap obat, gagal jantung dengan fraksi ejeksi ventrikel
kiri yang rendah, dan stenosis aorta
Antihipertensi
Kelas Sub kelas Nama Obat Range dosis Frekuensi
(mg/ hari) sehari-hari
CCB Dihydropyridine Amlodipine 2.5–10 1
Felodipine 5–20 1
Nifedipine long acting 30–90 1
Nisoldipine 10–40 1
Nondihydropyri Diltiazem sustained 120–480 1
dine release
Diltiazem extended 180–480 1 (morning or
release evening)
Verapamil sustained 80–420 1 or 2
release
Thiazide Diuretics
Mekanisme Kerja
Indikasi
Indikasi penggunaan thiazide diuretics meliputi hipertensi, edema,
dan gagal jantung. Thiazide diuretics juga dapat digunakan untuk
mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular pada penderita diabetes
tipe 1 dan tipe 2
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan CCB meliputi hipersensitivitas
terhadap obatKontraindikasi penggunaan thiazide diuretics
meliputi hipersensitivitas terhadap obat, gagal ginjal berat, dan
hipokalemia
Antihipertensi
Kelas Sub kelas Nama Obat Range dosis (mg/ hari) Frekuensi
sehari-hari
Diuretic Thiazide Chlorthalidone 12.5–25 1
Hydrochlorothiazide 12.5–50 1
Indapamide 1.25–2.5 1
Metolazone 2.5–10 1
Loop Bumetanide 0.5–4 2
Furosemide 20–80 2
Torsemide 5–10 1
Antihipertensi
Kelas Sub kelas Nama Obat Range dosis (mg/ Frekuensi
hari) sehari-hari