HEART FAILURE
1. SYSTOLIC DYSFUNCTION
Tujuan manajemen:
- Improve clinical status
- Improve functional capacity
- Improve quality of life
- Prevent hospital admission
- Reduce mortality
- Efeknya lebih ke jangka panjang
3. If-channel inhibitor
- Memperlambat heart rate melalui inhibisi I f channel di sinus node
- Hanya boleh digunakan pada pasien sinus rhytm
3. Renin inhibitor
- Tidak direkomendasikan menjadi alternative terhadap ACE inhibitor atau ARB
karena idak meng-improve outcome
2. DIASTOLIC DYSFUNCTION
1) ACE inhibitor dan angiotensin II receptor blocker
- Selain berefek pada myocardium melalui RAAS, ACEI juga berpengaruh pada regresi
dari hipertrofi LV dan meningkatkan elastisitas myocardium
-
2) Diuretics
- Efektif mengurangi congestion
- Harus diperhatikan penggunaannya karena diuresis berlebihan dapat menurunkan
stroke volume
- Pemberian dimulai dari dosis rendah untuk mencegah hipotensi dan fatigue
3) Beta-blockers
- Improve diastolic filling secara tidak langsung dengan negative chronotropic effect
- Menambah waktu untuk diastolic filling
4) Ca-channel blockers
- Improve diastolic filling selama exercise pada pasien dengan heart failure dan
normal systolic function
5) Aldosterone antagonists
- Mengurangi mortalitas, tapi efek spesifiknya belum diketahui
- Diduga karena afterload reducing effect, pengurangan massa LV, atau antifibrotic
action pada myocardium
8) Entothelin antagonists
- Pada pasien heart failure, ditemukan adanya increased level of circulating and local
endothelin dihambat oleh endothelin antagonist
- Blockade dari endothelin dapat improve exercise tolerance pada congestive heart
failure
9) Natriuretic peptide
- Berfungsi dalam mengurangi preload, vasodilatasi dan mensupress renin