Anda di halaman 1dari 31

PHARMACOTHERAPY

HYPERTENSION

Jerry, 2019
Epidemiologi
 Fakta : semakin bertambah populasi penduduk dunia, maka prevalensi
hipertensi akan cenderung semakin meningkat.

 Data terbaru dari frammingham heart study menunjukkan bahwa manusia yang
berusia 55 tahun mempunyai 90 % kecendrungan untuk menjadi hipertensi.

 Semakin tinggi tensi, maka semakin besar peluang untuk terkena serangan
jantung, stroke, gagal jantung dan gagal ginjal.

 Dalam berbagai clinical trial dilaporkan bahwa terapi antihipertensi berhasil


menurunkan resiko stroke 35 – 40%, serangan jantung 20 – 25% dan gagal
jantung > 50 %
Percentage of Adult Population with
Hypertension in Indonesia

35%
Only 24%
30%
Aware of
25% Hypertensive Status
20%

?
Populasi
15%

10%

5%

0%
1995.0 2008.0 2017.0
Krishnan A. Regional Health Forum. Vol 17,
Number 1;2013;7-11
Kepatuhan penggunaan obat

29 – 58 %
Non-persistant Konsekuensi nya
24 – 52 % adalah terjadinya
Non-compliant peningkatan
resiko CVD
seperti AMI dan
STROKE

Barkas F, et al. Hellenic Journal of Atherosclerosis 1 (1):18-25


Faktor Resiko dan Target organ penderita
Hipertensi

FAKTOR RESIKO PENDERITA TARGET ORGAN YANG DAPAT


HIPERTENSI MENGALAMI KERUSAKAN
1. Perokok 1. Penyakit jantung
2. Dislipidemia 2. Stroke
3. Diabetes 3. Nefropati
4. Usia > 60 tahun 4. Retinopati
5. Jenis kelamin : pria dan wanita
pascamenopouse
6. Riwayat penderita (yang memiliki
riwayat penyakit jantung). Wanita < 65
tahun, pria < 55 tahun
Penyebab Hipertensi
 Hipertensi primer
tidak diketahui penyebab secara pasti, dari hasil
penelitian kemungkinan karena factor keturunan,
umur, JK, Ras, Kebiasaan/lingkungan

 Hipertensi sekunder
disebabkan karena adanya penyakit lain.
Gejala

Tidak bisa dipastikan, tetapi sebagian besar pasien


hipertensi mengalami :
 Sakit kepala
 Pusing
 Kelelahan
 Mual dan muntah
Klasifikasi Tekanan Darah

Klasifikasi Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik


(mmHg) (mmHg)

Optimal < 120 < 80

Normal < 130 - 139 85 - 89

Hipertensi stage I 140 - 159 90 - 99

Hipertensi stage II > 160 > 100


Penggolongan Obat

 Diuretika
 ACE Inhibitor (ACE-I)
 Calcium Channel Blocker (CCB)
 Angiotensin reseptor blocker (ARB)
 Beta blocker (BB)
Diuretika
MK : Menghambat reabsorpsi natrium sehingga
meningkatkan ekskresi dari air dan elektrolit.
ES : Frekuensi kencing meningkat, disarankan
minum pagi hari.

Contoh Obat :
 Furosemida
 Hydrochlorthiazid
 Spironolakton
ACE - INHIBITOR

 Menghambat ACE yaitu suatu enzim yang dapat menguraikan angiotensin


I menjadi angiotensin II
 Angiotensin II merupakan vasokonstriktor yang potensial merangsang
korteks adrenal untuk mensintesis dan mensekresi aldosteron dan secara
langsung menekan pelepasan renin
 ACE juga dapat mendegradasi bradikinin dari bentuk aktif. ACE inhibitor
dapat menyebabkan bradikinin tidak terdegradasi dan terakumulasi di
saluran pernapasan dan paru sehingga menimbulkan batuk kering
 ES : batuk kering (insidennya 10 – 20 % lebih sering terjadi pd wanita dan
terjadi pd malam hari)
 ES tergantung besarnya dosis dan hilang setelah obat dihentikan
CCB

MK : vasodilatasi pembuluh darah, dan mencegah


masuknya calcium kejaringan shg akan merelaksasi
dinding pembuluh darah, dan menurunkan kontraksi
jantung.

Contoh obat :
 Amlodipin
 Nifedipin
 Diltiazem
 Verapamil
ANTAGONIS RESEPTOR ANGIOTENSIN II
( ARB )

MK : memblokade secara langsung aksi hormone


angiotensin II, merupakan alternative jika ACE-I
menimbulkan keluhan / efek samping

Contoh obat :
 Candesartan
 Telmisartan
 Valsartan
 dll
BETA BLOCKER
MK : Menempati reseptor beta adrenergik shg
menyebabkan penurunan aktifitas adrenalin dan
noradrenalin. Dan juga mengurangi beban kerja
jantung.

Contoh obat :
 Bisoprolol
 Propanolol
 Atenolol
 Labetolol
FARMAKOTERAPI
Terapi

 Tujuan jangka panjang adalah reduksi mortalitas


dan morbiditas kardiovaskular.
 Target tekanan darah : 140 / 90 mmHg
 Untuk pasien hipertensi disertai diabetes
mellitus atau gagal ginjal maka target tekanan
darah lebih rendah yaitu : 130 / 80 mmHg
Modifikasi Gaya Hidup
 Penurunan berat badan bagi pasien yang
overweight
 Latihan Fisik / olahraga
 Makanan kaya kalium
 Pengurangan asupan sodium (garam)
 Pengurangan asupan alcohol
 Penghentian merokok
 Restriksi diet kaya lemak
Obat Antihipertensi
Guideline Management Hypertension ( JNC
8)
THERAPY BASED ON JNC VII
Lifestyle Modifications

Not at goal BP <140/90 mmHg OR <130 mmHg for patients with DM or CKD

Initial Drug Choices

Without Compelling Indications With Compelling Indications

Stage 1 HT Stage 2 HT
(SBP 140-159 or (SBP >160 or DBP Other
DBP 90-99) >100) antihypertensive
Thiazide-type Two-drug drugs
diuretics for most. combination for most (see table)
May consider (usually thiazide-type
ACEI, ARB, BB, diuretics and ACEI,
CCB, or or ARB, or BB, or
Combination CCB
PEMILIHAN ANTIHIPERTENSI BERDASARKAN JNC VII

RECOMMENDED DRUGS

Compelling indication
diuretic BB ACEI ARB CCB AldANT

Heart Failure √ √ √ √ √

PMI √ √ √

High Coronary Disease Risk √ √ √ √

Diabetes √ √ √ √ √

CKD √ √

Recurrent Stroke Prevention √ √


MONITORING

 Pemantauan tekanan darah


 Pantau kadar kalium dan kreatinin plasma (1 – 2
kali setahun)
 Pasien yang memiliki penyakit penyerta perlu lebih
sering memantau tekanan darah disamping
parameter lain terkait dengan penyakit penyertanya
 Peningkatan kadar creatinin sampai dengan 25%
diatas baseline dapat diterima dan bukan menjadi
alasan untuk menghentikan terapi ACE-I ataupun
ARB
Konseling
 Modifikasi gaya hidup
 Kontinuitas, lama terapi
 Kepatuhan tidak saja terhadap antihipertensi
juga terhadap asupan sodium
 Kemungkinan interaksi dengan obat lain yang
diminum pasien, khususnya obat obat OTC
yang sering dibeli bebas oleh pasien
 Efek samping obat yang dirasa perlu diketahui
pasien
Resistant Hypertension / Kegagalan Terapi

Bila pasien sudah mendapatkan minimal 3 agent / golongan obat


antihipertensi yang salah satunya adalah diuretik, namun tekanan
darah belum terkontrol , maka perhatikan faktor sbb :
 Ketepatan agen/ golongan obat
 Kepatuhan pasien
 Interaksi obat yang berdampak peningkatan tekanan darah,
contoh : kontrasepsi oral, nasal spray, dekongestan, pemakaian
appetite suppressant, kortikosteroid
 Asupan sodium baik yang berasal dari makanan maupun obat
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Pilihan Obat :
 Metildopa
 Nifedipin
 Labetalol : terutama ada riwayat jantung
 Magnesium sulfat : pada pasien pre-eklamsi
dan terdapat resiko tinggi terjadinya
bangkitan
Obat yang harus dihindari :
 ACE-I : resiko kerusakan atau kematian janin,
dan meningkatkan resiko malformasi ssp dan
kardiovaskular pada janin
 ARB : hampir sama dengan ACE-I
 Diuretika : tidak menyebabkan malformasi pada
janin, akan tetapi dapat menghalangi ekspansi
volume fisiologis normal
Terimakasih . .
.

Anda mungkin juga menyukai