I. EKG dasar
Gelombang P
Bagian EKG Nilai Normal Makna
Gelombang P Normal Amplitudo : 2,5mm di lead ekstremitas dan 1,5 Depolarisasi dari SA node dan ruang atrium
di lead precordial normal
Lebar : <120ms atau 3 kotak
+ monofasik di lead 1&2 – di lead AVr bifasik di
V1
P pulmonal P tinggi >2,5mm di lead II dan >1,5mm di V1 Pembesaran atrium kanan (RAE)
P mitral P lebar > 120ms (3 kotak) disertai notching Pembesaran atrium kiri (LAE)
maupun tidak di Lead II
P kutub (-) di lead 1 lebar >40ms dan dalam
>1mm
P inverted Kondisi Gelombang P terbalik selain di AVr. Rate >120x/m Ectropic atrial Ryhtm
Rate <120x/m Junctional Accelerated Ryhtm
P yang bervariasi Kondisi gelombang P dengan bermacam-macam Multifocal atrial contraction
morfologi >3 bentuk
PR Interval dan Sement
Bagian EKG Nilai Normal Makna
PR interval Rentang jarangnya 120ms-200ms Proses penjalaran rangsangan menuju AV node
PR memanjang PR interval >200ms tanpa disertai lost beat AV block I
PR interval > 200ms dengan pertambahan AV Block II mobitz 1
Panjang dengan disertai lost beat AV Block II Mobitz 2
PR interval > 200ms tanpa pertambahan AV block III
panjangn dengan disertai lost beat
P dan QRS disosiasi (tidak saling berkorelasi,
tidak ada pola yang jelas)
PR memendek PR interval < 120ms disertai D wave dan QRS WPW syndrome
lebar LGL syndrome
PR interval < 120ms P dan QRS normal Accelerated junctional rytm
PR interval <120ms P inverted, menghilang QRS
normal
PR segment depresi ST segment depresi disertai ST elevasi seperti Pericarditis
plana kuda
PR segment elevasi PR segment elevasi disertai lesi recipokal pada Infark miokard atrium
lead berlawanan
Q wave
Normal Q wave Q wave tidak muncul kecuali kecil pada Menunjukan R to L depolarisai
V4-5-6
Patological Q wave Q dalam >2mm dan leba >40ms Old miocard Infract
R wave
Bagian EKG Nilai Normal Makna
R normal Tidak ada baku normal R Early depolasation of ventrikle
R dominan di V 1 R lebih tinggi dari S di V1 RVH
Infark posterior
RBBB
WPW tipe A
R dominan di AVr R lebih tinggi di AVr Dextrocardia
Miss placement lead
Poor R progresion R <3mm di V1-3 LVH
Old miocard infract pada ventricle anterior
T Wave
Bagian EKG Nilai Normal Makna
Normal T wave + di semua lead kecuali V1 dan AVr Repolarisasi ventrikel
Tinggi <5mm pada limb dan <10mm pada
precord
T tall T yang tinggi dan simetris sempit Hiperkalemia
Hiperakute T T tinggi pada liead yang sesuai, tidak simetris Acute myocardial infract
ada slued S sebelum T
Inverted T T terbalik selain di V1 dan AVr Normal pada anak dan dewasa
Tanda ischemia
RBBB/LBBB
LVH 456 Strain
RVH 123 strain
T biphasic Atas baru bawah Infract miokard
Bawah baru atas Hipokalemia
T flatening Gelombang tidak terbentuk Hipokalemia
ST segment
Bagian EKG Nilai Normal Makna
Normal T wave Tidak ada kriteria khusu Jeda antara depolar dan repolar ventrikel
ST elevasi ST tinggi disbanding garis iso elektrik STEMI dan gambaran prinsmetal atau
ST elevasi diseulur lead kecuali AVr, gambaran takutsubo (broken heart syndrome)
saddle back (plana kuda) Pericarditis
ST elevasi Dwonsloping Increase intracranial pressure
ST elevasi disertai AV discordance dan adanya Ventricular pacing rhythm
pacing spike Hipotermia
Fish hook J point
Atrial
Atrial flutter Terdapat kompleks P flutter dengan QRS sempit. Sulit Adanya reetrant pada ujung atrium kanan menyebabkan banyaknya
dibedakan dengan SVT bila 1:1 gelombang P >300 denyut /menit. Disertai dengan AV block sehingga
Clock wise (jarang) lead inferior P (+) V1 P(-) menyebabkan R-R bisa lebih sedikit
anticlockwise (paling banyak) Lead inferior (-) dan V1 (+)
pada 1:1 tidak ada av block sehingga paling berbahaya
Bedakan dengan SVT menggunakan manuver vagal, pada Aflut vagal
tidak memberi efek
Atrial fibrilasi Tidak tampak P yang jelas atau kadang hanya fibrillatory Terdapat reentrant biasnaya pada arteri pulmonal
wave Mekanisme wondering wavelet karen pembesaran atrium
QRS sempit dengan pola ireguleri ireguler rhtm
Aksis masih normal
PAC premature Sinus regular dengan gambaran denyut tambahan yang PAC disebabkan ectopc peacmaker pada atrium. P dapat terbalik bila
atrial contraction disertai P namun morfolgi P berbeda posisi ectopic berdekatan dengan AV node.
Qrs semmpit Kondisi normal pada kecemasan dapat juga berupa effect digoxin
Atrial Tachicardia P diikuti QRS namun P inverted pada lead inferior (II,III Efekdigoksin atau post scaring, akibat ada ectopic focus pada atrium.
/ AVf) Mirip PAC namun konstan
Junctional Rythm Kondisi QRS disertai P terbalik bisa sebelum (pr interval Kondisi dimana SA node lebih lamban dari AV node, biasa akibat digoxin
pendek), Ketika atau sesudah QRS. toxicity
AVB 1 degree PR interval >200ms Kondisi biasa diakibatkan peningkatan vagaltone biasa pada atlet
AVB II Mobitz 1 PR interval progresvly longer Kondisi peningkatan vagal tone dengan block AV di atas bundle branh
Drop beat apear
AVB II Mobitz II PR interval konsisten Kondisi block AV di bundle branch, biasa karena miocardian infracr
Ada drop beat
Bila 3:1 keatas disebut sebagai high degree
AVB III degree P and QRS disosiation, P lebih cepat dari QRS. Sehingga Block rendah akibat infark miokar inferior
ada 2 jenis rate
AVNRT SVT, QRS sempit tanpa P (bisa ada P pada kondisi fast Reentry pada AV nodal tanpa meibatkan acesoris pathway
slow (jarang))
AVRT SVT, QRS sempit P biasanya ada setelah QRS Kondisi reenrty dengan acsesoris pathway, konduksi masuk melalui AV
ortodromic nodul dan retrograde melalui acsesoris pathway
AVRT antidromic SVT (mirip VT), QRS lebar, Kondisi reentri dengan acsesoris pathway, konduksi masuk melalui AP
dan retrograde melalui AV nodal
Ventricular
Ventricular QRS lebar tanpa disertai gelombang P Rate <50 Poisoning of BB or severe sinus bradicardia
Escpae Rythm
Idioventricular QRS lebar tanpa disertai gelombang P Rate 50-120 Post reperfusi infarct miokardium
rythm
Ventricular QRS lebar tanpa disertai gelombang P Rate >120
tachicardia RSr’ lef eart higher then right ear
Jospehin sign (notching di akhir QRS menjelang S)
Brugada sign (Awal QRS sampai nadir spot 100ms)
Aksis extream deviation
III. Gambaran miokardia infark
Nama Gambaran
STEMI anterior STEMI pada 3-4 LAD (left anterior decending)
Hiperacute T
Q patologis
T inverted
D winter T wave ST depresi pada seluru precordial lead STEMI Equivalent sehingga membutuhkan reperfusi
disertai dengan up sloping hyper T wave
ST elevasi pada AVR
LPFB left posterior fasicular RAD ischemia akibat oklusi left circumflex arteria
block rS pada I dan AVl
qR pada lead inferior
LFPB baru bisa ditegakan bila tidak ada
penyebab lain RAD
LAFB lef anterior fasicular LAD Ischemia akibat LAD arteri oklusi
block rS pada lead inferior
qR pada l I dan AVl
LFPB baru bisa ditegakan bila tidak ada
penyebab lain RAD
Bifasikular block gambaran masing masing dari block Biasanya RBBB dengan LAFB dan LPFB
Lateral STEMI STEMI di V5-6 +Idan AVL Lateral onlie = D1 LAD
Resifokal di II dan AVf Antero lateral = LAD
Bila hanya AVL dan I STEMI high infero-lateral-posterior = LCX
lateral
LBBB Wide doble R in V6 Blok salah satu bundle branh yang menyebabkan ventricle
Deep S wave in V1 kanan berkontraksi lebih dulu
Discordance ST segment
An concordance ST segment change indicate
ischemia or infarct
Left Main Disease AVR ST elevation Oklusi LMCA
Diffuse othe lead ST depresion