Laporan Kasus Glen
Laporan Kasus Glen
Kasus
Hepatitis Akut
Pembimbing : dr. J. Mila, Sp.A
Linda Gunawan
(201706010084)
ANAMNESIS
Alloanamnesis - Autoanamnesis
Nama : An. G
Usia : 14 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Jln.
Caregiver : Ibu
Tanggal Pemeriksaan : 26 September 2019
Identitas Ibu Identitas Ayah
Ny. M Tn. F
42 tahun 44 tahun
Karyawan Swasta Karyawan Swasta
Keluhan • Demam naik turun sejak 3 hari SMRS
Utama (pukul 18.00) saat ini hari ke 4
Senin, Rabu,
11/11/2019 13/11/2019
• GCS: E4M6V5 ; TD: 110/70 mmHg MAP: 83.33mmHg; HR: 99 bpm; RR: 24
rpm; T: 38.7 ºc; SpO2: 100%
• BB: 72.5 kg
• Ketok CVA: -/+
• Adomen: nyeri tekan -; BU +
• Pemeriksaan bagian tubuh lain dalam batas normal
Intervensi
Protein 1+ Negatif
Sedimen
Glukosa Negatif Negatif Sel Epitel H2 0 – 1 /LPB
Keton Negatif Negatif Leukosit H4 0 -2 / LPB
Darah samar Negatif Negatif Eritrosit H2 0 – 1 /LPB
Intervensi
• IVFD: Kaen 1B 1000cc/24 jam
• Cefotaxim 3 x 1 gram
• PCT 4 X 1 tab
• Sucralfat 4 x 10 cc
• Cek widal hari ini
• UL ulang besok
Urinalisa
Warna Kuning Tua Kuning
Protein 1+ Negatif
Sabtu
Pemeriksaan Fisik
RSSC
Blilirubin
16/11/2019 Bilirubin Total H 4.06 0.30 – 1.00 mg/dl
Pukul 10.21 Bilirubin Direk H 3. 76 <0.25 mg/dl
Bilirubin Indirek 0.3 0.20 – 0.70 mg/dl
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukkan
KIMIA KLINIK
Pemeriksaan Fisik
• TTV: CM ; sakit sedang Minggu
• Kepala: sclera ikterik +/+
• Status generalisata dbn 17/11
Assesment: 4H Setelah
• Hepatitis Akut Suspek Hepatitis A MRS,
Intervensi
• IVFD Kaen 1B 1500cc/24 jam
• Cefotaxim 2 x 1 gram
• Asam Ursodeoxycholat 2 x 250 mg
• Vit B complex 1 x 1 tab
• Vait C 1 x 500 mg
• Sucralfat 4 x 10 ml;
• Vit A 1 x 200.000 IU
• Die: Nasi biasa 2000 kal / hari
Keluhan Utama:
Pemeriksaan Fisik
Senin
18/11
• Sakit sedang;
• TTV: CM; TD: 110/70mmHg ; N: 66x/mnt; RR: 18x/mnt ; T: 36 ֯C
• Kepala: sclera ikterik +/+
4H
Assesment:
Setelah
• Hepatitis Akut ec Susp Hepatitis A
MRS,
Intervensi
Riwayat
Riwayat Riwayat Infeksi
penggunaan obat
gangguan system dalam sat bulan
jangka panjang
imun disangkal terakhir disangkal
disangkal
RIWAYAT KEHAMILAN
Keadaan ibu selama kehamilan : baik
An. G, 14 Tahun
Pelajar SMP
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa dalam keluarga
tante
Riwayat TB disangkal
I
M
U
N
I
S
A
S
I
2 tahun – sekarang :
0-6 bulan: 6 bulan – 2 tahun : makanan keluarga;
ASI ASI dan makanan lunak gemar makan junk-food
hampir setiap hari
Tanda-tanda vital :
- Nadi : 82 x/menit, teraba teratur, kuat, dan penuh (N 60 - 100)
- Tekanan darah : 110/70 mmHg (N 100-120 / 60-75)
- Pernapasan : 18 x/menit, teratur (N 14-22)
- Suhu tubuh : 36,2 ᵒC (N: 36,6-37,9ᵒC)
• Kepala : normocephali, deformitas -
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+,
reflek cahaya langsung dan tidak langsung +/+, pupil
isokor 3mm/3mm, strabismus -/-, air mata +/+
• Wajah : simetris
• Hidung : deviasi sputum -, sekret -/-, konka edema -/-,
napas cuping hidung -/-, epistaksis -/-
• Telinga : deformitas -/-, sekret -/-
• Mulut : mukosa oral basah, faring tenang, tonsil T1/T1
• Leher : trakea ditengah, limfadenopati -
Paru
• Inspeksi : gerakan napas tampak simetris, retraksi -/-
• Palpasi : gerakan napas teraba simetris, fremitus
normal/normal
• Perkusi : sonor +/+
• Auskultasi : vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : iktus kordis tidak teraba
• Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 regular, murmur -,
gallop -
Abdomen
• Inspeksi : tampak cembung
• Auskultasi : bising usus + 10 x/menit
• Palpasi : supel, nyeri tekan -
• Perkusi : timpani
• Rawat jalan
• Asam Ursodeoxycolat 2 x 250 mg
• Pemantauan fungsi liver tiap minggu hingga normal
• Edukasi tidak berpergian dahulu hingga 2 minggu
• Menjaga kebersihan makanan
TINJAUAN PUSTAKA
HEPATITIS AKUT
DEFINISI
Hepatitis :
● suatu keradangan hati atau kerusakan dan nekrosis sel hepatosit
Secara klinis ditandai dengan peningkatan kadar transaminase
● proses terjadinya inflamasi dan atau nekrosis jaringan hati yang
dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin, gangguan
metabolik, maupun kelainan autoimun
Lamanya:
Akut ≤ 6 bulan
Kronis > 6 bulan
Patof hep a akut
● Respons akut hati terhadap virus hepatotropik melibatkan sitopatik langsung dan /
atau cedera yang dimediasi kekebalan( imun mediated). Seluruh hati terlibat.
Nekrosis biasanya paling ditandai di daerah sentrilobular. Infiltrat inflamasi
campuran akut mendominasi di area portal tetapi juga mempengaruhi lobulus.
Arsitektur lobular tetap utuh, meskipun degenerasi balon dan nekrosis tunggal atau
kelompok sel parenkim sering terjadi. Perubahan lemak jarang terjadi kecuali
dengan infeksi HCV. Proliferasi saluran empedu, tetapi bukan kerusakan saluran
empedu, adalah umum. Hiperplasia sel Kupffer difus terlihat pada sinusoid.
Neonatus sering merespons cedera hati dengan membentuk sel raksasa (giant sel)
Pada hepatitis fulminan, keruntuhan parenkim terjadi pada latar belakang yang
dijelaskan. Dengan pemulihan, morfologi hati kembali normal dalam 3 bulan setelah
infeksi akut. Jika hepatitis kronis berkembang, infiltrat inflamasi menetap di daerah
periportal dan sering menyebabkan jaringan parut progresif. Kedua ciri hepatitis
kronis ini terlihat pada kasus HBV dan HCV.
Hepatitis Akut
● Cedera hati akut yang disebabkan oleh virus ini bermanifestasi dalam 3 profil
biokimia hati fungsional utama. Ini berfungsi sebagai panduan penting untuk
diagnosis, perawatan suportif, dan pemantauan pada fase akut infeksi untuk
semua virus. Sebagai cerminan dari cedera sitopatik pada hepatosit, ada
peningkatan kadar serum alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate
aminotransferase (AST). Besarnya peningkatan enzim tidak berkorelasi dengan
tingkat nekrosis hepatoseluler dan memiliki nilai prognostik yang kecil. Biasanya
ada perbaikan lambat selama beberapa minggu, tetapi kadar AST dan ALT
tertinggal dari kadar bilirubin serum, yang cenderung menjadi normal terlebih
dahulu. Tingkat aminotransferase yang turun dengan cepat dapat memprediksi
hasil yang buruk, terutama jika penurunannya terjadi bersamaan dengan
peningkatan kadar bilirubin dan waktu protrombin yang lama; kombinasi temuan
ini biasanya menunjukkan bahwa cedera hati besar telah terjadi.
● Kolestasis, didefinisikan oleh peningkatan kadar serum bilirubin terkonjugasi,
hasil dari aliran empedu abnormal pada tingkat kanalikuli dan seluler karena
kerusakan hepatosit dan mediator inflamasi. Peningkatan kadar alkali
fosfatase serum, 5′-nukleotidase, dan level γ-glutamil transpeptidase, tandai
kolestasis. Tidak adanya penanda kolestatik tidak mengesampingkan
perkembangan menjadi kronis pada infeksi HCV atau HBV.
● Gangguan Fungsi sintetis adalah penanda paling penting dari cedera hati.
Disfungsi sintetik dicerminkan oleh kombinasi sintesis protein abnormal (PT
berkepanjangan, tingginya rasio normal internasional [INR], kadar albumin
serum rendah), gangguan metabolisme (hipoglikemia, asidosis laktat,
hiperamonemia), pembersihan obat yang bergantung pada fungsi liver yang
buruk dan gangguan sensorium dengan peningkatan refleks tendon dalam
(ensefalopati hepatik). Pemantauan fungsi sintetis harus menjadi fokus utama
dalam tindak lanjut klinis untuk menentukan tingkat keparahan penyakit. Pada
fase akut, tingkat disfungsi sintetik hati memandu pengobatan dan membantu
menetapkan kriteria intervensi. Fungsi sintetik hati abnormal merupakan
penanda gagal hati dan merupakan indikasi untuk rujukan segera ke pusat
transplantasi. Diperlukan penilaian serial karena disfungsi hati tidak
berkembang secara linier.
HEPATITIS A
30%simtomatis
80%(simtomaitis)
70% subklinis Bentuk berbeda
akut
(asimtomatis).
● Virus RNA 27-nm nonenvelop
● Genus Hepatovirus, family
HAV VIRUS Picornavirus
● Genom terdiri atas 5’NTR-P1-P2-
P3-3’NTR
● Bersifat termostabil, tahan asam,
dan tahan terhadap empedu
efisien dalam transmisi fekal
oral
● Infeksi HAV tidak menyebabkan
hepatitis kronis atau persisten
● Host infeksi manusia dan
beberapa primate
● Tidak ada keadaan karier
transmisi serial
● Transmisi rute fekal-oral.
PATOGENESIS
Virus Vena
intestinum Hepar usus Feses
tertelan porta
GEJALA KLINIS
Hepatitis Hepatitis
Hepatitis
A A
A klasik
kolestatic fulminant
Hepatitis
Hepatitis
A
A relaps
protracted
DIAGNOSIS
HEPATITIS A • Diagnosis hepatitis A hasil
pemeriksaan IgM anti-HAV
• Pemeriksaan ALT dan AST
tidak spesifik untuk hepatitis A
• Pemanjangan waktu (masa)
protrombin mencerminkan
nekrosis sel yang luas seperti
pada bentuk fulminan.
• Biopsi hati tidak diperlukan
untuk menegakkan diagnosis
hepatitis A
TATALAKSANA DAN PREVENSI
Preexpoxure prophylaxis
● Individu yang akan bekerja ke negara lain ● Vaksin yang beredar saat ini adalah
dengan prevalensi HAV sedang - tinggi HavrixTM (Smith Kline Beecham)
● Anak-anak >2 tahun daerah dengan dan VaqtaTM (Merck), AvaximeTM
endemisitas tinggi atau periodic outbreak.
(Avantis Pasteur).
● Homoseksual.
● Cara pemberian: Injeksi
● Pengguna obat terlarang, baik injeksi
maupun noninjeksi, karena banyak golongan intramuscular
ini yang mengidap hepatitis C kronis ● Dosis pemberian: 2 kali dengan
● Peneliti HAV jarak 6 bulan
● Penderita dengan penyakit hati kronis, dan ● Kontraindikasi : anak dibawah 2
penderita sebelum dan sesudah tahun karena transfer antibodi dari
transplantasi hati, risk : hepatitis fulminan ibu tidak jelas pada usia ini
meningkat
● Penderita gangguan pembekuan darah
(defisiensi faktor VIII dan IX)
Imunisasi Aktive Vaksin Hepatitis A
● Ketersediaan 2 vaksin HAV yang tidak aktif, sangat imunogenik, dan aman
telah berdampak besar pada pencegahan infeksi HAV. Kedua vaksin disetujui
untuk anak di atas 12 bulan. Mereka diberikan secara intramuskular dalam
jadwal 2 dosis, dengan dosis kedua diberikan 6-12 bulan setelah dosis
pertama. Tingkat serokonversi pada anak-anak melebihi 90% setelah dosis
awal dan mendekati 100% setelah dosis kedua; titer antibodi pelindung
bertahan lebih dari 10 tahun pada kebanyakan pasien. Respon imun pada
orang dengan gangguan kekebalan, pasien yang lebih tua, dan orang dengan
penyakit kronis mungkin suboptimal; pada pasien tersebut, kombinasi vaksin
dengan Ig untuk profilaksis pra dan pasca paparan diindikasikan. Vaksin HAV
dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain. masa inkubasi penyakit.
● Kombinasi vaksin HAV dan HBV disetujui pada orang dewasa yang berusia
lebih dari 18 tahun. Untuk orang sehat setidaknya 12 bulan, vaksin lebih
disukai daripada Ig untuk profilaksis yang sudah ada sebelumnya dan pasca
paparan (lihat Tabel 385.3). Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain,
vaksinasi universal sekarang direkomendasikan untuk semua anak di atas 12
bulan. Namun demikian, penelitian menunjukkan <50% remaja AS telah
menerima bahkan satu dosis vaksin, dan <30% telah menerima seri vaksin
lengkap. Vaksin ini efektif dalam mencegah merebaknya HAV karena
serokonversi yang cepat dan lama