Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

SEROSIS HEPATIS

Oleh:
dr. Pipit Eriza

Pembimbing:
dr. Roslaini Sp.PD

Pendamping:
dr. Nike Anggraini

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


AROSUKA
KABUPASOLOK
PROVINSI SUMATERA BARAT
2022
STATUS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : petani
Alamat : Alahan Panjang
No. Med Rec/ Reg : 27.23.08
Tgl masuk RS : 28 Agustus 2022
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Demam sejak 3 hari SMRS.
seorang laki-laki usia 57 tahun datang ke
Batuk berdahak sejak 3 hari SMRS
RS dengan keluhan nyeri ulu hati yang
Mual hilang timbul sejak 1 minggu SMRS
memberat sejak 3 hari SMRS.
Nafsu makan menurun
RIWAYAT PENYAKI SEKARANG
Badan kekuningan di sangkal
Nyeri ulu hati sejak 1bulan yang lalu, memberat

sejak 3 hari SMRS. Minum alkohol saat muda usia sekitar 17


Badan terasa lemas sejak 1 minggu yang lalu
tahun sering meminum air tuak
BAB berwarna kehitaman sejak 1 hari SMRS
Minum obat-obatan beli di luar di sangkal
BAK pekat seperti air teh sejak 1 minggu yang lalu

Sesak nafas sejak 3 hari SMRS


 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Riwayat dirawat di rumah sakit 1

tahun yang lalu karena anemia tidak


di ketahui penyebabnya apa
 Riwayat hipertensi, diabetes
mellitus isangkal
RIWAYAT SOSIAL, EKONOMI, PRIBADI
Pasien seorang petani
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada keluarga yang mengalami


sakit yang sama dengan pasien
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum Jantung: DBN
 A : Clear Paru: Rh +/+, wh -/-
 B : RR: 24x/menit, reguler
 : SpO2: 99%
Abdomen
 C : HR: 113x/menit, reguler, kuat
angkat Inspeksi : Distensi, spider nevi (-)
 : CRT <2’
 D : GCS: Compos mentis Palpasi : lemas, NT (+), hepar teraba 5
Cooperatif
cm di bawah arcus costa, konsistensi
(GCS 15 E4M6V5)
 Suhu tubuh : 38,6oC padat keras, tepi rumpul, permukaan

licin
 Keadaan Spesifik
Perkusi : Timpani,
 Kepala : DBN
 Mata : CA +/+, SI +/+ Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Leher : DBN
Ekstremitas : DBN
Pemeriksaan penunjang
Tgl 28 Agustus 2022

Laboratorium Diagnosa kerja


 Hemoglobin : 2,6 g/dl
 Leukosit : 6.500/m3 Anemia berat heart
 Trombosit : 113.000 mm3 deasease
 Hematokrit : 8%
Sirosis hepatis dengan
 Kesan : Anemia Berat
 Ureum /creatinin : 56/1,1 gangguan hati
 Na/Kl/Cl : 138/3,9/104 BP
 Gdr : 196
Penatalaksanaan
Drip lansoprazole 2 vial dalm D5% 500 cc habis 10 jam
Inj. Ceftriaxone 1 x 2 gr
Inj. Transamin 3 x 1 amp
Sukrafate syr 3 x 2 cth
Paracetamol 3 x 500 mg
Bicnat 1 x 500 mg
Transfusi PRC 4 kantong, 1 kntong / hari
Puasa 8 jam, diet MC 6 x 200 cc
PENALARAN KLINIS

Dilaporkan seorang pasien laki laki usia 57 tahun datang ke IGD RS


Arosuka dengan diagnosis anemia heart deasis + BP + serosis hepatis
denagn gangguan fungsi hati, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati sejak 1 bulan yang lalu, tapi
memberat 3 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri di rasakan seperti
tertusuk tusuk dan di rasakan secara terus menerus oleh pasien, keluhan ini
tidak membaik dan memburuk dengan makanan, keluhan nyeri juga
dirasakan disertai mual yang hilang timbul sejak 3 hari ini, tapi tidak
sampai muntah, keluhan mual ini membuat pasien jadi malas makan (tidak
nafsu makan).
Pasien juga mengeluhkan badannya terasa lemas sejak 1
minggu yang lalu, keluhan tidak berkurang walaupun
pasien sudah istirahat. Pasien juga mengatakan buang air
besar menghitam seperti aspal sejak 1 hari SMRS, dengan
frekuensi 2 kali sehari, buang air kecil pekat seperti air teh
sejak 1 minggu sebelum masuk RS.
Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 3 hari sebelum
masuk RS di sertai demam, pasien juga mengeluhkan
batuk berdahak sejak 3 hari ini, keringat malam di
sangkal,kemudian dilakukan pemeriksaan darah rutin dan
didapatkan kesan anemia berat (Hb 2,6) dan dilakukan
transfusi PRC 4 kantong dengan 1 kantong per hari, yang
bertujuan untuk mencegah kondisi pasien jatuh kesyok
hipovolemik.
Pada pasien juga dilakukan pemeriksaan penunjang berupa
HbsAG (non reaktif), Total Protein (6,1), SGOT/SGPT
(150/782), Albumin (3,3), Globulin (2,8)
Pasien di diagnosis dengan anemia heart desise + BP +
serosis hepatis dengan gangguan hati. Dimana penatalaksanaan
pada pasien ini drip lansoprazole 2 vial dalam D5% 500 cc
habis dalam 10 jam, injeksi ceftriaxone 1 x 2 gr, inj. Transamin
3 x 1 amp, sucrafate syr 3 x 2 cth, paracetamol 3 x 500 mg,
transfusi PRC 4 kantong 1 kntong/hari, domperidone 3 x 1,
pariet 1 x 20 mg, NAC 3 x 200 mg, inj. Metoclopramid 3 x 1,
NaCl 0,9 % 12 J/K, drip SNMC 1 amp dalam 500 cc D5%
habis dalam 8 jam 1x/hari selama 5 hari
 
Tinjuan pustaka
Definisi
Sirosis Hepatis adalah suatu keadaan terjadinya akumulasi dari matriks
ekstraseluler atau jaringan parut sebagai respon terhadap jejas hati akut
maupun kronis.
KLASIFIKASI
Berdasarkan klinis atau fungsional, dibagi menjadi :
Sirosis hati kompensata
Sirosis hati dekompensata, yang ditandai dengan
tanda-tanda kegagalan hepatoseluler dan hipertensi
porta
etiologi
patogenesis
SH terjadi akibat adanya :
 Cidera kronik reversibel pada parenkim hati
 Timbulnya jaringan ikat difus
 Pembentukan nodul degeratif ukuran mikronodul
sampai makronodul
• Hal tersebut terjadi akibat :
-nekrosis hepatosit
-kolapsnya jaringan penunjang retikulin
-deposit jaringan ikat
-distorsi jaringan vaskuler
Sehingga menyebabkan terbentuknya vaskuler
intrahepatik antara pembuluh darah hati aferen dan
eferen
HIPERTENSI PORTA
Diagnosis kriteria Soebandiri
SEKASIH
S : Spider Nevi
E : Eritema palmaris
K : kolateral vein
A : Asites
S : Spelonomegali
I : Inverted ratio albumin / globulin
H : Hematemesis melena
Diagnosis
Laboratorium

Aminotransferase : ALT dan AST N/ sedikit


meningkat
Alkali fosfatase sedikit meningkat
Gamma-glutamil transferase berhubungan dengan
ALP, spesifik pada SH akibat alkohol, sangat
meningkat
Bilirubin meninmgkat pada SH lanjut
Albumin menurun pada SH lanjut
Globulin meningkat terutama igG
Waktu protombin meningkat atau menurun
Natrium menurun akibat meningkat ADH dan
aldosteron
Trombosit menurun
Leukosit dan neutrofil menurun
Anemia makrositik, normositik dan mikrositik
BIOPSI
Merupakan baku emas diagnosis SH, namun tidak di
lakukan jika secara klinis, laboratorium, dan radiologi
menunjukan kecenderungan SH
Analisa kasus
Dilaporkan seorang pasien laki laki usia 57 tahun datang ke IGD RS Arosuka dengan

diagnosis anemia heart deasis + BP + serosis hepatis dengan gangguan fungsi hati,

diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

penunjang.

Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati sejak 1 bulan yang lalu, tapi memberat 3 hari sebelum

masuk rumah sakit, nyeri di rasakan seperti tertusuk tusuk dan di rasakan secara terus

menerus oleh pasien, keluhan ini tidak membaik dan memburuk dengan makanan,

keluhan nyeri juga dirasakan disertai mual yang hilang timbul sejak 3 hari ini, tapi tidak

sampai muntah, keluhan mual ini membuat pasien jadi malas makan (tidak nafsu makan).
Pasien juga mengeluhkan badannya terasa lemas sejak 1 minggu yang lalu, keluhan

tidak berkurang walaupun pasien sudah istirahat. Pasien juga mengatakan buang

air besar menghitam seperti aspal sejak 1 hari SMRS, dengan frekuensi 2 kali

sehari, buang air kecil pekat seperti air teh sejak 1 minggu sebelum masuk RS.

Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 3 hari sebelum masuk RS di sertai demam,

pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 hari ini, keringat malam di

sangkal,kemudian dilakukan pemeriksaan darahrutin dan didapatkan kesan anemia

berat (Hb 2,6) dan dilakukan transfusi PRC 4 kantong dengan 1 kantong per hari,

yang bertujuan untuk mencegah kondisi pasien jatuh kesyok hipovolemik. Pada

pasien juga dilakukan pemeriksaan penunjang berupa HbsAG (non reaktif), Total

Protein (6,1), SGOT/SGPT (150/782), Albumin (3,3), Globulin (2,8)


Pasien di diagnosis dengan anemia heart desise + BP + serosis
hepatis dengan gangguan hati. Dimana penatalaksanaan pada
psien ini drip lansoprazole 2 vial dalam D5% 500 cc habis
dalam 10 jam, injeksi ceftriaxone 1 x 2 gr, inj. Transamin 3 x 1
amp, sucrafate syr 3 x 2 cth, paracetamol 3 x 500 mg, transfusi
PRC 4 kantong 1 kntong/hari, domperidone 3 x 1, pariet 1 x 20
mg, NAC 3 x 200 mg, inj. Metoclopramid 3 x 1, NaCl 0,9 % 12
J/K, drip SNMC 1 amp dalam 500 cc D5% habis dalam 8 jam
1x/hari selama 5 hari

Anda mungkin juga menyukai