Oleh:
dr. Naomi Simanjuntak
Oleh:
dr. Naomi Simanjuntak
1
STATUS TRAUMA IGD
I. DATA DASAR
Nama : Ny. H
No RM : 16049256
Usia : 67 tahun
Tanggal Periksa : 25 November2017
Jam Periksa : WIB
Triage : Kuning
Kasus : Non Trauma
Alergi : Disangkal
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Badan Kuning dan perut membesar
Riwayat Penyakit Sekarang : Badan kuning 1 hari yang lalu dan perut
membesar sejak 1 minggu yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Airway
Paten
2. Breathing
Frekuensi : 20 kali / menit
SpO2 : 99 %
Rhonchi :-/-
Wheezing :-/-
Suara Nafas : Vesicular
3. Circulation
Heart Rate : 88 kali / menit
Tekanan Darah : 90 / 60 mmHg
2
Capillary Refill Time : < 2 detik
Akral : Hangat
Suara Jantung
Gallop :-
Murmur :-
5. Exposure
Suhu 36.7 o C
6. Gangguan Perilaku
Tidak Terganggu
7. Keadaan Emosi
Tenang
IV. DIAGNOSIS
1. Obs. Ikterik + Ascites
3
V. TATA LAKSANA
1. IVFD Aminoleban 500cc/24 jam
2. Inj. Ondansentron 4mg/ 8jam
3. Hepamax 3x1
4. Letonal 100 mg 1-0-0
4
BAB I
STATUS PASIEN
I. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
No. RM : 16049256
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah dengan suami sudah meninggal
Alamat : Situbondo
Tanggal masuk RS : 25 November 2017 pukul 00.35 WIB
Tanggal periksa : 25 November 2017 pukul 10.00 WIB
2. DATA DASAR
Autoanamnesis, alloanamnesis, dan pemeriksaan fisik dilakukan pada
tanggal 25 November 2017.
a. Keluhan Utama
Badan Kuning
5
bertambah tegang, namum keluhan perut membesar ini tidak
sampai membuat pasien sesak dan kesulitan bernafas.
Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati sejak 1 bulan namum
memberat sejak 1 hari yang lalu, sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan ini di rasa kan seperti di tusuk tusuk dan tidak membaik
ataupun memburuk dengan makanan.
Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan terus menerus
dan tidak menghilang walupun pasien telah beristirahat.
Selain itu, pasien juga mengeluh adanya bengkak pada kedua
kaki 1 minggu sebelum masuk rumah sakit yang membuat
pasien susah berjalan. Bengkak dirasakan pada paha bagian atas
sampai ke tungkai kaki. Bengkak dikatakan tidak berkurang
ataupun bertambah ketika dipakai berjalan ataupun di
istirahatkan. Keluhan kaki bengkak ini tidak disertai rasa nyeri
dan kemerahan. Riwayat trauma pada kaki disangkal oleh
pasien.
Pasien mengatakan bahwa buang air besar berwarna hitam
seperti aspal dengan konsistensi sedikit lunak sejak 1 minggu
yang lalu sebelum masuk rumah sakit dengan frekuensi 2 kali
per hari dan volume kira-kira ½ gelas setiap buang air besar.
Buang air kecil dikatakan berwarna seperti teh sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit, dengan frekuensi 4-5 kali per hari
dan volumenya kurang lebih ½ gelas tiap kali kencing. Rasa
nyeri ketika buang air kecil disangkal oleh pasien.
Pasien mempunyai riwayat sakit darah tinggi, dan nyeri
ulu hati, rutin memeriksakan diri ke dr. A. Baihaqi, Sp. PD
sebulan sekali. Pasien rutin minum obat Candesartan dan
Episan.
6
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Onset/
d. RPenyakit Kronologi
Keterangan
i
w Pasien belum pernah dirawat
a inap di Rumah sakit Elizabeth
SakitySerupa -
a dengan indikasi sakit sirosis
t hati.
P Pasien rutin berobat ke dr. A.
Riwayat
e Hipertensi +
Bachaqi, Sp.PD
n
Riwayat
k sakit
R - -
Jantung
i
Riwayat
w DM - -
a
Riwayat sakit ginjal - -
y
a
t
d. Penyakit keluarga
Penyakit Onset/ Kronologis Keterangan
Riwayat DM Disangkal
e. R
Riwayat hipertensi Disangkal
i
Riwayat sakit ginjal Disangkal
w
Riwayat sakit
a Disangkal
jantung
y
Riwayat sakit kuning Disangkal
a
e. Riwayat Alergi
Riwayat Alergi
Tahun Bahan/Obat Gejala
- - -
7
f. Riwayat Kebiasaan
Merokok Disangkal
Alkohol Disangkal
Obat-obatan bebas Disangkal
Minum bersoda Pasien mengatakan dulu rutin minum sprite
(sprite) (minuman bersoda)
3. Status gizi
BB : 65 kg
TB : 158 cm
BMI : 26,1 kg/m2
Kesan : overweight
8
4. Kulit : Ikterik (+), kulit pucat (-), turgor menurun (-),
hiperpigmentasi (-), kulit kering (-), teleangiektasis (-),
petechie (-), striae (-), granulasi (-), ekimosis (-)
5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, uban (+),
rambut rontok (-), luka (-), benjolan abnormal (-)
6. Wajah : Moon face (-), atrofi muskulus temporalis(-)
7. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (+/+), sklera
ikterik (+/+), perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil
isokor dengan diameter (3 mm/3 mm), reflek cahaya
(+/+),strabismus (-/-)
8. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-), oklusi liang telinga (-)
9. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-),
deformitas (-), krepitasi (-)
10. Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), tiphoid
tounge (-), papil lidah atrofi (+), ulserasi (-), stomatitis
angularis (-), oral thrush (-), bau nafas aseton (-)
11. Leher : trakhea di tengah, simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-
), pembesaran kelenjar getah bening(-), kaku kuduk (-),
distensi vena-vena leher (-)
12. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan
= kiri, retraksi intercostal (-), pernafasan
abdominothorakal, intercostal space melebar (-),atrofi
muskulus pektoralis (-), pembesaran kelenjar getah
bening supraclavicula (-/-), subclavia (-/-), axilla (-/-)
13. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Ictus kordis tidak teraba
Perkusi :
- Batas jantung kanan atas: SIC II linea sternalis dextra
9
- Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea parasternalis
dekstra
- Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
- Batas jantung kiri bawah: SIC IV linea media clavicularis
sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II, reguler, bising (-), gallop (-)
13. Pulmo
a. Depan
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
- Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan =
kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)
Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis : Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba
kanan = kiri
Perkusi
- Kanan : Sonor, redup pada batas relatif paru-
hepar pada SIC VI linea
midclavicularis dextra, pekak pada
batas absolut paru hepar
- Kiri : Sonor, sesuai batas paru jantung pada
SIC V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi (-)
- Kiri : Suara dasar vesikuler normal, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi (-)
10
b. Belakang
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
- Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan =
kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)
Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis : Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba
kanan = kiri
Perkusi
- Kanan : Sonor.
- Kiri : Sonor.
- Peranjakan diafragma 4 cm
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi (-)
- Kiri : Suara dasar vesikuler normal, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi (-)
14. Abdomen
Inspeksi : Perut membesar, spider nevi (-), scar (-), striae (-
),venektasi (-), caput medusa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, shifting dullness (+)
Palpasi : Distensi (+),nyeri tekan perut kanan atas (+)
hepar lien tidak teraba.
11
15. Ekstremitas
Akral dingin _ _ Oedem _ _
_ _ + +
Superior Ka/Ki Oedem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-), ikterik
(+), luka (-), kuku pucat (-), spoon nail (-), clubing
finger (-), flat nail (-), palmar eritem (-), nyeri tekan dan
nyeri gerak (-), deformitas (-)
Inferior Ka/Ki Oedem (+),tofus (-) metatarsal digiti I dextra et sinistra,
nyeri (-), pitting oedem (+/+), sianosis (-), pucat (-),
akral dingin (-), ikterik (+), luka (-), kuku pucat (-),
spoon nail (-), clubing finger (-), flat nail (-), nyeri tekan
dan nyeri gerak genu bilateral (-), deformitas (-)
12
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah
Tanggal 25 November 2017, satu jam setelah pasien datang ke IGD
13
Albumin 2,82 g/dL 3.50 – 5.0
Globulin 4,02 g/L 2,5-3,5
SGPT 68,0 U/L <31
SGOT 73.0 U/L <31
Bilirubin total 2.80 mg/dL <1,1
Bilirubin direk 0,34 mg/dL <0.25
Bilirubin indirek 2.46 mg/dL <0.50
Asam Urat 4,7 mg/dL 2.3 – 6.1
B. Ultrasonografi Abdomen
14
1. Sirosis hepatis
2. Contracted dengan penebalan dinding gall bladder ec, suspek
secondary to sirosis hepatis dd/ cholecystitis
3. Cholelithiasis
4. Chronic kidney early stage bilateral
5. Ascites permagna
IV. DIAGNOSIS
a. Sirosis Hepatis + Ascites permagna
b. Cholelithiasis
c. Chronic kidney disease
V. TERAPI INISIAL
a. Rawat inap
b. IVFD Aminoleban 500 cc/24 jam
c. Drips Furosemid 1 amp dalam pz 100 6 tpm
d. Inj. Ondansentron 4mg / 8 jam
e. Inj. Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
f. Letonal 100 mg 1-1-0
g. Hepamax 3x1
15
VI. Rencana Awal
Diagnosis/ Rencana
No Pengkajian (Assesment) Rencana Terapi
masalah Monitoring
1. KUVS
2. KUVS
3. KUVS
4. KUVS
5. KUVS
VII. Catatan Perkembangan Pasien
17
3. Follow up 27 November 2017
18