Oleh:
Dita Mayasari
G99161035
Gefaritza Rabbani
G99161005
G99161045
Residen
Pembimbing
Oleh:
Dita Mayasari
G99161035
Gefaritza Rabbani
G99161005
G99161045
STATUS PASIEN
I.
ANAMNESA
A. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Suku
Pekerjaan
Alamat
No. RM
:
:
:
:
:
:
:
:
Ny. N
33 tahun
Perempuan
Islam
Jawa
Ibu rumah tangga
Sragen, Jawa Tengah
01xxxxxx
2
Masuk RS
Pemeriksaan
: 9 Oktober 2016
: 10 Oktober2016
B. Keluhan Utama
Lemas sejak 1 hari SMRS.
C. Riwayat Penyakit Sekarang (Autoanamnesis dan Alloanamnesis)
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 hari SMRS. Lemas
dirasakan terus menerus, sehingga pasien hanya bisa berbaring di tempat
tidur. Lemas disertai pusing nggliyer, terutama saat perubahan posisi dari
tidur ke duduk, pasien juga mengeluhkan mata berkunang-kunang, namun
telinga tidak berdenging dan nyeri telan tidak ada. Tidak didapatkan
adanya riwayat perdarahan pada pasien namun menurut keluarganya
pasien tampak pucat.
Pasien mengeluh batuk berdahak satu minggu sebelum masuk
rumah sakit. Dahak yang dikeluarkan berwarna kuning kehijauan dan
kental. Keluhan batuk berdahak disertai dengan demam sumer-sumer.
Demam dirasakan terus menerus sejak satu minggu SMRS. Demam turun
setelah diberikan obat penurun panas yang didapatkan pasien sendiri di
apotek, namun setelah itu, beberapa jam kemudian demam dirasakan naik
kembali. Nafsu makan pasien dirasakan menurun karena dalam satu hari
hanya makan 2 kali masing-masing hanya 3-4 sendok makan. Pasien
mengeluh bengkak pada kedua kaki sejak satu bulan yang lalu, bengkak
dirasakan terus menerus, berkurang ketika diminumi obat yang diberikan
dokter, bengkak di muka ataupun perut disangkal.
Buang air kecil 2-3 kali sehari dengan volume masing-masing
kurang lebih seperempat gelas belimbing, berwarna kuning jernih. Buang
air kecil berwarna seperti teh tidak ada, nyeri saat buang air kecil dan rasa
anyang-anyangan tidak ada, buang air kecil disertai darah, batu dan
berpasir juga tidak ada. Buang air besar1-2 kali sehari, konsistensi lembek
berwarna kuning kecoklatan. Buang air besar berwarna hitam dan disertai
lendir darah tidak ada.
Pada bulan September 2016 pasien mondok di RSDM dengan
keluhan sesak nafas, dan dokter mengatakan pasien ada gangguan di
Tempat
Penyakit
Perawatan
Riwayat sakit kuning Disangkal
Riwayat trauma
Disangkal
Riwayat operasi
Disangkal
Riwayat sering sakit
Disangkal
tenggorokan
Keteranga
n
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
E. Riwayat Kebiasaan
Merokok
Alkohol
Minum jamu
Alergi
Obat yang dibeli
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
sendiri
F. Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga
Tanggal
Penyakit
Riwayat sakit serupa
Riwayat hipertensi
Riwayat sakit liver
Riwayat sakit jantung
Riwayat sakit ginjal
Riwayat sakit gula
Riwayat keganasan
Riwayat alergi
Tempat Perawatan
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Keterangan
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Pohon Keluarga
I
II
Ny. N/
wanita/33th
III
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
II.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 10 Oktober 2016.
1. Keadaan Umum
: compos mentis, GCS E4V5M6, tampak sakit berat
2. Tanda Vital
Tensi
: 150/ 90 mmHg
Nadi
: 102x/ menit, irama reguler, isi cukup, equal
Frekuensi nafas : 28x/menit
Saturasi O2
: 92%
Suhu
: 39,2 0C per axilla
3. Status gizi
:
BB
: 50 kg
TB
: 158 cm
BMI
: 20,08 kg/m2
Kesan
: Normal
4. Kulit :
warna coklat, turgor menurun (-),
hiperpigmentasi (-), kering (-), teleangiektasis (-),
petechie (-), ikterik (-).
5. Kepala
:
mesocephal, rambut warna
hitam, mudah
Temporalis(-).
6. Mata :
mata
pucat
(+/+),sklera
cekung
(-/-),
ikterik
(-/-),
konjungtiva
perdarahan
nafas
cuping
hidung
(-),
pembesaran
kelenjar
tiroid
(-),
11. Thorax
bentuk
dekstra
Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah: teraba di 1 cm medial SIC V
13. Pulmo
a. Depan
Inspeksi
- Statis : normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
- Dinamis
: pengembangan dada simetris kanan
= kiri, sela iga
(-)
Palpasi
- Statis : simetris
- Dinamis
: pergerakan kanan = kiri, fremitus
raba kanan = kiri
Perkusi
- Kanan : sonor, redup pada batas relatif paru-hepar
pada SIC VI linea medioclavicularis dextra, pekak
pada batas absolut paru hepar
- Kiri
: sonor, sesuai batas paru jantung pada SIC
VI linea
7
medioclavicularis sinistra
Auskultasi
- Kanan :suara dasar bronkial, suara
tambahan
dada
simetris
intercostal (-)
Palpasi
- Statis : simetris
- Dinamis
: pergerakan kanan = kiri, fremitus
raba kanan =kiri
Perkusi
Auskultasi
-
Kanan : Sonor.
Kiri
: Sonor.
Peranjakan diafragma 5 cm
Kanan : Suara dasar vesikuler, suara tambahan
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),ronkhi basah
Palpasi
nyeri
tekan,
konsistensi
padat,
membesar.
15. Ekstremitas
Akral dingin
Oedem
III.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah (9 Oktober 2016)
9-10-16
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Hasil
Rujukan
Hematologi Rutin
6.5
12- 15.6
20
33 - 45
12.4
4.5 11.0
Satuan
g/dl
ribu/ul
Trombosit
166
150 450
ribu/ul
Eritrosit
2.60
4.10 5.10
juta/ul
Kimia Klinik
GDS
113
60-140
mg/dl
SGOT
75
< 31
u/l
SGPT
44
< 34
u/l
Creatinin
15.3
0.6 1.1
mg/dl
Ureum
194
< 50
mg/dl
Elektrolit
Natrium darah
130
136 145
mmol/l
Kalium darah
5.1
3.3 5.1
mmol/l
Calsium ion
1.01
1.17 1.29
mmol/l
7.410
7.350 7.450
BE
-2.5
-2 - +3
mmol/l
PCO2
35.0
27.0 41.0
mmHg
PO2
63.0
83.0 108.0
mmHg
20
37 - 50
HCO3
23.1
21.0 28.0
mmol/l
Total CO2
23.4
19.0 24.0
mmol/l
O2 Saturasi
92.0
94.0 98.0
Hematokrit
Laktat
Arteri
0.70
- 0.75
Hepatologi Hepatitis
HbsAg Rapid
Nonreactive
Nonreactive
mmol/l
Kesimpulan:
Sinus takikardi heart rate102 kali/menit, normoaksis, zona transisi V4-V5,
T inverted dan ST depresi atau ST elevasi tidak ada.
11
IV.
RESUME
Pada anamnesa diketahui: Pasien datang dengan keluhan lemas
sejak 1 hari SMRS. Lemas dirasakan terus menerus, sehingga pasien
hanya bisa berbaring di tempat tidur. Lemas disertai pusing nggliyer,
terutama saat perubahan posisi dari tidur ke duduk, pasien juga
mengeluhkan mata berkunang-kunang, namun telinga tidak berdenging
dan nyeri telan tidak ada. Tidak didapatkan adanya riwayat perdarahan
pada pasien namun menurut keluarganya pasien tampak pucat.
Pasien mengeluh batuk berdahak satu minggu sebelum masuk
rumah sakit. Dahak yang dikeluarkan berwarna kuning kehijauan dan
kental. Keluhan batuk berdahak disertai dengan demam sumer-sumer.
Demam dirasakan terus menerus sejak satu minggu SMRS. Demam turun
setelah diberikan obat penurun panas yang didapatkan pasien sendiri di
apotek, namun setelah itu, beberapa jam kemudian demam dirasakan naik
kembali. Nafsu makan pasien dirasakan menurun karena dalam satu hari
hanya makan 2 kali masing-masing hanya 3-4 sendok makan. Pasien
mengeluh bengkak pada kedua kaki sejak satu bulan yang lalu, bengkak
dirasakan terus menerus, berkurang ketika diminumi obat yang diberikan
dokter, bengkak di muka ataupun perut disangkal.
Buang air kecil 2-3 kali sehari dengan volume masing-masing
kurang lebih seperempat gelas belimbing, berwarna kuning jernih. Buang
air kecil berwarna seperti teh tidak ada, nyeri saat buang air kecil dan rasa
anyang-anyangan tidak ada, buang air kecil disertai darah, batu dan
berpasir juga tidak ada. Buang air besar1-2 kali sehari, konsistensi lembek
berwarna kuning kecoklatan. Buang air besar berwarna hitam dan disertai
lendir darah tidak ada.
Pada bulan September 2016 pasien mondok di RSDM dengan
keluhan sesak nafas, dan dokter mengatakan pasien ada gangguan di
jantung. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang diketahui
sejak 1 tahun yang lalu, namun pasien mengaku rutin kontrol namun tidak
rutin meminum obat yang diberikan. Selain itu pasien juga mengatakan
12
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu dan
sebelumnya sering mondok, hingga saat ini pasien masih rutin melakukan
terapi hemodialisa setiap hari Rabu. Pasien mengaku tidak ada riwayat
kencing manis, kista, keganasan pada rahim, batu, atau bengkak di daerah
muka sebelumnya.
Dari pemeriksaan fisik: tekanan darah 150/90. Konjungtiva
pasien terlihat pucat. Perkusi jantung didapatkan batas jantung kiri bawah
melebar caudolateral. Pada auskultasi pulmo didapatkan ronki basah halus
pada kedua paru. Palpasi abdomen didapatkan hepar teraba membesar 2cm
bawah arcus costae dextra, 2cm bawah processus xyphoideus, nyeri tekan,
konsistensi padat, permukaan rata, tepi tumpul. Didapatkan ekstremitas
bagian bawah mengalami oedem.
Pemeriksaan laboratorium: hemoglobin 6,5 , hematocrit 20 ,
leukosit 12,4 , SGOT 75 , SGPT 44 , creatinine 15,3 , ureum 194 , natrium
darah 130 , calcium ion 1,01 , BE -2,5 , PO2 63,0 , hematocrit 20 dan O2
saturasi 92.
Pemeriksaan penunjang:
EKG: Sinus takikardi, heart rate102 kali/menit, normoaksis, zona
transisi V4-V5, T inverted dan ST depresi atau ST elevasi tidak ada.
13
V.
PROBLEM LIST
1. CKD V HD Rutin tiap Rabu
2. Pneumonia HCAP kelas risiko III
3. Efusi pleura bilateral
VI.
PROGNOSIS
1. Ad vitam
: Dubia ad malam
2. Ad sanam
: Dubia ad malam
14
V.
No
1
PENATALAKSANAAN
Diagnosis/ masalah
Pengkajian (Assesment)
RencanaAwal
diagnosis
RencanaTerapi
Hemodialisa
Diet ginjal 1700 kkal,
rendah protein 50 g/L
Inf. EAS 1 flabot/hari
CaCO3 tab 3x1
Asam folat 1x800mg
RencanaEduka
si
P DR3 post HD
e Evaluasi
n
balans
j
cairan
e
l
a
s
a
n
k
e
p
a
d
a
p
a
s
i
e
n
t
15
Rencana
Monitoring
e
n
t
a
n
g
k
o
n
d
i
s
i
d
a
n
k
o
m
p
l
i
k
a
s
i
n
y
a
16
Health-Care Assosiated Anamnesis: pasien mengeluh batuk Kultur sputum Ceftriaxone1 g IV/8 jam
Pneumonia kelas
dan demam sumer-sumer yang terus Sensitivitas
Acetylcysteine kapsul
risikoIII (skor PSI 83)
memberat sejak 1 minggu SMRS.
antibiotik
Pemeriksaan fisik:
Suhu: 39.2 C
RBH (+) pada basal paru kanan dan
kiri
Pemeriksaan penunjang:
Foto thorax: Perselubungan basal
paru kanan dan kiri menunjukkan
efusi pleura bilateral yang mungkin
disertai pneumonia.
Penjelasan
Evaluasi
kepada pasien
pemeriksaan
tentang kondisi
kultur
dan
komplikasinya
P Evaluasi hasil
e
analisa
n
cairan
j
pleura
e
l
a
s
a
n
k
e
p
a
d
a
p
a
17
s
i
e
n
t
e
n
t
a
n
g
k
o
n
d
i
s
i
d
a
n
k
o
m
p
l
i
k
a
18
s
i
n
y
a
19