Anda di halaman 1dari 26

Agustus 2021

REFARAT DEP.KARDIOLOGI

INTE RPRE TASI EKG DASAR


Leony Octavia - C014202088
Supervisor Pembimbing - dr. Akhtar Fajar Muzakar, Sp.JP (K)
Words to Consider

T he c hapt e r you’re l ea rni ng toda y, i s going to


sa ve som eone ’s l ife tom orrow
-S o, Pa y At te nti on-
PENDAHULUAN

Elektrokardiagram (EKG) adalah suatu alat yang digunakan untuk pencatatan grafis
aktivitas listrik pada jantung.

Pada suatu EKG akan terlihat bentuk gelombang khas yang disebut gelombang P, QRS
dan T, dan hal itu sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui
sistem hantaran dan miokardium.

Suatu Elektrokardiogram (EKG) adalah hal penting untuk mengevaluasi awal pasien
yang diduga memiliki masalah jantung yang terkait. Elektrokardiogram merupakan
standar baku emas dalam kita mengidentifikasi adanya dan lokasi dari abnormalitas
jantung itu sendiri.
SAND APAN EKG

  Tangan kanan : RA : Merah


 

Limb leads Tangan kiri : LA : Kuning


Tangan kanan: RA : Merah

Kaki kanan : RL : Hijau


Kaki kiri : LL : Hitam

 
  V1 : ICS 4 sternal line kanan
  V2 : ICS 4 sternal line kiri
 
Chest Lead V3 : pertengahan  V2 dan V4
V4 : ICS 5 mid-clavicular line kiri

V5 : anterior axillary line kiri, segaris degan V4

V6 : mid-axillary line kiri, segaris dengan V4    


AN ATOMI JANTUNG
Sistem Vaskularisasi
AN ATOMI JANTUNG
Sistem Konduksi
K OMPONEN G ELO MBANG EK G

Gelombang P : Depolarisasi atrium sebagai respon SA Node

Interval PR : Delay dari AV node agar ada filling ventrikel

Kompleks QRS : Depolarisasi ventrikel

Segmen ST : Awal repolarisasi ventrikel

Gelombang T : Repolarisasi ventrikel


KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang
merupakan garis horizontal dan vertikal
dengan jarak 1mm ( kotak kecil ). Garis
yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm
disebut ( kotak besar ).

•Garis horizontal Menunjukan waktu,


dimana 1mm = 0,04 dtk, sedangkan
5mm = 0,20 dtk.
•Garis vertical Menggambarkan voltage,
dimana 1mm = 0,1 mv , sedangkan
setiap 5 mm =0,5 mv.
CARA PENILAIAN EKG

1. Menentukan irama jantung (rhytm)


2. Tentukan frekuensi (heart rate)
3. Tentukan sumbu jantung (axis)
4. Tentukan gelombang P normal atau tidak
5. Tentukan interval PR normal atau tidak
6. Tentukan gelombang QRS durasi
7. Tentukan gelombang T
8. Tentukan ST Segment
1. Irama Jantung
Reguler Melihat Dari
Atrium Untuk melihat kereguleran  atrium fokus pada gelombang P, lihat apakah jarak
dari gelombang P awal ke gelombang P berikutnya sama

Ventrikel Untuk melihat kereguleran ventrikel fokus pada gelombang R, lihat apakah jarak
dari gelombang R awal kegelombang R berikutnya sama
2. Heart Rate
Menentukan frekuensi jantung
A. 300 = ( jumlah kotak besar dalam 60 detik )
Jumlah kotak besar antara R – R

B. 1500 = (jumlah kotak kecil dalam 60 detik )


Jumlah kotak kecil antara R – R

C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah


QRS dan kalikan 10.

CATATAN : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR


RUMUS C UNTUK YANG TIDAK TERATUR.
3. Sumbu Jantung (axis)

Axis Makna I AVF KET


 
-30° s/d +110° (usia <40 thn)
Axis normal + + N
-30° s/d +90° (usia >40 thn)
-30° s/d -90° Left axis deviation (LAD) + - LAD
+110° s/d +180° Right axis deviation (RAD)
- + RAD
 
+180° s/d +270°
Extrem axis - - superior
-90° s/d -180°
4. Gelombang P Normal atau Tidak
(Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi atrium)

Normal
Tinggi : < 0,3 mvolt
Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di L II
Selalu negatif di aVR

Kepentingan
Mengetahui kelainan di Atrium

“Gelombang P Mitral”
“ Gelombang P Pulmonal “
5. Interval PR Normal atau Tidak

• Diukur dari permulaan P sampai dengan


permulaan QRS.
• Normal 0,12-0,20 detik atau 3-5 kotak kecil
• PR interval kurang dari 0,12 menunjukkan sidrom
WPW (wolff-parkinson-white) dan sindrom Ganong
Levine
• PR interval lebih dari 0,20 detik menunjukkan total
AV Blok

Kepentingan: melihat kelainan sistem konduksi


6. Gelombang QRS Durasi
(Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel)

Normal : Normal gelombang Q


Lebar : 0,06 - 0,12 detik Lebar : < 0,04 detik
Tinggi : Tergantung lead Dalam : < 1/3 tinggi R

Gel R
Defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Gel R umumnya
positif di lead I,II,V5 dan V6.
Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau tidak ada

Gel S
Defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR dan V1
gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6 akan terlihat makin
lama makin menghilang.

Kepentingan :
Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
Mengetahui adanya Bundle branch block
Mengetahui adanya infark
7. Gelombang T
(Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi ventrikel)

Nilai normal :
*  1 MV di lead dada
T Normal

*  0,5 MV di lead ekstrimitas


* Minimal ada 0,1 MV

Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia/infark
T Invertid

* Kelainan elektrolit
8. ST Segment

Diukur dari akhir QRS sampai dengan awal gelombang T


NORMAL

Normal : Isoelektris

Kepentingan : Elevasi => Pada injury/infark akut


ST ELEVASI Depresi => Pada iskemia

ST DEPRESI
GAMBARAN ABNORMAL EKG
Sinus Takikardi
Irama Teratur
Frekuensi (HR) >100-150 kali/ menit
Gelombang P Normal, setiap gelombang P
diikuti gelombang QRS dan T

PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama  Sama

Sinus Bradikardi
Irama Teratur
Frekuensi (HR) < 60 kali/ menit
Gelombang P Normal, setiap gelombang P
diikuti gelombang QRS dan T
PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama  Sama
GAMBARAN ABNORMAL EKG
Sinus Arrest
Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS dan T

Irama Tidak teratur, kecali pada yang hilang

Frekuensi (HR) Biasanya 60kali/ menit

Gelombang P Normal, setiap gelombang

PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Hilangnya gelombang P, QRS dan T tidak menyebabkan jarak antara R-R

Sinus Aritimia
Irama Tidak teratur
Frekuensi (HR) Biasanya antara 60-100 kali/
menit
Gelombang P Normal, setiap gelombang
PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama  Sama
GAMBARAN ABNORMAL EKG
Ventrikel Takikardi
Irama Teratur
Frekuensi (HR) > 100 kali/ menit
Gelombang P Tidak terlihat
PR Interval Tidak ada
Gelombang QRS Lebar (> 0,12)

Ventrikel Fibrilasi
Irama Tidak teratur
Frekuensi (HR) Tidak dapat dihitung
Gelombang P Tidak ada
PR Interval Tidak ada
Gelombang QRS Tidak dapat dihitung,
bergelombang dan tidak teratur
GAMBARAN ABNORMAL EKG
Supraventrikel Takikardi
Irama Teratur
Frekuensi (HR) 150-250 kali/ menit

Gelombang P Sukar dilihat, kadang terlihat tapi kecil

PR Interval Tidak dapat dihitung atau memendek

Gel. QRS Normal

Atrial FLutter
Irama Biasanya teratur, bisa juga tidak
teratur
Frekuensi (HR) Bervariasi bisa normal, cepat
atau lambat
Gelombang P Tidak normal seperti gigi gergaji,
teratur dan dapat dihitung
misalnya P:QRS= 2:1, 3:1 atau 4:1
PR Interval Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama  
GAMBARAN ABNORMAL EKG
Atrial Fibrilasi
Irama Tidak teratur
Frekuensi (HR) Bervariasi bisa normal, cepat atau
lambat
Rafid respon HR ≥ 100 kali/menit
Normo respon HR 60 – 100 kali/ menit
Slow respon HR ≤ 60 kali/ menit
Gelombang P Tidak dapat diidentifikasi, sering terlihat
keriting
PR Interval Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS Normal

Sinoatrial Block
Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P,
QRS, T menyebabkan kelipatan jarak antara R – R
Irama Teratur, kecuali pada yang hilang
Frekuensi (HR) Biasanya kurang dari 60 kali/ menit
Gelombang P Normal, selalu diikuti gelombang QRS
PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
GAMBARAN ABNORMAL EKG
AV Blok Derajat 1
Irama Teratur
Frekuensi (HR) Biasanya antara 60 – 100 kali/
menit
Gelombang P Normal, selalu diikuti gel. QRS
PR Interval Memanjang > 0,20 detik
Gelombang QRS Normal

AV Blok Derajat II Mobizt 1


Irama Tidak Teratur
Frekuensi (HR) 60 – 100 kali/ menit atau kurang dari 60 kali/
menit
Gelombang P Normal, tetapi ada satu gelombang P yang
tidak diikuti gelombang QRS
PR Interval Makin lama makin panjang sampai ada
gelombang P yang diikuti gelombang QRS,
kemudian siklus makin panjang diulang

Gelombang QRS Normal


GAMBARAN ABNORMAL EKG
AV Blok Derajat II Mobizt 2
Irama Umumnya tidak teratur, kadang bisa teratur
Frekuensi (HR) Biasanya lambat, <60 kali/ menit
Gelombang P Normal, ada satu atau lebih gelombang P
yang tidak diikuti gelombang QRS
PR Interval Normal atau memanjang secara konstan
kemudian ada blok
Gelombang QRS Normal

AV Blok Derajat III


Irama Teratur
Frekuensi (HR) Kurang dari 60 kali/ menit

Gelombang P Normal, tetapi gelombang P dan gelombang


QRS berdiri sendiri – sendiri gelombang
kadang diikuti gelombang QRS kadang tidak

PR Interval Berubah – ubah


Gelombang QRS Normal atau lebih dari 0,12 detik
T he Di ff ere nce B et we e n Ordi nary And
E xtra ordina ry Is P r acti ce

Thank You

Anda mungkin juga menyukai