Anda di halaman 1dari 11

PRESENTASI JURNAL TENTANG PENGARUH EMDR DAN CBT PADA

PASIEN DENGAN KASUS HARGA DIRI RENDAH

Oleh:
1. Engel Bertha L
2. Iqbal Al Hadad
3. Jasim Awwala
4. Priska Pipit Surat Sesa

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
2020
PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat maupun
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas untuk
menganalisa jurnal tentang pengaruh EMDR (Eye Movement Desensitization and
Reprocessing) dan CBT (Cognitive Behavioural Therapy) pada pasien dengan
kasus harga diri rendah secara baik dan tepat waktu. Dalam mengerjakan Analisa
jurnal ini, tentunya ada hambatan. Namun, berkat bantuan dan dukungan dari
pembimbing serta teman-teman sehingga kami dapat menyelesaikan Analisa
jurnal dengan baik.
Harapannya semoga Analisa jurnal ini bisa memberikan rmanfaat bagi
semua pihak yang membaca dan bisa mengetahui tentang profesi keperawatan
khususnya keperawatan jiwa. Kami mohon maaf apabila analisa jurnal ini
banyak kekurangan, karena keterbatasan kami yang masih dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan Analisa jurnal
selanjutnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca maupun kami.

Yogyakarta, April 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Harga diri rendah merupakan faktor penting dalam pengembangan dan


pemeliharaan psikopatologi, namun secara mengejutkan sedikit saja yang
diketahui tentang pengobatannya. Dalam Penelitian ini menyelidiki tentang
efektivitas terapi Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR)
dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT), mengenai kapasitas mereka dalam
meningkatkan harga diri pada populasi perawatan kesehatan sekunder psikiatri
umum. Harga diri telah didefinisikan sebagai evaluasi keseluruhan seseorang
atas nilainya sendiri (Hewitt, 2009). Harga diri rendah terlibat dalam berbagai
kondisi kejiwaan, termasuk depresi (Brown et al., 1990), gangguan kecemasan
(Sowislo dan Orth, 2013), gangguan kepribadian (Lynum et al., 2008),
gangguan kompulsif obsesif (Ehntholt) et al., 1999), gangguan makan (Gual et
al., 2002), nyeri kronis (Soares dan Grossi, 2000), penyalahgunaan zat
(Silverstone dan Salsali, 2003), dan psikosis (Barrowclough et al., 2003).
Terapi Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR)
dianggap sebagai metode pengobatan yang mengintervensi pada tingkat yang
lebih afektif (Shapiro, 2001). Terapi EMDR adalah perawatan psikoterapi ter
protokol yang digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh
peristiwa kehidupan yang menyedihkan dan tidak diolah melalui pengurangan
kejelasan dan gangguan ingatan dari peristiwa tersebut (Shapiro, 2007;
Solomon dan Shapiro, 2008). Meskipun EMDR terutama digunakan untuk
mengobati gangguan stres pascatrauma (PTSD), telah dikemukakan bahwa
terapi EMDR mungkin juga merupakan terapi yang efektif untuk mengubah
harga diri rendah (De Jongh et al., 2010). EMDR akan memungkinkan untuk
mengevaluasi kembali makna sekarang dari pengalaman-pengalaman tersebut,
sehingga secara positif mempengaruhi harga diri mereka.
2. Tujuan: Menguji efektivitas terapi EMDR (Eye Movement Desensitization
and Reprocessing) pada orang dewasa dengan harga diri rendah dalam
populasi perawatan kesehatan mental sekunder, dan membandingkannya
dengan pendekatan perilaku kognitif atau CBT (Cognitive Behavioral
Therapy).
3. Metode: penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan dua kelompok
yaitu kelompok EMDR dan kelompok CBT.
4. Hasil: Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh terapi EMDR
dan CBT untuk pasien yang menderita harga diri rendah. Serta bisa dijadikan
sebagai alternatif pengobatan pada pasien dengan berbagai gangguan
kejiwaan.
5. Kesimpulan: Dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ada
pengaruh terapi EMDR dan CBT untuk pasien yang menderita harga diri
rendah. Serta bisa dijadikan sebagai alternatif pengobatan pada pasien dengan
berbagai gangguan kejiwaan. Hasil penelitian juga ditemukan bahwa adanya
pengurangan yang signifikan pada gejala umum kejiwaan, kecemasan sosial,
serta peningkatan interaksi sosial yang signifikan.
BAB II
ANALISA JURNAL
P (Problem) :
Penelitian ini dilakukan pada pasien dengan masalah harga diri rendah
yang berjumlah 20 orang di pusat perawatan kesehatan untuk kesehatan
mental sekunder (Nederland, Belanda) dengan periode penelitian yaitu Dari
Oktober 2014 hingga Juli 2016.
I (Intervention) :
Semua pasien yang sudah terpilih menjadi responden dalam penelitian ini
diberikan intervensi dengan setiap sesi yang berbeda yaitu pada kelompok
EMDR, pasien menerima 10 sesi mingguan masing-masing 75 menit dengan
konseptualisasi menangani harga diri pasien. Terapi EMDR, menggunakan
protokol Standar (De Jongh dan Ten Broeke, 2003), dimulai dengan ingatan
yang, menurut pasien, dianggap memberikan "bukti" terkuat untuk keyakinan
yang bersifat negatif. Dan setelah didapatkan memori yang terkait dengan
makna disfungsional, setelah itu baru lah di cari terkait keyakinan yang lebih
fungsional tentang orang tersebut. Sehingga dua memori tersebut diberikan
perawatan secara efektif melalui sesi yang sudah ditentukan. Menurut
konseptualisasi kasus ini, memproses ingatan-ingatan menggunakan EMDR
akan memungkinkan untuk mengevaluasi kembali makna sekarang dari
pengalaman-pengalaman tersebut, sehingga secara positif mempengaruhi
harga diri mereka.
Sedangkan untuk sesi pada pasien dengan CBT yaitu pasien menerima 10
sesi kelompok mingguan. Masing-masing 120 menit termasuk istirahat 15
menit. Kelompok CBT, yang terdiri dari 6 hingga 10 pasien, menggunakan
"pencatatan data positif" (Padesky, 1994) yang secara khusus berfokus pada
bukti yang bertentangan dengan hal-hal negatif. Pasien menerima pendidikan
psiko tentang informasi dan pelatihan tentang menerima kritik dan mereka
membahas bagaimana mencegah kekambuhan.
C (Comparison) :
Pengaruh pemberian intervensi terapi EMDR dan CBT lebih efektif
untuk menangani pasien dengan harga diri rendah dan gangguan kejiwaan.
O (Outcome) :
Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh terapi EMDR dan CBT
untuk pasien yang menderita harga diri rendah. Serta bisa dijadikan sebagai
alternatif pengobatan pada pasien dengan berbagai gangguan kejiwaan. Hasil
penelitian juga ditemukan bahwa adanya pengurangan yang signifikan pada
gejala umum kejiwaan, kecemasan sosial, serta peningkatan interaksi sosial
yang signifikan.
BAB III
PEMBAHASAN

No Elemen Kritik Riset Ulasan Kritik Riset


1. Dimensi substansi dan teori
Tingkat kepentingan Masalah yang diteliti dalam jurnal ini penting dan
masalah menarik karena meneliti tentang efektifitas terapi
Kepentingan untuk perawat, penelitian ini dapat
digunakan sebagai salah satu referensi untuk
membantu menangani pasien dengan masalah harga
diri rendah dan gangguan kejiwaan yang lainnya.
Kekuatan konsep Konsep yang ada pada jurnal sudah cukup kuat yaitu
dengan menjelaskan teori yang mendasari penelitian
yang mengacu pada pemberian terapi EMDR dan
CBT untuk pasien yang menderita harga diri rendah.
Pertanyaan fenomena “Apakah ada pengaruh Pemberian terapi EMDR dan
CBT untuk pasien yang menderita harga diri
rendah?”
2. Dimensi metodologi
Desain Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental
dengan desain penelitian pre eksperimen dengan
menggunakan dua kelompok yaitu kelompok EMDR
dan kelompok CBT.
Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik secara acak dengan jumlah responden awal
sebanyak 82 orang. dari 82 orang, dipilih 30 orang
sesuai dengan kriteria inklusi, dibagi menjadi dua
kelompok yaitu 15 orang di kelompok EMDR dan 15
orang di kelompok CBT. Akan tetapi dalam proses
penelitian, 10 pasien keluar berbagai alasan. Pada
akhirnya, tersisa 20 pasien yang mengikuti penelitian
sampai selesai yaitu 11 pasien dalam kelompok
EMDR dan 9 pasien dalam CBT.
Metode Penelitian ini dilakukan di pusat perawatan kesehatan
untuk kesehatan mental sekunder (Nederland,
Belanda) dengan periode penelitian yaitu dari Oktober
2014 hingga Juli 2016 dengan metode pre eksperimen
dengan pembagian dua kelompok dengan jumlah
responden sebanyak 20 orang.
Analisis statistik Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan
analisis inferensial. Analisis deskriptif untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
responden. Analisis inferensial menggunakan uji
statistik t-test uji Chi-square dilakukan untuk
menganalisis perbedaan antara kondisi perawatan pra-
perawatan. Sedangkan untuk variabel yang tidak
terdistribusi normal, digunakan uji Mann-Whitney.
Analisis ANOVA untuk menguji pengaruh kondisi
pengobatan terhadap harga diri, gejala psikologis,
kecemasan sosial, dan frekuensi interaksi sosial
semua analisis data menggunakan SPSS untuk
Windows versi 23.0.
Instrumen Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan kusioner.
3. Dimensi Etik
Subjek penelitian Subjek pada penelitian ini yaitu pada pasien yang
memiliki masalah harga diri rendah dengan rentang
usia antara 18 dan 65 tahun.
Dilema etik dalam penelitian ini tidak ada dilema etik karena
sebelum dilakukan penelitian pasien diberikan
informen consent terlebih dahulu.
Pencegahan pelanggaran Dalam penelitian ini tidak terjadi adanya pelanggaran
etik etik selama proses penelitian karena penelitian ini
dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Komite
Etika Medis Twente.
4. Dimensi Interpretasi
Pembahasan Dalam pembahasan cukup mendalam karena disertai
teori yang mendukung hasil penelitian dan terdapat
pengaruh pengaruh terapi EMDR dan CBT untuk
pasien yang menderita harga diri rendah. Serta bisa
dijadikan sebagai pengobatan alternatifpada pasien
dengan berbagai gangguan kejiwaan. Hasil penelitian
juga ditemukan bahwa adanya pengurangan yang
signifikan pada gejala umum kejiwaan, kecemasan
sosial, serta peningkatan interaksi sosial yang
signifikan.

Simpulan Kesimpulan dari hasil penelitian adalah Pemberian


terapi EMDR dan CBT untuk pasien yang menderita
harga diri rendah ditemukan hasil yang baik yaitu
adanya pengurangan pada gejala umum kejiwaan,
kecemasan sosial, serta adanya peningkatan secara
seignifikan terkait interaksi dengan sosial. Sehingga
terapi EMDR dan CBT dapat dijadikan sebagai
pengobatan alternatif pada pasien yang menderita
harga diri rendah maupun pada pasien dengan
gangguan kejiwaan yang lainnya.

1. Kekuatan
a. Hasil penelitian dalam jurnal diterangkan serta dijabarkan
secara mendetail dan disertai dengan tabel sehingga hasilnya
lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
b. Di dalam jurnal ini di jelaskan terkait prosedur pelaksanan
terapi atau pemberian intervensi pada pasien.
c. Dalam penelitian ini, dijelaskan secara detail terkait jumlah
responden dengan kriteria inklusi yang harus diperhatikan
dalam memilih responden.
d. Dalam penelitian ini tidak terjadi pelanggaran etik karena
sudah mendapatkan izin dari Komite Etika Medis Twente dan
setiap pasien diberikan informen consent.
2. Kelemahan
a. Dalam penelitian ini tidak disertakan dengan gambar-gambar
pelaksanaan terapi.
b. Dalam penelitian ini tidak menjelaskan secara rinci cara
pemberian terapi atau intervensi.
3. Kemungkinan dan Strategi Penerapannya
Hasil penelitian ini bisa diterapkan di RSJ GHRASIA khususnya
pada perawat di bangsal jiwa dengan menggunakan teknik pemberian
terapi EMDR dan CBT untuk pasien yang menderita harga diri rendah
maupun pasien dengan ganggua kejiwaan yang lain. Sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada pasien.

BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah pemberian terapi EMDR dan
CBT untuk pasien yang menderita harga diri rendah ditemukan hasil yang
baik yaitu adanya pengurangan pada gejala umum kejiwaan, kecemasan
sosial, serta adanya peningkatan secara seignifikan terkait interaksi dengan
sosial. Sehingga terapi EMDR dan CBT dapat dijadikan sebagai
pengobatan alternatif pada pasien yang menderita harga diri rendah
maupun pada pasien dengan gangguan kejiwaan yang lainnya.
b. Saran
Dalam penggunaan atau aplikasi terapi EMDR dan CBT pada pasien
dengan masalah harga dairi rendah maupun gangguan kejiwaan yang lain
sebaiknya di gabung dengan penggunaan terapi lainnya agar bisa
mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam menangani pasien dengan
masalah kejiwaan.

Anda mungkin juga menyukai