Oleh:
Sri Wulandari
19310149
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis jurnal penelitan diatas dapat dibahas mengenai
kekuatan, kelemahan dan kemungkinan penerapannya di rumahsakit terkait
hubungan antara gaya kepemimpinan manajer perawat dan persepsi
pasien tentang kualitas perawatan yang diberikan oleh perawat.
1. Kekuatan
a. Dalam penelitian ini, latar tempat, sampel, waktu dan tata cara
pelaksanaan penelitian dan hasill juga disebutkan secara rinci dan
jelas.
b. Dalam penelitian ini, kekuatan penelitian disebutkan oleh peneliti bahwa
penelitan ini merupakan studi pertama yang berfokus pada penyelidikan
bagaimana variabel organisasi dapat mempengaruhi kualitas perawatan
yang dirasakan oleh pasien.
c. Selain itu, dilakukan dengan sampel perawat dan pasien di berbagai
rumah sakit yang didistribusikan di seluruh wilayah nasional
d. Analisis juga dilakukan dengan menggunakan model persamaan
struktural (SEM) yang menawarkan pendekatan yang akurat dan dapat
diandalkan untuk memeriksa hasil.
e. Penelitian ini tidak terjadi pelanggaran etis, karena sudah disetujui oleh
rumah sakit terkait dan organisasi World Medical Association dan
partisispasi perawat juga bersifat sukarela.
2. Kelemahan dan keterbatasan
a. Dalam penelitian, peneliti menyebtkan beberapa keterbatasan
penelitian yaitu ada masalah “ketidaksukaan sosial” dari pekerjaan
kontraproduktif. Fenomena ini, mengacu pada sifat menyimpang dari
perilaku kerja kontraproduktif, membuatnya sulit untuk dilaporkan.
b. Selain itu dalam organisasi rumahsakit, sulit untuk perawat
memberikan pernyataan secara jujur karena takut dengan beberapa
efek yang ditimbulkan.
c. Desain cross-sectional juga memiliki kekurangan yaitu tidak
memungkinkan evaluasi pengembangan yang mungkin dari variabel
yang diselidiki.
d. Kelemahan lain juga disebutkan bahwa, karena penelitian ini
menggunkan banyak kuesioner, kemungkinan banyak juga terjadi
kuesioner yang tidak terisi dengan lengkap
3. Kemungkinan dan Strategi Penerapannya di Rumahsakit
Hasil penelitian ini bisa diterapkan di Rumahsakit karena setiap
kepala ruang atau manajer perawat harus mempimpin sesuai gayanya
masing-masing tidak sembarang maupun asal-asalan harus sesuai sehingga
kepala ruang, perawat maupun pasien tidak merasa memiliki beban atau
merasa kurang puas terhadap pelayanan. Selain itu, gaya kepemimpinan
juga ada beberapa macam, tergantung dari kepala ruang atau manajer
perawat mau menerapkan dan menjalankan yang mana. Tetapi perlu
diperhatikan, penggunaan gaya kepemimpinan harus dapat memudahkan
pekerjaan perawat, menyenangkan perawat sehingga perawat tidak merasa
lelah dan strees yang berlebihan dan kualitas perawatan yang diberikan ke
pasien pun terjamin dan pasien pun merasa puas oleh pelayannanya.