Hipertensi
Merokok
Diabetes
FAKTOR mellitus
RESIKO Umur
Kasus
Inisial Pasien Ny. NR
No. RMK 522xxx
Tgl Lahir 31-12-1935
Umur/BB 82/68
Ruang Perawatan ICU dan Dahlia
Riwayat Penyakit Jantung dan Hiperensi
Riayat Pengobatan -
Riwayat Alergi -
Riwayat Penyakit Sekarang Nstemi, Edema pulma, DM, Gagal Nafas, HT
Subyektif Keluhan utama: Sesak nafas dan Keringat dingin
Sesak nafas, Diagnosis:dyspnea, -Infus RL 15 tpm -Infus Ringer Lactat digunakan Tidak ada Terapi dilanjutkan.
Keringat DD CHF, edema untuk menyeimbangkan elektrolit Monitoring : kepatuhan
dingin pulmo dalam tubuh (BNF 73, 912) pasien, efek samping
KU: lemah -Furosemide 20 -Furosemide merupakan diuretik obat, monitoring
TK: Cm mg 1 x 2 IV kuat yang digunakan untuk kondisi umum pasien
TD: 170/96 mengatasi edema paru dengan
Nadi: 114 dosis 40-80 mg (Allen, 2017)
RR: 38 -Cedocard 5mg / -Cedocard (Isosorbid dinitrat)
Suhu: 36.5 8 jam po digunakan sebagai profilaksis
Hasil Lab:
Leukosit: 17.720
dan pengobatan angina.
Ureum: 54.4 Dengan dosis 2-10 mg/ jam
Creatinin: 1.97 (BNF 73, 208)
-Aspilet tab 1 x 1 -Terapi aspirin digunakan
po sebagai pencegahan primer
pada pasien DM tipe 1 dan
-Candesartan 8 tipe 2 dengan riwayat
mg 1 x 1 po
kardivaskuler dan hipertensi
dengan dosis 75-162mg per
hari.
(Bina et al., 2006)
(BNF 73, 208)
(Allen, 2017)
(Association, 2004)
-Novorapid 3 x 8 -Penggunaan insulin pada pasien angina dapat mengurangi mortalitas pasien
UI diabetes dengan angina sebesar 29%.
Sesak Diagnosis: - Infus RL 15 tpm - Isosorbid dinitrat digunakan Tidak ada Terapi dilanjutkan
nafas DM, Nstemi, -Furosemide 2 x 1 IV untuk mengatasi angina dengan dan monitoring
HT, edema -Ceftriaxone 1 gr 1 x 2 dosis pemeliharaan 10-40 mg 3x kepatuhan pasien
pulmo -Arixtra 2.5 mg 1 x 1 sehari atau 2x sehari
KU: lemah -Aspilet tab 1 x 1 po
TK: Cm -Candesartan 8 mg 1 x 1
TD: 145/70 po
Nadi: 82 -Clopidogrel 75 mg 1 x 1
RR: 33 po
Suhu: 37 -Isosorbid dinitrat 5 mg
SpO2: 93 % 3 x 1 po
Hasil Lab: -Nebulasi
GDS: 109 -Pulmicort: Combivent:
NaCl (1 respul: 2.5 ml: 2
ml) 2 x 1
-Novorapid 3 x 8 UI
Tanggal 05 Januari 2018
20-40 mg
sehari, dapat
Digunakan untuk Mengurangi
ditingkatkan Hipotensi,
Furosemide pengobatan edema edema dan
1. 1x1 sampai 80 mg Oral Tidak ada hipokalemi,
40 mg paru akibat gagal menurunkan Terapi
sehari untuk hiponatremi -
jantung tekanan darah sudah tepat
edema yang
persisten
Bronkospasme;
Mencegah
Mengatasi Perdarahan gastro-
dan mengobati
trombosis atau intestinal (kadang-
2. Aspilet 1x1 oral Tidak ada gejala
antitrombotik 1 kali sehari 1 kadang mayor), - -
penyakit
tablet juga perdarahan
jantung.
lainnya
Pencegahan
Gangguan Menurunkan
kejadian
NSTEMI 75 perdarahan resiko
Clopidogrel artherosclerotic
3. 1x1 mg per oral Tidak ada gantrointestinal, serangan
75mg pada sindrom Terapi
hari mual, muntah, jantung dan -
koroner akut tanpa sudah tepat
kembung stroke
elevasi segmen ST
Lanjutan.......
Dosis Rute Outcome
No. Nama obat Indikasi Interaksi ESO Penyel
resep Dosis Referensi Pemberian terapi DRP
esaian
Profilaksis
dan Untuk pemeliharaan 10- Sakit kepala,
Isosorbid
6. pengobatan 3x1 40 mg tiap 8-12 oral Tidak ada hipotensi,
Dinitrat 5mg Mengurangi Terapi
angina, jam pusing -
gejala angina sudah tepat
gagal jantng
KONSELING
Furosemid 1 x 1, diminum sesudah makan
Aspilet 1x1, diminum sesudah makan
Clopidogrel 1x1 tab, diminum sesudah makan
Bisoprolol 1x1,25 mg (1/4 tab), diminum sesudah makan
Candesartan 1x8mg, diminum sesudah makan
Isosorbid dinitrat 3x1 tab, diminum sesydah makan
Obat diminum rutin dan teratur sesuai dosis aturan pakai
DAFTAR PUSTAKA
Allen G., 2017, Managing acute pulmonary oedema, , 40 (2), 59–63.
Donald F., Jr E.C., Ganiats F.T.G., Jr D.R.H., Jaffe M.A.S., Jneid F.H., Kelly F.R.F., Kontos C., Levine F.G.N. and Liebson
F.P.R., 2014, SC, Journal of the American College of Cardiology Terdapat di: http://dx.doi.org/10.1016/j.jacc.2014.09.017.
Kunadian dr. Babu., 2018, Guidelines for the management of patients with Non-ST Segment Elevation Myocardial
Infarction ( NSTEMI ) Acute Coronary Syndrome including unstable angina and Non-Q wave Myocardial Infarction
February 2016 NON-ST SEGMENT ELEVATION ACUTE CORONARY SYNDROME, , (February 2016)
Members T.F., Roffi M., Valgimigli M., Bax J.J., Borger M.A., Gencer B., Germany U.L., Germany J.M., Uk R.F.S.,
Windecker S., France T.C., Uk D.F., Germany M.H., Germany C.H., Uk D.H., Germany U.S., et al., 2015, 2015 ESC
Guidelines for the management of acute coronary syndromes in patients presenting without persistent ST-segment
elevation Task Force for the Management of Acute Coronary Syndromes in Patients Presenting without Persistent ST-
Segment Elevation of t, European Heart Journal
Yancy C.W., Jessup M., Bozkurt B., Butler J., Casey D.E., Colvin M.M., Drazner M.H., Filippatos G.S., Fonarow G.C.,
Givertz M.M., Hollenberg S.M., Lindenfeld J., Masoudi F.A., Mcbride P.E., Peterson P.N., Stevenson L.W. and Westlake
C., 2017, 2017 ACC / AHA / HFSA Focused Update of the 2013 ACCF / AHA Guideline for the Management of Heart
Failure, , 70 (6)
https://www.drugs.com/mmx/ipratropium-bromide-and-albuterol-sulfate.html
Ambhore A., Teo S.G. and Poh K.K., 2013, Diabetes mellitus and heart disease, , 54 (7), 370–376.
Bina D., Komunitas F., Klinik D.A.N., Bina D., Dan K., Kesehatan A. and Kesehatan D., 2006, PHARMACEUTICAL
CARE UNTUK PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER :,
Association A.D., 2004, Aspirin Therapy in Diabetes, Diabetes Care, 27 (May 1997), 1997–1998.
Pignone M. and Williams C.D., 2011, Aspirin for primary prevention of cardiovascular disease in diabetes mellitus, Nat Rev
Endocrinol, 6 (11), 619–628.