Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DAGUSIBU

Disusun Oleh :

1. Syalshabillah, S.Farm (2202055)


2. Syerli Sari Utami, S.Farm (2202056)
3. Zamora Melindrawita, S.Farm (2202060)

ANGKATAN VIII

PROGRAM STUDI APOTEKER

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

28 NOVEMBER 2022 – 20 JANUARI 2023


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“ DAGUSIBU”

Judul : DaGuSiBu
Tema : Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang Obat-obatan
Sasaran : Pasien Rawat Jalan BPJS
Tempat : Ruang Tunggu Apotek BPJS
Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2022
Waktu : 14.00
Metode : Podcast
Moderator : Syalshabillah
Pemateri : Zamora Melindrawita dan Syerli Sari Utami
Dokumentasi : Media RSAM
Setting Tampat : Di Studio PKRS rumah sakit Achmad Mochtar

A. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan mengenai penggunaan obat yang benar


dengan melakukan DAGUSIBU
B. Tujuan Khusus

Memberikan edukasi terkait DAGUSIBU, untuk meningkatkan pengetahuan


masyarakat mengenai penggunaan obat yang benar dan bijak dengan melakukan
DAGUSIBU, sehingga obat dapat memberikan manfaat yang diharapkan, serta
menghindari hal yang tidak diinginkan terkait penggunaan obat.
C. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap/waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Media


1 Pembukaan Memberi salam Menjawab Podcast
(3 menit) Memperkenalkan diri salam,
Menjelaskan judul penyuluhan mendengarkan
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
Menjelaskan harapan yang akan memperhatikan
dicapai setelah penyuluhan penjelasan
dari

speaker
2 Pelaksanaan Materi dan penjelasan dari speaker Masyarakat Podcast
(5 menit) mengenai : memahami
 Pegertian Obat materi yang
 Apa itu diberikan
DAGUSIBU
 Bagaimana cara
mendapatkan obat
yang benar
 Bagaimana cara
mendapatkan
menggunakan
yang benar
 Bagaimana cara
simpan obat yang
benar
 Bagaimana cara
buang obat yang
benar
3 Penutup Menyimpulkan materi yang telah Mendengark Podcast
(2 menit) disampaikan andan
Salam penutup memperhatik
anpenjelasan
moderator
MATERI DAGUSIBU

1. Definisi DAGUSIBU
2. Cara Mendapatkan Obat Yang Benar
Membeli obat di tempat yang paling terjamin, yaitu di Apotek.
Penyimpanan obat di Apotek lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan
pasien dalam kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya belum
berubah). Apotek yang memiliki izin yang resmi, dengan menampilkan identitas
Apoteker sebagai APA berikut dengan SIPA nya dan pilihlah Apotek yang
terdapat Apotekernya sedang stand by di sana. Mintalah Informasi obat kepada
Apoteker, agar mendapat Informasi obat yang lengkap. Perhatikan penggolongan
obat yang terdiri dari :
1) Obat Bebas Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan
dapat dibelitanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket
obat bebasadalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam

Gambar 1. Logo Obat Bebas


2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya
termasuk obat kerastetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa
resep dokter, dan disertaidengan tanda peringatan. Tanda khusus pada
kemasan dan etiket obatbebas terbatas adalah lingkaran biru dengan
garis tepi berwarna hitam.

Gambar 2. Logo Obat Bebas Terbatas


3) Obat Keras Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek
dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah
huruf “K” dalamlingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.

Gambar 3. Logo Obat Keras

4) Obat psikotropika Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah


maupun sintetis bukannarkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif padasusunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitasmental dan perilaku. Tanda khusus pada
kemasan dan etiket adalah huruf K dalamlingkaran merah dengan garis
tepi berwarna hitam.

Gambar 4. Logo Obat Psikotropik

5) Obat Narkotika Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman
atau bukantanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkanpenurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangisampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan
ketergantungan.
Gambar 5. Logo Narkotika

Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas


harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan
aman. Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada
kemasan obat bebas dan bebas terbatas.

3. Cara Menggunakan Obat Yang Benar


Jika sudah mendapatkan obatnya, perhatikan petunjuk penggunaanya.
Petunjuk pengobatan bisa didapat dari informasi yang diberikan oleh Apoteker atau
dari petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan obat atau leaflet. Misalnya
tentang aturan pakai, atau larangan – larangan. Obat jenis antibiotik harus
dikonsumsi sampai habis. Pastikan Apoteker memberitahukan cara pemakaian obat
yang diberikan dengan jelas, khususnya untuk obat dengan sediaan yang tidak terlalu
dikenal oleh masyarakat umum.
1) Gunakan obat sesuai dengan petunjuk cara pakai yang telah ditentukan
secara tepat
a. Sebelum Makan
b. Saat Makan
c. Suapan Pertama Saat Makan
d. Sesudah Makan
2) Gunakan obat pada waktu yang tepat
3 x 1, Setiap 8 Jam 1 tablet/kapsul
2 x 1, Setiap 12 Jam 1 tablet/kapsul
1x 1, Setiap 24 Jam 1 tablet/kapsul
3) Perhatikan cara penggunaannya apakah diminum setelah makan atau
sebelum makan, serta dilihat pula bentuk dari sediaannya.
Contoh : Obat Minum (tablet, pil, kapsul, serbuk atau cairan)
a. Obat diminum dengan air putih (kecuali bila ada petunjuk lain
seperti dihisap, di kunyah, di letakkan di bawah lidah, atau di
kumur), dan untuk anda yang tidak bisa mengkonsumsi tablet,
pil, atau kapsul secara langsung, anda dapat menggunakan cara
lain dengan mengkonsumsi roti atau buah secara bersamaan
supaya rasa pahit dari obat tersebut dapat teratasi.
b. Anda harus perhatikan waktu minum sesuai yang tertera pada
brosur atau kemasan obat atau etiket obat (sebelum, bersamaan
atau sesudah makan).
c. Apabila Anda mengkonsumsi obat dalam bentuk cair
(suspensi/emulsi) sebaiknya di kocok terlebih dahulu dan
gunakanlah sendok takar untuk memudahkan minum obat serta
untuk ketepatan dosis atau aturan minum obat.
4. Cara Menyimpan Obat Yang Benar
Setelah obat digunakan, tentu obat tidak langsung sekali minum langsung
habis, sisa obat yang akan digunakan di waktu minum selanjutnya perlu disimpan
dengan cara yang benar agar aman dan tetap berkualitas. Simpanlah obat di
tempat yang aman dan sesuai petunjuk. Misal ada obat yang disimpan di suhu
ruangan (250 C). ada pula yang harus disimpan di lemari pendingin. Lalu ada
yang jangan terkena sinar matahari langsung karena bisa merusak obat.
1. Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apakah harus disimpan
di suhu kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang
lain.
 Obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) jangan disimpan
dalam lemari pendingin.
 Simpan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat
 Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah .
 Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan dari sinar matahari langsung
3. Kunci lemari penyimpanan obat.
5. Cara Membuang Obat Yang Benar
Bila obat sudah kadaluwarsa, buanglah obat tersebut meskipun baru satu
hari. Obat yang sudah kadaluwarsa memiliki zat aktif yang berkurang jauh dari
kadar aslinya, dan hanya menyisikan sifat toksik dari zat kimia obat itu sendiri.
Artinya, tetap mengkonsumsinya hanya akan memasukkan racun kimia saja.
Membuang obat pun harus diperhatikan untuk menghindari pemanfaatan oleh
orang - orang yang tidak bertanggung jawab, juga agar tidak membahayakan
lingkungan. Kemasan dan obatnya itu sendiri harus dirusak sebelum dibuang
dengan dihancurkan agar tidak dijual ulang menjadi obat palsu.
a. Ciri-ciri obat rusak :
 Telah lewat tanggal kadaluarsanya.
 Telah berubah warna, bau, dan rasa.
b. Cara membuang obat :
 Hilangkan label pada wadah kemasan.
 Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan
dicampur dengan tanah, masukkan ke plastik dan buang.

Anda mungkin juga menyukai