Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIK PROMOSI KESEHATAN

DAGUSIBU

Dosen Pengampu:
Dr. Titik Sunarni, M. Si., Apt.

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa NIM


Anak Agung Premasanti 1920384214
Andriliana Trihastuty 1920384215

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXXVIII


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Obat merupakan suatu bahan kimia yang digunakan untuk mencegah, mengurangi,
menghilangkan atau menyembuhkan seseorang dari suatu penyakit. Saat ini obat yang telah
ditemukan sejak berabad-abad menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan oleh
masyarakat. Namun masyarakat seringkali dijumpai kurang peduli akan tata cara pengelolaan
obat, khususnya dalam hal khasiat. Mereka hanya tahu istilah obat hanya untuk dikonsumsi dan
supaya sembuh. Dewasa ini banyak kasus-kasus di masyarakat mengenai penyalahgunaan obat.
Baik itu obat yang sudah diresepkan dari dokter karena sakit, maupun obat yang masyarakat
dapatkan atas inisiatif mereka sendiri. Kurangnya rasa keingintahuan dari masyarakat
sendiri mengenai hal ini sangatlah berbahaya. Mereka tidak boleh menganggap remeh mengenai
tata cara pengelolaan obat. Mulai dari awal mereka mendapatkan resep dari dokter, hingga cara
membuangnya jika sudah tidak bisa dipakai lagi. Padahal jika sedikit kita salah melakukan
pengelolaanobat, maka akan sangat berakibat merugikan.
Hal ini pada akhirnya juga menyebabkan kerugian bagi manusia sendiri. Salah satu cara
pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU. Cara ini menjelaskan tata cara
pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan hinggasaat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan
akhirnya dibuang. Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan Buang) merupakan program Gerakan
Keluarga Sadar Obat yang diprakarsai oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam mencapai
pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat dengan benar (PP IAI, 2014).
Adanya gerakan tersebut karena masih banyak terkait penggunaan obat yang terjadi di
masyarakat. Hal ini terlihat pada penggunaan obat yang tidak rasional. Salah satunya pada
penggunaan obat keras dan antibiotik dalam upaya swamedikasi, dimana masih adanya rumah
tangga yang menyimpan obat tanpa resep sebanyak 81,9% dan antibiotic sebanyak 86,1%
(Riskesdas, 2013).

Dengan berbagai pertimbangan di atas maka masyarakat perlu tahu akan pentingnya
pengelolaan obat mulai dari mendapatkan resep hingga membuangnya jika diperlukan. Sehingga
dampak dari penyalahgunaan dapat dicegah.
II. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan DAGUSIBU?
2. Bagaimana DAGUSIBU dapat mengurangi kesalahan cara pengelolaan obat di
masyarakat?
3. Bagaimana pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU?

III. Tujuan
1. Mengetahui pengertian DAGUSIBU
2. Mengurangi dampak kesalahan pengelolaan obat di masyarakat.
3. Mensosialisasikan pentingnya mengetahui tata cara pengelolaan obat yang baik dan
benar.
BAB II
PEMBAHASAN
DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan Buang) merupakan program Gerakan
Keluarga Sadar Obat yang diprakarsai oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam mencapai
pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat dengan benar (PP IAI, 2014).

1. Dapatkan Obat dengan Benar


 Obat dapat diperoleh masyarakat dari sarana pelayanan kefarmasian yaitu:
 Apotek
 Toko Obat Berizin
 Rumah Sakit
 Puskesmas
 Pada Waktu menerima Obat perlu dilakukan :
 Pemeriksaan Penandaan kemasan obat
 Pemeriksaan kualitas kemasan
PENGGOLONGAN OBAT

Obat Bebas : toko obat,


supermarket dan apotek
Obat Bebas terbatas : toko obat
dan apotek
Obat Keras : dengan resep doker

Narkotika : dengan resep dokter

TANDA PERINGATAN PADA OBAT BEBAS TERBATAS


 Pada saat menggunakan obat
1. Perlu bantuan orang lain
2. Penggunaan sudah tepat (tertelan, nempel pada luka,obat tetes sudah
masuk/mengena pada bagian tubuh yang sesuai)
PENANDAAN KEMASAN OBAT

 Nama Obat dan/atau merek dagang


 Nama produsen
 Komposisi obat
 Tata cara penggunaan
 Peringatan/ efek samping obat
 Batas kadaluarsa
 No. batch
 Penandaan golongan obat
 No. Registrasi obat

2. Gunakan Obat dengan Benar


 Sebelum menggunakan obat:
1. Pastikan obat yang digunakan sudah benar
2. Pastikan obat masih baik
3. Baca peringatan dalam kemasan
4. Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada hal tertentu yang harus
dilakukan dulu antara lain dilarutkan dulu dalam air
5. Gunakan obat sesuai ketentuan

Cara menggunakan macam-macam sediaan obat


 OBAT TETES MATA
1. Cuci tangan,jangan menyentuh ujung pipet
2. Mata dibuka lebar, kepala didongakkan, pandangan mata diarahkan ke atas
3. Pelupuk mata bawah ditarik sampai membentuk “parit”
4. Pipet didekatkan dan diteteskan pada parit tsb
5. Mata dibiarkan terbuka bebeapa saat,tutup pelahan dan dikejap perlahan,jangan
terlalu kuat
6. Pangkal hidung dijepit dengan tangan
7. Bila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5 menit
8. Larutan yang merembes keluar bersihkan dengan kasa steril
9. Bayi/anak kecil, tidak perlu membuka mata.Teteskan pada sudut mata ( batas antara
mata dan hidung )

 SUPPOSITORIA
1. Cuci tangan
2. Buka bungkusnya, atau lunakan ujungnya dahulu
3. Kalau ada bagian yang kasar harusdihaluskan dengan tangan
4. Bila terlalu kering lembabkan
5. Berbaring miring, lutut ditarik, masukkan bagian yang runcing
6. Tetap berbaring beberapa menit

 SALEP MATA
1. Cuci tangan dan jangan menyentuh ujung tube
2. Tarik pelupuk mata
3. Oleskan tipis
4. Pejamkan selama 2 menit
5. Kelebihan dibersihkan dengan kasa steril

 TETES HIDUNG
1. Bersihkan hidung
2. Duduk dan dongakkan kepala kebelakang atau berbaring dengan bantal pada bahu
3. Pipet dimasukkan 1 cm
4. Teteskan
5. Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung
6. Bilas ujung pipet dengan air panas dan keringkan dengan tisu bersih
7. Cuci tangan dari sisa obat
 OBAT SEMPROT HIDUNG
1. Bersihkan hidung tengkuk kepala sedikit ke depan
2. Kocok kuat obat semprot, ujung spray dimasukkan ke dalam salah satu lubang
hidung
3. Lubang hidung yang satu dan juga mulut ditutup
4. Hirup udara perlahan dan semprotkan obat dengan menekan kuat botol spray
5. Ujung spray ditarik dan kepala ditekuk kedepan sampai posisi diantara lutut

 OBAT TETES TELINGA


1. Bagian Dalam telinga dibersihkan
2. Obat tetes telinga bila perlu dihangatkan dengan menggenggam beberapa saat
3. Tarik telinga untuk melebarkan lubang telinga, kepala miring sehingga telinga yang
akan ditetesi beraberada di atas
4. Teteskan, pastikan sudah masuk dan biarkan beberapa menit

Beberapa obat digunakan dengan pengaturan tertentu


a) Sebelum makan, sesudah makan, atau bersama makan
b) obat tidak boleh digunakan bersama susu, antasida dan lain-lain
c) selisih waktu minum tertentu: misal 3x1 artinya obat diminum sehari sebanyak 3 kali
(tiap 8 jam) dan tiap kali minum 1 tablet

Setelah menggunakan obat Perhatikan:


Apakah timbul gejala khusus misalnya mengantuk, gatal, perih lambung, pusing, dan lain-
lain. Bila ya, segera hubungi tenaga kesehatan terdekat

3. Simpan Obat dengan Benar


a) Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
b) simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat, label jangan dilepas karma
berisi aturan pemakaian
c) simpan obat di tempat sejuk, kering dan terhindar dari sinar matahari langsung (sesuai
petunjuk yang tertera dalam kemasan)
d) obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin (Freezer) agar tidak
membeku kecuali disebutkan dalam etiket atau kemasan
e) sediaan supositoria harus di simpan di lemari pendingin agar tidak meleleh
f) sediaan aerosol/spray harus dijauhkan dari panas/suhu tinggi karma dapat meledak.

4. Buang Obat dengan Benar


Obat yang harus dibuang adalah:
1. Obat kadaluarga
2. Obat yang rusak

Kerusakan obat dapat disebabkan oleh


- Udara yang lembab
- Sinar matahari
- Suhu
- Goncangan fisik

Tanda-tanda obat rusak,


1. Terjadi perubahan :
- Warna, bau. dan/ atau rasa
- Bentuk : pecah, retak, berlubang, menjadi bubuk
- Capsul/puyer/tablet : lembab, lembek, basah, lengket
- Cairan/salep/cream menjadi keruh, mengental, mengendap, memisah, mengeras.
2. Wadah/kemasan rusak, etiket tidak terbaca
Cara membuang Obat:
a. Botol/pot plastic: lepaskan etiket dan buka tutup botol/post terlebih dahulu, baru
dibuang ketempat sampah/dibakar/dikubur
b. box/dus/tube: gunting terlebih dahulu baru dibuang ketempat
sampah/dibakar/dikubur
BAB III
KESIMPULAN

Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan Buang) merupakan program Gerakan Keluarga


Sadar Obat yang diprakarsai oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam mencapai pemahaman dan
kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat dengan benar. Adanya gerakan tersebut karena
masih banyak terkait penggunaan obat yang terjadi di masyarakat. Dengan berbagai
pertimbangan di atas maka masyarakat perlu tahu akan pentingnya pengelolaan obat mulai dari
mendapatkan resep hingga membuangnya jika diperlukan. Sehingga dampak dari
penyalahgunaan dapat dicegah.

Anda mungkin juga menyukai