4. Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bahkan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh- pengaruh tertentu bagi
mereka yang menggunakan dengan memassukkannya ke dalam tubuh manusia
(Chareunisaa dkk, 2009).
5. Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku (Chareunisaa dkk,
2009).
B. Penggunaan obat yang baik dan benar
1. Sebelum penggunaan obat
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat,
a. Memastikan obat yang akan digunakan sudah betul atau benar
b. Memastikan obat masih baik
c. Membaca peringatan dalam kemasan
d. Memastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau adda hal tertentu yang
hasrus dilakukan dulu
e. Menggunakan obat dengan benar
2. Selama pengggunaan obat
Hal-hal yang harus diperhatikan selama penggunaan obat
a. Memerlukan bantuan orrang lain
b. Penggunaan sudah tepat (seperti tertelan, menempel pada luka, obat tetes sudah
masuk atau mengenai pada bagian tubuh yang sesuai).
Obat tetes mata
1. Cuci tangan sebelum menggunakan, jangan menyentuh ujung pipet
2. Mata dibuka lebar, kepala didongakkan, pandangan mata diarahkan ke atas
3. Pelupuk mata bawah ditarik sampai membentuk “parit”
4. Pipet didekatkan dan diteteskan pada parit tersebut
5. Mata dibiarkan terbuka beberapa saat, tutup perlahan dan dikejap perlahan,
jangan terlalu kuat
6. Pangkal hidung dijepit dengan tangan
7. Apabila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5 menit
8. Larutan yang merembes keluar dibersihkan dengan kasa steril
9. Bayi atau anak kecil, tidak perlu membuka mata. Meneteskan pada sudut
mata (batas antara mata dan hidung).
Salep mata
1. Cuci tangan dan jangan menyentuh ujung tube
2. Tarik pelupuk mata
3. Oleskan tipis
4. Pejamkan selama 2 menit
5. Kelebihan dibersihkan dengan kasa steril
Suppositoria
1. Cuci tangan, membuka bungkusnya atau keraskan dulu
2. Apabila ada bagian yang keras harus dihaluskan dengan tangan
3. Apabila terlalu kering dilembabkan terlebih dahulu
4. Posisikan tubuh berbaring miring, lutut ditarik, memasukkan bagian yang
runcing
5. Tubuh tetap berbaring beberapa menit
Tetes hidung
1. Membersihkan hidung, duduk dan dongakkan kepala kebelakang atau
berbaring dengan bantal pada bahu
2. Pipet dimasukkan 1 cm ke daalam hidung, lalu teteskan
3. Menahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang
hidung
4. Membilas ujung pipet dengan air panas dan keringkan dengan tisu bersih
5. Mencuci tangan dari sisa obat
Semprot hidung
1. Membersihkan hidung, tengkuk kepala sedikit ke depan
2. Kocok kuat obat semprot, ujung spray dimasukkan ke dalam sslah satu
lubang hidung
3. Lubang hidung yang satu dan mulut ditutup
4. Menghirup udara perlahan dan mensemprotkan obat dengan menekan kuat
botol spray
5. Ujung spray ditarik dan kepala ditekuk ke depan sampai posisi diantara
lutut
Obat tetes telinga
1. Membersihkan bagian dalam telinga
2. Obat tetes telinga bila perlu dihangatkan dengan menggenggam beberapa
saat
3. Menarik telinga melebarkan lubang telinga, kepala miring sehingga
telinga yang akan ditetesi berada di atas
4. Meneteskan, memastikan obat tersebut sudah masuk dan biarkan beberapa
menit
3. Sesudah penggunaan obat
Hal-hal yang harus diperhatikan sesudah penggunaan
a. Apakah timbul gejala khusus setelah penggunaan obat tersebut, misal : kantuk,
gatal, perih lambung, pusing dan sebagainya.
b. Mengembalikan obat pada tempat atau wadah yang sesuai
Penyimpanan obat yang benar
Adapun tips menyimpan obat dengan benar
1. Membaca aturan penyimpanan obat pada kemassan
2. Menjauhkan dari jangkauan anak-anak
3. Menjauhkan dari sinar matahari langsung atau lembab atau suhu tinggi dan
sebagainya
4. Menyimpan dalam kemasan asli dan dengan etiket yang masih lengkap
5. Memeriksa tanggal kadaluarsa dan kondisi obat
Membuang obat dengan benar
Tips membuang obat dengan benar
1. Menghilangkan semua label dari wadah obat
2. Sediaan kapsul, tablet atau bentuk padat lain, dihancurkan terlebih dahulu dan
dicampur dengan tanah, atau bahan kotor lainnya, lalu dimasukkan kedalam
plastik dan dibuang ke tempat sampah
3. Sediaan cair, dibuang ke kloset, kecuali sediaan yang berupa antibiotik yang harus
dibuang bersama wadahnya dengan menghilamnngkan label
4. Intinya : obat harus dimusnahkan dan tidak tersisa.
Adapun ciri-ciri obat yang rusak
1. Obat tersebut sudah melampaui batas kadaluarsa
2. Kemasannnya rusak
3. Obat sudah mengalami perubahan bau, warna daan rasa
4. Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan.
Konsep Pelaksanaan :
1. Pembukaan
a) Kegiatan penyuluh:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
b) Kegiatan peserta:
sebagian peserta memperhatikan dengan seksama pengarahan yang diberikan oleh
pemateri. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta kepada
pemateri. Ibu-ibu PKK sangat antusias dengan penjelasan tentang DAGUSIBU
2. Pengembangan
a) Kegiatan penyuluh:
Menanyakan seputar pengetahuan ibu-ibu tentang DAGUSIBU obat yang benar.
Memberikan penyuluhan tentang DAGUSIBU serta memberikan contoh-contoh
obatnya serta penggolongan obat secara langsung. Memberikan kesempatan sesi tanya
jawab kepada ibu-ibu.
b) Kegiatan peserta:
1. Mendengarkan dan memperhatikan instruksi pemandu
2. Menanyakan hal-hal yang kurang jelas dan kurang dipahami
c) Penutupan :
a) Kegiatan penyuluh:
Memberikan ucapan terima kasih
4. Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bahkan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh- pengaruh tertentu bagi
mereka yang menggunakan dengan memassukkannya ke dalam tubuh manusia
(Chareunisaa dkk, 2009).
5. Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku (Chareunisaa dkk,
2009).
B. Penggunaan obat yang baik dan benar
1. Sebelum penggunaan obat
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat,
a. Memastikan obat yang akan digunakan sudah betul atau benar
b. Memastikan obat masih baik
c. Membaca peringatan dalam kemasan
d. Memastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau adda hal tertentu yang
hasrus dilakukan dulu
e. Menggunakan obat dengan benar
2. Selama pengggunaan obat
Hal-hal yang harus diperhatikan selama penggunaan obat
a. Memerlukan bantuan orrang lain
b. Penggunaan sudah tepat (seperti tertelan, menempel pada luka, obat tetes
sudah masuk atau mengenai pada bagian tubuh yang sesuai).
Obat tetes mata
1. Cuci tangan sebelum menggunakan, jangan menyentuh ujung pipet
2. Mata dibuka lebar, kepala didongakkan, pandangan mata diarahkan ke atas
3. Pelupuk mata bawah ditarik sampai membentuk “parit”
4. Pipet didekatkan dan diteteskan pada parit tersebut
5. Mata dibiarkan terbuka beberapa saat, tutup perlahan dan dikejap perlahan,
jangan terlalu kuat
6. Pangkal hidung dijepit dengan tangan
7. Apabila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5 menit
8. Larutan yang merembes keluar dibersihkan dengan kasa steril
9. Bayi atau anak kecil, tidak perlu membuka mata. Meneteskan pada sudut
mata (batas antara mata dan hidung).
Salep mata
1. Cuci tangan dan jangan menyentuh ujung tube
2. Tarik pelupuk mata
3. Oleskan tipis
4. Pejamkan selama 2 menit
5. Kelebihan dibersihkan dengan kasa steril
Suppositoria
1. Cuci tangan, membuka bungkusnya atau keraskan dulu
2. Apabila ada bagian yang keras harus dihaluskan dengan tangan
3. Apabila terlalu kering dilembabkan terlebih dahulu
4. Posisikan tubuh berbaring miring, lutut ditarik, memasukkan bagian yang
runcing
5. Tubuh tetap berbaring beberapa menit
Tetes hidung
1. Membersihkan hidung, duduk dan dongakkan kepala kebelakang atau
berbaring dengan bantal pada bahu
2. Pipet dimasukkan 1 cm ke daalam hidung, lalu teteskan
3. Menahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang
hidung
4. Membilas ujung pipet dengan air panas dan keringkan dengan tisu bersih
5. Mencuci tangan dari sisa obat
Semprot hidung
1. Membersihkan hidung, tengkuk kepala sedikit ke depan
2. Kocok kuat obat semprot, ujung spray dimasukkan ke dalam sslah satu
lubang hidung
3. Lubang hidung yang satu dan mulut ditutup
4. Menghirup udara perlahan dan mensemprotkan obat dengan menekan kuat
botol spray
5. Ujung spray ditarik dan kepala ditekuk ke depan sampai posisi diantara
lutut
Obat tetes telinga
1. Membersihkan bagian dalam telinga
2. Obat tetes telinga bila perlu dihangatkan dengan menggenggam beberapa
saat
3. Menarik telinga melebarkan lubang telinga, kepala miring sehingga
telinga yang akan ditetesi berada di atas
4. Meneteskan, memastikan obat tersebut sudah masuk dan biarkan beberapa
menit
3. Sesudah penggunaan obat
Hal-hal yang harus diperhatikan sesudah penggunaan
a. Apakah timbul gejala khusus setelah penggunaan obat tersebut, misal : kantuk,
gatal, perih lambung, pusing dan sebagainya.
b. Mengembalikan obat pada tempat atau wadah yang sesuai
Penyimpanan obat yang benar
Adapun tips menyimpan obat dengan benar
1. Membaca aturan penyimpanan obat pada kemassan
2. Menjauhkan dari jangkauan anak-anak
3. Menjauhkan dari sinar matahari langsung atau lembab atau suhu tinggi dan
sebagainya
4. Menyimpan dalam kemasan asli dan dengan etiket yang masih lengkap
5. Memeriksa tanggal kadaluarsa dan kondisi obat
Membuang obat dengan benar
Tips membuang obat dengan benar
1. Menghilangkan semua label dari wadah obat
2. Sediaan kapsul, tablet atau bentuk padat lain, dihancurkan terlebih dahulu dan
dicampur dengan tanah, atau bahan kotor lainnya, lalu dimasukkan kedalam
plastik dan dibuang ke tempat sampah
3. Sediaan cair, dibuang ke kloset, kecuali sediaan yang berupa antibiotik yang harus
dibuang bersama wadahnya dengan menghilamnngkan label
4. Intinya : obat harus dimusnahkan dan tidak tersisa.
Adapun ciri-ciri obat yang rusak
1. Obat tersebut sudah melampaui batas kadaluarsa
2. Kemasannnya rusak
3. Obat sudah mengalami perubahan bau, warna daan rasa
4. Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan.
Konsep Pelaksanaan :
1. Pembukaan
a). Kegiatan penyuluh:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
b). Kegiatan peserta:
sebagian peserta memperhatikan dengan seksama pengarahan yang diberikan oleh
pemateri. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta kepada
pemateri. Bapak-ibu PKK sangat antusias dengan penjelasan tentang DAGUSIBU
2. Pengembangan
a). Kegiatan penyuluh:
Menanyakan seputar pengetahuan ibu-ibu tentang DAGUSIBU obat yang benar.
Memberikan penyuluhan tentang DAGUSIBU serta memberikan contoh-contoh
obatnya serta penggolongan obat secara langsung. Memberikan kesempatan sesi
tanya jawab kepada ibu-ibu.
b). Kegiatan peserta:
1. Mendengarkan dan memperhatikan instruksi pemandu
2. Menanyakan hal-hal yang kurang jelas dan kurang dipahami
c). Penutupan :
a. Kegiatan penyuluh:
Memberikan ucapan terima kasih
NB
Pertanyaan :
1. Sebelumnya dapat obat dari puskesmas lalu dapat obat lagi dari posyandu lansia,
dengan jenis obat yang sama, bagaimana tetap diminum atau dibuang?
Jawaban :
1. Jika obat yang sebelumnya masa kadaluarsa masih lama, bisa dikonsumsi kembali,
tetapi jika sudah memasuki masa kadaluarsa lebih baik obat segera dimusnahkan.
PEMBERIAN VITAMIN
Jawaban :
1. Boleh mengonsumsi obat dengan menggunakan air teh tetapi lebih baik mengonsumsi
dengan air putih.
2. 1 tablet sebelum tidur pada malam hari.
3. Untuk orang dewasa.
4. Satu kali sehari.
5. Aman, dikondisikan pengkonsumsian vitamin 30 menit setelah makan.
PENYERAHAN TOGA
Nb :
Pertanyaan :
1. Amankah mengkonsumsi wedang Jahe untuk penderita maag?
2. Bagaimana cara membuat jamu tradisional yang benar itu seperti apa?
3. Bagaimana cara menggunakan tanaman Daun Ungu sebagai anti wasir?
Jawaban :
1. Aman, tetapi tetap dikondisikan perut tidak kosong saat mengkonsumsi wedang jahe
2. Membuat obat tradisional yang benar dengan cara merebus atau mengodoknya dalam
kuali yang sudah disiangi terlebih dahulu atau sudah digunakan sebelumnya sehingga
pori-porinya sudah menutup, dan jangan merebus dengan menggunakan panci
alumunium. Suhu yang digunakan untuk merebus tidak boleh lebih dari 100 C
3. Daun ungu dapat dikonsumsi sebagai lalapan.
SOSIALISASI SANITASI
Konsep Pelaksanaan :
1. Pembukaan
1). Perkenalan
2). Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
3). Menanyakan hal-hal yang tidak di mengerti oleh audiens
2. Kegiatan peserta:
Memperhatikan instruksi penyuluh
3. Pengembangan
a. Kegiatan penyuluh:
1). Memberikan wawasan tentang pengetahuan sanitasi
2). Memberikan kesempatan warga untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas
3). Menjawab pertanyaan yang diajukan warga mengenai Efek buruk dari perilaku
BABS dan pentingnya memiliki sanitasi yang baik.
b. Kegiatan peserta:
1). Mendengarkan, Menulis dan memperhatikan
2). Menanyakan hal-hal yang kurang jelas
4. Penutupan :
a. Kegiatan penyuluh :
1). Menjelaskan dengan bahasa yang santun, secara singkat, jelas sehingga warga
mudah memahami dengan apa yang dijelaskan oleh penyuluh.
2). Memberikan salam penutup
b. Kegiatan peserta :
Menerima dan mejawab salam penutup
Alat/bahan : - leaflet
- Kamera (dokumentasi)
Nb :
Pertanyaan :
1. Bagaimana caranya untuk sanitasi baik, kami berekonomi buruk?
Jawaban :
1. Untuk solusi sanitasi, akan dibuatkan sanitasi bersama oleh Bapak lurah
Singonegaran.