Anda di halaman 1dari 7

Nama :

1. Ayudya Putri R (2008020057)


2. Diana Dwi Lestari (2008020070)

DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat)


Dagusibu merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh IAI dalam
upaya memujudkan Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) sebagai langkah konkrit untuk
meningkatan kualitas hidup masyarakat sehingga mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sebagai komitmen dalam melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 36 Tahun
2009.
1. Dapatkan
Tempat yang paling tepat untuk membeli obat di tempat yang paling terjamin,
tentunya adalah di Apotek. Penyimpanan obat di Apotek lebih terjamin sehingga obat
sampai ke tangan pasien dalam kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya
belum berubah). Pastikan Apotek yang dikunjungi memiliki ijin dan memiliki Apoteker
yang siap membantu pasien setiap saat untuk mendapatkan obat yang aman, bermanfaat
dan berkualitas. Yang harus diperhatikan dalam mendapatkan obat yaitu :
a. Penggolongan obat
- Obat bebas yaitu obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Dapat dibeli di
apotek dan took obat berijin
- Obat bebas terbatas yaitu obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan disertai
dengan peringatan P1 – P6. Dapat dibeli di apotek dan took obat berijin
- Obat keras yaitu obat yang harus dibeli dengan resep dokter. Dapat dibeli di
apotek.
- Obat narkotik yaitu obat yang harus dibeli dengan resep dokter dan dilaporkan.
Hanya dapat dibeli di apotek.

b. Batas kadaluwarsa (ED)


Adalah batas waktu jaminan produsen terhadap kualitas produk. Bila penggunaan
telah melewati batas ED, produsen tidak menjamin kualitas produk tersebut.
c. Kemasan Obat
Kondisi kemasan obat dalam keadaan baik seperti segel tidak rusak, warna dan
tulisan pada kemasan tidak luntur. Baca dan pahami informasi pada kemasan obat
mengenai :
- Komposisi : kandungan obat yang berkhasiat dalam pengobatan
- Indikasi : manfaat atau khasiat obat
- Dosis dan cara pakai : takaran dan cara pakai yang dapat memberikan efek
pengobatan
- Efek samping : efek dari obat yang merugikan
- Kontraindikasi : kondisi tertentu yang menyebabkan obat tersebut tidak boleh
digunakan
- Tanggal kadaluwarsa : waktu (bulan dan tahun) terakhir obat masih dapat
digunakan dengan aman.

2. Gunakan
a. Sebelum menggunakan obat
- Pastikan obat yang akan digunakan sudah sesuai dengan indikasi
- Pastikan obat masih baik dan belum melewati waktu kadaluwarsa
- Baca peringatan dalam kemasan obat
- Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada hal tertentu yang harus
dilakukan dulu (menggerus dsb)

b. Pada saat menggunakan obat


- Pastikan apakah dalam menggunakan obat perlu bantu orang lain atau tidak
- Pastikan cara penggunaan obat tepat :
1) Obat tetes mata
 Cuci tangan,jangan menyentuh ujung pipet
 Mata dibuka lebar,kepala didongakkan,pandangan mata diarahkan ke atas
 Pelupuk mata bawah ditariksampai membentuk “parit”
 Pipet didekatkan dan diteteskan pada parit tsb
 Mata dibiarkan terbuka bebeapa saat,tutup pelahan dan dikejap
perlahan,jangan terlalu kuat
 Pangkal hidung dijepit dengan tangan
 Bila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5 menit
 Larutan yang merembes keluar bersihkan dengan kasa steril
 Bayi/anak kecil, tidak perlu membuka mata.Teteskan pada sudut mata
( batas antara mata dan hidung)

2) Suppositoria
 Cuci tangan
 Buka bungkusnya, atau keraskan dulu
 Kalau ada bagian yang kasar harusdihaluskan dengan tangan
 Bila terlalu kering lembabkan
 Berbaring miring, lutut ditarik, masukkan bagian yang runcing
 Tetap berbaring beberapa menit

3) Salep mata
 Cuci tangan dan jangan menyentuh ujung tube salep mata
 Tarik pelupuk mata
 Oleskan tipis pada bagian konjungtiva
 Pejamkan selama 2 menit
 Kelebihan dibersihkan dengan tisu bersih

4) Tetes hidung
 Bersihkan hidung dari kotoran
 Duduk dan dongakkan kepala kebelakang atau berbaring dengan bantal
pada bahu
 Pipet dimasukkan kurang lebih 1 cm ke dalam hidung
 Teteskan obat
 Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang
hidung
 Bilas ujung pipet dengan air panas dan keringkan dengan tisu bersih
 Cuci tangan dari sisa obat

5) Obat semprot hidung


 Bersihkan hidung
 Posisikan tengkuk kepala sedikit ke depan
 Kocok kuat obat semprot, ujung spray dimasukkan ke dalam salah satu
lubang hidung
 Lubang hidung yang satu dan juga mulut ditutup
 Hirup udara perlahan dan semprotkan obat dengan menekan kuat botol
spray
 Ujung spray ditarik dan kepala ditekuk kedepan sampai posisi diantara
lutut

6) Obat tetes telinga


 Bagian Dalam telinga dibersihkan
 Obat tetes telinga bila perlu dihangatkan dengan menggenggam beberapa
saat
 Tarik telinga untuk melebarkan lubang telinga, kepala miring sehingga
telinga yang akan ditetesi berada di atas
 Teteskan obat, pastikan sudah masuk dan biarkan beberapa menit

c. Setelah penggunaan obat


Serelah menggunakan obat sesuai dengan aturan pakainya, perhatikan apakah timbul
gejala khusus misalnya seperti mengantuk, gatal, perih lambung, pusing, dan
sebagainya.
Setelah penggunaan obat, kembalikan obat pada tempat atau wadah yang sesuai.

3. Simpan
Cara menyimpan obat secara umum (Grasela, 2018):
a. Jauhkan dari jangkauan anak-anak 13
b. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat
c. Simpan obat ditempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau ikuti
aturan yang tertera pada kemasan
d. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu yang lama karena suhu
yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat dan jangan simpan oat
yang telah kadaluarsa.

Cara menyimpan obat berdasarkan bentuk sediaan (Grasela, 2018) :


a. Tablet dan kapsul Tablet dan kapsul disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat
sejuk, terlindung dari cahaya. Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat panas
dan atau lembab.
b. Sediaan obat cair Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin
(freezer) agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.
c. Sediaan obat krim Disimpan dalam wadah tertutup baik atau tube, di tempat sejuk.
d. Sediaan obat vagina dan ovula Sediaan obat untuk vagina dan anus disimpan di
lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.
e. Sediaan Aerosol/Spray 14 Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang mempunyai
suhu tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.

4. Buang Obat
a. Hancurkan obat dan timbun di dalam tanah untuk obat – obat padat (tablet, kapsul
dan suppositoria).
b. Untuk sediaan cair (sirup, suspense, dan emulsi), encerkan sediaan dan campur
dengan bahan yang tidak akan dimakan seperti tanah atau pasir. Buang bersama
dengan sampah lain.
c. Terlebih dahulu lepaskan etiket obat dan tutup botol kemudian dibuang ditempat, hal
ini untuk menghindari penyalahgunaan bekas wadah obat.
d. Untuk kemasan boks, dus, dan tube terlebih dahulu digunting baru dibuang (Grasela,
2018).
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Grasela, G.T.B. 2018. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Dagusibu Obat Di Desa
Ndetundora Iii Kabupaten Ende. Kupang : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Cara Penggunaan Obat. Jakarta: Dirjen Binfar Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Penggolongan Obat dan DAGUSIBU.

Anda mungkin juga menyukai