Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ayudya Putri Ramadhanti

NIM : 2008020057
Tempat PKPA : RSUI Harapan Anda Tegal

Pretest PKPA Rumah Sakit


1. Sebutkan peraturan terkait profesi kefarmasian di rumah sakit.
Jawab :
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Perubahan Penggolongan, Pembatasan, dan Kategori Obat

2. Jelaskan profesi kesehatan yang berinteraksi di rumah sakit yang akan berkoordinasi
dengan apoteker.
Jawab :
a. Dokter
Berperan penting terkait kegiatan farmasi klinik meliputi pemilihan terapi pengobatan
untuk pasien, apoteker akan mengontak dengan dokter jika terjadi hal tidak jelas yang
terkait dengan resep baik dosis, nama obat, dan sebagainya. Kemudian, pelayanan
informasi obat seperti menjawab pertanyaan dokter tentang informasi obat jika ada,
memberikan alternatif obat untuk kondisi-kondisi khusus pasien jika terdapat
duplikasi obat, ketidaktepatan peresepan, maupun tidak ketersediaan obat.
b. Perawat
Berperan penting dalam pemantauan terapi setiap pasien serta saat melakukan visite
penderita. Selain itu berperan juga dalam asuhan keperawatan kepada pasien
mengenai terapi yang diberikan.

3. Keorganisasian apa saja di dalam rumah sakit yang melibatkan apoteker karena ada
hubungannya dengan obat.
Jawab :
Di dalam rumah sakit terdapat suatu organisasi yang berperan penting dalam
kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta evaluasinya yaitu Komite
Farmasi dan Terapan (KFT).  Komite Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang
mewakili hubungan komunikasi antara para staff  medis dengan farmasi sehingga
anggotanya terdiri dari para dokter yang mewakili spesialisasi – spesiliasi yang ada di
rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit,  serta tenaga kesehatan lainnya.
Ketua komite farmasi dan terapi dipilih dari dokter yang ada jika ada ahli Farmakologi
klinik maka sebagai ketua dan sekretaris Apoteker dari IFRS.
KFT memberikan rekomendasi atau membantu memformulasi program yang
didesain untuk memenuhi kebutuhan staf profesional (dokter, perawat, apoteker, dan
praktisi pelayanan kesehatan lainnya) dalam melengkapi pengetahuan tentang obat
dan penggunaan obat. KFT meningkatkan penggunaan obat secara rasional
melalui pengembangan kebijakan dan prosedur yang relevan untuk seleksi obat,
pengadaan, penggunaan, dan melalui edukasi tentang obat bagi penderita dan staf
profesional.
Peran Apoteker dalam Komite Farmasi dan Terapan :
a. Sebagai Sekretaris
b. Menetapkan jadwal pertemuan.
c. Mengajukan / menyusun acara yang akan dibahas dalam pertemuan.
d. Menyiapkan dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan
dalam pertemuan.
e. Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan kepada Wadir
Pelayanan Medis.
f. Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh Wadir
Pelayanan Medis kepada seluruh pihak yang terkait.
g. Melaksanakan keputusan – keputusan yang sudah disepakati dalam pertemuan.

4. Sebutkan tugas kepala instlasi farmasi rumah sakit dan organisasinya kebawah meliputi
rawat inap dna rawat jalan.
Jawab :
a. Kepala Instalasi Farmasi
 Penentu kebijakan yang berkaitan dengan kefarmasian
 Motivator farmasis guna mendapatkan hasil kinerja yang baik
 Memonitor perkembangan farmasis
 Membuat plan kerja untuk menegmbangkan farmasi di Rumah Sakit untuk
menjamin kualitas pelayanan yang baik
b. Subinstalasi Rawat jalan
- Melakukan Receiving, Skrining, Labeling, Dispensi, dan Konseling kepada pasien
- Melakukan konseling dan informasi obat ke pasien rawt jalan
- Melakukan indent (pemesanan ke sub farmasi distribusi) untuk stock di IFRS (sub
rawat jalan)
- Melakukan pemantauan karyawan di IFRS rawat jalan dan delegasi tugas
- Menerima arahan dan melaporkan kepada kepala IFRS segala pelaksanaan tugas
- Melakukan keep book d IFRS rawat jalan
c. Subinstalasi Rawat Inap
- Melakukan medication molley pasien di rawat inap
- Melakukan dan memonitor ward stock
- Melakukan indent ( pemesanan ke sub farmasi distribusi) untuk stock oabat di
IFRS rawat inap dan delegasi tugas
- Melakukan pemantauan karyawan di IFRS rawat inap dan delegasi tugas
- Melaporkan kepada IFRS segala pelaksanaan tugasan
- Melakukan rekam medik di IFRS rawat inap

5. Dalam farmasi klinik silakan sebutkan contoh resep yang bisa melibatkan peran apoteker
dalam MESO
Jawab :
R/ ketorolac 30 mg
S 3 dd 1 amp iv
R/ hyosin 20 ,g/ml
S 1 dd 1 amp iv
R/ metamizole 500 mg
S 3 dd 1 tab
R/ Buscopan plus
S 3 dd 1 tab
R/ Nephrolit
S 3 dd 1 cap
R/ Cetirizin
S 1 dd 1 tab
R/ Paracetamol 500 mg
S 3 dd 1 tab
R/ Candesartan 8 mg
S 1 dd 1 tab

Pro :Ali Akbar


Usia : 50 th
Alamat : Jl. Widuri No. 7 RT 8 RW 3

Dari resep di atas, terdapat reaksi efek samping yang dialami pasien yaitu bentol-bentol
kemerahan dan gatal di area badan. Obat yang dicurigai menyebabkan efek samping
tersebut adalah ketorolac, hyoscin, metamizole, dan nephrolit. Pengobatan yang diberikan
untuk mengatasi efek samping tersebut yaitu cetirizine 10 mg yang diberikan 1 kali
sehari.

Anda mungkin juga menyukai