Disusun Oleh :
Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara pra staf
medis dengan staf farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-
spesialisasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari Farmasi Rumah Sakit, serta tenaga
kesehatan lainnya. Merujuk pada SK Dirjen Yanmed nomor YM.00.03.2.3.951.
(2) Melengkapi staf professional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan.
D. Organisasi dan Kegiatan
Susunan kepanitiaan Panitia Farmasi dan Terapi serta kegiatan yang dilakukan bagi setiap rumah sakit dapat
bervariasi sesuai dengan kondisi rumah sakit setempat:
1. Panitia Farmasi dan Terapi harus sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) Dokter, Apoteker, dan Perawat.
2. Ketua Panitia Farmasi dan Terapi dipilih dari dokter yang ada di dalam kepanitiaan dan jika rumah sakit
tersebut mempunyai ahli farmakologi klinik, maka sebagai ketua adalah ahli Farmakologi. Sekretarisnya
adalah Apoteker dari instalasi farmasi atau apoteker yang ditunjuk.
3. Panitia Farmasi dan Terapi harus mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya 2 (dua) bulan sekali dan
untuk Rumah Sakit besar, rapatnya diadakan sebulan sekali.
4. Segala sesuatu yang berhubungan dengan rapat PFT (Panitia Farmasi dan Terapi) diatur oleh sekretaris,
termasuk persiapan dari hasil-hasil rapat.
5. Membina hubungan kerja dengan panitia di dalam Rumah Sakit yang sasarannya berhubungan dengan
penggunaan obat.
E. Fungsi dan Ruang Lingkup
• Berfungsi sebagai kapasitas evaluasi, edukasi, dan penasehat bagi staf medik dan pimpinan rumah sakit semua hal
yang berkaitan dengan obat.
• Mengembangkan formularium di Rumah Sakit dan merevisinya.
• Panitia Farmasi dan Terapi harus mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak produk obat baru atau dosis obat
yang diusulkan oleh anggota staf medis.
• Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit dan yang termasuk dalam kategori khusus
• Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan-kebijakan dan peraturan-
peraturan mengenai penggunaan obat di rumah sakit sesuai peraturan yang berlaku secara local maupun nasional
• Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan mengkaji medical record dibandingkan
dengan standar diagnose dan terapi.
• Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat
• Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf medis dan perawat.
• Mengkaji penggunaan obat di rumah sakit dan meningkatkan standar optimal untuk terapi obat di rumah sakit.
• Membuat rekomendasi tentang obat yang disediakan dalam daerah perawatan penderitakebijakan baru yang perlu
disediakan.
• Berpartisipasi dalam kegiatan jaminan mutu berkaitan dengan drug managemen cycling.
• Memprakarsai atau memimpin program dan studi evaluasi penggunaan obat dan lain sebagainya.
F. Kewajiban Panitia Farmasi dan Terapi
a. Memberi rekomendasi pada Pimpinan Rumah Sakit untuk mencapai budaya
pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional.
b. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah sakit,
pedoman penggunaan antibiotika dan lain-lain
c. Melaksanakan Pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat
terhadap pihak-pihak yang terkait
d. Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan
umpan balik atas pengkajian tersebut
G. Kebijakan PFT
Panitia harus menetapkan kebijakan untuk pengendalian obat rumah sakit. Kebijakan tersebut harus dikaji secara
berkalauntuk memastikan kemutakhirannya. Beberapa kebijakan tersebut antara lain ;Pengusulan obat baru
1. Pengusulan obat baru harus menggunakan Formulir Permohonan untuk Evaluasi Status Formularium.
Formulir ini dapat diperoleh dari IFRS. Formulir yang telah diisi dapat diajukan oleh setiap anggota staf
medik.
2. Kategori Obat Obat yang telah dievaluasi dan disetujui oleh PFT akan ditempatkan pada salah satu kategori
seperti :
• Obat formularium
• Obat yang disetujui dengan syarat periode percobaan.
• Obat formularium yang dikhususkan
• Obat investigasi
• Obat yang tidak memenuhi kategori
• Blanko resep.
• Kewenangan dispensing\
H. Peran Apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi
Peran apoteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua kebijakan dan
peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di rumah sakit ditentukan
dalam panitia ini.