Anda di halaman 1dari 3

KOMBINASI DOXORUBICIN DAN EKSTRAK METANOL DAUN KENIKIR

(Cosmos caudatus) SEBAGAI AGEN KO-KEMOTERAPI

UNTUK SEL KANKER PAYUDARA T47D

Disusun Oleh :

Ayudya Putri Ramadhanti

1608010066

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019
BAB I
PEDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Saat ini,
salah satu jenis kanker yaitu kanker payudara menjadi jenis kanker yang sangat
menakutkan bagi perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut data
Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui bahwa kanker
payudara adalah jenis kanker paling umum di dunia dan merupakan jenis kanker yang
paling sering diderita perempuan dengan kasus baru sebanyak 2.088.849 (11,6 %) dan
angka kematian 626.679 (6,6 %). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013,
prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 0,5 per 1000 perempuan (Kemenkes
RI, 2015).

Kanker adalah pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi ganas. Sel-sel tersebut dapat tumbuh lebih lanjut dan menyebar ke bagian tubuh
lainnya serta menyebabkan kematian. Sedangkan kanker payudara adalah tumor ganas
yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali
sehingga dapat menyebar di antara jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian
tubuh lainnya. Pengobatan kanker pada umumnya adalah pembedahan, terapi hormon,
terapi target, radioterapi, dan kemoterapi.

Kemoterapi merupakan terapi yang paling umum digunakan untuk pasien kanker.
Hal ini dikarenakan terapi ini sangat ampuh dalam membunuh sel kanker yang sudah
menyebar. Salah satu agen kemoterapi yang banyak digunakan adalah doxorubicin.
Namun, penggunaan doxorubicin (Dox) dalam klinik dibatasi karena menyebabkan efek
samping yang meningkat seiring meningkatnya dosis. Oleh karena itu, pengurangan dosis
mampu mengurangi efek samping Dox (Wattanapitayakul et al., 2005). Salah satu
pendekatan yang kini sedang mendapatkan perhatian adalah penggunaan kombinasi
kemoterapi, dimana senyawa kemoterapi alami yang bersifat non-toksik atau lebih tidak
toksik dikombinasikan dengan agen kemoterapi untuk meningkatkan efikasinya dengan
menurunkan toksisitasnya terhadap jaringan yang normal (Jenie et al., 2007).

Salah satu agen kemoterapi alami yang dapat digunakan adalah daun kenikir atau
Cosmos caudatus. yang telah diteliti memiliki aktivitas sitotoksik. Daun kenikir memiliki
kandungan saponin, flavonoid, minyak astiri, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,
vitamin A, hidroksieugenol, dan koniferil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada,
senyawa flavonoid diketahui mampu menginduksi terjadinya apoptosis (Jenie et al.,
2007).
Apoptosis adalah kematian sel terprogram dan berperan penting dalam proses
perkembangan kanker. Mekanisme flavonoid dalam menginduksi apoptosis adalah
melalui penghambatan aktivitas DNA topoisomerase I/II, modulasi signalling pathways,
penurunan ekspresi gen Bcl-2 dan Bcl-XL, peningkatan ekspresi gen Bax dan Bak, serta
aktivasi endonuklease (Ren, et al., 2003). Kuersetin memiliki kemampuan menginduksi
apoptosis sel kanker kolon Caco-2 dan HT-29 serta sel kanker leukemia HL-60 dengan
cara menstimulasi pelepasan sitokrom c dari mitokondria (Taraphdar, 2001). Berdasarkan
hal tersebut maka ekstrak metanolik daun kenikir diduga dapat memacu apoptosis sel
kanker payudara.

Belum ada data yang menunjukkan adanya aktivitas antiapoptosis pada


penggunaan kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dan doxorubicin. Pada penelitian ini
dilakukan uji aktivitas ekstrak metanol daun kenikir sebagai agen ko-kemoterapi
Doxorubicin dengan menggunakan sel kanker payudara T47D. Penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan efek sitotoksik tunggal dari Doxorubicin dan kombinasinya
dengan ekstrak metanol daun kenikir serta mengamati apoptosis dan siklus sel kanker
payudara T47D.

II. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah untuk penelitian ini
yaitu :

1. Apakah kombinasi Doxorubicin dan ekstrak metanol daun kenikir memiliki efek
sinergis pada sel kanker payudara T47D?

2. Apakah kombinasi Doxorubicin dan ekstrak metanol daun kenikir dapat


mempercpat apoptosis pada sel kanker payudara T47D?

3. Apakah kombinasi Doxorubicin dan ekstrak metanol daun kenikir dapat


menghambat siklus sel kanker payudara T47D?

Anda mungkin juga menyukai