Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penggunaan Obat Bebas

Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Obat

2. Penggolongan Obat

3. Informasi Kemasan, Etiket dan Brosur

4. Cara Pemilihan Obat

5. Cara Penggunaan Obat

6. Efek Samping

7. Tanggal Kadaluarsa

8. Dosis

Sasaran : Seluruh masyarakat RT 05/RW 02 Desa Temberan

Waktu : 30 Menit

Hari / Tanggal : Kamis, 8 April 2021

Tempat : Puskesmas Air Hitam

Pembicara :

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
mengerti dan memahami tentang penggunaan obat bebas
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang rumah sehat, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian pengertian obat
2. Menjelaskan penggolongan obat
3. Menjelaskan informasi kemasan, etiket dan brosur
4. Menjelaskan cara pemilihan obat
5. Menjelaskan cara penggunaan obat
6. Menjelaskan efek samping obat
7. Menjelaskan tanggal kadaluarsa
8. Menjelaskan dosis
C. Materi
1. Pengertian obat
2. Penggolongan obat
3. Informasi kemasan, etiket dan brosur
4. Cara pemilihan obat
5. Cara penggunaan obat
6. Efek samping obat
7. Tanggal kadaluarsa
8. Dosis
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media Penyuluhan
1. Power point
2. Leaflet
F. Proses Kegiatan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


1. Pembukaan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam 3 Menit
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri dan
3. Menjelaskan memperhatikan
tujuan 3. Mendengarkan
dan
memperhatkikan
2. Kegiatan inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan 15 Menit
pengertian obat dan
2. Menjelaskan memperhatikan
penggolongan obat 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan dan
informasi memperhatikan
kemasan, etiket 3. Mendengarkan
dan brosur dan
4. Menjelaskan cara memperhatikan
pemilihan obat 4. Mendengarkan
5. Menjelaskan cara dan
penggunaan obat memperhatikan
6. Menjelaskan efek 5. Mendengarkan
samping obat dan
7. Menjelaskan memperhatikan
tanggal kadaluarsa 6. Mendengarkan
8. Menjelaskan dosis dan
9. Tanya jawab memperhatikan
7. Mendengarkan
dan
memperhatikan
8. Mendengarkan
dan
memperhatikan
9. Bertanya dan
menjawab
pertanyaan
3. Penutup 1. Menutup 1. Mendengarkan 7 Menit
penyuluhan dan dan
menyimpulkan memperhatikan
2. Memberikan salam 2. Menjawab salam
penutup

G. Evaluasi
1. Cara : Lisan
2. Jenis Pertanyaan : Pertanyaan terbuka
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4. Soal :
a. Menjelaskan pengertian obat
b. Menjelaskan penggolongan obat
c. Menjelaskan informasi kemasan, etiket dan brosur
d. Menjelaskan cara pemilihan obat
e. Menjelaskan cara penggunaan obat
f. Menjelaskan efek samping obat
g. Menjelaskan tanggal kadaluarsa
h. Menjelaskan dosis
MATERI PENYULUHAN PENGGUNAAN OBAT BEBAS

A. Pengertian Obat Bebas


Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi (Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992).
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hitam.
B. Penggolongan Obat
Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusinta. Penggolongan obat menurut Permenkes
No. 917/1993 adalah:
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: parasetamol, vitamin, multivitamin, dan
antasida.
Logo Obat Bebas:

2. Obat Bebas Terbatas


Obat Bebas Terbatas adalah obat yang sebernarnya termasuk obat keras tetapi
masih dapat dijual atau diberli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda
peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: CTM, Theopiline,
Tremenza, dan Lactobion. 
Logo Obat Bebas Terbatas:
3. Obat Keras dan Psikotropika
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah
dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: Asam Mefenamat.
Obat Psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh:
Diasepam, Phenobarbital
Logo Obat Keras dan Psikotropika:

4. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasalh dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
menimbulkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin
Logo Obat Narkotika:

C. Informasi Kemasan, Etiket dan Brosur


Sebelum menggunakan obat, bacalah sifat dan cara pemakaiannya pada etiket, brosur
atau kemasan obat agar penggunaanya tepat dan aman.
Pada setiap brosur atau kemasan obat selalu dicantumkan:
 Nama obat
 Komposisi
 Indikasi
 Informasi cara kerja obat
 Aturan pakai
 Peringatan (khusus obat bebas terbatas)
 Perhatian
 Nama produsen
 Nomor batch/lot
 Nomor registrasi nomor dicantumkan sebagai tanda izin edar absah yang diberikan
oleh pemerintah pada setiap kemasan obat.
 Tanggal kadaluarsa.
D. Cara Penggunaan Obat
1. Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus.
2. Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur
3. Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, hentikan
penggunaan dan tanyakan pada Apoteker dan dokter.
4. Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama.
5. Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap, tanyakan
kepada Apoteker
E. Efek samping
Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak diharapkan
yang terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal pada manusia
untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. Yang perlu diketahui tentang efek
samping adalah:
1. Baca dengan seksama kemasan atau brosur obat, efek samping yang mungkin
timbul.
2. Untuk mendapatkan informasi tentang efek samping yang lebih lengkap dan apa
yang harus dilakukan bila mengalaminya, tanyakan pada Apoteker.
3. Efek samping yang mungkin timbul antara lain rekasi alergi gatal-gatal, ruam,
mengantuk, mual dan lain-lain.
4. Penggunaan obat pada kondisi tertentu seperti ibu hamil, menyusui, lanjut usia,
gagal ginjal, dan lain-lain dapat menimbulkan efek samping yang fatal,
penggunaan obat harus di bawah pengawasan dokter Apoteker.
F. Tanggal Kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud,
mutu dan kemurniaan obat dijamin masih tetap memenuhi syarat. Tanggal kadaluarsa
biasanya ditanyakan dalam bulan dan tahun. Obat rusak merupakan obat yang
mengalami perubahan mutu, seperti:
1. Tablet
a. Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
b. Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah, retak dan
tau terdapat benda asing, jadi bubuk dan lembab
c. Kaleng atau botol rusak
2. Tablet salut
a. Pecah-pecah, terjadinya perubahan warna
b. Basah dan lengket satu dengan lainnya
c. Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
3. Kapsul
a. Perubahan warna isi kapsul
b. Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat atau sama lain
4. Cairan
a. Menjadi keruh atau timbul endapan
b. Konsistensi berubah
c. Warna atau rasa berubah
d. Botol plastik rusak atau bocor
5. Salep
a. Warna berubah
b. Pot atau tube rusak atau bocor
c. Bau berubah
G. Dosis
Dosis merupakan aturan pemakaian yang menunjukkan jumlah gram atau volume dan
frekuensi pemberian obat untuk dicatat sesuai dengan umur dan berat badan pasien.
1. Gunakan obat tepat waku sesuai aturan pemakaian.
Contoh:
a. Tiga kali sehari berarti obat diminum setiap 8 jam sekali
b. Obat diminum sebelum atau sesudah makan
c. Jika menggunakan obat-obat bebas, ikuti petunjuk pada kemasan atau
brosur/leaflet
2. Bila terlupa minum obat:
a. Minumlah dosis yang terlupa segera setelah ingat, tetapi jika hampir
mendekati dosis berikutnya, maka abaikan dosis yang terlupa dan kembali ke
jadwal selanjutnya sesuai aturan.
b. Jangan menggunakan dua dosis sekaligus atau dalam waktu yang berdekatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1983. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


2380/A/SK/VI/83 tentang Tanda Khusus Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas.
Pasal 1 ayat 2 dan 5, Pasal 3.

Departemen Kesehatan RI. Ditjen.POM. 1997. Kompendia Obat Bebas, Edisi2, Jakarta.

Depkes RI.,1992.UU RI. 23 Thaun 1992 Tentang Kesehatan. Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai