Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL DAN SAP DIARE PADA ANAK SEKOLAH

DASAR (SD)

Disusun oleh :

Deresta 181440111

Desti lara meilani 181440112

Dinda rozanita 181440113

Farah devianti 181440114

Fikrie Miliansya Ramadhon 181440115

Firda fadila 181440116

Harapan dwi putra 181440117

Husna dayanti 181440118

Iin savera 1 181440119

Ivana mardila 181440120

Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan komunitas

Dosen Pengampu

NUR EKOSAPUTRO S.KEP

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PANGKALPINANG PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa,
yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau
tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama
pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode
diare berat (Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali sehari, disertai
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar yang
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan konsistensi dari tinja
yang melembek sampai mencair.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit diare?
2. Apa saja penyebab diare?
3. Bagaimana bahaya diare?
4. Apa saja nutrisi bagi penderita diare?
5. Bagaimana cara pencegahan diare?
6. Bagaimana teknik dari cuci tangan?

C. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan terumuskannya pemberdayan dalam mengatasi atau


menangani masalah penyakit diara yang terjadi pada sekolah dasar. Dengan harapan
agara anak sekolah dasar bisa mengatahui apa itu penyakit diara, bagaimana cara
penanganannya , cara pencegahannya dan apa saja dampak terjadinya dari penyakit
diare ini, sehingga masyarkat bisa terbebas dan dapat pengetahuan dari penyakit diare.

2
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal, 15 september 2020
Pukul: 08.00-09.30 wib
2. Kegiatan ini di laksanakan di sekolah dasar negeri 3 pangkalpinang
E. Sasaran
1. Siswa-siswi kelas 1-3
2. Kepala Sekolah dan Guru SD N 3 Pangkalpinang
F. Metode
 Dalam pelaksanaan kegiatan diatas akan diadakan sosialisasi tentang bahaya dan
akibat dari Penyakit Diare

• Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalan metode kepustakaan yaitu
memberikan pemahaman kepada anak sekolah dasar dari kelas 1-3 tentang baya
dan akibat penyakitdiare tersebut

 Bahan meteri yang di paparkan pada kegiatan penyuluhan/sosialisasi


Bahan materi yang akan di paparkan pada kegiatan penyuluhan ini di ambil dari
beberapa referensi dan di format secara sederhana oleh mahasiswa yang
bersangkutan agar mudah di mengerti dan di pahami oleh Masyarakat desa Air
Item.
 Kegiatan

No Waktu/Tempat Kegiatan

1. Waktu : 08.00-09.30 WIB Penyuluhan/sosialisasi


Tempat : SD N 3 Pangkalpinang

 Penyuluhan/sosialisasiKegiatan
Penyuluhan/sosialisasi akan di laksanakan dalam forum yang melibatkan anak sd
dari kelas 1-3. Adapun materi yang akan di paparkan lampirannya ada di akhir
proposal ini, sistematika penyuluhan ini adalah materi akan diakan oleh mahasiswa
terlebih dahulu dan akan di buka sesi tanya jawab antara mahasiswa

danpesertapenyuluhan.

3
 Manfaat
Adapun manfaat dari penyuluhan/sosialisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Agar anak sd kelas 1-3 dapat merenungi bahwa pentingnya menjaga kebersihan
agar terhindar dari penyakit diare.

2. Agar kepala sekolah dan staf guru bisa menekankan kepada masyarakat untuk
pola hidub bersih dan menjaga kesehatan .
G. Evaluasi
Dengan diadakannya penyuluhan ini di sd negri 3 pangkalpinang ini diharapkan agara
nurid kelas 1-3 mengetahui bagaimana itu penyakit diare dan bagaimana cara proses
peyebabnya, cara penanganan nya serta dampak dari penyakit diare.

4
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : Diare


Sub Pokok Pembahasan : Pencegahan diare
Sasaran : Siswa dan Siswi Sd 3 Pangkal pinang
Hari/ Tanggal : Selasa, 15 september 2020
Tempat : Sd 3 Pangkal pinang
Penyuluh :-

A. Analisa Situasi
1. Pengkajian faktor presdiposisi
Penyakit diare saampai saat ini masih termasuk masalah kesehatan
terbesar dunia apalagi bagi negara-negara berkembang. Di Indonesia kematian
anak dan balita masih sangat tinggi yang disebabkan oleh diare. Diare
merupakan penyakit yang ditandai dengan buang air besar encer lebih dari 3
kali dalam sehari (Ariani, 2016). Salah satu faktor resiko terjadinya diare pada
anak adalah keracunan makanan. Keracunan makan tersebut disebabkan
karena anak mengkonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihanya.
Makanan jajanan yang biasanya disenangi oleh anak-anak sekolah. Kebiasaan
jajan ini dapat memperburuk keadaan gizi anak karena anak sering salah
dalam memilih jajanan seperti makanan dan minuman instan yang banyak
mengandung banyak pengawet. Dan juga jajanan yang berpaspasan langsung
dengan jalan umum yang takutnya akan terkontaminasi debu yang dapat
merusak kualitas dari jajanan dan berpeluang mendapat penyakit diare.
2. Pengkajian fartor pemungkin
a) Sekolah memiliki tempat untuk pemasangan poster.
b) Sekolah memiliki ruangan organisasi siswa sebagai sarana kegiatan
mahasiswa.
3. Pengkajian faktor penguat
a) Adanya dukungan yang kuat untuk membina siswa.

5
B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit pengetahuan tentang cara pencegahan diare berhubungan dengan
kurang terpapar informasi.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan pencegahan diare selama 40 menit,
diharapkan siswa siswi Sd 3 Pangkalpinang dapat memahami bagaimana cara
pencegahan diare.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pencegahan diare diharapkan siswa
siswi mampu:
a) Mengetahui apa itu diare
b) Mengetahui penyebab diare
c) Mengetahui bahaya diare
d) Dapat meyebutkan kembali nutrisi bagi penderita diare
e) Menyebutkan kembali cara pencegahan diare
f) Mempraktekan kembali teknik cuci tangan
D. Isi Materi (uraian materi penyuluhan yang dilampirkan/dilampirkan)
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Bahaya diare
4. Nutrisi bagi penderita diare
5. Cara pencegahan diare
6. Teknik cuci tangan
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Laptop dan LCD (power point)
2. Video
3. Leaflet
4. Poster

6
G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Penyuluh Sasaran Waktu


Pembukaan

- Salam - Memberi salam - Menjawab 5 menit


- Perkenala salam
n - Memperkenalkan - Memperhatikan
diri
- Tujuan - Mendengarkan

- Menjelaskan tujuan
penyuluhan

Inti:

- Menjelas
kan 15 menit
Pelaksanaan:
materi
secara - Menyampaikan
sistemati materi: - Mendengarkan
s 1. Pengertian
diare - Mendengarkan
2. Penyebab
diare - Mendengarkan
3. Bahaya
diare - Mendengarkan
4. Nutrisi
bagi
penderita
diare
- Mendengarkan
5. Cara
pencegaha
- Mendengarkan

7
n diare dan
6. Teknik memperaktekan
cuci tangan

Pemutaran vidio Memutarkan vidio akibat Menyimak 2 menit


tidak cuci tangan sebelum
makan
Evaluasi - Memberi 2 - Peserta terpilih 5 menit
Tanya jawab kesempatan menyampaikan
.peserta untuk pertanyaan
bertanya

- Menjawab
- Mendengarkan
pertanyaan peserta
jawaban

Penutup : 5 menit

Kesimpulan
- Membacakan - Mendengarkan
kesimpulan materi
- Mengucapakan - Mendengarkan
terimaksih atas
peran peserta
- Salam penutup - Menjawab
salam

H . Evaluasi
1. Peserta dapat hadir ditempat penyuluhan
2. Penyelenggara penyuluhan dilaksanakan di Sd 3 Pangkalpinnag
3. Pengorganisasian penyelenggara dilakukan sebelumnya
4. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
5. Peserta mengikuti penyuluhan sampai selesai

8
KAJIAN MATERI
A. Pengertian
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa,
yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau
tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama
pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode
diare berat (Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali sehari, disertai
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar yang
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan konsistensi dari tinja
yang melembek sampai mencair.

B. Penyebab Diare
1. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan terjadinya
diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang. Minum air tidak masak Ada beberapa hal yang
bisa menyebabkan timbulnya diare (Simatupang, 2005). Diare disebabkan oleh
masuknya kuman kedalam tubuh melalui perantara hewan, kuman yang berada
dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Berikut
adalah faktor penyebab lainnya, yaitu :
2. Efek samping obat-obatan tertentu
3. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang mengandung karbohidrat,
lemak, dan protein.
4. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
5. Makan jajanan yang tidak bersih
6. Berak disembarang tempat
7. Makan dengan tangan kotor

9
8. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh keada angka kejadian
dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare adalah
rasa takut, cemas, dan gelisah.

C. Bahaya Diare

Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki kandungan air
yang sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi buang air besar pun meningkat
secara drastis. Dalam sehari penderita bisa kehilangan lima liter cairan tubuh.
Penderita juga dapat kehilangan zat mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan
tubuh. Padahal bersama cairan tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi
tubuh senantiasa normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa mengalami
dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat
mengakibatkan kematian. Namun pada orang dewasa, kematian akibat dehidrasi
jarang ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan hilangnya
cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan mulut kering dan
rasa haus yang berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya tergantung pada
tingkat dehidrasi yang dialami penderita.

D. Penanganan Diare
Diare menyebabkan khilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus
diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai
pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti tajin, air sayur, air matang,
teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jka tidak ada oralit,
bisa menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai berikut : satu
sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok teh muntung garam, dilarutkan
dalam satu gelas air matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi minum.

10
E. Nutrisi bagi penderita Diare
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi makanan
yang lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang menyusui, ASI tetap
diberikan dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and Toast (pisang,
nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama
24 jam pertama diare yang dapat membantu meringankan diare serta memberikan
vitamin penting, mineral, dan karbohidrat yang mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak, namun mengenai
makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-kacangan,
brokoli, dan kembang kol.

11
F. Pencegahan Diare

Adapun pencegahan diare adalah :

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


b) Menutup makanan dan minuman
c) Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d) Selalu minum air yang sudah dimasak
e) Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang pada
tempatnya dan ditutup
f) Makan makanan yang sehat dan bergizi

Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus
berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

G. Teknik cuci tangan

Cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun
untuk membersihkan jari-jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran,
kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit

Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur


yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan paki
sabun baik sebelum makan ataupun sebelum memuali pekerjaan, akan menjaga
kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel
di tangan. Berikut langkah cuci tangan yang baik dan benar :

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut

12
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

13
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,


kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan memakai handuk bersih atau tisu.

H. Cara pembuatan dan takaran pemberian oralit


Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit adalah :
 1 sendok teh gula
 Seperempat (1/4) sendok teh garam
 1 gelas air putih (200 ml)

Cara membuatnya adalah dengan melarutkan bahan-bahan di atas yaitu 1


sendok teh gula dan seperempat sendok teh garam ke dalam 1 gelas air putih (200 ml).
Kemudian aduk perlahan hingga semuanya larut lalu bisa diminum.

14
Untuk memberian oralit, tentu ada takarannya sehingga tidak terlalu berlebihan
yang malah akan membahayakan. Dan juga jangan terlalu sedikit sehingga diharapkan
dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut aturannya :
 Untuk anak di bawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas oralit. Selanjutnya
0,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di bawah 5 tahun (balita), 2 jam pertama diberikan 3 gelas oralit.
Selanjutnya 1 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit. Selanjutnya 1,5
gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama diberikan 12 gelas oralit.
Selanjutnya 2 gelas setiap kali selesai berak/mencret.
Itulah cara pemberian oralit untuk menghindari dari dehidrasi akibat diare.

15
Daftar Pustaka

1. Budi Santosa, Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006, Prima Medika.


2. Doengoes, M.E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
3. Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River.

16

Anda mungkin juga menyukai