Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG
Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemprov KepulauanBangka Belitung
Jalan TelagaBiru I Desa Padang BaruKecamtanPangkalanBaruKabupaten Bangka Tengah
Telepon&Fax : (0717) 422014, Email : Poltekkespapinka@gmail.com

UJIAN AKHIR SEMESTER PRODI KEPERAWATAN PANGKALPINANG


TINGKAT II (DUA) SEMESTER IV (EMPAT)
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

MATA KULIAH : Keperawatan Jiwa


TINGKAT/SEMESTER : II (Dua) /IV
HARI/TANGGAL : Senin, 13 April 2020
WAKTU : 20.00 – 21.30 WIB
PENGAJAR : Ns. Suherman, S.Kep, M.Kep

1. Seorang perempuan Usia 35 Tahun Dibawa ke dr Psikiatri oleh Ibunya karena sering
berteriak dan memukul dirinya sendiri,memecahkan barang-barang yg ada di
dekatnya.sekitar 5 bulan yang lalu klien diceraikan oleh suaminya.selama berkeluarga
dengan mantan suaminya klien sering mengalami siksaan dan pukulan oleh suaminya.saat
dilakukan pengkajian klien tampak berantakan,mata melotot,pandangan tajam,bicara kasar
dan tangan selalu mengepal.tampak tegang saat berbicara.
Apakah yang menjadi Masalah utama pada pasien diatas ?
a. Resiko Bunuh Diri
b. Resiko mencedrai diri sendiri
c. Isolasi sosial
d. Perilaku kekerasan
e. Harga diri rendah
2. Nona A Usia 20 Tahun datang ke Ruanan Unit Gawat Darurat Dia terlihat sangat
pucat,menangis histeris saat melihat jasad Orang Tuanya yang telah meninggal dunia karena
terlindas mobil truk.dia berteriak-teriak histeris mengatakan ;Tidak,tidak,saya tidak percaya
hal ini terjadi..!
Apakah tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada Nona A diatas ?
a) Memberi dukungan secara non verbal
b) Memberi kesempatan kepada klien untuk menangis
c) Mengidentifikasi Tingkat depresi
d) Membantu klien dan keluarga untuk bisa mengerti penyebab kematian
e) Memotivasi klien untuk membicarakan perasaan marahnya
3. Seorang Anak Usia 15 Tahun sedang di rawat di RSUP sejak satu minggu yang lalu,dari sudut
Ruangan klien berteriak-teriak sambil menutup wajahnya mengatakan kepada semua
orang ;Hai...awas jangan dekat-dekat ada bayangan yang akan masuk ketubuh Mu awas
jangan duduk disana..!
Bagaimanakah Strategi yang akan kita lakukan untuk pasien diatas
a. “Coba Ade ceritakan seperti apa bayangan itu ?
b. “Ade kalau bayangan itu datang ucapkan dalam hati kalau itu tidak nyata “
c. ”Ade,,Jangan lupa obatnya diminum yaa?
d. ”Baiklah terimaksih de sudah mau melihat bayangan itu”
e. ”Nantikalau bayangan itu ada kasih tahu saya ya ?
4. Seorang gadis usia 20 tahun di bawa ke polo psikiatri dia tampak menutup kedua
matanya,bibir nya komat kamit,dan tampak ketakutan serta sering mondar mandir.menurut
ibu yg mengantarnya bahwa klien sebelumnya sering menyendiri dibawah pohon besar
Apakah priotas rencana keperawatan pada klien diatas?
a. Ajarkan klien untuk berlatih berkenalan
b. Berikan obat kepada klien
c. Buat jadwal sehari-hari klien
d. Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok
e. Ajarkan klien cara menghardik halusinasi
5. Seorang laki-laki usia 30 tahun di bawa ke unit psikiatri karena menangis terus menerus dan
tidak mau keluar kamar,klien mengatakan dirinya jelek,miskin,tidak menarik dan tidak
berguna.satu tahun yang lalu terkena longsor yg merenggut nyawa ibunya.setelah itu klien
di PHK dari tempat bekerja kemudian mencari kerja lagi tetapi selalu di tolak.satu bulan yg
lalu pacar yang dicintainya tiba-tiba menikah dengan juragan jengkol dikampungnya.
Faktor presipitasi manakah yang paling berpengaruh kepada klien diatas?
a. Ibunya meninggal dunia
b. Di PHK dari tempat kerjanya
c. Rumahnya terkena longsor
d. Selalu di tolak dalam mencari kerja
e. Pacarnya menikah lagi dengan juragan
6. Nona A umur 23 Tahun merasa melihat sosok ayahnya yang sudah meninggal 2 tahun yang
lalu kadang dia bicara sendiri dan senyum sendiri.klien mengatakan lebih senang berdiam
diri di kamar menunggu ayahnya datang
Masalah apakah yang sedang dialami oleh pasien diatas ?
a. Halusinasi pendengaran
b. Halusinasi penglihatan
c. Ilusi penglihatan
d. Harga diri rendah
e. Ilusi pendengaran
7. Seorang laki-laki usia 60 Tahun dibawa ke RSJ karena suka mundar mandir di dalam rumah
pada malam hari,kadang BAK dan BAB disembarang tempat,klien sering merasa tidak
diperhatikan makan padahal barusan sudah makan,klien slalu menanyakan anak
kesayangannya padahal ada di dekat nya.
Apakah prioritas tindakan yang dilakukan oleh perawat ?
a. Mengontrol tanda-tanda vital
b. Menyediakan vispot di kamar klien
c. Mengenalkan nama saat bertemu klien
d. Memberi makan sesuai kesukaan klien
e. Mengatur lingkungan yang aman bagi klien
8. Tn. H merupakan pasien RSJ, saat anamnesa ia mengatakan sering mendengar suara tanpa
ada wujudnya, suara tersebut menyuruhnya untuk membunuh ibunya. Saat suara tersebut
muncul ia selalu berteriak keras dan bernada mengancam pada orang yang ingin
menolongnya dan ia tidak mau ditemani siapa pun termasuk dokter & perawat ruangan
Tujuan tindakan keperawatan untuk pasien halusinasi yang dapat diimplementasikan pada
pasien tersebut adalah ?
a. Bisa mengenali dan mengontrol halusinasinya
b. Mampu berorientasi pada realita
c. Dapat menyalurkan energi marahnya
d. Berinteraksi dengan perawat ruangan
e. Bercakap-cakap dengan pasien lainnya
9. An. R 13 Thn. kehilangan orang tuanya yang meninggal pada bencana longsor. Ia tinggal
dipanti dan ditemukan oleh pamannya, kemudian ikut pamannya tersebut. Setahun
kemudian, ia ditemukan di kolong jembatan dan sudah ketiga kali kabur dari rumah, sebab
diperlakukan kasar oleh pamannya dan disuruh bekerja hingga malam, sehingga kelelahan
dan sering tertidur dikelas. ia tidak tahu harus pergi kemana dan menyesal tidak mati saja
bersama orang tuanya.
Sebagai seorang perawat, apa hasil yang diharapkan pada masalah anak depresi dengan
resiko bunuh diri tersebut ?
A. Anjurkan mengikuti kegiatan kemasyarakatan yang ada dilingkungannya
B. Menceritakan penderitaannya secara terbuka dan menggunakan pemecahan masalah
yang konstruktif
C. Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukannya
D. Mampu berpartisipasi dalam menentukkan perawatan diri secara maksimal
E. Mempertemukan kembali dengan pamannya
10. Saat pengkajian didapatkan data obyektif muka pasien tampak merah dan tegang,
pandangan tajam, klien juga kotor, sering mondar mandir di ruangan, jika ada perawat yang
mengajak berbicara klien mengancam secara verbal. Jika ada yang menghina dan melihat
bayangan tinggi besar maka ia akan menghindar
Berdasarkan data tersebut, perawat dapat menyimpulkan klien tersebut mempunyai
masalah keperawatan jiwa ?
a. Resiko Perilaku Kekerasan
b. Harga Diri Rendah
c. Defisit Perawatan Diri
d. Isolasi Sosial
e. Halusinasi
11. Tn. M merupakan pasien gangguan jiwa di ruang perawatan psikiatrik, perawat akan melatih
pasien untuk tutup telinga dan memejamkan mata serta mengatakan, “ Saya tidak mau
dengar ! kamu suara palsu ! pergi ! pergi ! “
Berdasarkan data diatas salah satu cara mengontrol halusinasi dengan cara yaitu
a. Menghardik halusinasi
b. Berbincang dengan orang lain
c. Melakukan aktivitas yang terarah
d. Bercakap-cakap dengan perawat
e. Mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok
12. Seorang laki_laki berusia 43 tahun, dirawat di ruang gaduh gelisah dengan keluhan sering
marah-marah dan merusak barang. Hasil pengkajian pasien berada pada rentang respon
maladaftip (agresif), emosi labil, tatapan mata tajam dan sering mondar-mandir, di tangan
pasien terdapat luka bekas sayatan. Apakah diagnosis keperawatan yang paling tepat pada
pasien di atas?
a. Resiko mencederai diri sendiri
b. Resiko merusak lingkungan dan orang lain
c. Perilaku Kekerasan
d. Resiko perilaku kekerasan
e. Resiko Bunuh Diri
13. Pasien laki-laki berusia 20 tahun di rawat di rumah sakit jiwa karena pasien mengamuk di
rumah, setelah bertengkar dengan ayahnya. Hasil pengkajian didapatkan data muka tampak
merah, pandangan mata tajam dan tampak masih bersikap bermusuhan. Perawat telah
melakukan strategi tindakan perawatan (SP 1, 2 & 3 ). Apa tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan oleh perawat ?
a. Melatih pasien mengontrol marah dengan memukul bantal
b. Melatih pasien mengontrol marah dengan meminum obat
c. Melatih pasien mengontrol marah dengan spiritual
d. Melatih pasien mengontrol marah dengan melakukan aktifitas
e. Melatih pasien mengontrol marah dengan latihan nafas dalam
14. Pasien laki-laki berusia 42 tahun di rawat di rumah sakit jiwa karena pasien mengamuk di
rumah, setelah bertengkar dengan mantan istrinya. Hasil pengkajian didapatkan data muka
tampak merah, tangan mengepal, pasien mengatakan bahwa dia kesal dan ingin memukul
mantan istrinya. Perawat telah melakukan strategi tindakan perawatan 1 (SP1) yaitu
mengidentifikasikan penyebab marah, tanda dan gejala marah serta kerugian marah yang
dilakukan oleh pasien. Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat ?
A. Melatih pasien mengontrol marah dengan memukul bantal
B. Melatih pasien mengontrol marah dengan meminum obat
C. Melatih pasien mengontrol marah dengan spiritual
D. Melatih pasien mengontrol marah dengan melakukan aktifitas
E. Melatih pasien mengontrol marah dengan latihan nafas dalam
15. Seorang perempuan berusia 20 tahun di bawa ke IGD Rumah Sakit Jiwa. Keluarga pasien
mengatakan sudah 2 hari pasien sering diam sendiri di kamar, marah-marah, merusak
barang-barang yang ada didekatnya dan sempat mencoba untuk bunuh diri. Manakah
tindakan pertama yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara memukul bantal
b. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara menarik napas dalam
c. Mengidentifikasi penyebab marah
d. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara spiritual
e. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara minum obat
16. Seorang perempuan berusia 20 tahun di bawa ke IGD Rumah Sakit Jiwa. Keluarga pasien
mengatakan sudah 4 hari pasien sering diam sendiri di kamar, tidak mau makan, diam
dengan tatapan mata yang kosong dan mengatakan malu karena tidak bisa menjadi wanita
yang sempurna. Manakah tindakan pertama yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki
b. Pilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
c. Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakuka
d. Memasukan kemampuan yang dimiliki ke dalam kegiatan
e. Melatih pasien meminum obat
17. Seorang perempuan berusia 20 tahun di bawa ke IGD Rumah Sakit Jiwa. Keluarga pasien
mengatakan sudah 4 hari pasien sering diam sendiri di kamar, tidak mau makan dan tidak
mau mandi. Pada saat pengkajian badan pasien lengket, kotor, mulut mau dan rambut acak-
acakan. Manakah tindakan pertama yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Jelaskan pada pasien tentang penting nya berdandan
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
c. Identifikasi kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK
d. Latih cara berdandan
e. Jelaskan cara dan alat makan yang benar
18. Seorang perempuan berusia 20 tahun di bawa ke IGD Rumah Sakit Jiwa. Keluarga pasien
mengatakan sudah 4 hari pasien sering diam sendiri di kamar, tidak mau makan dan tidak
mau mandi. Pada saat pengkajian badan pasien lengket, kotor, mulut mau dan rambut acak-
acakan. Perawat telah melakukan strategi tindakan perawatan 1 (SP1) yaitu mengidentifikasi
kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK. Apa tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan oleh perawat ?
a. Jelaskan pada pasien tentang penting nya berdandan
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
c. Identifikasi kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK
d. Latih cara berdandan
e. Jelaskan cara dan alat makan yang benar
19. Seorang laki laki berusia 37 tahun, dirawat diruang Rajawali RSJ Bandung, pernyataan klien
pernah mengalami kegagalan diusia 20 tahun saat masuk akademi kepolisian, sejak saat itu
klien kurang bersemangat, hasil observasi klien berpakaian rapih, selalu menggunakan
separu seragam polisi, sering mondar mandir dan member hormat pada sekitarnya, saat
dikaji klien mendominasi pembicaraan dan ia mengatakan bahwa dirinya seorang jendral
yang dikatakan berulang – ulang dan klien mudah tersinggung, afek labil. Apakah tujuan
utama tindakan keperawatan pada klien tersebut?
a. Pasien dapat berorientasi pada realitas secara bertahap
b. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
c. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain
d. Pasien mampu berinteraksi dengan lingkungan
e. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
20. Seorang laki laki berusia 37 tahun, dirawat diruang Rajawali RSJ Bandung, pernyataan klien
pernah mengalami kegagalan diusia 20 tahun saat masuk akademi kepolisian, sejak saat itu
klien kurang bersemangat, hasil observasi klien berpakaian rapih, selalu menggunakan
separu seragam polisi, sering mondar mandir dan member hormat pada sekitarnya, saat
dikaji klien mendominasi pembicaraan dan ia mengatakan bahwa dirinya seorang jendral
yang dikatakan berulang – ulang dan klien mudah tersinggung, afek labil. Tindakan
keperawatan manakah yang paling tepat pada klien tersebut?
a. Tidak mendukung atau membantah wahamnya
b. Meyakinkan klien berada dalam keadaan aman
c. Membantu melakukan kemampuan yang dimiliki
d. Mendiskusikan tentang obat yang diminum
e. Melatih minum obat dengan benar
21. Seorang perempuan berusia 33 tahun, dirawat di ruang Rajawali RSJ Bandung, hasil
pengamatan klien sudah mulai tenang dan sudah mampu memenuhi kebutuhan sehari hari
secara mandiri, pada saat dikaji klien tampak kooperatif dan menjawab dengan jelas, isi
pembicaraan sesuai dengan kenyataan afek sesuai stimulus. Apakah tindakan keperawatan
selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Meningkatkan aktivitas yang dapat memenuhi fisik klien dan emosional
b. Membantu melakukan kemampuan yang dimiliki
c. Mendiskusi tentang obat yang diminum
d. Melatih minum obat yang benar
e. Mendiskusikan tentang hobi klien
22. Seorang wanita usia 17 tahun, dirawat diruang Nuri RSJ Bandung, hasil pengamatan klien
sudah tampak tenang dan mampu melakukan kebutuhan sehari hari secara mandiri, saat
dikaji untuk kebutuhan persiapan pulang klien tersenyum dan mengatakan ingin pulang,
karena rindu dengan keluarga dan teman temannya. Tindakan keperawatan apakah yang
paling tepat pada klien tersebut?
a. Melatih klien menghardik halusinasi
b. Melatih klien bercakap cakap saat halusinasi muncul
c. Membantu klien melaksanakan aktivitas terjadwal
d. Mengikutsertakan terapi aktivitas kelompok
e. Mendiskusikan tentang obat obatan yang harus diminum

23. Tn. B berusia 40 tahun dirawat di unit rawat inap psikiatri. Tn. B mengatakan sering
mendengar suara-suara yang ingin membunuh dirinya, dan suara itu sangat menakutkan
sehingga pasien kesal ingin melempar barang agar suara itu hilang. Tn. B tampak sering
bicara sendiri.Apakah masalah utama pada pasien tersebut?
A. Defisit Perawatan Diri
B. Isolasi sosial
C. Harga diri rendah
D. Perilaku kekerasan
E. Halusinasi pendengaran
24. An. P laki-laki berusia 15 tahun telah diamputasi kaki kiri 2 hari yang lalu akibat kecelakaan
lalu lintas. Hasil observasi didapatkan tampak murung, menangis dan cenderung menyendiri.
An. P mengatakan rasanya ingin mati saja dan tidak berharga lagi. Apakah tindakan
keperawatan utama pada pasien di atas?
A. Melindungi pasien
B. Menggali perasaan pasien
C. Mengatasi rasa cemas pasien
D. Meningkatkan harga diri pasien
E. Menguatkan mekanisme koping pasien
25. Tuan G, berusia 40 tahun, laki-laki, dirawat di rumah sakit jiwa karena di rumah marah-
marah dan mengamuk. Saat ini pasien sudah perawatan hari ke delapan dan keluarga sudah
tahu cara merawat pasien. Keluarga pasien mengatakan bahwa keluarga sudah mampu
memotivasi pasien untuk mengontrol perilaku kekerasannya. Apakah indikator keberhasilan
asuhan keperawatan yang dilakukan keluarga pada kasus diatas?
A. Keluarga mampu menangani masalah marah
B. Keluarga mampu menangani masalah cemas
C. Keluarga mampu menangani masalah riwayat amuk
D. Keluarga mampu menangani masalah perilaku kekerasan
E. Keluarga mampu menangani masalah koping tidak efektif
26. Seorang pasien schizophreniadibawa ke RSJ karena 1 bulan yang lalu bicara tidak
nyambung, sering bicara dan tertawa sendiri, serta tidak mau merawat diri. Saat dikaji klien
lebih sering diam, kontak mata terbatas dan sedikit bicara. Berdasarkan kasus di atas
diagnosa keperawatan prioritas yang dapat dikelola adalah
A. Halusinasi
B. Kurang perawatan diri
C. Isolasi sosial
D. Harga Diri Rendah
E. Risiko perilaku kekerasan
27. Seorang perawat melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien schizophrenia. Pada saat
memasuki fase kerja klien kemudiantertawa sendiri, tidak menjawab pertanyaan perawat
dan pandangan mata berfokus pada jendela yang ada di sebelah kanan pasien. Setelah
kejadian tersebut, apakah yang perlu dilakukan oleh perawat tersebut ?
A. Memutuskan kontrak komunikasi terapeutik sepihak
B. Melakukan validasi terhadap respon pasien
C. Mengganti topik pembicaraan pada klien
D. Melakukan teknik komunikasi terapeutik : silence
E. Meminta klien untuk lebih fokus mendengarkan perawat
28. Seorang perawat melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien schizophrenia. Perawat
tersebut mengajarkan cara mengatasi halusinasi kepada klien. Saat ditanya, pasien dapat
menyebutkan ke-4 cara mengatasi halusinasi tetapi tidak dapat mendemonstrasikan
caranya. Pasien juga menyatakan belum pernah mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktivitas
Kelompok) tentang halusinasi. Apakah kemungkinan penyebab pasien tidak dapat
mendemonstrasikan cara mengatasi halusinasi yang diajarkan oleh perawat ?
A. Perawat tidak pernah mendemonstrasikan cara mengatasi halusinasi
yang diajarkan
B. Perawat tidak menggunakan teknik komunikasi yang tepat
C. Perawat belum pernah mengikutsertakan pasien dalam kegiatan TAK
D. Pasien belum percaya kepada perawat
E. Pasien memutuskan komunikasi sepihak
29. Seorang pasien dengan diagnosa keperawatan isolasi sosial mendapatkan intervensi SP 1
(Strategi Pelaksanaan) oleh seorang perawat. Pada fase terminasi pasien dapat mengulangi
keuntungan dan kerugian bersosialisasi, dan dapat mempraktikkan cara berkenalan dengan
perawat tersebut. Kontak mata klien masih kurang, bicara pelan, pasien dapat mengikuti
kegiatan bersama pasien lain. Tindak lanjut yang dapat diberikan pada pasien ini adalah…
A. Pasien latihan berkenalan dengan perawat
B. Pasien mencoba berkenalan dengan pasien lain
C. Pasien menghafalkan keuntungan dan kerugian bersosialisasi
D. Pasien menceritakan cara berkenalan pada pasien lain
E. Pasien mengikuti TAK sosialisasi
30. Seorang laki-laki 30 tahun diantar orangtuanya datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan
keluhan selama di rumah klien ngamuk, memukul tetangganya dan bicara sendiri. Kejadian
ini sudah terjadi selama 1 minggu yang lalu. Pada saat dikaji pasien mengatakan,”saya masih
sangat kesal dengan tetangga saya, karena dia selalu mengejek saya sebagai pengangguran
dan hanya beban keluarga saja”. Pada saat komunikasi tatapan mata terlihat tajam, intonasi
bicara tinggi dan ekspresi wajah terlihat tegang. Pasien tampak kotor, dan berusaha
menghindari kontak dengan perawat. Apakah diagnosis keperawatan utama pada pasien
tersebut ?
a. Isolasi Sosial
b. Harga diri rendah
c. Perilaku Kekerasan
d. Kurang Perawatan Diri
e. Hallusinasi
31. Seorang pasien, laki-laki berumur 25 tahun dirawat di bangsal rumah sakit jiwa, pasien
adalah pindahan dari Instalasi Gawat Darurat satu hari yang lalu. Pada saat interaksi
pertama antara pasien dan perawat, pasien mengatakan saat ini masih marah dengan
kakaknya, tatapan mata terlihat tajam, intonasi bicara tinggi dan bicara ekspresi muka
terlihat tegang. Pakaian pasien tidak rapi. Apakah kalimat yang tepat untuk ditanyakan
kepada pasien tersebut ?
a. Apakah sudah dicoba teknik tarik nafas dalam ?
b. Apa yang dirasakan pasien pada saat marah?
c. Apakah yang dirasakan pasien pada saat memukul bantal?
d. Apakah yang dirasakan pasien pada saat pukul kasur?
e. Apakah bapak bisa menolak dengan baik ?
32. Seorang pasien, laki-laki berumur 25 tahun dirawat di bangsal rumah sakit jiwa, pasien
adalah pindahan dari Instalasi Gawat Darurat dua hari yang lalu. Pada saat interaksi , pasien
mengatakan sampai saat ini saya masih marah dengan kakak saya, padahal saya sudah
mencoba untuk tarik nafas dalam. Tatapan mata pasien masih terlihat tajam ,dan ekspresi
muka terlihat tegang . Apakah kalimat yang tepat untuk ditanyakan kepada pasien tersebut ?
a. Apakah bapak sudah mencoba teknik tarik nafas dalam ?
b. Apa yang dirasakan pasien pada saat marah?
c. Apakah bapak sudah mencoba dengan teknik memukul bantal dan kasur?
d. Apakah bapak sudah mencoba dengan teknik bedo,a pada Tuhan YME ?
e. Apakah bapak bisa menolak dengan baik ?
33. Seorang pasien, perempuan berumur 25 tahun dirawat di bangsal rumah sakit jiwa, pasien
adalah pindahan dari Instalasi Gawat Darurat 1 minggu yang lalu. Pada saat interaksi ,
pasien mengatakan saat ini rasa marah saya sudah berkurang dengan kakak saya, walaupun
rasa kesa masih ada, dan pasien mengatakan bahwa beliau sudah mencoba untuk dapat
mengungkapkan dengan baik. Tatapan mata pasien masih terlihat tajam ,dan ekspresi muka
terlihat tegang. Apakah kalimat yang tepat untuk ditanyakan kepada pasien tersebut ?
a. Apakah bapak sudah mencoba teknik tarik nafas dalam ?
b. Apa yang dirasakan pasien pada saat marah?
c. Apakah bapak sudah mencoba dengan teknik memukul bantal dan kasur?
d. Apakah bapak sudah mencoba dengan teknik bedo,a pada Tuhan YME ?
e. Apakah bapak bisa menolak dengan baik ?
34. Seorang wanita berusia 29 tahun dirawat dirumah sakit jiwa, saat di kaji klien mengatakan
sering mendengar suara-suara yang gaduh, klien juga terlihat sering marah-marah tanpa
sebab dan menyedengkan telinga ke arah tertentu, apakah kemungkinan masalah yang
dialami klien? Apakah kemungkinan masalah yang dialami klien?
A. Gangguan waham
B. Gangguan harga diri rendah
C. Gangguan waham
D. Gangguan defisit perawatan diri
E. Gangguan halusinasi
35. Seorang wanita berusia 29 tahun dirawat dirumah sakit jiwa, saat di kaji klien mengatakan
sering mendengar suara-suara yang gaduh, klien juga terlihat sering marah-marah tanpa
sebab dan menyedengkan telinga ke arah tertentu, apakah kemungkinan masalah yang
dialami klien? Apa tindakan keperawatan perawat untuk masalah klien tersebut?
A. Berbicara dalam konteks realitas
B. Latih klien mengontrol halusinasi
C. Tidak mendukung dan membantah pasien
D. Diskusikan kemampuan realistis yang dimiliki
E. Anjurkan melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang dimilikinya
36. Seorang pria 30 tahun dirawat dirumah sakit jiwa. Pasien tersebut mengalami halusinasi
penglihatan, perawat yang melakukan pengkajian kepadanya menanyakan: Kapan bayang-
bayang itu muncul? Jika mungkin jam berapa? Apakah tujuan implementasi yang bisa
dirumuskan dari hasil pertanyaan perawat tersebut?
A. Menentukan intervensi khusus pada waktu terjadinya halusinasi.
B. Menghindari situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi.
C. Merencanakan tindakan untuk mencegah terjadinya halusinasi.
D. Mengobservasi perilaku pasien saat halusinasi muncul.
E. Mengetahui perasaan pasien ketika mengalami halusinasi
37. Saat anda melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan halusinasi, anda
menanyakan : “Apa yang Bpk/Ibu rasakan jika suara-suara itu muncul ? Jika suara-suara itu
datang, apa yang Bpk/Ibu lakukan?” Apakah tujuan implementasi yang bisa dirumuskan dari
hasil pertanyaan perawat tersebut?
A. Menentukan intervensi khusus pada waktu terjadinya halusinasi.
B. Menghindari situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi.
C. Merencanakan tindakan untuk mencegah terjadinya halusinasi.
D. Mengkaji Respons Pasien terhadap Halusinasi
E. Mengetahui perasaan pasien ketika mengalami halusinasi.
38. Seorang laki-laki berusia 36 tahun, berjalan mondar-mandir di lorong salah satu ruang
perawatan rumah sakit jiwa sambil mengepalkan tangan dan wajahnya tampak memerah, Ia
berteriak dan sumpah serapah.Apakah fase siklus agresi yang ditunjukan pasien tersebut?
A. Kemarahan.
B. Pemicu.
C. Eskalasi.
D. Krisis.
E. Agresif.
39. Seorang pria 29 tahun di rawat di Rumah Sakit Jiwa karena memiliki kecenderungan
bertindak agresif, merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Dimana hal tersebut
termasuk kedaruratan Psikiatri karena klien berada dalam keadaan stress yang tinggi dan
menggunakan koping yang maladaptif. Apakah masalah yang dialami klien?
A. Isolasi Diri
B. Halusinasi
C. Resiko Perilaku Kekerasan
D. Defisit Perawatan Diri
E. Resiko Bunuh Diri
b.
40. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diRSJ 2 hari yang lalu, saat dikaji pasien
mengatakan mendengar suara ibunya memanggil-manggil namanya dan mengajak pergi.
Pasien terlihat menyendiri dan tidak mau berhubungan dengan orang lain. Menurut
keluarganya pasien mengalami gejala tersebut sudah 1 tahun yang lalu semenjak ibunya
meninggal dunia. Apakah masalah keperawatan utama ?
a. Isolasi sosial
b. Prilaku kekerasan
c. Harga diri rendah
d. Halusinasi dengar
e. Kurang perawatan diri
41. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ 5 hari yang lalu, hasil pengkajian didapatkan
: pasien tampak mondar-mandir diruangan, expresi wajah tegang, mudah tersinggung,
tangan sering mengepal, tatap mata tajam, pasien tidak kooperatif, bicara keras dan cepat,
saat ditanya ada suara hati yang menghina membuatnya marah. Penampilan pasien kotor
dan tidak mau bergaul dengan orang lain. Apakah pasien tampak mondar-mandir diruangan,
expresi wajah tegang dalam pengkajian?
a. Afek
b. Penampilan
c. Pembicaraan
d. Aktivitas motorik
e. Interaksi selama wawancara
42. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ 5 hari yang lalu, hasil pengkajian didapatkan
: pasien tampak mondar-mandir diruangan, expresi wajah tegang, mudah tersinggung,
tangan sering mengepal, tatap mata tajam, pasien tidak kooperatif, bicara keras dan cepat,
saat ditanya ada suara hati yang menghina membuatnya marah. Penampilan pasien kotor
dan tidak mau bergaul dengan orang lain. Apakah pasien mudah tersinggung
didokumentasikan dalam pengkajian?
a. Afek
b. Penampilan
c. Pembicaraan
d. Aktivitas motorik
e. Interaksi selama wawancara
43. Seorang Laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RSJ seminggu yang lalu, hasil pengkajian
didapatkan data 3 bulan yang lalu usahanya bangkrut dan istri minta cerai, pasien
mengatakan sudah tidak berguna, sudah putus asa karena tidak dapat menafkahi keluarga,
pasien terlihat murung, sedih, tidak mau bicara, sering menyendiri dan kontak mata kurang
serta penampilannya kotor. Apakah SP2?
a. Melatih kemampuan kedua pasien
b. Melatih kemampuan ketiga pasien
c. Melatih kemampuan keempat pasien
d. Melatih kemampuan pertama pasien
e. Mengidentifikasi kemampuan pasien yang positif
44. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat diRSJ 5 hari yang lalu, hasil pengkajian
didapatkan : pasien tampak mondar-mandir diruangan, expresi wajah tegang, mudah
tersinggung, tangan sering mengepal, tatap mata tajam, pasien tidak kooperatif, bicara keras
dan cepat, saat ditanya ada suara hati yang menghina membuatnya marah. Penampilan
pasien kotor dan tidak mau bergaul dengan orang lain. Apakah fase untuk melakukan
kontrak pertemuan selanjutnya dengan pasien?
a. Fase kerja
b. Fase orientasi
c. Fase terminasi
d. Fase pra interaksi
e. Fase post interaksi
45. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat diRSJ 5 hari yang lalu, hasil pengkajian
didapatkan : pasien tampak mondar-mandir diruangan, expresi wajah tegang, mudah
tersinggung, tangan sering mengepal, tatap mata tajam, pasien tidak kooperatif, bicara keras
dan cepat, saat ditanya ada suara hati yang menghina membuatnya marah. Penampilan
pasien kotor dan tidak mau bergaul dengan orang lain. Apakah fase membina trust dan
kontrak dengan pasien?
a. Fase kerja
b. Fase orientasi
c. Fase terminasi
d. Fase pra interaksi
e. Fase post interaksi
46. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ 5 hari yang lalu, hasil pengkajian didapatkan
: pasien tampak mondar-mandir diruangan, expresi wajah tegang, mudah tersinggung,
tangan sering mengepal, tatap mata tajam, pasien tidak kooperatif, bicara keras dan cepat,
saat ditanya ada suara hati yang menghina membuatnya marah. Penampilan pasien kotor
dan tidak mau bergaul dengan orang lain. Apakah fase untuk mengevaluasi pasien?
a. Fase kerja
b. Fase orientasi
c. Fase terminasi
d. Fase pra interaksi
e. Fase post interaksi
47. Asuhan keperawatan jiwa pada saat implementasi menggunakan komunikasi terapeutik
Apakah fasenya?
a. Fase kerja
b. Fase orientasi
c. Fase terminasi
d. Fase pra interaksi
e. Fase post interaksi
48. Diagnosa keperawatan jiwa adalah diagnosa tunggal. Apakah artinya?
a. Diagnosa utama
b. Diagnosa prioritas
c. Diagnosa untuk satu pasien
d. Diagnosa yang terdiri dari problem saja
e. Diagnosa yang terdiri dari problem etiologi symtom
49. Data yang harus ada dalam merumuskan diagnosa keperawatan. Apakah termasuk data ?
a. Data minor
b. Data mayor
c. Data primer
d. Data tersier
e. Data sekunder
50. Masalah keperawatan yang sudah terjadi dan ada data pendukungnya. Apakah termasuk
diagnosa ?
a. Diagnosa Resiko
b. Diagnosa Aktual
c. Diagnosa Banding
d. Diagnosa Potensial
e. Diagnosa Keperawatan
51. Perawat A sedang mengkaji seorang klien wanita (27 tahun) di diagnosa medis skizofrenia
akut. Perawat A bertanya mengenai apa makna suatu kejadian bagi klien tersebut,
bagaimana pengaruh kejadian terhadap masa depan serta apakah klien memandang
kejadian tersebut secara realistik. Data apakah yang tengah di identifikasi oleh perawat A
tersebut?
a. Sistem dukungan dan koping
b. Persepsi terhadap kejadian
c. Mekanisme koping
d. Factor pencetus
e. Perilaku Seorang laki-laki
52. Tn. S (41 th) mempunyai tiga orang anak, telah 6 tahun bercerai dengan istrinya. Ketiga
orang anaknya sejak bercerai di asuh oleh orang tua Tn. S. Tiga bulan yang lalu Tn. S. di PHK
oleh perusahaan di mana ia bekerja, sejak itu klien sering melamun dan mengurung diri.
Klien dibawa ke RS Jiwa dengan alasan marah dan melempar kaca rumah dengan gelas.
Riwayat keluarga bahwa ayah klien menderita gangguan jiwa juga dan sekarang sudah
meninggal. Saat dikaji klien tampak tegang dan mata melotot. Apakah faktor predisposisi
gangguan jiwa pada Tn S?
a. Di PHK
b. Mengurung diri
c. Riwayat keluarga gangguan jiwa
d. Melempar kaca rumah dengan gelas
e. Ketiga anaknya di asuh orang tuanyaSeorang laki-laki
53. Seorang laki-laki Tn. S (41 th) mempunyai tiga orang anak, telah 6 tahun bercerai dengan
istrinya. Ketiga orang anaknya sejak bercerai di asuh oleh orang tua Tn. S. Tiga bulan yang
lalu Tn. S. di PHK oleh perusahaan di mana ia bekerja, sejak itu klien sering melamun dan
mengurung diri. Klien dibawa ke RS Jiwa dengan alasan marah dan melempar kaca rumah
dengan gelas. Riwayat keluarga bahwa ayah klien menderita gangguan jiwa juga dan
sekarang sudah meninggal. Saat dikaji klien tampak tegang dan mata melotot. Apakah
masalah keperawatan prioritas yang dapat dirumuskan pada Tn S?
a. Resiko bunuh diri
b. Harga diri rendah
c. Resiko perilaku kekerasan
d. Marah yang tidak konstruktif
e. Resiko perubahan sensorik persepsi
54. Seorang laki-laki Tn. S (41 th) mempunyai tiga orang anak, telah 6 tahun bercerai dengan
istrinya. Ketiga orang anaknya sejak bercerai di asuh oleh orang tua Tn. S. Tiga bulan yang
lalu Tn. S. di PHK oleh perusahaan di mana ia bekerja, sejak itu klien sering melamun dan
mengurung diri. Klien dibawa ke RS Jiwa dengan alasan marah dan melempar kaca rumah
dengan gelas. Riwayat keluarga bahwa ayah klien menderita gangguan jiwa juga dan
sekarang sudah meninggal. Saat dikaji klien tampak tegang dan mata melotot. Apakah
tindakan keperawatan pripritas yang dianjurkan pada Tn S?
a. Berteriak jika marah
b. Mengajarkan teknik katarsis
c. Mengajarkan teknik relaksasi progresif
d. Menganjurkan bercerita pada orang yang dipercayai
e. Secara fisik ajarkan cara memukul bantal atau kasur yang aman
55. Seorang perempuan berusia 25 tahun, masuk ke rumah sakit jiwa karena tidak mau makan
dan minum serta tidak mau mandi. Setelah satu minggu dirawat didapatkan data pasien
selalu menyendiri di sudut ruangan, jika makan tidak bergabung dengan pasien lainnya,
tampak sering melamun, ketika diajak bicara lebih banyak menunduk. Saat ditanya alasan
tidak bergabung dengan pasien lain, pasien mengatakan tidak suka bicara dengan orang lain
karena malas. Apakah prioritas diagnosa keperawatan yang tepat berdasarkan kasus diatas?
A. Perubahan sensori persepsi: halusinasi
B. Perubahan proses pikir: waham
C. Harga diri rendah kronik
D. Defisit perawatan diri
E. Isolasi social

Selamat Bekerja

Semoga Sukses & Jangan Lupa Bahagia

Anda mungkin juga menyukai