Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMERIKSAAN KHUSUS PADA LANSIA

Di Susun Oleh:

KELOMPOK 1

Dewi Winarti
Lia Ratih
Loseva
Muhammad Suryani
Suprapto

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN
2017

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Pemeriksaan Khusus pada lansia


SASARAN : Lansia
HARI/TANGGAL : Kamis, 10 Agustus 2017
WAKTU : 30 menit
TEMPAT : Posyandu Lansia
PENYULUH : Perawat 1

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, 90 persen kelompok lansia di
posyandu lansia diharapkan mengerti, memahami tentang pemeriksaan khusus pada
lansia.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan lansia di posyando mampu :
a. Menjelaskan pengertian dari pemeriksaan kesehatan lansia
b. Menyebutkan tujuan dari pemeriksaan kesehatan lansia lansia
c. Menyebutkan jenis pemeriksaan khusus pada lansia
d. Menyebutkan manfaat dari pemeriksaan khusus pada lansia

B. POKOK BAHASAN
Pemeriksaan khusus pada lansia
C. SUB POKOK BAHASAN
a. Pengertian dari pemeriksaan kesehatan lansia
b. Tujuan dari pemeriksaan kesehatan lansia
c. Jenis-jenis dari pemeriksaan khusus lansia
d. Manfaat dari pemeriksaan lansia

2
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode
Kegiatan Penyuluh
Pendahuluan 3 Menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah
2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan Tanya
penyuluhan jawab
4. Penjelasan 4. Mendengarkan
TIU/TIK
5. Relevansi materi 5. Mendengarkan
(manfaat dan
alasan)
6. Apersepsi peserta 6. Mengemukakan
jawaban
7. Kontrak waktu 7. Mendengarkan
Penyajian 20 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah
Menit 2. Menanyakan pada 2. Menjawab dan
peserta tentang Tanya
pokok materi yang jawab
diberikan
3. Menuliskan 3. Memperhatikan
jawaban peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian 6. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi 7. Menerima hadiah
reinforcemen

3
8. Mengarahkan 8. Mendengarkan
penyuluhan pada
situasi yang
kondusif
Penutup 7 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan dan
materi Tanya
3. Kontrak topik 3. Menjawab jawab
penyuluhan
berikutnya
4. Salam penutup 4. Menjawab salam

4
E. PENGATURAN TEMPAT
Keterangan:
Penyuluh Penyuluh : Perawat 1
Lansia

Lansia

Lansia
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Posyando lansia siap di ruangan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
e. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
f. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
g. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
h. Suasana penyuluhan tertib
i. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
j. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
1) Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan :
a. Apa pengertian dari pemeriksaan kesehatan lansia?
b. Apa tujuan dari pemeriksaan kesehatan lansia?
c. Apa jenis-jenis dari pemeriksaan khusus lansia?
d. Apa manfaat dari pemeriksaan lansia?
e. Siapa saja sasaran pemeriksaan kesehatan lansia ?
2) Lansia dapat menjawab minimal 75% dari pertanyaan yang diajukan
G. MATERI PENYULUHAN
- Terlampir
H. REFERENSI
- Yohana, Sari (2011), Pelayanan Posyandu Lansia. www://puskesmas.org
- Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC.
- Rusfita, ana dkk, (2008). Posyandu lanjut Usia (lansia), Makalah, STIKES Ngudi
Waluyo : Ugarangan
5
6
Lampiran

PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS LANSIA


A. Pengertian

Pemeriksaan kesehatan lansia merupakan kegiatan berbasis masyarakat untuk


bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk
melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan
dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).
Pemeriksaan kesehatan lansia adalah pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).
Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), pemeriksaan kesehatan lansia adalah suatu
bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/ kelurahan dalam
masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam pemeriksaan kesehatan
lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang
memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan posyandu lansia adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.

B. Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Lansia


Menurut Erfandi (2008), Tujuan secara garis besar adalah :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut.
C. Jenis-Jenis Pemeriksaan Khusus Lansia
1. SPMSQ (short portable status questioner)
Merupakan pengkajian fungsional kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji
kemampuan lansia berdasarkan daya orientasi terhadap : waktu, orang, tempat, dan
daya ingat.

7
Adapun instrument pengkajian SPMSQ :
No Item pertanyaan Jawaban Benar (1) Salah (0)
1 Jam berapa sekaran
2 Tahun berapa sekarang
3 Tahun berapa bp/ibu lahir
4 Dimana alamt bp/ibu
5 Siapa nama anggota keluarga yang
tingga dengan bp/ibu
6 Berapa jumlah anggota keluarga
yang tinggal bersama bp/ibu
7 Siapa nama anggota keluarga yang
tinggal bersama bp/ibu
8 Indonesia merdeka tahun berapa
9 Siapa nama presiden RI sekarang
10 Coba hitung terbalik dari angka 20
ke 1
Jumlah yang
benar

Analisa hasil :
Skor 0-3 : fungsi intelektual utuh
Skor 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Skor 6-8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Skor 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat

2. MMSE (Mini Mental Stal Examinination)


merupakan instrument pengkajian sederhana yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan seseorang dalam berfir atau menguji aspek aspek kognitif apakah ada
perbaikan atau semakin memburuk.
Adapun intrumen MMSE :
No Pertanyaan Jawaban Skor Skor yang
tertinggi dicapai
1 Penilaian orientasi
Tahun berapa sekarang 1
Musim apa sekarang 1
Tanggal berapa sekarang 1
Bulan apa sekarang 1
Hari apa sekarang 1
2 Dimana kita sekarang
Apa nama Negara kita 1
Apa provinsi kita 1
Apa nama kota kita 1
Apa nama kecamatan kita 1

Apa nama desa kita 1


3 Penilaian registrasi motorik
8
Sebutkan 3 nama benda (tiap objek
1, betul nilai 1)
Mangkok nilai : 1 1
Piring nilai : 1 1
Sendok nilai : 1 1
4 Perhatian dan kakulasi
Hitung kurangi 7
100-7 1
93-7 1
86-7 1
79-7 1
72-7 1
Atau mengeja terbalik wahyu
U 1
Y 1
H 1
A 1
W 1
5 Pengenalan kembali (recalling)
Tanyakan nama benda yang sudah
ditanyakan pada no.3
Mangkok 1
Piring 1
Sendok 1
6 Bahasa
Pemeriksa : menunjuk pensil & kertas 1
bergambar, lansia disuruh 1
menyebutkan 2 benda yang ditunjuk
pemeriksa (benar bernilai 1) contoh :
Pensil nilai : 1
Buku nilai : 1

7 Lansia diminta mengulang kata-kata 1


pemeriksa : namun, tanpa, apabila
8 Lansia diminta untuk melakukan 3
perintah :
Ambil kertas dengan tangan kanan 1
Lipatlah menjadi 2 1
Letakkan kertas dilantai 1
9 Lansia diminta untuk membaca & 1
melakukan perintah (berikan tulisan :
pejamkan mata anda, lansia
memejamkan mata)
10 Lansia diminta menulis kalimat 1
spontan, 2 kata (subjek & predikat)
9
Lansia diminta menggambar segi lima 1
& potongan dengan segi lima
membentuk segi empat di samping
gambar ini

Total skor 30
Interprestasi :
skor 0-10 : demensia berat
skor 11-17 : demensia sedang
18-23 : demesia ringan
24-30 : normal

3. Status Fungsional (Modifikasi Indeks Kemandirian Katz)


Maerupakan pengkajian status fungsional berdasarkan kemandirian lansia dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari. Kemandirian berarti pengawasan, pengarahan /
bantuan orang lain. Pengkajian ini berdasarkan pada kondisi actual lansia dan bukan
kemampuan (artinya jika klien menolak untuk melakukan sesuatu fungsi dianggap
tidak melakukan fungsi meskipun sebenarnya mampu).
Adapun instrument dtatus fungsional :
No Aktivitas Mandiri (nilai 1) Tergantung (nilai 0)
1 Mandi dikamar mandi (gosok gigi,
membersihkan, dan mengeringkan
badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka &
mengenakan pakaian
3 Makan makanan yang disiapkan
4 Memelihara kebersihan diri untuk
penampilan diri (menyisir rambut,
mencuci rambut, mencukur kumis)
5 BAB di WC (membersihkan dan
mengeringkan daerah bokong)
6 Dapat mengontrol pengeluaran
feses
7 BAK di kamar mandi
(membersihkan & mengeringkan
daerah kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air
kemih
9 Berjalan dilingkungan tempat
tinggal tanpa alat bantu (tongkat)
10 Menjalankan ibadah sesuai agama
11 Melakukan pekerjaan rumah
10
(merapikan tempat tidur,
memasak, mencuci, dll
12 Belanja untuk kebutuhan
sendiri/keluarga
13 Mengelola keuangan (menyimpan,
menggunakan sendiri)
14 Menggunakan transportasi umum
untuk pergi
15 Menyiapkan obat & minum obat
sesuai aturan (dosis, waktu)
16 Merencanakan & mengambil
keputusan untuk kepentingan
penggunaan uang, aktifitas social
yang dilakukan & kebutuhan
pelayan kesehatan
17 Melakukan aktifitas di waktu
luang (kegiatan keagamaan, sosia,
rekreasi, olahraga & menyalurkan
hoby)
Jumlah nilai mandiri
Analisa hasil :
Skor 13-17 : mandiri
Skor 0-12 : ketergantungan

4. Status psikologis (Skala Depresi Geriatrik Yasavage, 1983)


No Pertanyaan (1 minggu terakhir) Keterangan Nilai
Ya Tidak
1 Merasa puas dengan kehidupan yang dialami
2 Banyak meninggalkan kesenangan & aktifitas anda
3 Merasa bahwa kehidupan hampa
4 Sering merasa bosan
5 Penuh pengharapan akan masa depan
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu
7 Diganggu akan pikiran yang tidak dapat
diungkapkan
8 Merasa bahagia disebagian besar waktu
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda
10 sering merasa tidak berdaya
11 Sering merasa gelisah dan gugup
12 Memilih tinggal dirumah daripada pergi melakukan
sesuatu yang bermanfaat
13 Sering merasa khawatir akan masa depan
14 Merasa mempunyai banyak masalah dengan daya
ingat dibadingkan orang lain
15 Sekarang berpikir bahwa hidup menyenangkan
16 Sering mersa merana
17 Merasa kurang bahagia
18 Sangat khawatir dengan masa depan
19 Merasa hidup ini menggairahkan
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu hal baru
11
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat
22 Berpikir keadaan anda tidak ada harapan
23 Berpikir banyak orang yang lebih baik daripada
anda
24 Sering kesal dengan masalah sepele
25 Sering merasa ingin menangis
26 Merasa sulit berkonsentrasi
27 Menikmati tidur
28 Memilih menghindar daripada perkumpulan social
29 Mudah mengambil keputusan
30 Mempunyai pikiran yang jernih
Jumlah item terganggu
Analisa hasil :
: normal
: terganggu
Skor 0-5 : normal
Skor 6-15 : depresi ringan s/d sedang
Skor 16 -30 : depresi beart
5. MSF (morse Fall Scale)
Merupakan penilaian terhadap factor-factor yang dapat menyebabkan pasien jatuh.
Jatuh itu sendiri adalah suatu kejadian yang dilaporkan oleh penderita atau saksi mata
yang melihat kejadian, yaitu seseorang mendadak terbaring / terduduk di lantai /
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka.
NO Pengkajian Skala Nilai Ket
1 Riwayat jatuh : apakah lansia pernah Tidak 0
jatuh dalam 3 bulan terkhir Ya 25
2 Diagnose sekunder : apakah lansia Tidak 0
memilki lebih dari 1 penyakit Ya 15
3 Alat bantu jalan : bed rest/dibantu 0
perawat
Kruk/tongkat/wolker 15
Berpegangan pada benda disekitar 30
(kursi/meja)
4 Terapi IV : apakah saat ini lansia Tidak 0
terpasang infuse Ya 20
5 Gaya berjalan/cara berpindah : 0
normal/bedrest/immobile (tdk dapat
bergerak sendiri)
Lemah tidak bertenaga 10
Ada ganggua/pincang/diseret 20
6 Status mental : lansia menyadari kondisi Tidak 0
dirinya
Lansia mengalami keterbatasan mental Ya 15
Jumlah skala
Keterangan :
Tingkat resiko Nilai MFS Tindakan
Tingkat beresiko 0-24 Perawatan dasar
12
Resiko rendah 25-30 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar
Resiko tinggi >51 Pelaksanaan intervensi jatuh berisiko tinggi

D. Manfaat Pemeriksaan kesehatan Lansia


1. Terlaksananya pembinaan kesehatan lansia secara berkala
2. Tercatat dan terlaporkannya status kesehatan lansia secara berkala
3. Termonitornya kesehatan lansia melalui pemeriksaan lansia secara berkala
4. Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara berkala
5. Terlaksananya upaya preventif terhadap status kesehatan lansia secara berkala
6. Adanya pelayanan kesehatan bagi lansia secara berkala
7. Peningkatan status kesehatan lansia
E. Sasaran Pemeriksaan Kesehatan Lansia
Sasaran adalah :
1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut
(60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).
2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial yang
bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas (Departemen Kesehatan RI,
2006).

13
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS LANSIA

No NAMA TTD

14

Anda mungkin juga menyukai