Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN (STIKKU)

PROGRAM STUDI S.1KEPERAWATAN


Jl. Lingkarkadugede no. 2 Telp. (0232) 875847

REKOMENDASI PPNI – DEPKES RI: HK. 03.2.4.1.04634 – SK MENDIKNAS RI:


278/D/O/2006

Nama Mahasiswa : Euis Krisnawati

Kelompok : Keluarga Sehat

Hari/Tanggal : Senin/05 Agustus 2019

Nama Tutor : Ns. Aria Pranata., S.Kep M.Kep

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang obat


Pokok Bahasan : Pengetahuan obat
Sub Pokok Bahasan : pengetahuan umum tentang obat
Sasaran : Seluruh anggota keluarga
Waktu : 10 Menit
Tanggal : Senin/05 Agustus 2019
Tempat : STIKES Kuningan

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat memahami pengetahuan tentang obat
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Peserta dapat mengetahui pengertian obat
2. Peserta dapat mengetahui jenis – jenis obat
3. Peserta dapat mengetahui cara penyimpana obat yang tepat
4. Peserta dapat mengetahui cara minum obat yang tepat
III. Pokok Materi
1. Pengertian obat
2. Jenis – jenis obat berdasarkan golongan
3. Cara penyimpanan obat yang tepat
4. Cara minum obat yang tepat
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
Metode : ceramah dan diskusi
1. Langkah – langkah kegiatan :
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
2. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
3. Kegiatan inti
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
4. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam
V. Media Dan Sumber
 Media : Leaflet dan poster
 Sumber :

Is Medication Adherence Important? https://www.verywell.com/is-medication-adherence-


important-4153430. Accessed 29/3/2018.
Why You Need to Take Your Medications as Prescribed or Instructed.
https://www.fda.gov/Drugs/ResourcesForYou/SpecialFeatures/ucm485545.htm. Accessed
29/3/2018.

Are You Taking Medication as Prescribed?


https://www.fda.gov/ForConsumers/ConsumerUpdates/ucm164616.htm. Accessed
29/3/2018.

VI. Evaluasi
 Prosedur : Post test
 Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
 Butir soal : 2 soal
1. Bagaimana cara penyimpanan obat yang tepat ?
2. Bagaimana cara minum obat yang tepat ?

Kuningan, 05 Agustus 2019


Penyuluh

Euis Krisnawati
Lampiran materi

A. Pengertian obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
meredakan/menghilangkan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.

B. Jenis – jenis obat berdasarkan golongan


1) Obat bebas
Obat bebas merupakan obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter dan bisa dijual di
apotek maupun toko obat, contohnya parasetamol. Istilah lain untuk obat bebas
adalah obat Over The Counter (OTC). Golongan ini diberi tanda berupa lingkaran
hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

2) Obat bebas terbatas


Golongan ini sebenarnya termasuk obat keras, namun hingga batas tertentu bisa
diperoleh di apotek tanpa resep dokter. Tandanya berupa lingkaran biru dengan
garis tepi berwarna hitam, dan disertai salah satu di antara 6 jenis peringatan
sebagai berikut:
P No. 1, Awas! Obat Keras, Bacalah Aturan Memakainya
P No. 2, Awas! Obat Keras, Hanya Untuk Kumur, Jangan Ditelan
P No. 3, Awas! Obat Keras, Hanya Untuk Bagian Luar Badan
P No. 4, Awas! Obat Keras, Hanya Untuk Luka Bakar
P No. 5, Awas! Obat Keras, Tidak Boleh Ditelan
P No. 6, Awas! Obat Keras, Obat Wasir, Jangan Ditelan
Contoh obat bebas terbatas adalah CTM.

3) Obat keras
Disebut juga obat golongan G (gevaarlijk: berbahaya) atau Ethical. Ditandai dengan
lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam, serta huruf K berwarna hitam.
Semua jenis psikotropika dan antibiotik termasuk dalam golongan ini. Sesuai dengan
peraturan yang berlaku, hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
4) Narkotika
Tanda yang diberikan untuk obat golongan narkotika adalah lingkaran berwarna
putih, dengan palang merah di dalamnya. Distribusi obat dalam golongan ini diawasi
secara ketat karena rawan penyalahgunaan sehingga hanya bisa dibeli dengan resep
asli. Untuk pengobatan rutin, salinan resep bisa digunakan di apotek yang
menyimpan resep aslinya. Contoh narkotika yang dijual di apotek adalah codein.

C. Cara penyimpanan obat yang tepat


1) Sediakan wadah penyimpanan obat dan pilah-pilah obat menurut jenisnya, untuk
memudahkan ketika kita mencarinya.
2) Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
3) Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti
yang tertera pada kemasan.
4) Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat
menimbulkan kerusakan.
5) Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali
jika tertulis pada etiket obat.
6) Periksa kondisi obat secara rutin, jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau
rusak.
7) Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
8) Bersihkanlah wadah/kotak tempat penyimpanan obat secara rutin.

D. Cara minum obat yang tepat


Diungkapkan dr Anis Kurniawati, PhD, SpMK(K) selaku sekretaris Komite
Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kemenkes, kapan waktu minum obat berarti
waktu 24 jam dibagi frekuensi tersebut. Misalnya pada obat dengan dosis tiga kali sehari,
berarti obat harus diminum tiap delapan jam.

"Bukan berarti kalau diminum 3 kali sehari, itu setelah makan pagi, siang, sore,
nggak boleh seperti itu, terutama antibiotik. Kalau 3 kali sehari ya berarti 24 jam dibagi tiga,
ya per 8 jam minumnya. Bukan sarapan pagi jam 7 lalu makan siang jam 1 minum lagi,
malamnya jam 7 minum lagi, kan nggak delapan jam," tutur dr Anis.

E. Akibat Jika Tidak Mengikuti Aturan Minum Obat dari Dokter


Ketika Anda dianjurkan untuk minum obat, artinya Anda wajib mengikuti aturan
minum obat yang sudah disarankan. Ini termasuk untuk mematuhi dosis, cara, dan waktu
minum obat. Menurut Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.S., M.B.A. dari Center for Drug
Evaluation and Research, mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Terlebih
bagi Anda yang mengidap penyakit kronis yang tidak boleh melewatkan obat rutin sekalipun.

Sederhananya, minum obat yang tidak sesuai dengan aturan dari dokter dapat
membuat penyakit Anda justru tambah parah. Jika terus berlanjut, tentu ini dapat
memungkinkan Anda sampai harus dirawat di rumah sakit, atau bahkan berujung kematian.

Anda mungkin juga menyukai