Anda di halaman 1dari 13

NOTULENSI KEGIATAN

Hari / Tanggal :Rabu, 08 Juli 2020

Waktu :20.00 s/d selesai

Tempat :Grup whatsapp dan Telegram

Pemimpin Kegiatan : Dwi Yolandari

Jumlah Peserta : Wa :255 Orang

Telegram :981 Orang

Materi Kegiatan : SEMINAR ONLINE

OBAT MODERN VS OBAT TRADISIONAL

Hasil dan kegiatan

a. Kegiatan pembukaan
1.Sambutan oleh ketua pelaksana

b. Hasil kegiatan
1. Dapat mengetahui apa itu obat tradisional dan obat modern
2. Dapat mengetahui jenis-jenis obat
3. Dapat mengetahui cara pemakaian obat
4. Mengetahui perbedaan obat tradisional dan obat modern

Kegiatan seminar ini di tutup oleh ketua pelaksana seminar pada pukul 21. 42 WIB

Ketua Pelaksana Notulis


Dwi Yolandari Rahma Diniati
NPM: F0I018051 NPM: F0I019011
SEMINAR ONLINE

OBAT MODERN VS OBAT TRADISIONAL

Narasumber : Ibu apt.Suci Rahmawati.,M.Farm (Dosen fitokimia Universitas Bengkulu).

OBAT TRADISIONAL

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan obat tradisional dari bahan
tumbuhan khususnya, karena telah diyakini secara turun-temurun disamping juga menggunakan
obat modern (obat kimia) dalam upaya preventif (pencegrahan) maupun dalam upaya curatif
(penyembuhan/membantu menyembuhkan).

Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 yang dilakukan secara
terintegrasi dengan Susenas Maret (Badan Pusat Statistik) terlihat bahwa pada Pelayanan
kesehatan tradisional sedikit meningkat, dari tahun riset di tahun 2013 sebesar 30,4% menjadi
31,4%.

Menurut WHO

“Traditional medicine: It is the sum total of the knowledge, skill, and practices based on the
theories, beliefs, and experiences indigenous to different cultures, whether explicable or not,
used in the maintenance of health as well as in the prevention, diagnosis, improvement or
treatment of physical and mental illness”

Who mendefinisikan obat tradisional lebih luas tidak sekedar pada aspek pada
penggunaan tanaman obat sebagai pengobatan namun ada beberapa aspek pemahaman dalam
definisi tersebut obat.  Obat tradisional dalam definisi Who ini sebagai diartikan dalam berbagai
dalam berbagai aspek yang pertama adalah obat tradisional berdasarkan pengetahuan maksudnya
disini adalah pemanfaatan obat tradisional seperti pada pemanfaatan pada tanaman obat bagian
hewan. Who juga mendefinisikan bahwasanya obat tradisional tradisional medicine ini berupa
keahlian ataupun sebuah praktek dimana disini kita bisa mengambil Contohnya seperti pijat
relaksasi Yoga maupun meditasi yang biasa dilakukan untuk pengobatan tradisional. 
Di mana pengobatan berdasarkan pengetahuan pengetahuan ataupun keahlian maupun
praktek yang dilakukan merupakan haruslah didasarkan pada teori kepercayaan yang berasal dari
kebudayaan yang berbeda dan relevan untuk digunakan maupun tidak digunakan untuk
memelihara kesehatan sebagai upaya pencegahan diagnosa memperbaiki atau merawat penyakit
ataupun merawat dari penyakit fisik maupun penyakit mental.   Sedangkan istilah obat
tradisional juga sering kita Artikan sebagai penggunaan bahan tanaman obat akan tetapi istilah
ini lebih lazim kita kenal dengan istilah herbal medicine. 

obat tradisional menurut Peraturan BPOM No. 32 Tahun 2019 adalah:


Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
Bila tadinya Who mendefinisikan bahwa keahlian ataupun praktek itu juga didefinisikan
dalam obat tradisional akan tetapi di Indonesia keahlian keahlian keahlian maupun praktek
seperti pijat refleksi kemudian Yoga meditasi ataupun aromaterapi atau akupuntur yang biasa
kita kenal itu di Indonesia sering kita kenal dengan pengobatan alternatif atau Terapi alternatif. 
banyak kita ketahui banyak sekali ragam obat tradisional yang dikenal di Indonesia mulai dari
ramuan bahan herbal seperti jamu yang biasa kita konsumsi maupun penggunaan sehari berupa
sediaan galenik kalau kita sebut di Farmasi atau bisa juga kita kenal dengan infus yang sering
kita dengar sekarang kemudian atau rebusan berupa bahan tanaman obat hingga produk obat
tradisional menurut Badan POM itu banyak sekali di Indonesia. Akan tetapi yang perlu kita
luruskan saat kita menggunakan obat tradisional ini adalah a kita haruslah menggunakan obat
tradisional dengan evidence-based nya artinya haruslah menggunakan obat tradisional
berdasarkan bukti untuk khasiat keamanan dan mutunya Agar penggunaan obat tradisional ini
benar dapat digunakan untuk mengatasi penyakit atau digunakan untuk terapi. 
Penggunaan obat herbal berdasarakan evidence base seperti:
daun rebusan jambu biji (Psidium guajava) atau penggunaan daun teh (Camellia sinensis)
sebagai obat diare, yang telah terbukti secara ilmiah mengandung tanin (zat yang membuat teh
dan daun jambu biji terasa kelat) yang bersifat sebagai adstringen pada mukosa, sehingga dapat
diperkirakan mekanisme dalam penanganan diare adalah membantu mengecilkan pori sehingga
menghambat sekresi cairan dan elektrolit pada orang yang diare (Fajrin, 2012 dari Jurnal
Pharmacy Vol. 9 No. 1 Hal 1- 8).
Akan tetapi penelusuran ilmiah ini sangat jarang dilakukan di masyarakat sebelum
menggunakan pengobatan dengan tanaman obat seperti halnya penggunaan tanaman obat pada
kasus covid-19 sangat banyak sekali simpang siur tanaman obat yang diklaim dapat mengobati
covid-19 akan tetapi belum semua tanaman obat tersebut terbukti secara  tanaman obat tersebut
terbukti secara ilmiah dapat mengatasi COVID-19.  Yang ada hanyalah beberapa tanaman obat
itu hanya di manfaatkan sebagai imunostimulan atau peningkat daya tahan tubuh. 
Tentunya hal ini harus menjadi kewaspadaan dan perhatian pemerintah maupun instansi-
instansi pendidikan instansi  dalam mengedukasi masyarakat salah satunya mungkin masyarakat
harus lebih waspada dalam memakai obat tradisional kemudian mencari dan menggali literatur
tentang obat tradisional tersebut kemudian juga mengikuti beberapa perkembangan keilmuan
terbaru

OBAT MODERN

Obat Modern dalam konteks ini kita kenal juga dengan Obat Kimia

Adalah obat yang digunakan dalam sistem kedokteran Barat dapat berbentuk tablet, kaplet, sirup,
puyer, salep, suppositoria dan lainnya. Yang sangat biasa kita jumpai dan kita terima saat berobat
di fasilitas kesehatan. Sedangkan definisi Obat itu sendiri menurut KBBI adalah bahan untuk
mengurangi, menghilangkan penyakit atau menyembuhkan sesorang dari penyakit.

Obat modern dapat berupa bahan kimia sintetik maupun berasal dari bahan alam obat
modern yang berasal dari bahan alam ini sangat jarang dikenal oleh masyarakat padahal lumayan
sering digunakan dalam pengobatan baik swamedikasi atau pengobatan sendiri tanpa ke dokter
maupun dengan resep dokter, seperti contohnya jamu mungkin di iklan Kita pernah lihat
contohnya adalah Jamu Buyung Upik pegal linu dan lainnya. 
Ada beberapa penggolongan obat modern yang perlu kita kenal: (obat modern dengan
bahan kimia sintetik)
1. Obat bebas

Obat bebas ini merupakan obat yang gampang kita dapatkan di apotek maupun di toko
obat berizin. Dalam penggunaannya berdasarkan Swamedikasi atau penggunaan sendiri
contoh yang biasa kita gunakan seperti Paracetamol ataupun Sanmol. 
2. Obat bebas terbatas

Obat bebas terbatas ini merupakan obat yang juga bebas kita dapatkan di toko obat
ataupun Apotek berizin, akan tetapi dengan jumlah yang terbatas karena penggunaannya
yang lebih spesifik dan memiliki tanda peringatan tersendiri pada penggunaan obatnya.
Terdapat 6 tanda peringatan yang harus diperhatikan saat kita membeli obat bebas
terbatas ini.  Contoh obat bebas terbatas yang biasa kita beli itu bisa seperti decolgen
Bisolvon Kids itu bisa diperhatikan dari logonya berupa lingkaran dan lingkaran
berwarna biru. 
Tanda peringatan yang harus diperhatikan konsumen dalm membeli obat bebas terbatas
3. Obat keras

Dimana obat keras ini berbeda dengan obat bebas dan obat bebas terbatas yang biasanya
kita dengan bebas akan tetapi obat keras ini harus dengan resep dokter apabila kita ingin
membelinya di apotik. Contohnya antibiotik amoxicillin.
4. Obat golongan narkotik

Obat ini sudah sangat familiar kita dengar yaitu obat-obat golongan ini haruslah memang
kita dapatkan dengan resep dokter di mana pasien yang beli obat ini juga harus dengan
indikasi yang jelas serta pada penyerahan obat ini. Pada pengambilan obat di apotek
disertai dengan alamat ataupun kotak pasien yang jelas saat pembeliannya di apotik. 
Obat ini juga tidak dapat ditebus melalui copy resep apabila pasien ingin merebusnya
dengan copy resep. contohnya codein (untuk obat batuk)

Itulah jenis-jenis obat modern yang biasanya bahan bakunya berupa satu zat berkhsiat
dapat berupa bahan kimia alami maupun sintetik, kemudian kita juga perlu mengenal obat
tradisional modern yang jarang diperhatikan jenisnya oleh masyarakat. Obat modern ini terbuat
dari bahan alamiah, telah teregistrasi di BPOM diedarkan dan dapat ditemui di apotek atau toko
obat.
Obat tersebut Menurut Keputusan Kepala BPOM No. HK.00.05.4.2411 tahun 2004
terdapat 3 jenis Obat Tradisional yaitu:

Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka.

Perbedaan tiga jenis obat tradisional ini terletak pada klaim khasiat dan standarisasi
dalam proses produksinya

1. Jamu: obat tradisional yang memenuhi standar mutu, keamanan dan khasiat dibuktikan
berdasarkan data empiris. Contoh sediaan jamu yang beredar dipasaran: Kuku Bima,
Pegal Linu, Gemuk Sehat, Kuldon , Strong, Herbakof, dan lainnya
2. Obat Herbal Terstandar (OHT): merupakan obat tradisional yang mememenuhi
standar mutu, telah ada standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk,
dan klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah melalui uji pra-klinis (uji laboratorium pada
hewan coba) Contoh: Antangin JRG, OB Herbal, Mastin, Lelap, Diapet
3. Fitofarmaka merupakan obat tradisional yang mememenuhi standar mutu, telah ada
standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk, dan klaim khasiat
dibuktikan secara ilmiah melalui uji pra-klinis (uji laboratorium pada hewan coba) dan
klinis (pengujian khasiat pada manusia) Contoh: stimuno, tensigard, Xgra, Nodiar,
Inlacin, VipAlbumin Plus, Rheumaneer

Jika kita perhatikan penggunaan ramuan herbal berupa pengolahan tanaman obat
dan jamu tidak pernah kita temui digunakan dalam terapi kedokteran di rumah sakit
ataupun pusat pelayanan  kesehatan, kecuali untuk obat tradisional atau obat tradisional
seperti UHT atau ataupun fitofarmaka. Hal ini disebabkan karena klaim keamanan dan
khasiatnya serta adanya beberapa jamu yang sering dicampur dengan minyak atau bahan
kimia obat oleh produsen obat tradisional yang hanya mengejar keuntungan semata.
Inilah sebabnya beberapa obat tradisional di Indonesia jarang dimasukkan ke dalam
pengobatan secara medis atau dalam terapi kedokteran. 
Kuntungan dan Kerugian Obat tradisional

Keuntungan:
1. Mudah didapat
2. Harga relatif murah
3. Lebih nyaman digunakan (dibandingkan dengan obat suntik)
4. Efek samping lebih ringan

Akan tetapi perlu diingat efek samping lebih ringan apabila penggunaan
terkontrol dan sesuai dengan bukti ilmiah dan didasarkan pada pengetahuan terhadap
obat tersebut cara pemakaian serta waktu pemakaian yang tepat sehingga efek
samping memang akan lebih ringan. Apabila  pengunaan yang tidak terkontrol dan
tidak memperhatikan evidence-based ataupun Interaksi yang dapat disebabkan oleh
obat tradisional tersebut malah akan dapat membahayakan bagi pengguna obat
tradisional. 
Kerugian menggunakan obat tradisional
1. Pengobatan tidak secepat dengan obat modern
Dengan artikata biaasanya penggunaan obat tradisional seperti berupa rebusan bahan
herbal (infusa) biasanya perlu waktu lama dalam membantu mengobati penyakit.

Oleh karena, obat tradisional lebih dianjurka WHO untuk penyakit kronis dan
degeneratif dalam *pemeliharaan kesehatannya dan pencegahan (WHO, 2003).
2. Apabila digunakan secara berlebihan juga tidak mungkin obat tradisional (berupa
olahan herbal) memberikan efeksamping seperti nefrotoksik.
Contoh pada penggunaan meniran (Phylllanthus niruri) sebagai imunostimulan
(peningkat daya tahan tubuh), namun meniran juga memiliki efek diuresis yang kuat
apabila digunakan berlebihan dan dengan penggunaan yang tidak terkontrol tentunya
dapat membahayakan kesehatan ginjal.
3.Bila digunakan bersamaan dengan obat kimia dapat memberikan interaksi
Seperti penggunaan Phyllantus niruri dapat memperkuat efek insulin dan obat
diuretik. Sehingga apabila menggunakan herbal ini perlu diperhatikan waktu
penggunaannya

Keuntungan Obat modern:


1. Obat lebih jelas klaim khasiatnya karna hanya terdiri dari 1 kandungan zat aktif
2. Obat lebih cepat bereaksi, karna obat dengan zat aktif tertentu bekerja dengan
mekanisme tertentu sesuai dengan indikasi terapi
3. Pasien mendapatkan kesembuhan lebih cepat bila efektif dalam menggunakannya

Kerugian:

1. Beberapa obat memiliki zzat aktif yang dapat menimbulkan efek samping langsung
pada penggunakan seperti reaksi alergi pada beberapa antibiotik, mengantuk pada
penggunaan CTM
2. Beberapa obat modern tertentu seperti obat anticancer memiliki harga yanag relatif
mahal
3. Penggunaan jangka panjang dan tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan ginjal
maupun hati

CARA KITA DAPAT MEMILIH PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK

1. Kebenaran Obat

Yang pertama yang perlu kita perhatikan adalah kebenaran obat maksudnya disini adalah
kebenaran obat yang kita gunakan atau tanaman obat yang dapat kita gunakan untuk
tercapainya efek farmakologi yang diinginkan, maka kebenaran keberhasilan dari
keberhasilan  terapi yang kita inginkan. 
Indonesia banyak sekali spesies tanaman yang Kadang sulit Kita bedakan antara
satu dengan yang lainnya setiap spesies dari tanaman obat memiliki khasiat yang berbeda
sebagai contohnya Lempuyang di pasaran. Ada berapa jenis lampu yang yang sulit untuk
dibedakan ada Lempuyang emprit ada Lempuyang gajah kemudian yang berwarna
kuning serta khasiat pun dapat berbeda dimana khasiat untuk lampu yang gajah sendiri
untuk meningkatkan nafsu makan tetapi kadang di pasaran sering kita jumpai Lempuyang
emprit dan Lempuyang gajah di sini kita dapat membedakan untuk mengetahui
kebenaran dari Lempuyangan ke ini di mana Lempuyang emprit relatif lebih kecil
dibandingkan dengan Lempuyang gajah sedangkan kemudian adalah satu jenis lampu
yang lagi yaitu lampu yang berwarna putih dan tetapi penggunaan Lempuyang emprit dan
lampuyang gajah terhadap Lempuyangwangi berwarna putih ini memiliki khasiat yang
berbeda Lempuyangwangi biasanya digunakan sebagai obat pelangsing sedangkan
Lempuyang Gajah itu digunakan untuk terbayang apabila pemilihan obat pemilihan obat
ini atau tanaman ini salah kita ingin langsing harusnya memilih Lempuyangwangi
berwarna putih tapi malah yang diminum adalah Lempuyang gajah akibatnya nafsu
makan bertambah dan efek yang diinginkan tidak tercapai.
2. Ketepatan dosis
Kemudian Kemudian yang kedua adalah ketepatan dosis tentunya ketepatan dosis
haruslah kita perhatikan seperti halnya kita menggunakan obat modern misalnya dalam
merebus tanaman jika dalam literatur menggunakan beberapa helai daun kemudian
direbus dalam 1 gelas saja haruslah diperhatikan kita dapat mengakses cara penggunaan
dosis yang ataupun dosis yang tepat untuk penggunaan obat tradisional ini dalam
formularium obat tradisional Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
3. Ketepatan waktu penggunaan
kemudian yang ketiga adalah ketepatan waktu penggunaannya selain tanaman
obat harus yang harus tepat waktu penggunaan juga harus tepat untuk meminimalisir efek
samping yang ditimbulkan sebagai salah satu contoh adalah kunyit kunyit dipercaya
dapat mengurangi nyeri pada saat haid justru dapat menyebabkan terjadinya keguguran
apabila dikonsumsi saat masa kehamilan . 
4. Ketepatan cara penggunaan
Setiap tanaman obat juga tidak bisa dikonsumsi dengan cara yang sembarangan.
Tidak semua tanaman obat memiliki efek dan berkhasiat apabila dikonsumsi dengan cara
meminum air rebusannya. Sebagai contoh daun kecubung yang digunakan sebagai
bronkodilator digunakan dengan cara dihisap. Namun apabila daun kecubung dikonsumsi
dengan cara diseduh justru akan menyebabkan mabuk.
5. Ketepatan menggali informasi
Yang kelima adalah ketepatan dalam menggali informasi tentunya ketepatan
dalam menggali informasi ini berhubungan dengan ketepatan dalam kita menggunakan
obat atau mencari epidenbest nya atau bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa
pengubah atau bahan tertentu yang kita gunakan ini sesuai dengan mungkin yang telah
dilakukan.
6. Tidak disalah gunakan
 keenam yang perlu diperhatikan juga adalah tidak salah tidak tidak melakukan
penyalahgunaan dari penggunaan obat tradisional tersebut misalnya karena memang obat
tradisional ini sangat mudah ditemukan kemudian juga sangat mudah untuk didapatkan
tanpa harus dengan menggunakan resep dokter atau harus mengunjungi dokter tertentu
terkadang hanya berdasarkan faktor empiris saja atau berdasarkan adanya khasiat secara 
turun temurun. sehingga masyarakat dapat tentunya dapat mengkonsumsi secara bebas
obat tradisional akan tetapi ada beberapa contoh sediaan jamu yang dapat menggugurkan
kandungan seperti halnya tadi kunyit yang apabila digunakan saat hamil Malah dapat
beresiko dalam menggugurkan kandungan dan terkadang ini juga disalahgunakan oleh
beberapa oknum tertentu untuk mengukur kandungan ataupun penggunaan-penggunaan
nanas yang mengandung enzim bromelin untuk menggugurkan kandungan. Bromelin
atau enzim yang biasa kita dapatkan dari nanas itu sendiri biasanya digunakan untuk anti
kolesterol Sedangkan untuk penyalahgunaannya dapat digunakan sebagai penggugur
kandungan.
7. Ketepatan pemilihan obat untuk penyakit tertentu
DA dapatkan adalah dapatkanlah obat di tempat yang memiliki izin seperti Apotek ataupun
toko obat berizin kemudian juga dapatkanlah obat sesuai dengan ketentuannya, misalnya obat
keras haruslah dengan resep dokter untuk gunakan Terangkanlah obat sesuai dengan ketentuan .
GU gunakan sesuai dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat cara penggunaan yang tepat
waktu yang tepat kemudian haruslah waspada terhadap efek sampingny.
SI simpanlah obat sesuai dengan ketentuan bacalah aturan pakai pada kotak ataupun kemasan
obat di manakah obat tersebut harus disimpan misalnya untuk suppositoria setelah disimpan
dalam keadaan dingin di dalam kulkas.
BU buang, buang disini maksudnya adalah bahwasanya dalam menggunakan obat apabila sudah
tidak terpakai lagi untuk bungkus obat maupun obat yang tidak bisa digunakan lagi harus
dibuang dengan memperhatikan terhadap pencemaran pencemaran lingkungan yang dapat
disebabkan oleh obat tersebut misalnya dalam membuang obat sirup setelah dilarutkan terlebih
dulu di dalam air hal ini Tentunya untuk menghindari Para Para produsen produsen nakal yang
kemudian kemudian menggunakannya lagi Kemudian untuk obat antibiotik untuk mencegah
resistensi tentunya kita harus membuang obat ini terlebih dahulu kita hancurkan ataupun dapat
kita hancurkan ataupun dapat kita lakukan atau kita bakar.

Anda mungkin juga menyukai