Anda di halaman 1dari 10

IKA PEMBERIAN OBAT PADA BAYI DAN BALITA

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : FUTI ALHAMDA

NPM :

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

STIKES INDONESIA

PADANG

2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga makalah untuk perkuliahan Ilmu Kesehatan Anak yang berjudul
“Pemberian Obat pada Bayi dan Balita Sesuai Wewenang dan Standar yang Berlaku”dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar umat, Nabi Muhammad SAWyang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam
semesta.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapatkan bimbingan dan motivasi serta
masukan dari berbagai pihak. Namun, penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
A. Pemberian Obat pada Bayi dan Balita Sesuai Wewenang dan Standar yang Berlaku......2
1. Jenis Obat yang Dipergunakan..............................................................................5
2. Dosis Pemberian ..................................................................................................7
3. Efek Samping........................................................................................................7
4. Indikasi dan Kontraindikasi..................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi
didalam tubuh.
Pada aspek obat ada beberapa istilah yang penting kita ketahui diantaranya: nama
generic yang merupakan nama pertama dari pabrik yang sudah mendapatkan lisensi,
kmudian ada nama resmi yang memiliki arti nama di bawah lisensi salah satu publikasi
yang resmi,nama kimiawi merupakan nama yang berasal dari dari susunan zat kimia
acetyisalicylic acid atau aspirin kemudian nama dagang merupakan nama yang keluar
sesui dengan perusahaan atau pabrik dalam menggunakan symbol.
Obat yang digunakan sebaiknya memenuhi berbagai standar persyaratan obat
diantaranya kemurnian, yaitu suatu keadaan yang dimiliki obat karena unsure
keasliannya, tidak ada pencampuruan dan potensi yang baik. Selain kemurnian, obat juga
harus memiliki bioavailibilitas berupa keseimbangan obat, keamanan, dan efektifitas.
Sebagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuh obat akan bekerja sesuai
proses kimiawi, melalui suatu reaksi obat. Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu
yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi pengurangan
konsentrasi.

Adapun factor yang mempengaruhi reaksi obat yaitu:


1. Absorbs obat
2. Distribusi obat
3. Metabolism obat
4. Eksresi sisa
Ada dua efek obat yakni efek teurapeutik dan efek samping. Efek terapeutik adalah
obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai kandungan obat seperti paliatif,
kuratif dan lain-lain. Sedangkan efek samping adalah dampak yang tidak diharapkan, tidak biasa
diramal, dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya elergi.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan prinsip pemberian obat pada bayi dan balita?
2. Apa saja jenis obat yang diperbolehkan?
3. Bagaimana dosis pemberian obat pada bayi dan balita?
4. Apa efek sampingnya ?
5. Apa indikasi dan kontra indikasinya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui prinsip pemberian obat pada bayi dan balita sesuai wewenang dan
standar yang berlaku.
2. Mengetahui jenis jenis obat yang diperbolehkan
3. Mengetahui dosis pemberian obat
4. Mengetahui efek sampingnya
5. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemberian obat pada bayi dan balita sesuai wewenang dan standar yang berlaku

1. Jenis Obat yang Diperbolehkan


a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tampa resep dokter. Ini adalah
obat yang paling aman dan biasa dibeli bebas di warung, tokoobat, maupun
apotek. Meski disebut aman , obat bebas tetap tidak boleh di pergunakan
sembarangan.Tapi bagai manapun juga obat bebas juga punya kandungan “
RACUN ” yang bias berbahaya buat tubuh bila tidak dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kemasan obat ini ditandai dengan “ LINGKARAN HIJAU BERGARIS TEPI
HITAM“ obat bebas ini digunyakan untuk mengatasi jejala penyakit ringan
biasanya berupa VITAMIN / MULTIVITAMIN.

b. Obat Bebas Terbatas


Obat jenis ini masih biahas dibeli tampa resep dokter. Pada kemasan obat ini
terdapat “LINGKARAN BIRU BERGARIS TEPI HITAM“ pada kemasan
terdapat peringatan tanda kotak kecil berdasar gelap / kotak putih bergaris tepi
hitam, misalnya:

 Awas! Obat keras . baca aturan pemakaiannya.


 Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
 Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
 Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
 Awas! Obat keras. Obat wasir jangan ditelan.kit
Pemakaian obat ini juga harus dihentikan bila kondisi penyakit semakin
serius. Sebaiknya pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sangat tidak dianjurkan untuk melakukan untuk pengobatan sendiri
desisngan obat obatan yang seharusnya diperoleh lewat resep dokter. Meski
goejala dan keluhan penyakit sama. Obat yang digunakan belum tentu sama.
Perhatikan tanggal kadaluarsa obat, baca informasi pada kemasan tentang
petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan, efek samping, dosis obat, cara
menyimpan obat, dan interaksi obat dgn obat lain / interaksi obat dgn makanan yang
dikomsumsi.
c. Obat Keras
Obat ini harus diperoleh lewat resep dokter, ciri khasnya adalah rerdapat
tanda “LINGKARAN MERAH BERGARIS TEPI HITAM DENGAN HURUF K DI
DALAMNYA” Obat yang termasukdalam golongan ini seperti antibiotic, obat
obatan yang mengandung hormone, obat penenang dan lain-lain.

2. Dosis Pemberian
Banyak perbedaan dan penentuan pemberian dosis obat pada anak, tetapi pada
prinsipnya penentuan dosis dapat disimpulkan oleh dua standar, yaitu berdasarkan luas
permukaan tubuh dan berat badan.

a) Young
b) Diling
c) Gaubius
d) Fried
e) Sagel
f) Clar

3. Efek samping
Efek samping pemberian obat pada bayi dan balita:

1) Paracetamol. Obat ini tidak dianjurkan untuk bayi berusia di bawah 3 bulan,
penggunaan obat ini sebaiknya berdasarkan resep dokter/setelah bayi
mendapatkan vaksinasi perama kali. Paracetamol dapat menghambat beberapa
enzim yang berbeda di dalam otak dan ikatan tulang belakang yang terlibat dalam
perpindahan rasa sakit.
2) Tablet Kunyah. Jangan memberikan anak berusia di bawah 2 tahun obat ini.
Umumnya anak berusia 2 sampai 4 tahun yang sudah mengerti cara minum obat
ini. Jika orang tua berfikir anaknya belum terlalu mengarti, maka hancurkan obat
dan letakan disendok yang diberi sedikit air. Dosis yang diberikan harus sesuai.
3)
4. Indikasi dan Kontraindikasi
Memberikan obat sikecil, tidak cukup hanya membaca aturan minum saja. Cermati
cara tepat memberikan.
System kekebalan tubuh sikecil yang belum sempurna, membuatnya rentan terhadap
serangan penyakit , terutama infeksi. Anda kerap memberinya obat sirup / puyer>

a) Berikan obat sesuai aturan yang tertera pada label, misalnya 3 kali sehari /
berikan sesuai anjuran dokter.
b) Baca semua aturan pemberian obat.
c) Berikan obat sesuai waktunya misalnya harus diberikan sebelum / sesudah
makan.
d) Berikan sesuai dengan dosis anjuran.
e) Perhatikan.
Apabila muncul gejala elergi stop pemberian obat dansegera kosultasikan dengan
dokter.
f) Jangan mengulang pemberian obat yang sama pada anak, walaupun dengan
gejala dan penyakit yang sama dengan sebelumnya.
g) Hindari pemberian obat bebasyang tidak jelas kandungan nya / komposisinya
h) Gunakan alat bantu:
1) Reami
a) Sendok takar / gelas takar
b) Alat ukur obat berupa suntikan
c) Siring / pipet ( untuk obar tetes )
2) Tidak Resmi
a) Jus buah, camper dalam jumlah yang tidak terlalu banyak
b) Jeli / agar agar / pudding buah untuk menyembunyikan puyer
c) Sendok / alat makan yang berbentuk dan bermotif lucu
d) Susu biasa / susu cokelat.pastikan obat tercampur dengan baik
e) Makanan kesukaan si kecil.bisa diberikan sama dengan potong
kue, dicampur madu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada beragam alat bantu untuk meminum obat pada bayi, seperti pipet, sendok takar, atau
sepuit. Alat a;at ini memiliki keuntungan dan kerugian masing masing.Sendok takar,
umpamanya, agak sulit digunakan untuk bayi mengingat bila iameronta resiko obat
tersebuttumpahlebih besar. Nah, menggunakan pipet lebih mudah, namun pilihyang
berbahan plastic. Pipet berbahan beling atau gelas rawan pecah.pilih juga pipet yang
ukurannya jelas terlihat sehingga bisaa dipakai sebagai alat tukar yang pas.saat
meminumkan obat pada bayi,jaga agar pipet tidak mengenai mulutnya.Beberapa pipet
sekaligus berfungsi sebagai tutup 0bat.Sebagai langkah antisipasi, seriap kali habis
digunakan, cucilah pipet dan rendam pada air mendidih selama 10 menit, kemudian baru
tutupkan kembali pada tempatnya.
Sementara keuntungan sepuit adalah takarannya yang jelas dan mudah digunakan.
Bila bayi anda menyukai minum obat dengan sepuit , jangan lupa meminta dokter
membuat resep karna sepuit tidak bias dibeli bebas.
Cara lain untuk meminumkan obat pada bayi adalah dengan menggunakan botol dot
nya.Campur obat dengan air gula lalu masukan kedalam botol dot si kecil.Sebaik nya air
jangan terlalu banyak, takarannya kira kira cukup untuk melakukan obat saja. Misal, 1
bungkus puyer atau 1 sendok teh obat sirup dengan 5 / 10 cc air. Kocok atauaduk terlebih
dahulu hingga tercampur merata sebelum diberikan kepada bayi
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai