Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FARMASETIKA DASAR

PENGGOLONGAN OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG

NAMA KELOMPOK 2 : FRANKLIN PALIT 20622011

: MARSHANDA MANAROINSONG 20622010

: CHRISTINE MAMUSUNG 20622017

: FASYA SAPIDE 20622012

: MICHELLE HANDRA 20622014

: REVALITA RISMAN 20622013

: GLORYA WENIBERI 20622016

: HARPINA SUMENDONG 20622015

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PRISMA
MANADO
2022

1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan makalah
Farmasetika Dasar dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kulia Farmasetika Dasar yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini,
Manado, 12 September 2022
Penyusun,

PENULIS

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................4
1.3 TUJUAN........................................................................................................4
1.4 MANFAAT....................................................................................................4
BAB II ISI...............................................................................................................5
2.1 PENGGOLONGAN OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG..............5
2.2 PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT.............................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................7
3.2 SARAN..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki system fisiologi atau keadaan
patologi ddalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia (UU No. 36
tahun 2009).
Penggolongan obat diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaharui dengan
Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/IV/2000. Penggolongan obat dimaksudkan
untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan
distribusi. Ketika membeli obat di apotek, sangat penting untuk memperhatikan
lebih jauh jenis obat yang dibeli, termasuk golongan apa obat tersebut.
Obat telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Obat
telah menurunkan angka kematian dan angka kesakitan dengan cara
menyelamatkan jiwa, menurunkan jumlah pasien dan meningkatkan kesehatan,
tetapi hanya jika obat tersebut aman, berkhasiat, bermutu dan digunakan dengan
benar. Obat yang tidak aman, tidak berkhasiat, tidak bermutu dan tidak digunakan
dengan benar dapat menimbulkan berbagai masalah bagi kesehatan, kegagalan
pengobatan bahkan kematian dan dalam jangka panjang akan membuang berbagai
sumber (dana dan manusia) yang sebenarnya terbatas (WHO 2004).
Berdasarkan uraian diatas, maka sangat penting untuk mengetahui dan
meningkatkan keamanan dan ketepatan dalam mengonsumsi obat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana dan apa saja penggolongan obat menurut undang-undang?
2. Bagaimana cara pemilihan dan penggunan obat?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja penggolongan obat menurut undang-undang
2. Untuk mengetahui cara pemilihan dan penggunaan obat
1.4 MANFAAT
1. Agar dapat memahami penggolongan obat menurut undang-undang
2. Agar dapat memahami cara pemilihan dan penggunaan obat

4
BAB II
ISI
2.1 PENGGOLONGAN OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG
Penggolongan obat menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor
917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan
keamanan dan ketepatan penggunaan setra pengamanan distribusi. Penggolongan
ini terdiri atas: obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras,
psikotropika dan narkotika.
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan
dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada
kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : Parasetamol

2. Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya
termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli
bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan landa
peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : CTM
3. Obat Wajib Apotek (OWA)
OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker
Pengelola Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh
memberikan obat keras, namun ada persyaratan yang harus dilakukan
dalam penyerahan OWA.
Contoh : Betadine, Albothyl
4. Obat Keras dan Psikotropika
Obat keras adlah obat yang hanya dapat dibeli di apotek
dengan resep dokter. Tanda khusu pada kemasan dan
etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan
garis tepi berwarna hitam.
Contoh : Asam Mefenamat
Obat Psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupu sintetis bukan
narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital

5
5. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin

2.2 PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT


Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :
a) Gejala atau keluhan penyakit.
b) Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, dan lain-
lain.
c) Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat
tertentu.
d) Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping,
dan interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.
e) Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi
obat dengan obat yang sedang diminum.
f) Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan
kepada apoteker.
Untuk penggunaan obat yang benar perlu diperhatikan :
a) Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus.
b) Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau
brosur.
c) Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,
hentikan penggunaan dan tanyakan kepada apoteker dan dokter.
d) Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit
sama.
e) Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap,
tanyakan kepada apoteker.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Obat merupakan suatu zat tunggal atau campuran yang digunakan untuk
bagian dalam maupun untuk pencegahan, diagnosa dan pengobatan.
Penggolongan obat dapat dibedakan berdasarkan peraturan dalam perundang-
undangan kesehatan.
Dan dapat mengetahui jika tidak semua obat dapat dibeli secara bebas atau di
edrakan secara bebas, tetapi ada obat yang harus menggunakan resep tertulis dari
dokter.
Pemilihan dan penggunaan obat yang tepat akan dapat memastikan bahwa
obat dapat digunakan sebaik-baiknya dan seefesien mungkin, tanpa menimbulkan
kondisi atau efek samping yang tidak perlu yang dapat merugikan.

3.2 SARAN
Perlu dipelajari lebih lanjut mengenai penggolongan obat menurut undang-
undang serta penggunaan dan pemilihan obat yang tepat agar menambah wawasan
terutama dalam penggolongan obat.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Abdul Muchid, A. (2006). PEDOMAN PENGGUNAAN OBAT BEBAS DAN BEBAS
TERBATAS. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan Departemen Kesehatan RI.

kemenkes. (2009). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009.


KESEHATAN MASYARAKAT, p. 3.

Medika, P. K. (n.d.). penggolongan obat. mengenali obat, informasi dan golongan obat.

7
8

Anda mungkin juga menyukai