Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMASI

PENGENALAN OBAT PADA ILMU FARMAKOLOGI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS APLIKASI KOMPUTER

DISUSUN OLEH:
RINI TANDI ALLO
SF22026052

STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALAPO

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI S1 FARMASI

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR.WB
Bismillahirrahmannirrahim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang masa esa Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunianya , saya dapat ,menyelesaikan dan menyusun makalah ini dengan baik
Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ PENGENALAN OBAT PADA ILMU
FARMAKOLOGI” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah teknik komputer. Saya
mengucapkan terima kasih kepada dosen MELKY GARONGA, S.KOM.,M.KOM yang telah
membimbing saya agar dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirul kalam, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan
memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Wassalamualaikum WR.WB
DAFTAR ISI

MAKALAH FARMASI.....................................................................................................................................1
PENGENALAN OBAT PADA ILMU FARMAKOLOGI........................................................................................1
STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALAPO.............................................................................................1
FAKULTAS KESEHATAN................................................................................................................................1
PRODI S1 FARMASI......................................................................................................................................1
TAHUN 2022/2023......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
BAB 2...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
BAB 3.........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Obat merupakan salah satu unsur utama dan pertama dalam ilmu farmakologi,selain itu
obat juga tidak bisa terpisahkan dalam unsur pelayanan kesehatan.dalam pelayanan
kesehatan awal dari pencegahan,dignosis,pengobatan dan pemulihan,obat menjadi salah
satu komponen pkok yang harus tersedia dan tidak tergantikan pada pelayanan
kesehatan.oelh karena itu,obat didefinisikan sebagai zat yang digunakan dalam
pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi
penggunanya.obat adalah bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologis yang
digunakan untuk ,mempengaruhi atau meyendiri sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka memperbaiki
diaknosa,pencegahan,penyembuhan,pemulihan,peningkatan kesehatan dan kontrasepsii
untuk manusia.obat dapat di bagi menjadi 4 yaitu:obat bebas,obat bebas terbatas obat
keras dan obat psikotropika dan narkotika.

Saat ini banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui jenis obat,nama obat,nama
kimia obat,merek dagang obat,hal itu disebabkan masyarakat hanya mengetahui obat
yang diberikan tenaga kesehatan untuk penyembuhan atau peningkatan kesehatan,tanpa
tau klasifikasi sebenarnya obat tersebut selain itu dokter juga sering kali memberikan
resep non generik kepada pasien sebagi pilihan untuk pengobatan.

Oleh karena itu,penulis membuat makalah berjudul “pengenalan obat pada ilmu
farmakologi”yang akan membahas jenis obat,nama obat,obat yang sesuai standar,merek
dagang obat agar masyarakat tidak menjadi korban membeli obat ditokoh-toko obat yang
tidak memiliki surat izin usha serta obat-obatannya pun ilegal.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari penjabaran latar belakang masalah diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan obat?
2. Apa saja yang termasuk jenis obat?
3. Bagaimana penjelasan dari obat paten,obat generic dan obat nama dagang?4. Apa yang
dimaksud dengan obat berstandar

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian obat secara jelas


2. Sebagai pengetahuan untuk mengetahui jenis-jenis obat yang beredar di
ilmufarmakolgi
3. Memahami pengertian obat paten, obat generic dan obat nama dagang
4. Memahami seberapa pentingnya obat yang berstandar tinggi
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 pengertian obat


Menurut Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalahbahan
atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhiatau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapandiagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsiuntuk manusia
[ CITATION Sup21 \l 1033 ].

Obat merupakan salah satu unsur penting dalam pelayanan kesehatan. Diawalidari
pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan, obat menjadi salah satukomponen
pokok yang harus selalu tersedia dan tidak tergantikan pada pelayanankesehatan.
Namun di sisi lain, obat dapat merugikan kesehatan bila tidak memenuhipersyaratan, bila
digunakan secara tidak tepat atau bila disalahgunakan.

Pengertian Obat menurut Anief (1997), obat suatu bahan atau campuran bahanyang di
maksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah,mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka ataukelainan badaniah
atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperelok tubuhatau bagian tubuh manus.

Meskipun obat tujuan utamanya yaitu menyembuhkan penyakit, tetapi masihbanyak


juga orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapatdikatakan
bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun.Obat akan bersifat
sebagai obat ketika kita tepat memanfaatkan obat dalam pengobatansuatu penyakit dengan dosis
dan waktu yang tepat. Jadi, apabila kita menyalahgunakanobat dalam pengobatan atau dengan
dosis yang berlebih maka akan menimbulkan efek-efek yang merugikan atau biasanya kita sebut
dengan keracunan.
2.2 jenis-jenis obat
Perlu diketahui bahwa obat merupakan suatu benda atu zat yang berguna untukmengatasi
penyakit meredakan/menghilangkan gejala rasa sakit, yang dapat mengubahproses-proses kimia
dalam tubuh.
Kualitas dan kuantitas dari obat mungkin telah banyak dirasakan oleh masyarakatkarena
kemanfaatan obat bagi kesehatan dan kesehjahtraan yang telah dirasakanmasyarakat
sangat memberikan kontrobusi dalam pencapaian derajat kesehatan yangingin dicapai
pemerintah. Selain kemanfaatan obat, obat juga bertujuan agar dapatmenghilangkan
rasa sakit, meredakan rasa sakit, atau mencegah penyakit pada manusiaataupun hewan. Jenis
jenis obat pada umumnya dibedakan atas suatu ketentuan dimanadisini dibedakan didasarkan
bagaimana kriteria penggolongan tersebut seperti dasarfisiologis, proses dalam tubuh atau
biokimia, pasokan obat, peraturan yang mengaturobat-obatan, kinerja / mekanisme obat,
tutorial pemakaian obat, manfaat serta guna obattersebut, tetapi Jenis-jenis yang akan dibahas
pada makalah ini adalah Penggolonganobat berdasarkan jenis tertuang dalam Permenkes RI
Nomor 917/Menkes/X/1993 yangsekarang sudah diperbaharui oleh Permenkes RI
Nomor 949/ Menkes/Per/VI/2000.Penggolongan obat terbut bertujuan untuk
meningkatkan keamanan dan ketepatanpenggunaan serta keamanan distribusi.
Penggolongan obat ini terdiri atas obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajibapotek, obat
kera, dan Psikotropika narkotika
a. Obat bebas, yaitu obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.Obat
ini ter golong obat yang paling aman, dapat dibeli tanpa resep di apotik danbahkan juga dijual
di warung-warung. Obat bebas biasanya digunakan untuk mengobatidan meringankan gejala
penyakit. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupalingkaran berwarna hijau
dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: rivanol, tabletparacetamol, bedak salicyl,
multivitamin, dan lain-lain [ CITATION Nur17 \l 1033 ].
b. Obat bebas terbatas, adalah segolongan obat yang dalam jumlah tertentu
amandikonsumsi namun jika terlalu banyak akan menimbulkan efek yang berbahaya. Obatini
dulunya digolongkan kedalam daftar obat W. Tidak diperlukan resep dokter untukmembeli obat
bebas terbatas. Disimbolkan dengan lingkaran biru tepi hitam. Biasanyaobat bebas terbatas
memiliki peringatan pada kemasannya sebagai berikut: P No. 1: Awas! Obat Keras. Bacalah
aturan, memakainya ditelan P No. 2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dikumur, jangan ditelan P
No. 3: Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan P No. 5: Awas! Obat Keras. Tidak
boleh ditelan P No. 6: Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan Contoh: obat antimabuk
sepertiantimo, obat anti flu seperti noza, decolgen, dan lainlain [ CITATION Nur17 \l 1033 ].
c. Obat wajib apotek, adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker pengelolaapotek
tanpa resep dokter. Obat wajib apotek dibuat bertujuan untuk meningkatkankemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya sehingga tercipta budaya pengobatansendiri yang tepat,
aman, dan rasional [ CITATION Nur17 \l 1033 ].
d. Obat keras, adalah obat yang berbahaya sehingga pemakaiannya harus di
bawahpengawasan dokter dan obat hanya dapat diperoleh dari apotek, puskesmas dan
fasilitaspelayanan kesehatan lain seperti balai pengobatan dan klinik dengan
menggunakanresep dokter. Obat ini memiliki efek yang keras sehingga jika digunakan
sembarangandapat memperparah penyakit hingga menyebabkan kematian. Obat keras
dulunyadisebut sebagai obat daftar G. Obat keras ditandai dengan lingkaran
merah tepi hitamyang ditengahnya terdapat huruf “K” berwarna hitam. Contoh:
antibiotik sepertiamoxicylin, obat jantung, obat hipertensi dan lain-lain [ CITATION Nur17 \l
1033 ].
e. Psikotropika dan narkotika. Psikotropika merupakan zat atau obat yang secara
alamiahataupun buatan yang berkhasiat untuk memberikan pengaruh secara selektif
padasistem syaraf pusat dan menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.Obat
golongan psikotropika masih digolongkan obat keras sehingga disimbolkandengan
lingkaran merah bertuliskan huruf “K” ditengahnya. Sedangkan narkotikamerupakan
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupunsemi sintesis yang
dapat menyebabkan perubahan kesadaran dari mulai penurunansampai hilangnya
kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapatmenimbulkan
ketergantungan. Narkotika disimbolkan dengan lingkaran merah yangditengahnya terdapat
simbol palang (+) [ CITATION Nur17 \l 1033 ].
Selain penggolongan berdasarkan jenisnya, saya juga akan membahaspenggolongan
obat berdasarkan mekanisme kerja obat. Mekanisme terjadinyainteraksi-obat dapat
melaluibeberapa cara, yakni interaksi secarafarmasetik(inkompatibilitas), interaksi secara
farmakokinetik dan interaksi secarafarmakodinamik.
a. Interaksi farmasetik: Interaksi farmasetik atau disebut juga inkompatibilitas farmasetikbersifat
langsung dan dapat secara fisik atau kimiawi, misalnya terjadinya presipitasi,perubahan warna,
tidak terdeteksi (invisible), yang selanjutnya menyebabkan obatmenjadi tidak aktif.
Interaksi ini merupakan tahap pertama yang dilalui denganmerubah sejenis obat ke
dalam fase cair / larutan yang bertujuan agar bisa melaluimembrane biologis Contoh: interaksi
karbcnisilin dengan gentamisin terjadiinaktivasi;fenitoin dengan larutan dextrosa 5%terjadi
presipitasi; amfoterisin B dengan larutanNaCl fisiologik, terjadi presipitasi.
b. Interaksi farmakokinetik: Interaksi dalam proses farmakokinetik yaitu
absorpsi,distribusi, metabolisme dan ekskresi (ADME) dapat meningkatkan
ataupunmenurunkan kadar plasma obat. Interaksi obat secara farmakokinetik yang terjadi
padasuatu obat tidak dapat diekstrapolasikan (tidak berlaku) untuk obat lainnya meskipun masih
dalam satu kelas terapi, disebabkan karena adanya perbedaan sifat fisikokimia,yang
menghasilkan sifat farmakokinetik yang berbeda. Interaksi ini merupakan tahapkedua yang
dilalui obat untuk sampai ke organ ekskreksi biasanya ada beberapa fasedalam tahap ini yaitu
tahap penyerapan (absopsi), penyebaran (distribusi),metabolisme, dan pengeluaran
(eksreksi). Contohnya, interaksi farmakokinetik olehsimetidin tidak dimiliki oleh H2-bloker
lainnya; interaksi oleh terfenadin, aztemizoletidak dimiliki oleh antihistamin non-sedatif
lainnya.c. Inter aksi farmakodinamik: Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat
yangbekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang sama sehinggaterjadi
efek yang aditif, sinergistik, atau antagonistik, tanpa ada perubahan kadarplasma
ataupun profil farmakokinetik lainnya. Interaksi farmakodinamik umumnyadapat
diekstrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan obat yang berinteraksi,karena klasifikasi
obat adalah berdasarkan efek farmakodinamiknya. Interaksi inimerupakan tahap terakhir
yang di lalui setelah tahap kedua, dimana pada tahap akhirini akan menunjukkan hasil
kinerja obat yang tercerna seperti efek setelahmengkonsumsi obat bergantung pada
konsentrasi. Selain itu, umumnya kejadianinteraksi farmakodinamik dapat diramalkan
sehingga dapat dihindari sebelumnya jikadiketahui mekanisme kerja obat[CITATION Git08 \l
1033 ]
Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat yaitu
a. Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri ataumikroba.
Contoh: antibiotik.
b. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit. Contoh: vaksin,dan serum.
c. Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, seperti meredakan nyeri.
Contoh:analgesik
d. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi-fungsi zat yang
kurang.Contoh: vitamin dan hormon.
e. Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat
aktif,khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan
sakit.Contoh: aqua pro injeksi dan tablet placebo
Dalam pemakaian obat kita sering mengonsumsi obat lewat oral (melalui mulut)Contoh:
tablet antibiotik, parasetamol, selain itu juga kadang memakai obat lewat luartubuh seperti obat-
obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar. Contoh: sulfursalep, caladine, dan lain-
lain. Efek yang sering kita rasakan setelah mengonsumsi obatleat oral maupun luar yaitu
terdapat efek Sistemik yaitu efek pada obat atau zat aktifyang masuk ke dalam peredaran darah
dan efek Lokal seperti obat atau zat aktif yanghanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada,seperti pada hidung, mata, kulit, dan lainlain.
Penggolongan obat berdasarkan asal obat yang kita konsumsi sehari-hari biasanyaberasal dari
bahan-bahan obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral)seperti, jamur
(antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida jantung). Dari hewan:plasenta, otak
menghasilkan serum rabies, kolagen. Selain itu juga kita jugamengonsumsi obat-obat
yang berasal dari sintetik seperti pembuatan obat denganmelakukan reaksi-reaksi
kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan denganmereaksikan metanol dan asam
salisilat

2.3 klasifikasi obat


Klasifikasi obat biasanya terdiri dari macam-macam seperti Klasifikasi
ataupenggolongan obat berdasarkan jenis seperti obat OTC (over the counter), obat generik,obat
generik berlogo, obat nama dagang, obat paten, obat mitu (obat me-too),
obattradisional, obat jadi, obat baru, obat esensial, dan obat wajib apotek, tetapi pada makalahini
akan menkelaskan obat paten, obat generic dan obat nama dagang saja.
Dilansir dari situs resmi Kementeri Kesehatan Republik Indonesia, pada dasarnyatidak ada
perbedaan mengenai pembuatan dan registrasi obat generik dan obat paten.Bahkan, kualitas,
manfaat, dan standar keamanan obat generik maupun obat paten sama.Perbedaan hanya terletak
dari obat bermerek yang dipromosikan oleh produsen obat, dimana obat tersebut dipatenkan. Hal
tersebut membuat obat paten memiliki harga lebih. mahal. Sementara obat generik adalah obat
yng telah habis masa patennya, sehinggadapat diproduksi secara umum (farmasi)
ataupun pemerintah tanpa perlu membayarroyalti. Obat generik merupakan obat yang
memiliki zat aktif yang sama dengan obatpaten atau obat bermerk lainnya. Harga obat generik
bisa lebih murah karena perusahaanfarmasi yang memprodhksi obat ini tidak perlu
membayar royalti atas hak paten.Sehingga biaya yang dibebankan murni biaya produksi
dari obat generik. Untuk obatpaten adalah jenis obat baru yang baru mulai diproduksi
dan dipasarkan perusahaanfarmasi. Melewati berbagai riset, pengembangan, dan uji klinis.
Bahkan kemasannya jugaterlihat menarik. Ini yang membuat harganya cukup mahal. Biasanya
izin hak paten suatuobat adalah 20 tahun. Selisih harga memang cukup jauh, antara obat paten
dan obatgenerik. Bisa mencapai 50 hingga 200 persen.Hal inilah yang membuat
masyrakatmemiliki anggapan masing-masing. Sebagian besar menganggap bahwa obat
generikbukan obat bermerek, sehingga tidak begitu manjur dalam menangani penyakit.
Sedangkan Obat Nama dagang (branded drugs) adalah obat dengan nama sediaanyang
ditetapkan pabrik pembuat dan terdaftar di departemen kesehatan negara
yangbersangkutan, obat nama dagang disebut juga obat merek terdaftar. Contoh: amoksan,diafac,
pehamoxil, dan lain-lain.
Biasanya Obat merk dagang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakandan dijual
dalam bungkus asli yang dikeluarkan dari pabrik yang memproduksi.Berdasarkan UU
No. 14 tahun 2001, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun.Selama 20 tahun
perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif untuk memproduksidan memasarkan obat
yang serupa kecuali jika memiliki perjanjian khusus denganperusahaan pemilik paten.
Dalam kurun waktu tersebut, tidak boleh ada perusahaan lainyang memproduksi obat dari bahan
generik yang sama, karena obat tersebut relatif barudan masih dalam masa paten, sehingga
belum ada dalam bentuk generiknya, yang beredaradalah merk dagang dari pemegang paten
[ CITATION Yus16 \l 1033 ]

2.4.Obat standar
Obat merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan karenaintervensi
obat diperlukan dalam sebagian besar upaya penanganan penyakit. Denganpengetahuan yang
benar, kita akan memperoleh manfaat maksimal dari obat dan dapatmeminimalkan segala hal
yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat pemakaianyang kurang tepat dari suatu
obat.
Untuk memenuhi kualifikasi obat yang berstandar sesuai ketentuan yang berlaku,sebelum
disetujui beredar di Indonesia, produk-produk obat harus melalui penilaiankhasiat,
keamanan dan mutu, sehingga obat yang siap beredar telah memenuhi 3 kriteriatersebut.
Standarisasi obat bukan dilakukan oleh Badan POM, tetapi oleh
FarmakopeIndonesia (FI). Farmakope akan menmbantu menjamin konsumen menerima obat
dengankualitas yang tinggi dengan menentukan standar sehingga pabrikan wajib
memenuhistndar tersebut untuk memasarkan produk mereka di Indonesia. Standar
yang diaturdalam Farmakope Indonesia meliputi kemurnian, dan kadar zat aktif, kapan dan
seberapacepat bentuk sediaan oral dari obat bioavailabel (terlarut dan terabsorpsi) dalam
tubuh,dan pelabelan dan penggunaan yang aman dari obat. Farmakope bersifat
independen,tetapi bekerja sangat erat dengan badan POM dan perusahaan obat
[ CITATIONHae171 \l 1033 ].
Obat standar bisa kita lihat di buku farmakope, karena farmakope adalah bukuresmi yang
dikeluarkan oleh sebuah negara yang berisi standarisasi, panduan danpengujian sediaan
obat. Sekarang Farmakope dijadikan referensi standar – kemurnian,pengukuran akurat dari
sampel obat- memungkinkan perusahaan obat untukmengkalibrasi peralatan analitiknya
dan mengukur sampel obat yang diproduksi untukmenjamin akurasinya.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
KesimpulanKesimpulan dari makalah sejarah Farmasi ini adalah :
1. Menurut Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalah bahanatau
paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhiatau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapandiagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dankontrasepsi untuk manusia
2. Obat yang dikonsumsi,akan melalui tahap-tahap tertentu. Ada beberapa tahap yangdilalui
setelah dicerna diantaranya
a. Tahap farmasetik, merupakan tahap pertama yang dilalui dengan merubah sejenisobat ke
dalam fase cair / larutan yang bertujuan agar bisa melalui membranebiologis.
b. Tahap farmakokinetika, merupakan tahap kedua yang dilalui obat untuk sampai keorgan
ekskreksi biasanya ada beberapa fase dalam tahap ini yaitu tahappenyerapan
(absopsi), penyebaran (distribusi), metabolisme, dan pengeluaran(eksreksi).
c. Tahap farmakodinamik, merupakan tahap terakhir yang di lalui setelah tahapkedua,
dimana pada tahap akhir ini akan menunjukkan hasil kinerja obat yangtercerna seperti efek
setelah mengkonsumsi obat bergantung pada konsentrasi
.3. Obat generik merupakan obat yang memiliki zat aktif yang sama dengan obat patenatau obat
bermerk lainnya. Harga obat generik bisa lebih murah karena farmasi yang memprodhksi obat
ini tidak perlu membayar royalti atas hak paten.Sehingga biaya yang dibebankan murni biaya
produksi dari obat generik. Untuk obatpaten adalah jenis obat baru yang baru mulai diproduksi
dan dipasarkan perusahaanfarmasi. Melewati berbagai riset, pengembangan, dan uji klinis.
Bahkan kemasannyajuga terlihat menarik. Ini yang membuat harganya cukup mahal.
4. Kualifikasi obat yang berstandar sesuai ketentuan yang berlaku, sebelum disetujuiberedar di
Indonesia, produk-produk obat harus melalui penilaian khasiat, keamanandan mutu.

3.2 saran
Sebagai generasi muda di Indonesia kita diharapkan mampu berpegang teguhpada
pedoman-pedoman farmasi yang kita punya dan diharapkan untuk bisamempergunakan
obat-obat dengan semestinya, sehingga menjadikan bidang farmasi diIndonesia lebih
berkembang lagi tentunya dengan kualitas dan kuantitas yang baik.Selain itu, apoteker
atau tenaga kesehatan lainnya juga harus lebih menggalakkan dalamupaya kesehatan
masyarakat, misalnya dengan melakukan penyuluhan, poster, leaflet,dan KIE
DAFTAR PUSTAKA

Gitawati, R. (2008). Interaksi Obat Dan Beberapa Implikasinya. Jurnal Media Litbang
Kesehatan, 10

Haeria. (2017). Pengantar Ilmu Farmasi. Makassar: UIN Alaudin Makassar.

Nuryati. (2017). Farmakologi. Jakarta Selatan: Rekam Medis Informasi Kesehatan (RMIK).

Supardi, S. D. (2021). Kajian Peraturan Perundang-Undangan Tentang Pemberian


InformasiObat dan Obat Tradisional di Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 8.

Yusuf, F. (2016). Studi Perbandingan Obat Generik Dan Obat Nama Dagang.
JurnalFarmanesia

Anda mungkin juga menyukai