Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK FARMAKOLOGI DASAR

“DEFINISI OBAT PENGGOLONGAN DAN PRINSIP PEMBERIAN OBAT”

DI SUSUN OELEH

KELOMPOK 2

WINDI MAHARANI 22 21 0071

JENNIVER R LOPES 22 21 0033

FITRIA N UMAR 22 21 0025

PUTRI LAMALO 22 21 0050

ELITIA MANANGKABO 22 21 0018

CINTA A ROBOT 22 21 0011

Disusun sebagai persyaratan kelengkapan tugas untuk mengikuti

Ujian Tengah Semester (UTS) Genap

Tahun Akademik 2023/2024

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN AKPER TELING RUMKIT III MANADO

2023
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan diucapkan ke hadirat Tuhan atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat mnambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

MANADO, APRIL 2023

Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………..

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.4 MANFAAT PENULISAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.2

2.3

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejalah penyakit,luka atau kelainan badania dan rohaniah pada manusia atau hewan,
memperelok badan atau bagian badan manusia (Anief, 2006).Besarnya efektifitas obat
tergantung pada biosis dan kepekaan organ tubuh. Setiap orang berbeda kepekaan dan
kebutuhan biosis obatnnya.Tetapi secara umum dapat dikelompokan, yaitu dosis bayi,
anak-anak, dewasa dan orang tua (Djas, dalam kasibu, 2017).

Peran obat dalam upaya kesehatan besar dan merupakan suatu unsur penting
(Simanjutak dalam Kasibu. 2017). Begitu juga dengan bagaimana penggunaan obat melalui
mulut, tenggorokan masuk keperut, disebut secara oral, cara penggunaan lainnya
pemakaian luar (Anief, 2006).

Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami. Pelaksaanya harus
memenuhi kreteria penggunaan obat yang rasional, antara lain ketepatan pemilihan obat,
ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontra indikasi, tidak
adanya interaksi obat, dan tidak adanya poli farmasi (Depkes RI, 2008). Pada prakteknya,
kesalahan penggunaan obat dalam swamedikasi ternyata masih terjadi, terutama karena
ketidak tepatan obat dan dosis obat. Apabila kesalahan terjadi terus menerus dalam waktu
yang lama di kawatirkan dapat menimbulkan resiko pada kesehatan. ( Depkes RI. 2007).

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untukmempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manusia (UU No. 36 Thn 2009). Obat adalah zat yang digunakan untuk
pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi
penggunanya. Setiap obat punya tujuan manfaat, namun juga mempunyai efek samping
yang dapat merugikan. Oleh karena itu, gunakanlah obat sesuai dengan aturan pakai; dan
kenali obat dengan baik dengan cara memperhatikan informasi yang menyertainya. Bidang
ilmu yang mempelajari tentang obat khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sifaf
fisika-kimiawinya terhadap tubuh, respons bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat,
nasib yang dialami obat dalam tubuh, dan kegunaan obat bagi kesembuhan adalah
Farmakologi.
1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan di definisikan dalm makalah ini adalah:

1. Apa itu definisi obat?

2. Apa itu penggolongan obat?

3. Apa itu prinsip pemberian obat?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang DEFINISI OBAT PENGGOLONGAN DAN PRINSIP PEMBERIAN OBAT bentuk
persepsi mempelajari ini lebih dalam sehingga dapat di manfaatkan sebagai proses
pembelajaran untuk mahasisiwa.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah FARMAKOLOGI.

2. Sebagai bahan untuk kita dalam memahami tentang DEFINISI OBAT PENGGOLONGAN
DAN PRINSIP PEMBERIAN OBAT.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Obat

Obat yaitu zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan biologi pada organ tubuh
manusia.Definisi lain menjelaskan obat merupakan sejenis subtansi yang digunakan dalam
proses diagnosis, pengobatan penyembuhan dan perbaikan maupun pencegahan terhadap
gangguan kesehatn tubuh. Obat adalah sejenis terapi pri,er yang memiliki hubungan erat
dengan proses peneymbuhan sebagai penyakit.

Jadi definisi obat merupakan sebuah terapi primer tersusun atas subtansi zat kimia
yang digunakan dalam proses diagnosis,penyembuhan atau perbaikan dan pencegahan
terhadap proses penyakit serta berpengaruh terhadap organ tubuh secara biologis.

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manusia. Dalam beberapa peraturan, perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh pemerintah tidak semua obat memilki pengertian atau didefinisikan;
misalnya : Minyak Kayu Putih, Obat Batuk Hitam, Obat Batuk Putih, dll.

Beberapa definisi atau pengertian tentang obat yang penting untuk diketahui oleh
masyarakat antara lain seperti obat OTC (over the counter), obat generik, obat generik
berlogo, obat nama dagang, obat paten, obat mitu (obat me-too), obat tradisional, obat jadi,
obat baru, obat esensial, dan obat wajib apotek.

 Obat adalah suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan utk dipergunakan
dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pd manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh
manusia.
 Obat OTC atau over the counter adalah sebutan umum untuk obat yang termasuk
golongan obat bebas dan obat bebas terbatas, yang digunakan untuk swamedikasi
(pengobatan sendiri) atau self medication.
 Obat Jadi: Obat dalam keadaan murni/campuran (serbuk, cairan, salep, tablet, pil,
suppositoria,dan lain lain) yang mempunyai teknis sesuai FI/lain yang ditetapkan
Pemerintah. Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam
bentuk serbuk, emulsi, suspensi, salep, krim, tablet, supositoria, klisma, injeksi dll
yang mana bentuk obat tersebut tercantum dalam farmakope Indonesia.
 Obat Generik (unbranded drugs). Obat generik adalah obat dengan nama generik
sesuai dengan penamaan zat aktif sediaan yang ditetapkan oleh farmakope
indonesia dan INN (International non-propietary Names) dari WHO, tidak memakai
nama dagang maupun logo produsen. Contoh amoksisilin, metformin dan lain-lain.
 Obat Generik berlogo. Obat generik berlogo adalah Obat generik yang
mencantumkan logo produsen (tapi tidak memakai nama dagang), misalkan
sediaang obat generik dengan nama amoksisilin (ada logo produsen Kimia Farma).
 Obat Nama dagang (branded drugs). Obat nama dagang adalah obat dengan nama
sediaan yang ditetapkan pabrik pembuat dan terdaftar di departemen kesehatan
negara yang bersangkutan, obat nama dagang disebut juga obat merek terdaftar.
Contoh: amoksan, diafac, pehamoxil, dan lain-lain.
 Obat Paten. Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat
baru yang ditemukannya berdasarkan riset Industri farmasi tersebut diberi hak
paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah melalui berbagai tahapan
uji klinis sesuai aturan yang telah ditetapkan secara internasional. Obat yang telah
diberi hak paten tersebut tidak boleh diproduksi dan dipasarkan dengan nama
generik oleh industri farmasi lain tanpa izin pemilik hak paten selama masih dalam
masa hak paten.

2.2 Prinsip Enam Benar Dalam Pemberian Obat

Adapun pengertian-pengertian dari prinsip enam benar obat menurutyaitu:

a. Benar pasien
Tanyakan nama pasien, alamat, usia, cocokan dengan gelang pasien (nama, tanggal
lahir, no RM). Cek nama dokter yang meresepkan pada catatan pemberian obat,
resep/ kartu obat
b. benar obat
Memastikan bahwa obat generik sesuai dengan nama dagang obat, pasien tidak
alergi dengan kandungan obat yang didapat, memeriksa identitas obat dengan
catatan.
c. Benar dosis
Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan rentang pemberian dosis untuk
cara pemberian tersebut, berat badan dan umur klien, periksa dosis pada label obat
untuk membandingkan dengan dosis yang sesuai pada catatan pemberian obat.
Lakukan perhitungan dosis secara akurat.
d. Benar cara pemberian
Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian
obat akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan
apakah obat diberikan sebelum atau sesudah makan.
e. Benar waktu
Periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat (misalnya obat yang diberikan 2 kali sehari, maka pada catatan
pemberian obat/ resep dokter.
f. Benar dokumentasi
Memeriksa label obat untuk memastikan bahwa obat tersebut dapat diberikan
sesuai cara yang diinstruksikan, dan periksa cara pada catatan pemberian obat.

2.3 Prosedur Pemberian Obat

Dokter merupakan penanggung jawab dalam pemberian resep obat bagi masing-masing
pasien yang dirawat di rumah sakit. Kemudian apoteker memberikan obat yang sesuai
dengan resep dokter. Sedangkan cara dalam pemberian obat harus sesuai dengan prosedur
dan tergantung pada keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat obat,
dan tempat kerja obat yang diinginkan serta pengawasan terkait efek obat dan sesuai
dengan SOP rumah sakit yang bersangkutan (Depkes, 2014).

Menurut Perry, Peterson, & Potter (2005, hlm 160) mengatakan pada pemberian obat
seseorang perawat perlu memperhatikan prinsip lima benar yaitu: benar obat, benar dosis,
benar pasien, benar cara pemberian, dan benar waktu. Tetapi sesuai dengan
perkembangan ilmu kedokteran sekarang mulai di tinggalkan prinsip lima benar tersebut
dan telah muncul teori baru yang dianggap lebih efektif yang perlu diperhatikan saat
pemberian obat kepada pasien yaitu prinsip enam benar.
Menurut Aryani (2009) sekarang perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
khususnya dalam hal pemberian obat kepada pasien harus memperhatikan prinsip enam
benar obat yang sudah menjadi prosedur wajib sebelum memberikan obat kepada pasien.
Prinsip enam benar obat itu meliputi benar pasien, benar jenis obat, benar dosis, benar
cara pemberian, benar waktu, benar dokumentasi.

1. Benar Pasien
Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan mencocokkan dengan
nama, usia, dan jenis kelamin.
2. Benar Obat
Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep dokter yang merawat , dari nama
obat, bentuk dan warna, serta membaca label obat sampai 3 kali yaitu :

saat melihat kemasan obat,

saat menuangkan obat

sesudah menuangkan obat.

Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian apotek.

3. Benar Dosis
Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan
pemberian obat.
4. Benar Waktu Pemberian
Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian
obat akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan
apakah obat diberikan sebelum atau sesudah makan.
5. Benar Cara Pemberian Obat
Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diintruksikan dan periksa pada
label cara pemberian obat. Misalnya oral (melalui mulut) sublingual (dibawah
lidah), inhalasi (semprot aerosol) dll.
6. Benar Kadaluarsa Obat
Harus diperhatikan expire date/masa kadaluarsa obat yang akan diberikan.
Biasanya pada label botol obat tertera kapan obat tersebut kadaluarsa. Perhatikan
perubahan warna (dari bening menjadi keruh), tablet menjadi basah/bentuknya
rusak.

Anda mungkin juga menyukai