Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PUK

PENGGOLONGAN OBAT

OLEH : 1. Alvinas Dwi Putra


2. Amnesti Diah Eka P.
3. Angela Meris Depa
4. Ayu Safita A.

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Page |1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah-Nya sehingga dalam waktu yang telah ditentukan dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik. Sholawat serta Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW.
Laporan ini diajukan kepada Ibu Arina Swastika M.S,Farm.Apt sebagai guru dan
penilai terhadap laporan yang kami laksanakan terkait dengan penggolangan obat.
Dalam penyelesaian Laporan Penelitian ini, kami banyak mendapat masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah
penelitian ini.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi bahasa ataupun yang
lainnya. Untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah ini di lain waktu, agar pengembangan tata bahasa kami
lebih baik lagi.
Harapan paling besar dari penyusunan makalah ini adalah, mudah-mudahan apa
yang penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman serta orang lain
yang ingin membaca dan menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada dan dapat memberikan
manfaat bagi yang membaca untuk dapat menjadi acuan bahan diskusi dan dapat
mengembangkan kreatifitas bagi siswa.
Malang, 08 November 2016

Penyusun

Page |2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................4
1.1. Latarbelakang ............................................................................................................ .4
1.2. Rumusan masalah .......................................................................................................4
1.3. Tujuan ...........................................................................................................................4
1.4. Pembahasan dan Data
gambar..................................................................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................................... 5


BAB III. PENUTUP ............................................................................................................10
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................................10
3.2. Saran ..............................................................................................................................10
BAB IV. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................11

Page |3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Obat adalah semua bahan tunggal/campuran yang dipergunakan oleh semua
makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan
menyembuhkan penyakit.Obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria
penggolongan. Kriteria penggolongan obat yaitu berdasarkan proses fisiologis dan biokimia
dalam tubuh, bentuk sediaan obat, sumber obat, undang-undang, cara kerja obat, cara
penggunaan obat, serta kegunaan obat.
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksud untuk peningkatan keamanan
dan ketepatan penggunaan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat keras, psikotropika
dan narkotika, obat bebas terbatas yang akan dibahas secara mendetail pada pembahasan
selanjutnya.
Untuk mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta untuk menjaga keamanan
penggunaannya, maka pemerintah menggolongkan obat.

1.2.RUMUSAN MASALAH :
1 Apa yang di maksud dengan penggolangan obat?
2 Ada berapa undang-undang yang mengatur atau mengawasi tentang perkembangan
penggolongan obat ?
3 Mengapa golongan obat keras di pasaran bisa dijual bebas tanpa resep dokter ?

1.3.Tujuan:
 Untuk mengetahui pengertian penggolongan obat
 Untuk mengetahui undang-undang tentang penggolongan obat
 Untuk mengetahui peredaran obat keras di pasaran
 Untuk mempermudah dalam memilih obat
 Agar dapat mempermudah apa saja manfaat dalam penggolongan obat

Page |4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan penggolangan obat dan apa saja ?
kita membahas tentang penggolongan obat kita harus mengerti arti dari
obat. Apa itu obat? Secara umum,obat adalah semua bahan tunggal/campuran yang
dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna
mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit.

Sedangkan, menurut undang-undang,pengertian obat adalah suatu bahan


atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis,
mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan
termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
Selain pengertian obat secara umum di atas, ada juga pengertian obat secara
khusus. Berikut beberapa pengertian obat secara khusus:

 Obat baru: Obat baru adalah obat yang berisi zat (berkhasiat/tidak berkhasiat),
seperti pembantu, pelarut, pengisi, lapisan atau komponen lain yang belum dikenal
sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.
 Obat esensial: Obat esensial adalah obat yang paling banyak dibutuhkan untuk
layanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam daftar Obat Esensial Nasional
(DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.
 Obat generik: Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam
FI untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.
 Obat jadi: Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk
salep, cairan, supositoria, kapsul, pil, tablet, serbuk atau bentuk lainnya yang secara
teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang ditetapkan pemerintah. 
 Obat paten: Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas
nama pembuat yang telah diberi kuasa dan obat itu dijual dalam kemasan asli dari
perusahaan yang memproduksinya.
 Obat asli: Obat asli adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan-bahan alamiah,
diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan
tradisional.
 Obat tradisional: Obat tradisional adalah obat yang didapat dari bahan alam, diolah
secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan
tradisional.

Page |5
Bagaimana penggolongan obat? Obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa
kriteria penggolongan. Kriteria penggolongan obat yaitu berdasarkan proses fisiologis
dan biokimia dalam tubuh, bentuk sediaan obat, sumber obat, undang-undang, cara
kerja obat, cara penggunaan obat, serta kegunaan obat. Menurut proses fisiologis dan
biokimia dalam tubuh, obat digolongkan menjadi:

 Obat diagnostik: Obat diagnostik adalah obat yang membantu dalam mendiagnosis


(mengenali penyakit), misalnya barium sulfat untuk membantu diagnosis pada
saluran lambung-usus, serta natriummiopanoat dan asam iod organik lainnya untuk
membantu diagnosis pada saluran empedu.

 Obat kemoterapeutik: Obat kemoterapeutik adalah obat yang dapat membunuh


parasit dan kuman di dalam tubuh inang. Obat ini hendaknya memiliki kegiatan
farmakodinamik yang sekecil-kecilnya terhadap organisme inang dan berkhasiat
untuk melawan sebanyak mungkin parasit (cacing protozoa) dan mikroorganisme
(bakteri, virus). Obat-obat neoplasma (onkolitika, sitostika, atau obat kanker) juga
dianggap termasuk golongan ini.

 Obat farmakodinamik: Obat farmakodinamik adalah obat yang bekerja terhadap


inang dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologis atau fungsi
biokimia dalam tubuh.

Penggolongan obat berdasarkan bentuk sediaan obat dikelompokkan menjadi:

 Bentuk gas; contohnya, inhalasi, spraym aerosol.

 Bentuk cair atau larutan; contohnya, lotio, dauche, infus intravena, injeksi, epithema,
clysma, gargarisma, obat tetes, eliksir, sirop dan potio.

 Bentung setengah padat; misalnya salep mata (occulenta), gel, cerata, pasta, krim,
salep (unguetum).

 Bentuk padat; contohnya, supositoria, kapsul, pil, tablet, dan serbuk.

 a hormon, diuretik, hipnotik, dan obat otonom

Penggolongan obat berdasarkan sumbernya, dikelompokkan menjadi:

 Mikroba dan jamur/fungi; misalnya, antibiotik penisilin.

 Sintesis (tiruan); contohnya, vitamin C dan kamper sintesis.

 Mineral (pertambangan); contohnya, sulfur, vaselin, parafin, garam dapur, iodkali.

 Hewan (fauna); contohnya, cera, adeps lanae, dan minyak ikan.

 Tumbuhan (flora); contohnya, minyak jarak, kina, dan digitalis.

Page |6
Penggolongan obat menurut undang-undang dikelompokkan menjadi:

 Obat bebas: Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak
membahayakan si pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan; diberi tanda lingkaran
bulat berwarna hijau dengan garis tepi hitam.

 Obat bebas terbatas (daftar W = waarschuwing = peringatan): Obat bebas terbatas


adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya
dari produsen atau pabrik obat itu, kemudian diberi tanda lingkaran bulat berwarna
biru dengan garis tepi hitam serta diberi tanda peringatan (P No.1 sampai P No.6).

 Obat keras (daftar G = geverlijk = berbahaya): Obat keras adalah semua obat yang
memiliki takaran dosis minimum (DM), diberi tanda khusus lingkaran bulat merah
garis tepi hitam dan huruf K menyentuh garis tepinya, semua obat baru kecuali ada
ketetapan pemerintah bahwa obat itu tidak membahayakan, dan semua sediaan
parenteral/injeksi/infus intravena.

 Psikotropika: Psikotropika adalah obat yang memengaruhi proses mental,


meransang atau menenangkan, mengubah pikiran/perasaan/kelakuan seseorang;
contohnya golongan barbital/luminal, diazepam, dan ekstasi.

 Narkotik: Narkotik adalah obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan IPTEK
serta dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan/adiksi yang sanga
merugikan individu apabila digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan dokter;
contohnya kodein, metadon, petidin, morfin, dan opium.

Penggolongan obat berdasarkan cara kerjanya dalam tubuh dikelompokkan


menjadi:

 Sistemik: obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh; contohnya obat analgetik.

 Lokal: obat yang bekerja pada jaringan setempat, seperti pemakaian topikal.

Penggolongan obat menurut cara penggunaannya, obat digolongkan menjadi:

 Medicamentum ad usum externum (pemakaian luar) melalui implantasi, injeksi,


membran mukosa, rektal, vaginal, nasal, opthalmic, aurical,
collutio/gargarisma/gargle, diberi tiket biru.

 Medicamentum ad usum internum (pemakaian dalam) melalui oral, diberi tiket


putih.

Page |7
Penggolongan obat berdasarkan kegunaan dalam tubuh digolongkan ke dalam:

 Untuk diagnosis (diagnostic).

 Untuk mencegah (prophylactic).

 Untuk menyembuhkan (terapeutic).


2. Ada berapa undang-undang yang mengatur atau mengawasi tentang perkembangan
penggolongan obat ?

Sekarang kita akan membahas tentang undang-undang yang mengatur tentang


penggolongan obat. Ada beberapa undang-undang yang mengatur tentang itu,sekarang
kita akan membahas tentang undang-undang tersebut satu persatu :
Yang pertama adalah :

1. Undang-Undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Narkotika


adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman,baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan
pengaruh-pengaruh yang timbul dari tanaman tersebut.
2. Menurut keputusan menteri kesehatan Permenkes
No.924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib No 2,yang
termasuk dalam golongan 2 adalah :
1. Albendazol
2. Basitrasin
3. Permenkes No.919/Menkes/Per/X/1993 tentang kriteria OWA
tentang Obat Wajib Apotik yang dapat diserahkan kepada pasien
adalah sebagai berikut.
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita
hamil,anak berusia dibawah 2 tahun,dan pasien berusia diatas
65 tahun.
2. Pengobatan dengan obat yang dimaksud tidak memberikan
risiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan .
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang mempunyai
prevalensi tinggi di indonesia.
5. Obat tersebut memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri
4. obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/Per/X
/1993 yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor Penggolongan
949/Menkes/Per/ VI/2000 penggolongan obat dimaksudkan untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan
distribusi.Penggolongan obat ini terdiri dari : obat bebas, obat bebas terbatas,
obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika .

Inilah beberapa undang-undang yang ada dan masih bannyak undang-undang


yang mengatur dan mengendalikan dalam penggolongan obat.
Page |8
3. Mengapa golongan obat keras di pasaran bisa dijual bebas tanpa resep dokter?
Obat keras adalah obat yang diperjualbelikan oleh resep dokter. Sekarang kita akan
membahas tentang masalah kenapa obat keras masih terjual bebas di pasaran. Hal itu
dikarenakan kurangnya peraturan yang melandasi tentang pelarangan penjualan obat
keras di luar sana. Dan juaga undang-undang yang masih kurang ketat dalam mengikat
peraturan tersebut,mungkin di karenakan undang-undang belum diperbaharui.Namun
juga, masih ada beberapa apotek yang masih menjual obat keras tanpa resep dokter dan
masih banyak pula yang masih menyalahgunakan obat keras tersebut. Maka dari itu
BPOM, apabila mengetahui hal tersebut terjadi maka akan terkena sanksi.
Hal tersebut karena kurangnya pengetahuan yang orang miliki tentang arti dari obat
keras dan manfaat yang timbul atau kerugian yang dapat ditimbulkan bagi pengguna.
Pada jaman sekarang banyak sekali anak muda yang membeli obat keras untuk kepuasan
batin dalam arti hanya untuk bersenang-senang tanpa mempedulikan efek yang dapat di
timbulkan oleh obat tersebut. Meskipun banyak orang melarang akan penggunaan obat
keras akan sulit dihilangkan karena sudah banyak orang yang sudah mulai kecanduan
akan efek obat.
Obat keras akan berfungsi baik bila digunakan dalam jumlah sedikit tetapi bila dalam
jumlah banyak akan menimbulkan efek-efek yang menghilangkan masalah,memang
benar masalah yang kita hadapi akan hilang tetapi ingatlah masalah akan muncul kembali
saat efek obat sudah mulai hilang. Jika diteruskan untuk tetap menggunakan obat
tersebut dapat di artikan bahwa akan timbul efek samping yang akan lebih parah dan
dapat menimbulkan kematian kepada si pengguna obat tersebut. Maka diharapkan
bahwa orang tua harus lebih memperhatikan anaknya agar tidak menggunakan obat
tersebut,dan juga agar peraturan tentang peredaran obat keras dapat diperbaiki.

Page |9
DATA GAMBAR

Gambar II.1
Penandaan Obat Bebas Terbatas

Gambar II.2 Gambar II.3


Penandaan Obat Narkotika Penandaan Obat keras

Gambar II.4 Gambar II.4

Penandaan Obat Bebas Terbatas Penandaan Obat Bebas

P a g e | 10
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Bahwa penggolongan obat sangat membantu kita dalam
memilih obat yang sesuai dengan yang kita inginkan dengan
dosis yang tidak berlebihan. Obat sangat banyak maka dari itu
teciptalah penggolongan obat yang bertujuan agar dapat
membantu dan mempermudah masyarakat dalam memilih
variasi obat. Agar dampak yang ditimbulkan tidak parah. Obat
keras pun sama,seharusnya tidak dijual bebas karena obat
keras memiliki efek samping yang dapat menimbulkan efek
ketergantungan yang buruk bagi pengguna. Maka dari itu kami
membuat makalah ini agar dapat membantu banyak orang,dan
mau menggunakan obat dengan benar dan tidak
menyalahgunakannya.

3.2. SARAN
Dengan dibuat makalah ini semoga memiliki manfaat yang
berguna bagi yang membaca bahwa banyak manfaat yang kita
dapatkan tentang penggolongan obat. Jika disalahgunakan akan
menimbulkan dampak yang tidak ringan maka dari itu kami
membuat makalah ini agar banyak orang yang tau bahwa jenis
dan macam obat yang jumlahnya ada banyak yang beredar bebas
diluar sana. Karena pada waktu ini masih banyak oarang yang
menyalah gunakan obat keras maka kami berharap bahwa akan
ada undang-undang yang baru yang lebih bijaksana dalam
menanggapi semua peredaran oabat keras dikalangan masyarakat
sekarang. Dan membuat peraturan yang lebih baik agar manfaat
obat keras tidak disalahgunakan. Agar anak bangsa akan lebih bisa
menghargai tubuh dan kesehatan yang ada dalam dirinya. Dan
menjadi anak bangsa yang sehat jauh dari obat keras yang akan
membuat mereka merusak dirinya sendiri.
P a g e | 11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Penggolongan obat http://tumbango.blogspot.co.id/2013/06/penggolongan-obat.html

Obat dan penggolongan obathttp://mikasilmin.blogspot.co.id/2015/11/obat-dan-penggolongan-


obat.html

Definisi penggolongan obathttp://www.pendekarilusi.com/wp-content/uploads/2016/02/definisi-


dan-penggolongan-obat.pdf

Makalah penggolongan obat analgetik https://tintusfar.files.wordpress.com/2013/10/analgetika.pdf

Buku Undang-Undang Kesehatan produksi EGC

P a g e | 12

Anda mungkin juga menyukai