OBAT-OBATAN
Disusun oleh:
Dian Yustisia
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Sholawat serta salam kita curahkan pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Berkat rahmat dan limpahannya, Penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas Remedial mata kuliah ILMU FORENSIK tentang “OBAT-OBATAN”.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumber
pemikiran kepada pembaca.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan
kami terima dengan senang hati guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk penyusun maupun pembacanya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa
sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obat
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Narkoba
3. Untuk mengetahui bahaya Narkoba
4. Untuk mengetahui obat umum yang sering disalah gunakan
1
BAB II
PEMBAHASAN
4.1 Obat
4.1.1 Pengertian Obat
Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan
dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, 2005).
Defenisi menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau
hewan.
b. Obat Keras
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = Gevaarlijk = berbahaya), yaitu obat
berkhasiat keras yang untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter, memakai
tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan ke dalam tubuh
manusia (Chaerunisaa, dkk, 2009).
2
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan
obat atau farmakoterapi.
4.2 NAPZA
4.2.1 Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya,
meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan
fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (BNN, 2004).
NAPZA adalah zat yang memengaruhi struktur atau fungsi beberapa bagian tubuh
orang yang mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko penggunaan NAPZA
bergantung pada seberapa banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan
bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010)
.
4.2.2 Jenis – Jenis NAPZA
NAPZA dibagi dalam 3 jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa kelompok :
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat. Narkotika juga
memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang
sangat tinggi. Ketiga sifat narkotika inilah yang menyebabkan pemakai
narkotika tidak dapat lepas dari “cengkraman”-nya.
3
b. Narkotika golongan II adalah : narkotika yang memiliki daya adiktif kuat,
tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah
petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol, dan lain-lain.
c. Narkotika golongan III adalah : narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya
adalah kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintetis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal
dan perilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk
mengobati gangguan jiwa (psyche).
Jadi, alkohol, rokok, serta zat-zat lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan juga tergolong NAPZA (Partodiharjo, 2008).
4.2.3 Narkotika
Narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
4
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
b. Semi Sintesis
Yakni zat yang diproses sedemikian rupa melalui proses ekstrasi dan isolasi.
c. Sintesis
Jenis obat atau zat yang diproduksi secara sintesis untuk keperluan medis dan
penelitian yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik) penekan
batuk (antitusif).
Jenis obat yang masuk dalam kategori sintesis antara lain Amfetamin,
Dekssamfetamin, Penthidin, Meperidin, Methadon, Dipipanon,
Dekstropakasifen, LSD (Lisergik, Dietilamid).
5
hingga ujung bila diraba bagian muka halus dan bagian
belakang agak kasar. Jumlah helai daun ganja selalu ganjil 5, 7,
atau 9 helai.
Warna : Ganja hijau tua segar dan berubah coklat bila sudah lama
dibiarkan karena terkena udara dan panas.
Penggunaan : dihisap dari gulungan menyerupai rokok atau dapat juga
dihisap dengan menggunakan pipa rokok.
Daun ganja mengandung zat THC yaitu suatu zat penyebab terjadinya
halusinasi. Getah yang kering disebut Hasish. Apabila dicairkan akan
mendapatkan minyak yang dikenal dengan minyak Kanabis.
Efek paling buruk dari pemakaian ganja secara kronis dapat menyebabkan
kanker paru-paru karena pengaruh kadar tar pada ganja yang jauh lebih tinggi
dari pada kadar tar pada tembakau. Dan penggunaan ganja dalam jangka
waktu panjang mengakibatkan gangguan kejiwaan.
b. Cocain
Berasal dari tanaman coca yang banyak dijumpai di Columbia di Amerika
Latin.
6
Berbuat dan berfiikir tanpa tujuan
Merasa gelisah dan cemas berlebihan
Selanjutnya apabila sudah pada tingkat over dosis atau takaran yang
berlebihan dapat menyebabkan kematian, karena serangan atau gangguan
pada pernapasan dan terhadap serangan jantung.
Morfin dan Heroin berasal dari getah optium yang membeku sendiri dari
tanaman Papaver Somniverum. Dengan melalui proses pengolahan
menghasilkan Morfin. Kemudian dengan proses tertentu dapat menghasilkan
Heroin yang mempunyai kekuatan 10 kali melebihi Morfin.
Gejala putus zat (sakaw) adalah sangat menyiksa sehingga pencandunya akan
berusaha untuk mengkonsumsi heroin. Oleh karena itu pencandu heroin akan
berusaha dengan cara apapun dan resiko apapun guna memperoleh heroin.
7
Pencandu heroin sangat sulit untuk menghentikan pemakaian heroin dan
cenderung untuk mengkonsumsi dalam jumlah/dosis semakin bertambah dan
sesering mungkin. Akibatnya over dosis.
4.2.4 Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik ilmiah maupun sintesis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
b. Golongan Psikodepresan
Yaitu golongan obat tidur, penenang, dan obat anti cemas. Merupakan jenis
obat yang mempunyai khasiat pengobatan paling jelas.
Jenis obat yang termasuk golongan ini :
1. Amobarbital
2. Pheno karkital
3. Penti karkital
c. Golongan Sedativa
Yaitu jenis obat-obat yang mempunyai khasiat pengobatan yang jelas dan
digunakan sangat luas dalam terapi.
Jenis obat yang masuk golongan ini : Diazepam, Klobazam, Bromazepam,
Fenibarbital, Barbital, Klonazepam, Klordiazepam, Klordiazepoxide,
Nitrazezam seperti BK, DUM, MG.
8
Timbul rasa gembira berlebihan. Banyak orang mengkonsumsi ekstasy
untuk tujuan bersenang-senang.
Merasa cemas
Tidak mau diam (hiperaktif)
Rasa percaya diri meningkat
Mengalami keringat dan gemetar
Susah tidur
Rasa sakit kepala dan pusing-pusing, mual dan muntah
b. Shabu
Dikenal dengan nama : Kristal, SS, Ubas, Mecin
9
Kehilangan semangat hidup (ingin bunuh diri)
Merasa cemas dan gelisah berlebihan, kehilangan rasa percaya diri
Susah tidur
Efek samping dari penggunaan obat ini termasuk penurunan tekanan darah,
gangguan memori, mengantuk, gangguan penglihatan, pusing, merasa bingung,
gangguan pencernaan dan gangguan pada retensi urine.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan
dan kontrasepsi .
Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu
bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan ke dalam tubuh manusia
11
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional RI, Pedoman pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi pemuda
Anief, Moh. Drs, Apt. Ilmu Farmasi. 1984. Jakarta: Ghalia Indonesia.
12