Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU FORENSIK

OBAT-OBATAN

Disusun oleh:

Dian Yustisia

Richi Dwi Ananda

Yuliana Sandra Prastiwi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES BANTEN JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TANGERANG

2014
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Sholawat serta salam kita curahkan pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Berkat rahmat dan limpahannya, Penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas Remedial mata kuliah ILMU FORENSIK tentang “OBAT-OBATAN”.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumber
pemikiran kepada pembaca.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan
kami terima dengan senang hati guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk penyusun maupun pembacanya.

Tangerang, 03 September 2014

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
4.1 Obat ............................................................................................................................ 2
4.1.1 Pengertian Obat ................................................................................................. 2
4.1.2 Penggolongan Obat ............................................................................................ 2
4.1.3 Peran Obat .......................................................................................................... 2
4.2 NAPZA ....................................................................................................................... 3
4.2.1 Pengertian NAPZA ............................................................................................ 3
4.2.2 Jenis – Jenis NAPZA ......................................................................................... 3
4.2.3 Narkotika ............................................................................................................ 4
4.2.4 Psikotropika........................................................................................................ 8
4.3 Obat Umum yang sering disalahgunakan ......................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau paduan-paduan
yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.

Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa
sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.

Namun sekarang obat disalahgunaakan untuk kesenengannya sendiri. Obat yang


seharusnya menyebuhkan penyakit sekarang disalahgunakan.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dapat mengakibatkan sindrom


ketergantungan apabila penggunaannya tidak berada di bawah pengawasan dan petunjuk
tenaga kesehatan dan mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Hal ini tidak saja
merugikan bagi pengguna, akan tetapi juga berdampak sosial, ekonomi, dan keamanan
nasional, sehingga hal ini merupakan ancaman bagi kehidupan bangsa dan Negara.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obat
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Narkoba
3. Untuk mengetahui bahaya Narkoba
4. Untuk mengetahui obat umum yang sering disalah gunakan

1
BAB II
PEMBAHASAN

4.1 Obat
4.1.1 Pengertian Obat
Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan
dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, 2005).

Defenisi menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau
hewan.

4.1.2 Penggolongan Obat


a. Obat bebas dan Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas merupakan obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan warung,
tanpa resep dokter, ditandai lingkaran hijau bergaris tepi hitam.

Obat Bebas Terbatas (dulu disebut daftar W = Waarschuwing = peringatan), yakni


obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep
dokter, memakai lingkaran biru bergaris tepi hitam.

b. Obat Keras
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = Gevaarlijk = berbahaya), yaitu obat
berkhasiat keras yang untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter, memakai
tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya.

c. Psikotropika dan Narkotika


Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan ke dalam tubuh
manusia (Chaerunisaa, dkk, 2009).

4.1.3 Peran Obat


Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan, karena selain
merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat
berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan

2
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan
obat atau farmakoterapi.

Peran obat secara umum adalah sebagai berikut:


1. Penetapan diagnosa
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6. Peningkatan kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit

4.2 NAPZA
4.2.1 Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya,
meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan
fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (BNN, 2004).

NAPZA adalah zat yang memengaruhi struktur atau fungsi beberapa bagian tubuh
orang yang mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko penggunaan NAPZA
bergantung pada seberapa banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan
bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010)
.
4.2.2 Jenis – Jenis NAPZA
NAPZA dibagi dalam 3 jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa kelompok :
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat. Narkotika juga
memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang
sangat tinggi. Ketiga sifat narkotika inilah yang menyebabkan pemakai
narkotika tidak dapat lepas dari “cengkraman”-nya.

Berdasarkan Undang-Undang No.35 Tahun 2009, jenis narkotika dibagi ke


dalam 3 kelompok, yaitu narkotika golongan I, golongan II, dan golongan III.
a. Narkotika golongan I adalah : narkotika yang paling berbahaya. Daya
adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini tidak boleh digunakan untuk
kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan.
Contohnya ganja, heroin, kokain, morfin, opium, dan lain-lain.

3
b. Narkotika golongan II adalah : narkotika yang memiliki daya adiktif kuat,
tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah
petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol, dan lain-lain.
c. Narkotika golongan III adalah : narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya
adalah kodein dan turunannya.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintetis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal
dan perilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk
mengobati gangguan jiwa (psyche).

Berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1997, psikotropika dapat


dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yaitu :
a. Golongan I adalah : psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat,
belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti
khasiatnya. Contohnya adalah MDMA, ekstasi, LSD, dan STP.
b. Golongan II adalah : psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah amfetamin,
metamfetamin, metakualon, dan sebagainya.
c. Golongan III adalah : psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah lumibal,
buprenorsina, fleenitrazepam, dan sebagainya.
d. Golongan IV adalah : psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah nitrazepam
(BK, mogadon, dumolid), diazepam, dan lain-lain.

3. Bahan Adiktif Lainnya


Golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang
dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya :
a. Rokok
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan.
c. Thinner dan zat-zat lain, seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat,
bensin, yang bila dihisap, dihirup, dan dicium, dapat memabukkan.

Jadi, alkohol, rokok, serta zat-zat lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan juga tergolong NAPZA (Partodiharjo, 2008).

4.2.3 Narkotika
Narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

4
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.

Berdasarkan bahan asalnya Narkotika dibagi dalam 3 (tiga) golongan yaitu :


a. Alami
Yakni zat/obat yang timbul dari alam tanpa proses fermentasi, isolasi, atau
proses produksi lainnya.

Contohnya : ganja, opium, daun koka dan lain-lain.

b. Semi Sintesis
Yakni zat yang diproses sedemikian rupa melalui proses ekstrasi dan isolasi.

Contohnya : morfin, heroin, kodein, dan lain-lain.

c. Sintesis
Jenis obat atau zat yang diproduksi secara sintesis untuk keperluan medis dan
penelitian yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik) penekan
batuk (antitusif).
Jenis obat yang masuk dalam kategori sintesis antara lain Amfetamin,
Dekssamfetamin, Penthidin, Meperidin, Methadon, Dipipanon,
Dekstropakasifen, LSD (Lisergik, Dietilamid).

Berdasarakan efek yang ditimbulkan terhadap manusia, narkotika terhadap 3


(tiga) jenis, yaitu :
a. Depressan (downer)
Adalah jenis obat yang berfungsi mengurangi aktifitas, membuat pengguna
menjadi tertidur atau tidak sadar diri.
b. Stimulan (upper)
Adalah jenis-jenis zat yang dapat merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja (segar dan bersemangat) secara berlebih-
lebihan.
c. Halusinogen
Adalah zat kimia aktif atau obat yang dapat menimbulkan efek halusinasi,
dapat merubah perasaaan dan pikiran.

Jenis – Jenis Narkotika Yang Sering Disalahgunakan


a. Ganja
Dikenal dengan nama: Cannabis, Mariyuana, Hasish, Gelek, Budha
Stick,Cimeng, Grass, Rumput, Sayur.

Bentuk : berupa tanaman yang dikeringkan.


Daun ganja bentuknya memanjang, pinggirannya bergerigi,
ujungnya lancip, urat daun memanjang ditengah pangkal

5
hingga ujung bila diraba bagian muka halus dan bagian
belakang agak kasar. Jumlah helai daun ganja selalu ganjil 5, 7,
atau 9 helai.
Warna : Ganja hijau tua segar dan berubah coklat bila sudah lama
dibiarkan karena terkena udara dan panas.
Penggunaan : dihisap dari gulungan menyerupai rokok atau dapat juga
dihisap dengan menggunakan pipa rokok.

Daun ganja mengandung zat THC yaitu suatu zat penyebab terjadinya
halusinasi. Getah yang kering disebut Hasish. Apabila dicairkan akan
mendapatkan minyak yang dikenal dengan minyak Kanabis.

Efek dari penggunaan Ganja


 Denyut jantung semakin cepat, temperatur bada menurun, mata merah
 Nafsu makan bertambah
 Santai, tenang, dan melayang-layang
 Pikiran selalu rindu pada ganja
 Daya tahan menghadapi problema jadi lemah
 Malas, apatis
 Tidak peduli dan kehilangan semangat untuk belajar atau bekerja
 Persepsi waktu dan pertimbangan intelektual maupun moral terganggu

Efek paling buruk dari pemakaian ganja secara kronis dapat menyebabkan
kanker paru-paru karena pengaruh kadar tar pada ganja yang jauh lebih tinggi
dari pada kadar tar pada tembakau. Dan penggunaan ganja dalam jangka
waktu panjang mengakibatkan gangguan kejiwaan.

b. Cocain
Berasal dari tanaman coca yang banyak dijumpai di Columbia di Amerika
Latin.

Bentuk : berupa bubuk, daun coca, buah coca, cocain kristal.


Warna : cairan berwarna putih/tidak berwarna, kristal berwarna putih,
tablet berwarna putih, bubuk/serbuk seperti tepung.
Penggunaan : dengan cara mengirup melalui hidung dengan menggunakan
alat penyedot (sedotan) atau dapat juga dibakar bersama-sama
dengan tembakau (rokok), ditelan bersama minuman atau
disuntikkan pada pembuluh darah.

Efek dari penggunaan Cocain


 Tidak bergairah bekerja
 Tidak bisa tidur
 Halusinasi
 Tidak nafsu makan

6
 Berbuat dan berfiikir tanpa tujuan
 Merasa gelisah dan cemas berlebihan

Selanjutnya apabila sudah pada tingkat over dosis atau takaran yang
berlebihan dapat menyebabkan kematian, karena serangan atau gangguan
pada pernapasan dan terhadap serangan jantung.

Disamping itu juga dapat menimbulkan keracunan pada susunan syaraf


sehingga korban dapat mengalami kejang-kejang, ringkah laku yang kasar,
pikiran yang kacau dan mata yang gelap.

Dampak negatif yang sangat berbahaya dari penyalahgunaan kokain dapat


menyebabkan pecahnya pembuluh darah diotak (stroke).

c. Morfin atau Heroin


Nama lain : Putaw, Smack, Junk, Horse, H, PT, Etep, Bedak Putih.

Morfin dan Heroin berasal dari getah optium yang membeku sendiri dari
tanaman Papaver Somniverum. Dengan melalui proses pengolahan
menghasilkan Morfin. Kemudian dengan proses tertentu dapat menghasilkan
Heroin yang mempunyai kekuatan 10 kali melebihi Morfin.

Bentuk : berupa serbuk


Warna : putih, abu-abu, kecoklatan hingga coklat tua
Penggunaan : dengan cara menghirup asapnya setelah bubuk heroin dibakar
diatas kertas timah pembungkus rokok (sniffing) atau dengan
menyuntikkan langsung ke pembuluh darah setelah heroin
dilarutkan dalam air.

Efek dari penggunaan Morfin atau Heroin


 Menimbulkan rasa mengantuk, lesu, penampilan “dungu” jalan
mengambang.
 Rasa sakit seluruh badan.
 Badan gemetar, jantung berdebar-debar
 Susah tidur dan nafsu makan berkurang
 Matanya berair dan hidungnya selalu ingusan
 Problem pada kesehatan : bengkak pada daerah menyuntik, tetanus,
HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, problem jantung, dada dan paru-paru, serta
sulit buang air besar. Pada wanita mengganggu sirkulasi menstruasi.

Gejala putus zat (sakaw) adalah sangat menyiksa sehingga pencandunya akan
berusaha untuk mengkonsumsi heroin. Oleh karena itu pencandu heroin akan
berusaha dengan cara apapun dan resiko apapun guna memperoleh heroin.

7
Pencandu heroin sangat sulit untuk menghentikan pemakaian heroin dan
cenderung untuk mengkonsumsi dalam jumlah/dosis semakin bertambah dan
sesering mungkin. Akibatnya over dosis.

4.2.4 Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik ilmiah maupun sintesis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Dalam bidang farmakologi, Psikotropika dibedakan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:


a. Golongan Psikostimulasi
Yaitu jenis zat yang dapat menimbulkan rangsangan.
Jenis obat yang termasuk golongan ini :
1. Amfitamine (lebih populer dikalangan masyarakat sebagai shabu dan
ekstasi)
2. Desamfitemine

b. Golongan Psikodepresan
Yaitu golongan obat tidur, penenang, dan obat anti cemas. Merupakan jenis
obat yang mempunyai khasiat pengobatan paling jelas.
Jenis obat yang termasuk golongan ini :
1. Amobarbital
2. Pheno karkital
3. Penti karkital

c. Golongan Sedativa
Yaitu jenis obat-obat yang mempunyai khasiat pengobatan yang jelas dan
digunakan sangat luas dalam terapi.
Jenis obat yang masuk golongan ini : Diazepam, Klobazam, Bromazepam,
Fenibarbital, Barbital, Klonazepam, Klordiazepam, Klordiazepoxide,
Nitrazezam seperti BK, DUM, MG.

Jenis-Jenis Psikotropika Yang Sering Disalahgunakan


a. Ekstasy
Dikenal dengan nama : Inex, I, Kancing Huge Drug, Yuppie Drug, Essence
Clarity, Butterfly, Black Heart, dll.

Bentuk : berupa tablet atau kapsul


Warna : bermacam-macam
Penggunaan : ditelan

Efek dari penggunaan Ekstasy

8
 Timbul rasa gembira berlebihan. Banyak orang mengkonsumsi ekstasy
untuk tujuan bersenang-senang.
 Merasa cemas
 Tidak mau diam (hiperaktif)
 Rasa percaya diri meningkat
 Mengalami keringat dan gemetar
 Susah tidur
 Rasa sakit kepala dan pusing-pusing, mual dan muntah

Pada pemakain yang berlebihan (over dosis) mengakibatkan penglihatan kabur,


mudah tersinggung (marah), tekanan darah meningkat, nafsu makan berkurang
dan denyut jantung bertambah cepat.

Kematian sering terjadi karena pemakaian yang berlebihan, yang


mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak (stroke).

b. Shabu
Dikenal dengan nama : Kristal, SS, Ubas, Mecin

Bentuk : berupa kristal


Warna : Putih
Penggunaan : dibakar dengan menggunakan alumunium foil dan asapnya
dihirup melalui hidung. Dibakar menggunakan botol kaca
khusus (bong) atau disuntikan.

Efek dari penggunaan Shabu


 Badan merasa lebih kuat dan energik (meningkatkan stamina)
 Tidak mau diam (hiperaktif)
 Rasa percaya diri meningkat
 Rasa ingin diperhatikan orang lain
 Nafsu makan berkurang akibatnya badan semakin kurus. Sering
digunakan sebagai salah satu alternatif pengurus badan
 Susah tidur
 Jantungnya berdebar-debar
 Tekanan darah meningkat
 Mengalami gangguan pada fungsi sosial dan pekerjaan

Pengguna shabu mendorong tubuh melakukan aktifitas yang melampaui batas


kemampuan fisik/berkeringat secara berlebihan, sehingga menyebabkan
kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).

Bagi mereka yang sudsh ketagihan, apabila pemakaiannya dihentikan (putus


zat) akan timbul gejala-gejala seperti berikut :

 Merasa lelah dan tidak berdaya (stamina menurun)

9
 Kehilangan semangat hidup (ingin bunuh diri)
 Merasa cemas dan gelisah berlebihan, kehilangan rasa percaya diri
 Susah tidur

4.3 Obat Umum yang sering disalahgunakan


a. Obat Demam Paracetamol
Obat demam atau panas yang tergolong populer adalah paracetamol atau
acetaminophen. Paracetamol berfungsi menurunkan panas yakni dari golongan
anti-radang non-steroid (NSAIDs, Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs).
Paracetamol ini sering disalahgunakan oleh kalangan remaja menjadi obat yang
memberikan rasa tenang (seperti narkotik).
b. Obat Nyeri Otot Somadril
Obat somadril yang fungsinya untuk mengatasi penyakit nyeri otot, nyeri sendi,
serta rematik, dan telah lama beredar di sejumlah warung obat, diduga sering
disalahgunakan untuk kepentingan teler atau mabuk.
c. Obat Maag Misoprostol
Misoprostol yang efektif digunakan mencegah penyakit maag dan radang
lambung, belakangan ini semakin banyak disalahgunakan untuk menggugurkan
kandungan.
d. Obat Insomnia (Flunitrazepam)
Obat flunitrazepam digunakan untuk pengobatan seperti gangguan kecemasan dan
insomnia. Di banyak negara, obat flunitrazepam umumnya dikenal dengan
sebutan date rape drug karena bisa melumpuhkan perempuan selama penyerangan
seksual seperti pemerkosaan.

Efek samping dari penggunaan obat ini termasuk penurunan tekanan darah,
gangguan memori, mengantuk, gangguan penglihatan, pusing, merasa bingung,
gangguan pencernaan dan gangguan pada retensi urine.

10
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan
dan kontrasepsi .
 Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku.
 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu
bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan ke dalam tubuh manusia

11
DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasional, 2004, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi


remaja, apapun alasannya penyalalahgunaan NARKOBA hanya memperpendek umurmu!!.

Badan Narkotika Nasional RI, Pedoman pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi pemuda

Parapat, Tunggul, 2002, Panduan pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA pedoman bagi


Orangtua, Pelajar, Mahasiswa Masyarakat dan Lembaga pemerintahan, Penertbit PT.
Sepadan Agra Daya, Jakarta Timur

Anief, Moh. Drs, Apt. Ilmu Farmasi. 1984. Jakarta: Ghalia Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai