Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN II FARMAKOLOGI

“MENGIDENTIFIKASI PENGGOLONGAN OBAT”

DOSEN PENGAJAR : Ilah Muhafilah, S.Kp., M.Kes

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. Nur Aisah (1032181004)


2. Olandina Monteiro Borges Da Cruz (1032181014)
3. Salsa Dinar Fadilah (1032181028)
4. Tressa Lisdayanti (1032181047)

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan makalah Farmakologi dapat diselesaikan. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
kelompok dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual kelompok maupun
dari luar, namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan. Tim kelompok juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.

Jakarta, 27 Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..…….1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………1

BAB II POKOK BAHASAN

2.1 Berdasarkan Jenisnya………………………………………………….………2

2.2 Berdasarkan Mekanisme Kerja Obat ………………………………………....3

2.3 Berdasarkan Tempat Atau Lokasi Pemakaian……………………….………..4

2.4 Berdasarkan Cara Pemakaian…………………………………………..……..4

2.5 Berdasarkan Efek Yang ditimbulkan………………………………….……..4

2.6 Berdasarkan Daya Kerja Atau Terapi………………………………………..4

2.7 Asal Obat Dan Cara Pembuatannya ………………………………………...5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………..….6

3.2 Saran............................ ………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yanghb mempelajari tentang obat khususnya


yang berkaitan dengan pengaruh sifat fisika-kimiawinya terhadap tubuh, respons bagian-
bagian tubuh terhadap sifat obat, nasib yang dialami obat dalam tubuh dan kegunaan
obat bagi kesembuhan. Obat merupakan suatu benda atau zat yang dapat digunakan
untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan juga untuk menyembuhkan sakit.
Hampir semua orang pernah mengkonsumsi obat, saat ini obat banyak ditemukan atau
dijual di Apotik dan juga di warung atau di toko. Namun tidak semua orang mengetahui
bahwa obat memiliki jenis atau kategori yang sebaiknya diketahui oleh masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja penggolongan obat berdasarkan jenisnya?


2. Bagaimana penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat?
3. Apa saja penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian?
4. Bagaiamana penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian?
5. Apa saja penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan?
6. Bagaimana penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi?
7. Bagaimana penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan jenisnya


2. Untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
3. Untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
4. Untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian
5. Untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
6. Untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi
7. Untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya
BAB II

POKOK BAHASAN

2.1 BERDASARKAN JENISNYA

Penggolongan obat berdasarkan jenisnya tertuang dalam permenkes RI Nomor


917/Menkes/X/1993 yang kini telah di perbaharui oleh Permenkes RI Nomor
949/Menkes/VI/2000. Penggolongan obat bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan
ketepatan penggunaan serta keamanan distributor. Penggolongan obat ini terdiri atas:

a. Obat bebas : obat yang di jual bebas dipasaran dan dapat di beli tanpa resep dokter.
Obat ini tergolong obat yang paling aman, dapat di beli di warung-warung dan di
apotek tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupa lingkaran
berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : rivanol, tablet
paracetamol, bedak salicyl, multivitamin,dll.

b. Obat bebas terbatas : segolongan dengan obat yang dalam jumlah tertentu aman di
konsumsi namun juga terlalu banyak akan menimbulkan efek bahaya. Obat ini
dulunya di golongkan kedalam daftar obat W tidak diperlukan resep dokter untuk
membeli obat bebas terbatas. Disimbolkan dengan lingkaran biru tepi hitam.

Obat bebeas terbatas memiliki pringatan pada kemasannya sebagai berikut:

 P No 1: Awas! Obat Keras. Bacalah aturan, memekainya ditelan.


 P No 2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dikumur, jangan ditelan.
 P No 3: Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
 P No 4: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar.
 P No 5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan.
 P No 6: Awas! Obat Keras. Obat wasir, jangan ditelan.
Contoh: obat antimo, obat anti flu obat noza, decolgen, dll.

c. Obat wajib apotek : obat keras dapat diserahkan apotek pengelola apotek tanpa resep
dokter. Obat wajib apotek bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam menolong dirinya sehingga tercipta budaya pengolongan sendiri yang tepat,
aman, dan rasional.

d. Obat keras : obat yang berbahaya sehingga pemakaiannya harus dibawah


pengawasan dokter dan obat hanya diperoleh dari apotek, puskesmas, dan fasilitas
pengamanan kesehatan lain seperti klinik dengan menguunakan resep dokter. Efek
samping yang keras sehingga kalau digunakan sembarangan dapat memperparah
penyakit sehingga menyebabkan kematian. Obat keras dulu disebut dengan obat daftar
G dengan simbol lingkaran merah tepi hitam yang ditengahnya terdapat huruf “K”.

Contoh : antibiotik amoxicylin, obat jantung, obat hipertensi, dll.


e. Psikotropika dan narkotika : merupakan zat atau obat yang secara alamiah ataupun
buatan yang berkhasiat untuk memberikan pengaruh secara selektif pada sistem syaraf
pusat dan menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Obat ini
digolongkan obat keras sehingga disimbolkan dengan lingkaran merah bertuliskan huruf
“ K “ ditengahnya. Sedangkan narkotika merupakan obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik yang menyebabkan perubahan kesadaran dari mulai penurunan
hingga hilang kesadara. Narkotika di s mbolkan dengan lingkaran merah ditengahnya
terdapat symbol talang (+).

2.2 BERDASARKAN MEKANISME KERJA OBAT

a. Obat yang bekerja pada penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba.
Contoh : antibiotic

b. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit. Contoh : vaksin
dan serum

c. Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, seperti meredakan nyeri. Contoh :


analgesic

d. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi – fungsi zat yang kurang.
Contoh : vitamin dan hormone

e. Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif,
khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit.
Contoh : aqua pro injeksi dan tablet placebo
2.3 BERDASARKAN TEMPAT ATAU LOKASI PEMAKAIAN

a. Obat dalam yaitu obat-obatan yang di konsumsi peroral (melalui mulut). Contoh:
tablet antibiotik, parasetamol
b. Obat luar yaitu obat-obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar. Contoh:
sulfur salep, caladine, dan lain-lain

2.4 BERDASARKAN CARA PEMAKAIAN

a. Oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh tablet,
kapsul, serbuk, dll.
b. Perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang
tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari
pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh.
c. Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah., masuk ke
pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi : tablet hisap, hormon-
hormon.
d. Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara
intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
langsung ke organ, contoh intrakardial
melalui selaput perut, contoh intra peritoneal.

2.5 BERDASARKAN EFEK YANG DITIMBULKAN

a. Sistematis : obat atau zat aktif yang masuk ke dalam peredaran darah
b. Local : obat atau zat aktif yang hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dan lain – lain.

2.6 BERDASARKAN DAYA KERJA ATAU TERAPI

a. Farmakodinamik : obat-obat yang bekerja mempengaruhi fisiologis tubuh,


contohnya hormon dan vitamin.
b. Kemoterapi : obat-obatan yang bekerja secara kimia untuk membasmi parasit/ bibit
penyakit, mempunyai daya kerja kombinasi.

2.7 ASAL OBAT DAN CARA PEMBUATANNYA

a. Alamiah : obat-obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral) seperti,
jamur (antibiotic), kina (kinin) digitalis (glikosida jantung). Dari hewan : plasenta,
otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
b. Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi kimia,
contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan methanol dan asam
salisilat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Farmakalogi merupakan ilmu yang mempelajari tentang obat khususnya yang


berkaitan dengan pengaruh sifat fisika-kimiawinya terhadap tubuh, respons
bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat, nasib yang dialami obat dalam tubuh
dan kegunaan obat bagi kesembuhan. Obat merupakan suatu benda atau zat yang
dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan juga untuk
menyembuhkan sakit.
DAFTAR PUSTAKA

• Aria. 2018. Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi. Dikutip
dari http://tessa.id/2018/06/04/penggolongan-obat-berdasarkan-daya-kerja-
atau-terapi/
• Aria. 2018. Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian. Dikutip dari
https://tessa.id/2018/06/04/penggolongan-obat-berdasarkan-cara-pemakaian/
• Nuryati, S.Farm., MPH. 2017. Farmakologi. Dikutip dari
https://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/FARMAKOLOGI-
RMIK_FINAL_SC_26_10_2017.pdf

Anda mungkin juga menyukai