DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan makalah Farmakologi dapat diselesaikan. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
kelompok dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual kelompok maupun
dari luar, namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan. Tim kelompok juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
POKOK BAHASAN
a. Obat bebas : obat yang di jual bebas dipasaran dan dapat di beli tanpa resep dokter.
Obat ini tergolong obat yang paling aman, dapat di beli di warung-warung dan di
apotek tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupa lingkaran
berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : rivanol, tablet
paracetamol, bedak salicyl, multivitamin,dll.
b. Obat bebas terbatas : segolongan dengan obat yang dalam jumlah tertentu aman di
konsumsi namun juga terlalu banyak akan menimbulkan efek bahaya. Obat ini
dulunya di golongkan kedalam daftar obat W tidak diperlukan resep dokter untuk
membeli obat bebas terbatas. Disimbolkan dengan lingkaran biru tepi hitam.
c. Obat wajib apotek : obat keras dapat diserahkan apotek pengelola apotek tanpa resep
dokter. Obat wajib apotek bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam menolong dirinya sehingga tercipta budaya pengolongan sendiri yang tepat,
aman, dan rasional.
a. Obat yang bekerja pada penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba.
Contoh : antibiotic
b. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit. Contoh : vaksin
dan serum
d. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi – fungsi zat yang kurang.
Contoh : vitamin dan hormone
e. Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif,
khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit.
Contoh : aqua pro injeksi dan tablet placebo
2.3 BERDASARKAN TEMPAT ATAU LOKASI PEMAKAIAN
a. Obat dalam yaitu obat-obatan yang di konsumsi peroral (melalui mulut). Contoh:
tablet antibiotik, parasetamol
b. Obat luar yaitu obat-obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar. Contoh:
sulfur salep, caladine, dan lain-lain
a. Oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh tablet,
kapsul, serbuk, dll.
b. Perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang
tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari
pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh.
c. Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah., masuk ke
pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi : tablet hisap, hormon-
hormon.
d. Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara
intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
langsung ke organ, contoh intrakardial
melalui selaput perut, contoh intra peritoneal.
a. Sistematis : obat atau zat aktif yang masuk ke dalam peredaran darah
b. Local : obat atau zat aktif yang hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dan lain – lain.
a. Alamiah : obat-obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral) seperti,
jamur (antibiotic), kina (kinin) digitalis (glikosida jantung). Dari hewan : plasenta,
otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
b. Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi kimia,
contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan methanol dan asam
salisilat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
• Aria. 2018. Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi. Dikutip
dari http://tessa.id/2018/06/04/penggolongan-obat-berdasarkan-daya-kerja-
atau-terapi/
• Aria. 2018. Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian. Dikutip dari
https://tessa.id/2018/06/04/penggolongan-obat-berdasarkan-cara-pemakaian/
• Nuryati, S.Farm., MPH. 2017. Farmakologi. Dikutip dari
https://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/FARMAKOLOGI-
RMIK_FINAL_SC_26_10_2017.pdf