Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

SISTEM INTEGUMEN PADA PASIEN LUKA BAKAR

A. Definisi

Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas tinggi, yang
memelurkan penatalaksanaan khusus sejak awal pada fase syoksampe fase lanjut
(Young at el, 2019).

Menurut kementrian kesehatan bahwa luka bakar merpakan kerusakan kulit tubuh
yang disebabkan oleh trauma panas atau trauma dingin (frost bite). Penyebabnya
adalah api, air panas, listrik, kimia, radiasi dan tauma dingin (frost bite). Kerusakan
ini dapat menyertakan jaringan bawah kulit.

B. Etilogi

Luka bakar merupakan suatu jenis trauma yang memiliki morbiditas dan mortalitas
yang tinggi sehingga memerlukan perawatan yang khusus mulai fase awal hingga
fase lanjut. Etiologi terjadinya luka bakar yaitu (Hardisman, 2016):

a. Scald Burns
Luka bakar yang disebabkan karena uap panas, biasanya terjadi karena air panas
dan sering terjadi dalam masyarakat. Air pada suhu 690C menyebabkan luka
bakar parsial atau dalam waktu dengan waktu hanya dalam 3 detik.
b. Flame Burns
Luka bakar yang disebabkan oleh kebakaran rumah seperti penggunaan detektor
asap, kebakaran yang berhubungan dengan merokok, penyalahgunaan cairan yang
mudah terbakar, tabrakan kendaraan bermotor dan kain terbakar oleh kompor atau
pemanas ruangan.
c. Flash Burns
Luka bakar yang disebabkan oleh ledakan gas alam, propana, butana, minyak
destilasi, alkohol dan cairan mudah terbakar kain.
d. Contact Burns
Luka bakar yang disebabkan dari logam panas, plastik, gelas atau batu bara panas
seperti setrika, oven, dan bara kayu.
e. Chemical Burns
Luka bakar yang diakibatkan oleh iritasi zat kimia, yang bersifat asam kuat atau
basa kuat
f. Electrical Burns
Luka bakar yang disebabkan oleh benda-benda yang dialiri arus listrik.

C. Patoflow (ringkasa patofisilogi berbentuk bagan)


D. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis luka bakar meliputi gangguan pada kuli pada kulit berdasarkan
kedalamn dan penyebab luka bakar.

Menurut Effendi, 1999 manifestasi klinik yang muncul pada luka bakar sesuai dengan
kerusakannya :

1. Grade I

Kerusakan pada epidermis, kulit kering kemerahan, nyeri sekali, sembuh dalam 3-
7 dan tidak ada jaringan parut.

2. Grade II

Kerusakan pada epidermis dan dermis, terdapat vesikel dan edema subkutan, luka
merah, basah dan mengkilat, sangat nyeri, sembuh dalam 28 hari tergantung
komplikasi infeksi.

3. Grade III

Kerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri, luka merah keputih-putihan
dan hitam keabu-abuan, tampak kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri
maka perlu Skin graff.

E. Komplikasi

Menurut Rahayuningsih (2017), secara umum luka bakar jika tidak ditangani dengan
benar, akan menimbulkan komplikasi yaitu :

a. Syok hipovolemik
Akibat pertama dari luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.
Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi akan rusak dan permeabilitas
meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi
anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan menimbulkan bula
serta elektrolit. Hal ini menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler.
b. MOF (multi organ failure)
Adanya perubahan permeabilitas kapiler pada luka bakar menyebabkan gangguan
sirkulasi. Di tingkat seluler, gangguan perfusi menyebabkan perubahan
metabolisme. Adanya gangguan sirkulasi dan perfusi mengakibatkan sulitnya
untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel, iskemi jaringan akan berakhir
dengan nekrosis.

F. Pengkajian

G. Pemeriksaan diagnostic

H. Diagnosa keperawatan, kriteria hasil, dan intervensi

I. Evaluasi
J. Sumber pustaka (minimal 2 sumber)
1. Keputusan menteri kesehatan republic Indonesia Nomor
HK.01.07/menkes/555/2019, tentang Pedoman Nasional pelayanan kedokteran
tata laksana luka bakar,

Anda mungkin juga menyukai