Disusun Oleh:
fisiologis pada tubuh secara keseluruhan. Menurut WHO batasan lanjut usia yaitu
60-74 tahun, lanjut usia tua usia 75 – 90 tahun, dan usia sangat tua usia > 90
tahun (Padila, 2016). Di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia di perkirakan ada
500 juta dengan usia rata -rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia (Mubarak, 2016). Berbagai
penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia yaitu penyakit degenerasi seperti
satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami oleh lansia yaitu hipertensi.
Pohon keluarga adalah metode untuk mengetahui jumlah data keluarga dari
masih hidup atau ada. Hasil dari pohon keluarga bisa digabungkan dengana
assessment lain, dari situlah nantinya data si konseli dan keluarga bisa diungkap.
Konseli diberi instruksi menceritakan dengan apa yang ia gambar tentang pohon
keluarga.
Pemberian materi bimbingan ini bisa dilalukan pada saat memberikan layanan
masalah degeneratif salah satunya adalah penurunan daya ingat, penurunan daya
ingat pada lanjut usia ini erat kaitannya dengan masalah kognitif pada lanjut usia,
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami tertarik untuk memberikan terapi
aktivitas kelompok pohon keluarga pada lansia yang nantinya mampu menyusun dan
mengembangkan struktur keluarga dengan merangkai silsilah keluarga minimal 3
generasi dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif lansia yang berada di Panti
Sosial Tresa Werdha Sabai Nan Aluih.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya Terapi pohon keluarga di harapkan dapat daya ingat
audiensdapat :
Pelaksanaan Kegiatan
a .Topik
1. Menjelaskan pengertian pohon keluarga
1. Menjelaskan manfaat pohon keluarga
1. Mendemonstrasikan pohon keluarga kepada lansia dan petugas panti
1. Memberikan kesempatan lansia dan petugas untuk mencoba Kembali
sendiri
1. Mengulang Kembali pohon keluarga secara Bersama dan petugas panti
6. Melakukan pohon keluarga Bersama-sama
gambar pohonkeluarga
b. Sasaran/ Target :
1. Lansia yang ada di Wisma Tandikek, Wisma Sago dan Wisma
Nan Aluih
Strategi PJ
No Uraian Kegiatan Waktu
Pelaksanaa n
panggilanterapis.
b .Evaluasi/Validasi :
menanyakan perasaan
ingat.
c .Kontrak :
Menjelaskan tujuan
kegiatan
tersebut
Jika ada lansia
yang
akan
meninggalka
n
kelompok harus minta
Lama kegiatan 30
menit
Setiap lansia
mengikutikegiatan dari
awalsampai akhir
penjelaskan
leader, dapat
menanyakan kepada
leader dengan
menunjuk
tanganterlebih dahulu.
Peserta hadir di
tempat 5 menit
sebelum kegiatan
berlangsung.
2. Fase Kerja .
a Menjelaskan pengertian 20 menit Fasilita
keluarga Co-
petugas panti
b .Memberikan kesempatan
lansia dan petugas untuk
bersama-sama
dengan mahasiswa/I
dengan
meminta lansia
kegiatan harianpanti
Terapis mengakhiri
kegiatandan
mengingatkan kepada
lansia untuk
melakukankegiatan yang
biasa dilakukandipanti.
Setting Tempat
Ket :
: Leader
: COleader
: Lansia
: Fasilitator
: Observer
Pengorganisasian
1. Pembagian Tugas :
Presenter :Niken Nada Sari
Fasilitator :Yarman Lawolo
M oderator Notulen :Rahmi Nafilia
:SilfinaGusnengsih
AktivitasKelompok.
Kelompok.
Materi Pohon Keluarga
Definisi
Terapi pohon keluarga bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk
menghambat proses penurunan kognitif tersebut. Dikutip dalam buku Modul
Perawatan Sosial, Terapi dan Dukungan Keluarga, Terapi Pohon Keluarga
merupakan suatu aktivitas membuat, menyusun, mengembangkan, menyebut, atau
mengingat kembali struktur keluarga pada lanjut usia, yang difasilitasi oleh
pendamping lansia maupun keluarga lansia.(Sugiono,2017)
Manfaat
a.Meningkatkan dayaingat
b. Merangsang fungsikognitif
c.Meningkatkan konsentrasi,
pada lansia.
3 hingga 5 menit.
lanjutusia.
5. Pohon keluarga yang akan dibuat, bisa dibuat oleh lansia langsung
atau jika ada anggota keluarga yang masih kosong dapat dicarikan
10. Pada saat akhir terapi pohon keluarga ini, pendamping lansia diberikan
sehari-hari.