Anda di halaman 1dari 12

TAK ( TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK)

TERAPI KOGNITIF DENGAN “ POHON

KELUARGA” PADA LANSIA

DIPANTI SOSIALTRESNA WERDHASABAI NAN ALUIH

Disusun Oleh:

1. Niken Nada Sari


1. Rahmi Nafilia
1. Silfina Gusnengsih
1. Yarman Lawolo

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATANINDONESIA

PADANG TAHUN 2022


Latar Belakang
Lanjut usia merupakan suatu proses yang tidak dapat dihindari, berjalan

terus menerus dan berkesinambungan dan menyebabkan perubahan anatomis,

fisiologis pada tubuh secara keseluruhan. Menurut WHO batasan lanjut usia yaitu

60-74 tahun, lanjut usia tua usia 75 – 90 tahun, dan usia sangat tua usia > 90

tahun (Padila, 2016). Di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia di perkirakan ada

500 juta dengan usia rata -rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan

mencapai 1,2 miliyar (Padila, 2016). Pertambahan usia akanmenimbulkan

perubahan -perubahan pada struktur dan fisiologisdari berbagai sel /jaringan /

organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia (Mubarak, 2016). Berbagai

penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia yaitu penyakit degenerasi seperti

hipertensi, arteriosklerosis, diabetes mellitus dan kanker (Nugroho, 2016). Salah

satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami oleh lansia yaitu hipertensi.

Pohon keluarga adalah metode untuk mengetahui jumlah data keluarga dari

konseli. Petunjuk pengerjaannya adalah setiap konseli diharuskan menggambar

pohon keluarga dengan menggambarkan jumlah anggota yang

masih hidup atau ada. Hasil dari pohon keluarga bisa digabungkan dengana

assessment lain, dari situlah nantinya data si konseli dan keluarga bisa diungkap.

Konseli diberi instruksi menceritakan dengan apa yang ia gambar tentang pohon

keluarga.

Manfaat Pohon Keluarga adalah untuk mengungkap keluarga konseli.

Pemberian materi bimbingan ini bisa dilalukan pada saat memberikan layanan

Terapi Aktivitas Kelompok. Seiring dengan berjalannya waktu akan mengalami

masalah degeneratif salah satunya adalah penurunan daya ingat, penurunan daya

ingat pada lanjut usia ini erat kaitannya dengan masalah kognitif pada lanjut usia,

sehingga diperlukan beberapa terapi untuk mengurangi resiko penurunan daya

ingat yaitu terapi pohon keluarga.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami tertarik untuk memberikan terapi
aktivitas kelompok pohon keluarga pada lansia yang nantinya mampu menyusun dan
mengembangkan struktur keluarga dengan merangkai silsilah keluarga minimal 3

generasi dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif lansia yang berada di Panti
Sosial Tresa Werdha Sabai Nan Aluih.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya Terapi pohon keluarga di harapkan dapat daya ingat

danmeransang fungsi kognitif


2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi kognitif senam otak selama 30 menit diharapkan

audiensdapat :

a.Mengetahui pengertianpohon keluarga


a.Mengetahui manfaat pohon keluarga
a . Mampu melakukan pohon keluarga

Pelaksanaan Kegiatan
a .Topik
1. Menjelaskan pengertian pohon keluarga
1. Menjelaskan manfaat pohon keluarga
1. Mendemonstrasikan pohon keluarga kepada lansia dan petugas panti
1. Memberikan kesempatan lansia dan petugas untuk mencoba Kembali
sendiri
1. Mengulang Kembali pohon keluarga secara Bersama dan petugas panti
6. Melakukan pohon keluarga Bersama-sama

dengan mahasiswa/I denganmenggunakan media

gambar pohonkeluarga

b. Sasaran/ Target :
1. Lansia yang ada di Wisma Tandikek, Wisma Sago dan Wisma

Harau Panti TresnaWerdha Sabai NanAluih


1. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik
1. Lansia yang kooperatif
a .Metode
Demonstrasi /
d .Media danAlat
Laptop

e Waktu Dan TempatPelaksanaan
Hari/ Tanggal :Kamis/ 30 Juni 2022
Waktu :10.30 s/d 11.00 WIB (30 Menit)
Tempat :Wisma Sago Panti Sosial Tresna Werdha Sabai

Nan Aluih

Kegiatan Terapi AktivitasKelompok

Strategi PJ
No Uraian Kegiatan Waktu
Pelaksanaa n

1. Fase Pada saat ini terapismelakukan : 5 menit Leader

Orientasi a .Memberi salam terapeutik :


salam mulai dari terapis,

perkenalan nama dan

panggilanterapis.

b .Evaluasi/Validasi :

menanyakan perasaan

lansia saat ini dan terapis

menanyakan tentang sejak

kapan lansia mulai tinggal di

panti sosial wredha Cepiring

merasakan penurunan daya

ingat.

c .Kontrak :
Menjelaskan tujuan

kegiatan

Menjelaskan aturan main

tersebut
Jika ada lansia
yang
akan
meninggalka
n
kelompok harus minta

ijin kepada terapis

Lama kegiatan 30
menit
Setiap lansia

mengikutikegiatan dari

awalsampai akhir

Jika peserta merasa

kurang jelas dengan

penjelaskan

leader, dapat

menanyakan kepada

leader dengan

menunjuk

tanganterlebih dahulu.

Peserta hadir di

tempat 5 menit

sebelum kegiatan

berlangsung.
2. Fase Kerja .
a Menjelaskan pengertian 20 menit Fasilita

pohon keluarga tor

b .Menjelaskan manfaat pohon Leader

keluarga Co-

b .Mendemonstrasikan pohon Leader

keluarga kepada lansia dan

petugas panti

b .Memberikan kesempatan
lansia dan petugas untuk

mencoba kembali sendiri

e .Mengulang kembali pohon

keluarga secara bersama

lansia dan petugas panti

e .Melakukan pohon keluarga

bersama-sama

dengan mahasiswa/I

dengan

Menggunakan media gambar


pohon keluarga
3. Fase a. Evaluasi 5 menit Fasilitat
Terminasi Mahasiswa menanyakan or

perasaan lansia setelah Co-

mengikuti kegiatan Leader

Memberikan pujian atas Leader

keberhasilan lansia. Observ

b. Rencana Tindak lanjut Terapis er

meminta lansia

dan petugas untuk

mengulang hal yang telah

dipelajari secara mandiri

Memasukan dalam jadwal

kegiatan harianpanti

c. Kontrak yang akan datang

Terapis mengakhiri

kegiatandan

mengingatkan kepada

lansia untuk

melakukankegiatan yang

biasa dilakukandipanti.

Setting Tempat

Ket :

: Leader

: COleader

: Lansia

: Fasilitator
: Observer
Pengorganisasian
1. Pembagian Tugas :
Presenter :Niken Nada Sari
Fasilitator :Yarman Lawolo
M oderator Notulen :Rahmi Nafilia
:SilfinaGusnengsih

2. Rincian tugas/ Peran


Presenter : Niken NadaSari
Presenterbertugas menyampaikan materi Terapi Aktivitas Kelompok.

Fasilitator : Yarman Lawolo


Co Leaderadalah Teman Pimpinan ( dibawah leader). Sama seperti

leader, CoLeaderdiperolehkan menyetujui calon anggota.


Moderator : Rahmi Nafilia
Moderator bertugas memandu serta memimpin jalannya Terapi

AktivitasKelompok.

Notulen : Silfina Gusnengsih


Notulen bertugas mencatat kesimpulan Terapi Aktivitas Kelompok,

mencatatpertanyaan peserta,serta mencatat jalannya Terapi Aktivitas

Kelompok.
Materi Pohon Keluarga

Definisi

Terapi pohon keluarga bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk
menghambat proses penurunan kognitif tersebut. Dikutip dalam buku Modul
Perawatan Sosial, Terapi dan Dukungan Keluarga, Terapi Pohon Keluarga
merupakan suatu aktivitas membuat, menyusun, mengembangkan, menyebut, atau
mengingat kembali struktur keluarga pada lanjut usia, yang difasilitasi oleh
pendamping lansia maupun keluarga lansia.(Sugiono,2017)

Manfaat
a.Meningkatkan dayaingat
b. Merangsang fungsikognitif
c.Meningkatkan konsentrasi,

Cara Melakukan Pohon Keluarga


1. Lansia memulai kegiatan dengan melakukan kontrak waktu dengan

lansia . Awali kegiatan dengan memberikan senyuman, salam dan sapa

pada lansia.

2. Tanyakan juga kabar dan mulailah dengan obrolan-obrolan ringan selama

3 hingga 5 menit.

3. Selanjutnya selingi dengan menyampaikan tujuan dan kegiatan yang

akan dilaksanakan yaitu melakukan kegiatan terapi pohon keluarga bagi

lanjutusia.

4. Mengajak lansia untuk mereview susunan keluarga dimulai dari keluarga

inti, ataupun bisa diperluas ke garis vertikal ke atas untuk menentukan

silsilah keluarga sebelumnya atau kebawah atau kesamping untuk

menunjukkan silsilah keluargasetelahnya.

5. Pohon keluarga yang akan dibuat, bisa dibuat oleh lansia langsung

maupun dibantu oleh pendamping/fasilitator.

6. Setelah pohon keluarga dapat terbentuk, fasilitator bisa meminta lansia

menceritakan pohon keluarga tersebut secara bebas.

7. Fasilitator dapat memberikan pujian atau respon positif terhadap

pengalaman-pengalaman lansia terhadap pohon keluarga tersebut.


8. Setelah pohon keluarga tersebut sudah selesai, dapat dipasang di

ruangan yang mudah untuk dilihat oleh lansia.

9. Jika dalam membuat pohon keluarga belum selesai dapat dilakukan

dihari berikutnya sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati

dengan lansia. Untuk memperindah pohon keluarga dapat dilengkapi foto

atau jika ada anggota keluarga yang masih kosong dapat dicarikan

informasi dari keluargalainnya.

10. Pada saat akhir terapi pohon keluarga ini, pendamping lansia diberikan

penjelasan dan manfaat dari terapi pohon keluarga tersebut serta

memotivasi lansia untuk terus semangat menjalankan kegiatannya

sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai