OLEH : KELOMPOK D
1. Kadek Ardiawan
2. Renyarosari K. Lafu
3. Ricard Djo
4. Rijaludin V. Alfarizi
5. Sarah S. Selkioma
6. Serly F. Oematan
7. Wahyuni S. Nuhrahman
8. Yani E. Atolan
9. Yulita Bahi
10. Yunita Lani
K. Evaluasi
1. Audiens dapat mengenal relaksasi otot progresif.
2. Audiens dapat mengenal manfaat relaksasi tot progresif.
3. Audiens mampu melakukan relaksasi otot porogresif.
MATERI RELAKSASI OTOT PROGRESIF
A. DEFINISI
Teknik relaksasi otot progresif adalah memusatkan perhatian pada suatu aktivitas
otot, dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan
dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks.
Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalamyang tidak
memerlukan imajinasi,ketekunan,atau sugesti (Herodes, 2010) dalam (Setyoadi &
Kushariyadi, 2011). Terapi relaksasi otot progresif yaitu terapi dengan cara peregangan
ototkemudian dilakukan relaksasi otot (Gemilang, 2013). Relaksasi progresif adalah cara
yang efektif untuk relaksasi dan mengurangi kecemasan (Sustrani, Alam, & Hadibroto,
2004). Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi yang dilakukan dengan
cara focus pada kontraksi dan relaksasi otot-otot tubuh. Tindakan ini membutuhkan
waktu 15-30 menit.
B. MANFAAT
1. Mengatasi stress, kecemasan, insomnia atau susah tidur
2. Membangun emosi positif dari emosi negative.
C. LANGKAH-LANGKAH RELAKSASI OTOT PROGRESIF
Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
1. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
2. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasiketegangan yang terjadi.
3. Pada saat kepalandilepaskan,rasakan relaksasi selama 10 detik.
4. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehinggadapat membedakan perbedaan
antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami.
5. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
Gerakan2: Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
1. Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangantangan sehingga otot di tangan
bagian belakangdanlengan bawah menegang.
2. Jari-jari menghadap ke langit-langit.
Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar padabagian atas
pangkal lengan).
1. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
2. Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga ototbiseps akan menjadi
tegang.
Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur
1. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyentuh kedua telinga.
2. Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang terjadi di bahu punggung
atas, dan leher.
Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi, mata,
rahang dan mulut).
1. Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa kulitnya
keriput.
2. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-
otot yang mengendalikan gerakan mata.
Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot
rahang.
1. Katupkanrahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar
otot rahang.
Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut.
1. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar
mulut.
Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun
belakang.
1. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leherbagian
depan.
2. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
3. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehinggadapat
merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.
Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
1. Gerakan membawa kepala ke muka.
2. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerahleher bagian
muka.
Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung
1. Angkat tubuh dari sandaran kursi.
2. Punggung dilengkungkan
3. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks.
4. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot menjadilurus.
Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
1. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya.
2. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dadasampai
turun ke perut, kemudian dilepas.
3. Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
4. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisitegang dan relaks
Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut
1. Tarik dengan kuat perut ke dalam.
2. Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu dilepaskanbebas.
3. Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.
Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis).
1. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
2. Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
keteganganpindah ke otot betis.
Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas. Ulangi setiap gerakan
masing-masing dua kali.
DAFTAR PUSTAKA
Gemilang, J. (2013). Buku Pintar Manajemen stres dan Emosi. YogyakartaMantra Books
Isaacs, A. (2005). Panduan belajar: keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatrik.Jakarta: EGC
Kaplan & Sadock. (2007). Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis.(Jilid 1).
Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin.(2005). Fundamental Keperawatanbuku I edisi
7.Jakarta : Salemba Medika
Setyoadi, K. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta :
Salemba Medika
Stuart, G.W & Laraia, M.T (2005).Principles and practice of psychiatric nursing.(7th
edition). St Louis: Mosby
Sustrani, L., Alam, S., Hadibroto, I. (2004). Hipertensi.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Anggota IKAPI
Townsend, C.M. (2005). Essentials of psychiatric mental health nursing. (3th Ed.).
Philadelphia: F.A. Davis CompanyVidebeck, S.,L. (2006). Psychiatric mental health
nursing.(3rdedition).