Anda di halaman 1dari 33

PELATIHAN PENINGKATAN

PENGETAHUAN & KETERAMPILAN


DALAM MENGGUNAKAN OBAT

PUSKESMAS KECAMATAN PADEMANGAN


DEFINISI OBAT
Benda atau zat yang dapat digunakan untuk:
• Merawat penyakit  mengobati
• Membebaskan gejala
• Mengubah proses kimia dalam tubuh
OBAT adalah zat kimia yang bersifat racun,
namun dalam jumlah tertentu dapat
memberikan efek mengobati penyakit
INGAT!
Obat bisa menyembuhkan  Tapi, bisa pula
menjadi racun bagi tubuh

Sehingga,
 Penggunaan obat-obatan tidak dapat digunakan
secara SEMBARANGAN
 Hanya boleh diberikan oleh pihak-pihak yang
memang ahli/kompeten di bidangnya
Penggunaan obat rasional, bila:
•Pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan
klinisnya
•Dosis sesuai kebutuhan
•Periode waktu yang sesuai
•Harga/biaya yang terjangkau
(WHO, tahun 1985)

**Tujuan: Mencapai pengobatan yang


efektif
Kriteria penggunaan obat rasional
1) Tepat diagnosis, Jika tidak ditegakkan dengan benar, pemilihan obat
menjadi keliru/salah
2) Tepat indikasi penyakit, Tepat bagi suatu penyakit
3) Tepat pemilihan obat, Memiliki efek terapi yang sesuai dengan
penyakit
4) Tepat dosis, Dosis/takaran, jumlah obat, cara pemberian, interval waktu
pemberian, dan lama pemberian obat harus tepat
5) Tepat penilaian kondisi pasien, Kontra-indikasi, komplikasi,
kehamilan, menyusui, lanjut usia, bayi/anak
6) Waspada efek samping obat
7) Efektif, aman, mutu terjamin, tersedia setiap saat, dan harga
terjangkau, Dibeli melalui jalur resmi
8) Tepat tindak lanjut, Sakit berlanjut, konsultasikan ke dokter
9) Pasien patuh terhadap perintah pengobatan yang diberikan
PENGOBATAN SENDIRI
(Self Medication)
Upaya yang dilakukan masyarakat untuk
mengatasi keluhan/gejala penyakit, sebelum
diputuskan mencari pertolongan ke pusat
pelayanan kesehatan atau petugas kesehatan

Self medication harus dilakukan secara


BENAR! Jika tidak, akan membahayakan
Bagaimana Melakukan Self Medication dengan
Benar?

 Mengetahui jenis obat yang diperlukan


 Mengetahui kegunaan dari tiap obat
 Menggunakan obat secara benar (cara, aturan, lama
pemakaian). Tahu batas kapan dihentikan dan kapan minta
pertolongan petugas kesehatan
 Mengetahui efek samping obat yang digunakan
 Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat
tersebut, terkait dengan kondisi seseorang
1. Beberapa penggolongan obat

2. Informasi obat yang dicantumkan

3. Bentuk sediaan obat

4. Peringatan & Perhatian

5. Bentuk tanda peringatan

6. Informasi yang harus diketahui saat men


erima obat
07/27/22
PENGGOLONGAN OBAT
Obat Bebas
Dijual bebas di pasaran & dapat dibeli tanpa resep dokter
TOKO OBAT
Obat Bebas Terbatas BERIJIN &
Sebenarnya termasuk obat keras, namun sudah diatur dosis dan APOTEK
takarannya, dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter. Perhatikan
informasi & peringatan yang tertera dalam kemasan

S E L F M E D I C A T I O N !!!
Obat Keras
Hanya dapat dibeli dengan resep dokter

Obat Psikotropika
Berkhasiat mempengaruhi susunan syaraf pusat. Hanya boleh dijual APOTEK!
dengan resep dokter

Obat Narkotika
Hanya diperoleh dengan resep dokter!!!
Terdiri dari nama dagang & nama zat aktif yang terkandung di
dalamnya. Contoh:
Nama Obat - Nama Dagang: Panadol
- Nama Zat Aktif: Parasetamol

Informasi tentang zat aktif yang terkandung di dalam suatu obat,


INFORMASI OBAT Komposisi dapat merupakan zat tunggal atau kombinasi dari berbagai
Obat macam zat aktif dan bahan tambahan lain
yang dicantumkan
Indikasi Informasi mengenai khasiat obat untuk suatu penyakit

Kontra Penggunaan obat tidak dianjurkan karena dapat meningkatklan risiko


terhadap pasien dengan kondisi tertentu, contoh: bayi dan balita, ibu
Indikasi hamil dan menyusui, usia lanjut, atau mengidap penyakit tertentu

Setiap respon obat yang merugikan akibat penggunaan obat


Efek Samping dengan dosis atau takaran normal

Informasi mengenai cara penggunaan obat yang meliputi waktu dan


Aturan Pakai berapa kali obat tersebut digunakan

Tanda peringatan yang harus diperhatikan pada setiap kemasan


Peringatan Perhatian obat bebas dan obat bebas terbatas

Tanggal Kadaluwarsa Tanggal yang menunjukkan berakhirnya masa kerja obat

Nama Produsen Nama industri farmasi yang memproduksi obat

Nomor Batch/Lot Nomor kode produksi yang dikeluarkan oleh industri farmasi

Harga Eceran Tinggi Harga jual obat tertinggi yang diperbolehkan oleh pemerintah

Nomor Registrasi Tanda ijin edar absah yang diberikan oleh pemerintah
BENTUK TANDA PERINGATAN
P. No. 1 P. No. 2
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Bacalah aturan memakainya Hanya untuk kumur, jangan ditelan

P. No. 3 P. No. 4
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar dari badan Hanya untuk dibakar

P. No. 5 P. No. 6
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir, jangan ditelan
Yang Diingat dalam Pemilihan Obat
• Alergi/reaksi yang tidak diinginkan yang
pernah dialami terhadap obat tertentu
• Wanita hamil atau merencanakan untuk
hamil
• Wanita menyusui
• Diet yang sedang dilakukan
• Sedang minum obat lain
INFORMASI YANG HARUS DIKETAHUI SAAT MENERIMA
OBAT
 Cara minum obat sesuai anjuran yang tertera pada etiket/brosur pada kemasan
 Waktu minum obat
 Aturan minum obat
 Penggunaan obat bebas atau bebas terbatas tidak dimaksudkan untuk
penggunaan secara terus menerus
 Hentikan pemakaian apabila tidak memberi manfaat, atau menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan
 Tidak mencampur berbagai jenis obat dalam satu wadah
 Tidak melepas etiket dari wadah obat
 Periksa tanggal kadaluwarsa
 Jangan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakitnya sama
 Tanyakan pada Apoteker atau petugas kesehatan untuk mendapat informasi
penggunaan obat yang lebih lengkap
DOSIS merupakan aturan penggunaan obat yang menunjukkan:
⃗Takaran jumlah gram atau volume obat
⃗Berapa kali obat digunakan
**Dosis harus sesuai dengan umur serta berat badan pasien
PERHATIKAN kesesuaian etiket (nama, tanggal, dan aturan pakai) ketika menerima
obat dari petugas kesehatan/Puskesmas

GUNAKAN obat tepat waktu sesuai aturan, contoh:


‣Tiga kali sehari, artinya diminum tiap 8 jam
‣Sebelum atau sesudah makan
‣Jika menggunakan obat bebas, ikuti petunjuk pada kemasan atau brosur/leaflet

Jika lupa minum obat:


Segera minum obat yang terlupa
Abaikan dosis yang terlupa, jika hampir mendekati waktu minum berikutnya
Kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan
CARA PENGGUNAAN OBAT
Obat Oral (Obat Dalam):
tablet, kapsul, puyer, cairan

Sediaan Obat Sediaan Obat


Padat Larutan

1. Diminum dengan air matang 1. Gunakan sendok takar/pipet


2. Hubungi tenaga kesehatan bila 2. Hati-hati terhadap obat kumur. Jangan
sakit dan sulit menelan obat diminum
3. Ikuti petunjuk tenaga kesehatan 3. Sediaan obat larutan biasanya
saat yang tepat untuk minum obat, dilengkapi dengan sendok takar yang
perut kosong, sesudah makan, mempunyai tanda garis sesuai dengan
malam sebelum tidur ukuran 5 ml; 2,5 ml; dan 1,25 ml
Tablet/Kapsul/Pil
1. Tablet salut harus ditelan utuh
C Tablet Salut 2. Jangan membagi/membelah/menghancurkan tablet
salut
A
1. Minum atau berkumurlah dengan sedikit air untuk
R melembabkan jika mulut kering
A 2. Letakkan tablet di antara pipi dan gusi atas atau
gusi bawah
3. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet
Tablet Bukal larut dengan sempurna
P 4. Jangan makan, minum, atau merokok selama tablet
E 5.
belum larut
Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15
N menit setelah tablet larut dengan sempurna

G 1. Minum atau berkumurlah dengan sedikit air untuk


G melembabkan jika mulut kering
2. Letakkan tablet di bawah lidah
U 3. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet larut

N Tablet Sublingual dengan sempurna


4. Jangan makan, minum, atau merokok selama tablet
A 5.
belum larut
Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15
A menit setelah tablet larut dengan sempurna

N
1. Masukkan tablet ke dalam 1/2 sampai 1 gelas air
2. Tunggu sampai tablet larut
Tablet Effervescent 3.
4.
Minum sampai habis
Tambahkan air sedikit ke dalam gelas dan minum lagi
untuk memastikan bahwa seluruh obat terminum
1. Tablet dikunyah sampai hancur
Tablet Kunyah 2. Setelah hancur, minum dengan segelas air
C 3. Tablet kunyah harus dikunyah, bukan ditelan utuh

A
R 1. Minum atau berkumurlah dengan sedikit air untuk
melembabkan jika mulut kering
A 2. Tablet dihisap sampai tablet larut dengan sempurna
Tablet Hisap 3. Jangan makan, minum, atau merokok selama tablet
belum larut
4. Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15
P menit setelah tablet larut dengan sempurna
E
N 1. Larutkan puyer dalam sedikit air.
Serbuk Oral
G (Puyer)
2.
3.
Minum sampai habis.
Jangan melarutkan puyer dalam susu, teh, kopi, minuman
G bersoda.

U 1. Minum sesuai dosis dan cara pakai.


N Sirup/Suspensi/ 2.
3.
Kocok dahulu suspensi/emulsi sebelum diminum.
Gunakan sendok takar atau pipet tetes, agar dosis terukur
A Emulsi dengan baik.

A
1. Larutkan dengan air sampai tanda batas pada botol.
N 2. Kocok sampai larut.
Sirup Kering 3. Gunakan sendok takar.
4. Minum sesuai dosis dan cara pakai.
CARA PENGGUNAAN OBAT
1. Cuci tangan
Sediaan Kulit, 2. Oleskan/taburkan obat tipis-tipis pada daerah
bubuk halus (bedak), cairan (lotion), yang sakit/terinfeksi
setengah padat (krim, salep) 3. Cuci tangan kembali untuk membersihkan sisa
obat

1. Cuci tangan dan aplikator dengan sabun dan


air hangat, sebelum digunakan
2. Berbaring dengan kedua kaki diregangkan
Sediaan Ovula / Obat 3. Ambil obat vagina dengan menggunakan
Vagina aplikator
4. Masukkan obat ke dalam vagina sejauh
mungkin tanpa dipaksakan
5. Biarkan selama beberapa waktu
6. Cuci bersih aplikator dan tangan dengan
sabun dan air hangat setelah digunakan
CARA PENGGUNAAN OBAT
Tanpa aplikator:
1. Bersihkan dan keringkan daerah rektal
2. Masukkan salep atau krim secara perlahan
ke dalam rektal
3. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa
obat pada tangan
Sediaan
Krim/Salep Rektal
Dengan aplikator:
1. Hubungkan aplikator dengan wadah krim/salep
yang sudah dibuka
2. Masukkan kedalam rektum
3. Tekan sediaan sehingga krim/salep keluar
4. Buka aplikator, cuci bersih dengan air hangat
dan sabun
5. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat
pada tangan
Sediaan Suppositoria:
1. Cuci tangan
2. Buka bungkus suppositoria, dan basahi suppositoria dengan
sedikit air untuk melicinkan
3. Berbaring dengan posisi miring, tarik kaki yang ada di bagian
bawah ke belakang, sedangkan yang ada di bagian atas tekuk ke
depan sampai perut
4. Tarik pantat atas ke atas untuk membuka daerah rektal/anus
(lubang pantat)
5. Masukkan suppositoria, dorong bagian ujung supositoria ke dalam
anus dengan ujung jari, kira-kira 1-2,5 cm pada anak-anak dan 2,5
cm pada orang dewasa
6. Tarik kedua pantat ke arah rektal dan peganglah selama beberapa
detik. Tetaplah berbaring selama kurang lebih 15 menit
7. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan
-------------------------------------------------------------------------------------
Jika suppositoria terlalu lembek, maka sebelum digunakan
masukkan di lemari pendingin selama 30 menit, atau aliri dengan
air dingin berikut kemasannya, untuk mengeraskannya
Sediaan Obat Mata, yaitu tetes mata dan salep mata
Penggunaannya harus diperhatikan agar tetap bebas kuman. Untuk mencegah
kontaminasi, hindari ujung wadah obat terkena permukaan benda lain (termasuk mata),
dan wadah harus tetap tertutup rapat setelah digunakan

Cara penggunaan:
1. Cuci tangan
2. Tengadahkan kepala pasien; dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah
3. Tekan botol tetes atau tube salep (kira-kira sepanjang 1 cm) hingga cairan atau
salep masuk dalam kantung mata bagian bawah
4. Tutup mata pasien perlahan-lahan selama 1 sampai 2 menit
5. Untuk pengunaan tetes mata tekan ujung mata dekat hidung selama 1-2 menit;
untuk penggunaan salep mata, gerakkan mata ke kiri-kanan, ke atas dan ke bawah
6. Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata
7. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan
-----------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------
HINDARI, penggunaan obat setelah dibuka lebih dari 30 hari, penggunaan
obat lebih dari satu orang, agar tidak terjadi penularan
SEDIAAN OBAT HIDUNG
Obat Tetes Hidung:
1. Cuci tangan
2. Bersihkan area lubang hidung
3. Duduk dan tengadahkan kepala, atau berbaring dengan meletakkan bantal di bawah punggung,
kepala tegak ke atas
4. Teteskan obat di lubang hidung sesuai dosis
5. Tekuk kepala ke depan ke arah lutut, dan gerakkan dengan pelan ke kiri dan ke kanan.
Tetaplah pada posisi ini selama 1 menit
6. Duduk tegak kembali, obat akan mengalir turun ke dalam saluran napas
7. Bilas ujung obat tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu kering
8. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan

Obat Semprot Hidung:


1. Cuci tangan
2. Bersihkan hidung dan tegakkan kepala
3. Semprotkan obat ke dalam lubang hidung sambil tarik napas dengan cepat
4. Untuk posisi duduk: tarik kepala dan tempatkan diantara dua paha
5. Cuci botol alat semprot dengan air hangat (jangan sampai air masuk ke dalam botol) dan
keringkan dengan tisu bersih setelah digunakan
6. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan
CARA PENGGUNAAN TETES
TELINGA

 Cuci tangan
 Pastikan kondisi ujung botol atau pipet tetes tidak rusak
 Bersihkan bagian luar telinga dengan air hangat atau kain lembab, kemudian keringkan
 Genggam botol obat tetes telinga dengan tangan selama 1-2 menit, untuk menghangatkan, kocok
perlahan
 Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan telinga yang ditetesi obat menghadap
ke atas
 Tarik telinga ke atas dan ke belakang (untuk anak > 3 tahun & dewasa) atau tarik telinga ke bawah
dan ke belakang (untuk anak < 3 tahun), untuk meluruskan saluran telinga
 Teteskan obat sesuai dosis pada lubang telinga
 Tekan secara lembut anak telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar
obat dapat mencapai dasar saluran telinga. Pertahankan posisi kepala selama 5 menit
 Keringkan dengan kertas tisu apabila ada kelebihan obat
 Tutup wadah dengan baik
 Jangan bilas ujung wadah dan alat penetes obat
 Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan
CARA PENGGUNAAN INHALER
MULUT

1. Duduk tegak atau berdiri dengan dagu terangkat.


2. Buka tutup inhaler dan kocok dengan teratur.
3. Untuk penggunaan pertama, sebelum digunakan semprotkan inhaler ke udara untuk
mengecek apakah inhaler berfungsi dengan baik.
4. Tarik nafas dalam dan buang perlahan.
5. Masukkan inhaler ke dalam mulut (di antara gigi atas dan bawah), kemudian tutup
mulut dengan merapatkan bibir (jangan digigit).
6. Sambil menarik nafas, secara bersamaan tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan
obat.
7. Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru-paru.
8. Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi senyaman yang terasa)
lalu buang napas perlahan.
9. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30 detik, dan kocok kembali
inhaler, ulangi langkah 4 sampai 8.
10. Satu kali tekan merupakan satu kali semprotan obat. Gunakan sesuai dosis dan cara
pakai.
11. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan di tempat yang kering.
12. Setelah selesai, berkumur-kumur, dan catat dosis yang sudah terpakai.
EFEK SAMPING OBAT
adalah setiap respon obat yang merugikan akibat
penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal

Yang perlu diketahui tentang efek samping obat:


oTerjadi setelah beberapa saat minum
oLebih berhati-hati dalam memberikan obat pada ibu hamil
dan menyusui, lansia, anak-anak, penderita gagal jantung,
dan sebagainya
oBacalah dengan seksama efek samping obat pada kemasan
atau brosur obat
Efek samping yang biasa terjadi:
1. Kulit  gatal, timbul bercak merah atau rasa panas
2. Kepala  pusing
3. Saluran pencernaan  mual, muntah, serta diare
4. Saluran pernafasan  sesak nafas
5. Jantung  dada berdetak kencang (berdebar-debar)
6. Urin  berwarna merah sampai hitam

Hal yang harus dilakukan apabila timbul ESO:


 Hentikan minum obat
 Cari pertolongan ke sarana kesehatan terdekat

07/27/22
CARA PENYIMPANAN OBAT
1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
2. Simpan dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat
3. Simpan di tempat sejuk, terhindar dari sinar matahari langsung
4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama
karena suhu yang tidak stabil dapat merusak sediaan obat
5. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluwarsa
---------------------------------------------------------------------------------------
--------
 Tablet dan kapsul
Jangan disimpan di tempat panas atau lembab
 Sediaan obat cair
Jangan disimpan dalam lemari pendingin, kecuali disebutkan pada
etiket atau kemasan obat
 Sediaan obat vagina dan ovula
Disimpan di lemari es, karena dalam suhu kamar akan mencair
 Sediaan aerosol/spray
Jangan disimpan di tempat yang mempunyai suhu tinggi, karena
dapat menyebabkan ledakan
CARA MENGETAHUI OBAT RUSAK
Tablet Perubahan pada warna, bau dan rasa, timbul bintik-bintik noda, lubang-
lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab

Tablet salut Perubahan pada salut, seperti pecah, basah, lengket satu dengan
lainnya dan terjadi perubahan warna

Kapsul Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar,


melekat satu sama lain, dapat juga melekat dengan kemasan

Puyer Perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik, lembab sampai
mencair

Salep/Krim/Lotion/Cairan Perubahan warna, bau, timbul endapan atau


kekeruhan, mengental, timbul gas, memisah 2 bagian, mengeras, sampai pada
kemasan atau wadah menjadi rusak

Kerusakan obat dapat disebabkan oleh:


Udara yang lembab
Sinar matahari
Suhu
Goncangan fisik
CARA PEMBUANGAN KEMASAN OBAT

Untuk sediaan Untuk sediaan cair,


padat, hancurkan OBAT encerkan sediaan
obat dan timbun di dan buang ke
dalam tanah
RUSAK saluran air

Wadah botol/pot Lepaskan etiket Buang ke tempat


plastik obat dan tutup botol sampah

Gunting Buang ke tempat


Boks/dus/tube boks/dus/tube sampah

Anda mungkin juga menyukai