Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PHARMACY HOME CARE PUSKESMAS KECAMATAN PADEMANGAN

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, diperlukan suatu
pelayanan yang bersifat terpadu, komprehensif dan profesional dari para profesi kesehatan
termasuk apoteker sebagai bagian profesi kesehatan yang khusus memberikan pelayanan
kefarmasian. Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang tidak terpisahkan. Salah satu aspek pelayanan kefarmasian adalah Pelayanan
Kefarmasian di Rumah ( Pharmacy Home Care ) yang merupakan pelayanan kepada pasien
yang dilakukan di rumah khususnya untuk kelompok pasien lanjut usia, pasien yang
menggunakan obat dalam jangka waktu lama seperti penggunaan oba-tobat kardiovaskular,
diabetes, TB, asma dan penyakit kronis lainnya.
Pelayanan Kefarmasian di dalam gedung dirasa belum mencukupi kebutuhan masyarakat
tentang pengetahuan pemakaian obat rasional, selain itu banyaknya kasus penyalahgunaan
obat juga menjadi pendukung sulitnya penggunaan obat yang rasional di masyarakat. Oleh
karena itu adanya suatu kegiatan yang mendukung penggunaan obat yang rasional dirasa
perlu dilakukan. Untuk itu Puskesmas Kecamatan Pademangan yang memiliki misi Menuju
Pademangan sehat dengan Pelayanan Bermutu dan Pemberdayaan Masyarakat Terpadu dan
sesuai dengan tata nilai Puskesmas yaitu RADIS (Ramah dan Disiplin) membuat program
kefarmasian yaitu melalui Farmakmin melakukan Pelayanan Kefarmasian di Rumah.
Pelayanan Kefarmasian di Rumah diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang
pengobatan dan memastikan bahwa pasien yang telah berada di rumah dapat menggunakan
obat dengan benar.

II. LATAR BELAKANG


Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan
merupakan wujud pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian berdasarkan Undang-Undang No. 23
tahun 1992 tentang Kesehatan. Saat ini paradigma pelayanan kefarmasian telah bergeser dari
pelayanan yang berorientasi pada obat (drug oriented) menjadi pelayanan yang berorientasi
pada pasien (patient oriented) yang mengacu pada azas Pharmaceutical Care. Kegiatan
pelayanan yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi bertambah
menjadi pelayanan yang komprehensif berbasis pasien dengan tujuan meningkatkan kualitas
hidup pasien
Konsekuensi dari perubahan paradigma tersebut maka apoteker dituntut untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu berkomunikasi dengan tenaga
kesehatan lain secara aktif, berinteraksi langsung dengan pasien di samping menerapkan
keilmuannya di bidang farmasi. Apoteker di sarana pelayanan kesehatan mempunyai tanggung
jawab dalam memberikan informasi yang tepat tentang terapi obat kepada pasien. Apoteker
berkewajiban menjamin bahwa pasien mengerti dan memahami serta patuh dalam penggunaan
obat sehingga diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan terapi khususnya kelompok pasien
lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronis. Berdasrkan data pasien buta aksara yang ada di
puskesmas kecamatan pademangan sebanyak 106 pasien 88 pasien diantaranya menderita
Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Puskesmas Kecamatan Pademangan memiliki misi Menuju
Pademangan Sehat dengan pelayanan bermutu dan pemberdayaan masyarakat terpadu. Untuk
dapat mewujudkan Pademangan sehat maka pelayanan harus dapat menjangkau masyarakat
Pademangan salah satunya pasien buta aksara yang menderita HT dan DM, pasien tersebut
membutuhkan perhatian lebih karena dibutuhkan kepatuhan dalam mecapai keberhasilan terapi
mereka, sementara kondisi buta aksara menyulitkan pasien untuk dapat memahami petunjuk
obatnya.
Untuk itu dalam rangka meningkatkan kompetensi apoteker dalam menerapkan
pelayanan kefarmasian dan memberikan pelayanan maksimal untuk pasien buta aksara dengan
HT dan DM maka apoteker Puskesmas Kecamatan Pademangan melakukan pelayanan
Pharmacy Home Care yang dikhususkan untuk pasien buta aksara yang menderita penyakit
Hipertensi dan Diabetes Melitus.

III. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Tercapainya keberhasilan terapi obat pasien
3.2 Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pendampingan pasien oleh apoteker untuk mendukung
efektifitas, keamanan dan pengobatan pasien buta aksara.
b. Tercapainya kemandirian dan meningkatkan kepatuhan pasien buta aksara
dalam menggunakan obatnya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah dilakukan untuk pasien buta aksara yang biasa
disebut dengan kegiatan Door To Door pasien Buta Aksara. Tahapan kegiatan yang dilakukan
antara lain:
a. Apoteker melakukan pencatatan awal dengan melihat status pasien yang akan dikunjungi
ke rumah. Pencatatan yang dilakukan antara lain: identitas pasien, tanggal terakhir
kontrol, terapi pengobatan pasien, jadwal kontrol kembali pasien buta aksara.
b. Penyuluhan
Apoteker melakukan penyuluhan kepada pasien buta aksara dengan alat bantu fliyer
stiker obat.
c. Pencatatan kunjuungan pada lembar homecare
Kegiatan yang dilakukan dicatat di dalam lembar kartu kunjungan homecare
V. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan door to door pasien buta aksara
dengan menggunakan lembar balik.

VI. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Peran Lintas Program
- Berkoordinasi dengan program perkesmas untuk menentukan jadwal kunjungan
2. Peran lintas sektor
- Bekerjasama dengan kader kesehatan, ketua RT, ketua RW dalam melakukan
kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.
VII. SASARAN
1. 44 pasien buta aksara yang menderita Hipertensi dan DM terdapat di lingkungan
Kecamatan Pademangan.
2. Lintas program dan lintas sektor
3. Pelaksana dan penanggung jawab program

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan
program.

Uraian Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


No MA ME
JAN FEB APR JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
R I

Pharmacy
1   Setiap Minggu Kedua
Home Care

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi dan Pelaporan kegiatan dilakukan setiap kali kegiatan selesai dilaksanakan.
Apabila terjadi perubahan atau penyimpangan jadwal, penanggung jawab program membuat
laporan terkait perubahan tersebut penyimpangan jadwal.
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan dicatat dalam notulensi dan didokumentasikan


beserta bukti kegiatan lainnya. Pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan
selesai. Apabila ada hal-hal yang perlu diubah dan diperbaiki maka akan menjadi acuan
penyusunan kegiatan untuk tahun depan.

Jakarta, 02Januari 2020


Mengetahui
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kepala Satuan Pelaksana
Kecamatan Pademangan Upaya Kesehatan Masyarakat

drg. Dara Pahlarini, MAP Yunita Wulandari, SKM


NIP. 196511101992022001 NIP.198506012010012038

Anda mungkin juga menyukai